Li Meiyin adalah gadis modern yang memasuki sebuah novel , hidup kedalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama ,dan ditemani oleh sistem multifungsi.
WARNING ada ****** ****** nya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 7
Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️
*****
Pagi ini, Li Meiyin merasa ingin kembali naik gunung karena merasa jenuh di rumah. Dia berharap bisa menemukan sesuatu yang berharga di sana, mungkin Ginseng seperti yang sering dia baca dalam novel.
Meskipun dia bisa meminta bantuan dari sistem, dia merasa jika menemukan sesuatu sendiri akan terasa lebih istimewa.
Saat berada di gunung, Li Meiyin menjumpai beberapa sayuran liar dan jamur. Karena merasa sedikit lelah, dia duduk bersandar di sebuah pohon besar. Dengan samar-samar, dia mendengar percakapan antara dua orang.
"Mengchu, apakah benar kita akan menemukan sayuran liar jika datang ke sini?"
"Ya, menurut orang-orang di desa, untuk mendapatkan sayuran liar, kita hanya perlu datang ke gunung ini."
"Tapi aku takut ada binatang buas."
"Tenang saja, tidak ada binatang buas di sini. Jika ada, bagaimana mungkin penduduk desa bisa membiarkan kita masuk?"
Dua gadis itu pun tiba di dekat tempat Li Meiyin duduk sambil memejamkan matanya.
"Maaf, kamerad, apa kami mengganggumu?"
"Tidak, aku hanya sedang duduk duduk saja" jawab Li Meiyin dengan senyuman.
"Waaah, senyummu sangat manis," seru salah satu dari gadis-gadis itu saat melihat senyuman Li Meiyin.
"Maafkan sahabat saya, kamerad, dia memang agak berisik. Saya Mengchu, dan ini sahabat saya Ling Ir, kami adalah mahasiswa dari kota, dan kami baru tiba kemarin," jelasnya.
"Halo, saya Li Meiyin, saya adalah penduduk desa ini."
"Apakah kamu sedang mencari sayuran liar, kamerad Li?" tanya gadis bernama Mengchu sambil menatap keranjang Li Meiyin.
Li Meiyin kali ini hanya memberikan anggukan. Ia penasaran dengan sifat dua gadis ini. Apakah mereka akan memanfaatkan gadis desa seperti dirinya.
"Um, bolehkah kami meminta bantuan? Bisakah kamu memberitahu kami di mana terdapat banyak sayuran liar?" Mengchu berbicara dengan sopan.
Melihat sikap sopan Mengchu, Li Meiyin dengan senang hati berkata, "Ayo, aku akan membantumu mencarikannya." Li Meiyin berdiri sambil mengangkat keranjangnya.
"Ah, jangan, kamerad cukup arahkan kami saja, aku melihat kamu sedang beristirahat," Ling Ir berkata dengan sedikit rasa bersalah.
"Ya, kamerad Li, jangan sampai merepotkan mu," tambah Mengchu.
Li Meiyin semakin menyukai mereka berdua, "Tidak masalah, jika kita bersama kita akan lebih cepat menemukan sayuran, dan jika beruntung, kita mungkin bisa mendapatkan telur burung pegar juga."
"Apakah itu benar?" Mata Ling Ir berbinar penuh semangat.
"Aku belum pernah melihat burung pegar sebelumnya."
Li Meiyin segera memimpin kedua gadis itu untuk mencari sayuran liar. Dia beberapa kali menunjuk kan tempat di mana sayuran liar dapat ditemukan.
Saat mereka berpisah, tiba-tiba mereka mendengar teriakan Ling Ir, "Aah, aku menemukan telur."
Li Meiyin dan Mengchu langsung menuju ke arah Ling Ir . Mereka melihat Ling Ir sedang berjongkok sambil memegang sebuah telur.
"Kamerad Li, ini telur dari hewan apa? Apakah ini telur burung pegar?" tanya Ling Ir.
"Wah, kamu sangat beruntung kamerad Ling Ir, itu memang telur burung pegar," jawab Li Meiyin
"Kamu luar biasa, Ling Ir," tambah Mengchu.
"Haha, rasanya seperti menemukan batu giok," wajah Ling Ir tampak sangat lucu.
Li Meiyin dan Mengchu tertawa melihat kepolosan Ling Ir.
"Karena ada tiga telur, mari kita bagi, satu untuk kamerad Li, satu untuk Mengchu, dan sisanya untukku," ujar Ling Ir sambil menyerahkan telur itu Satu-persatu.
