Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Sandra sampai di toko tempat waktu. Seperti biasa sebelum memulai pekerjaan gadis itu membantu yang lain berbenah.
"Sandra tunggu." panggil Raka.
Sandra menoleh " Ya,ada yang bisa saya bantu,Ka?" Tanya Sandra.
Raka terdiam sejenak dan sepertinya sedang berpikir sesuatu.
"Ka... Raka." Sandra memanggil pria itu lembut.
Mendengar suara Sandra,pria itu tersadar dari lamunannya. Menoleh kearah gadis bermata teduh itu.
Pria itu menatap gadis itu dengan mata elangnya,terasa menembus kehati siapa yang melihatnya. Sandra seakan tersengat aliran listrik saat mata mereka bertemu. Sandra kembali merasakan desiran di hatinya.
Hening.
Keduanya diam dalam pikiran masing-masing. Sesekali Raka melirik dan mencuri pandang pada gadis itu. Hatinya bergemuruh setiap kali memandang gadis itu,sebisa mungkin Raka mencoba menahan debaran didada.
Beberapa menit berlalu,pria itu mencoba menetralisir hatinya dengan menarik nafas kemudian dikeluarkan perlahan.
"Jadi gimana jawaban dari pertanyaan aku kemaren. Apakah kamu sudah mendapat jawabanya."Akhirnya Raka bersuara juga.
"Sabar ya,Ka. Aku sudah menemukan jawaban yang tepat dari pertanyaan kemaren. Semalam aku sudah meminta petunjuk kepada sang pencipta."
Sandra bermunajat meminta keteguhan hati,kemantapan jiwa dan didatangkan rasa cinta sebaliknya dia meminta keraguan,rasa tak yakin dan jauh dari rasa nyaman jika laki-laki itu bukan terbaik untuknya. Kebimbangannya terhapus sudah,tak perlu banyak berpikir lagi untuk menjawab permintaan pria tersebut.
"Jadi keputusanmu apa ,San?" Tanya Raka sudah tidak sabar mendengar jawaban dari Sandra.
"Setelah semalam menimbang dan memikir aku memutuskan menerima lamaran kamu Raka. Tapi belum selesai Sandra berkata Raka menyelanya.
"Alhamdulillah?" ujar Raka bahagia.
"Aku ingin kamu secepatnya melamar dan menikahi aku setelah aku selesai wisuda! Apakah kamu bersedia?" tanya gadis itu tersenyum manis.
Raka merasakan hatinya menghangat,seolah aliran darahnya merambah ke sekujur pembuluh darah yang ada.
"