"Eh, tidak perlu kamerad Ling, kau yang menemukannya telur tersebut." tolak Li Meiyin.
"Tidak masalah kamerad Li, , terima saja kami juga sudah merepotkan kamu "kata Mengchu.
"Ya, tolong terima lah , aku tidak punya apa-apa untuk diberikan, lagipula kita baru bertemu dan kamu bersedia membantu kami," Ling Ir menggenggam tangan Li Meiyin.
"Dan aku juga ingin berteman denganmu, apakah kamu tidak keberatan?"
Li Meiyin merasa terkejut mendengar keinginan si gadis kota untuk bersahabat dengan gadis desa, meskipun dia sendiri sudah dianggap modern, "Apakah tidak masalah, kalian gadis kota sedangkan aku hanya gadis desa?"
"Heii, kenapa harus kayak gitu, kita semua manusia. Tidak ada perbedaan antara gadis kota dan gadis desa. Kami hanya kebetulan lahir di kota saja. Ayo, mari kita berteman?" Mengchu menampilkan ekspresi memelas.
"Baiklah-baiklah jangan memelas seperti itu." Li Meiyin terkekeh, dia senang dengan kepribadian ramah mereka berdua.
"Karena kita berteman, panggil aku Meiyin saja."
"Bagus, kalau begitu sebut kami dengan nama kami juga. Yeaay, kita berteman" Ling Ir melompat dengan semangat.
"Sudah cukup siang, ayo cepat pulang." Ajak Li Meiyin.
Akhirnya, ketiga perempuan itu berjalan keluar dari gunung sambil terus berbincang. Ling Ir dan Mengchu berbagi cerita tentang kehidupan di kota, dan Li Meiyin menceritakan pengalaman nya di desa.
Sebelum berpisah, Li Meiyin menunjukkan arah menuju rumah nya. Mengchu dan Ling Ir berjanji akan berkunjung setelah mereka selesai bekerja.
******
Seperti biasa nya, di siang hari, Li Meiyin pergi untuk mengantarkan makan siang kepada kakaknya dan keponakannya. Setelah tiba di ladang, Li Meiyin meminta kakaknya untuk istirahat dan makan siang terlebih dahulu. Sementara itu, dia menyuapi keponakannya.
Setelah itu, Li Meiyin membantu kakak iparnya mencabut rumput yang tumbuh di antara tanaman ubi jalar. Sebenarnya, baik kakak maupun kakak iparnya sering kali melarang Li Meiyin untuk ikut membantu di ladang. Namun, Li Meiyin keras kepala tetap ingin membantu dalam pekerjaan tersebut.
Dia teringat cerita yang menyebutkan bahwa Li Meiyin tidak pernah membantu di ladang karena terlalu sibuk mengikuti Mei Yuri.
Dia mengikuti Mei Yuri berkeliling di sekitar Song zhiyu dan kemudian dia diperkenalkan kepada Song Disan.
Setelah merasa hari mulai menjelang sore, mereka buru-buru pulang ke rumah bersama kakak iparnya.
Kakaknya mengatakan bahwa dia akan pergi ke gunung sejenak untuk mencari rumput bagi kelinci.
Dalam perjalanan pulang, Li Meiyin bertemu dengan rombongan pemuda pelajar yang baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka.
"Meiyin," sapa Ling Ir.
"Oh, hai Ling Ir, apakah kamu akan pulang? Di mana Mengchu?"
"Mengchu sudah pulang lebih dulu karena tugasnya selesai lebih cepat," kata Ling Ir.
"Baiklah, hati-hati ya," jawab Li Meiyin.
Setelah itu, Li Meiyin melanjutkan perjalanan pulang bersama kakak iparnya.
"Kamu kenal pelajar dari kota itu?" tanya fang jiayi
"Ya kak, tadi pagi ini saat mereka pergi mencari sayuran liar di gunung."
"Perhatikan baik-baik dalam memilih teman."
Li Meiyin mengerti bahwa peringatan kakak iparnya ditujukan untuk kebaikannya.
Selama ini, dia memiliki teman-teman yang telah memanfaatkan kebaikan serta kepolosan nya .
"Ya kak, sekarang aku akan lebih berhati-hati."
Fang jiayi sangat menyayangi Li Meiyin seperti adiknya sendiri, dan dia tidak ingin Li Meiyin hanya dimanfaatkan saja.
*****
Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️
tetap semangat terus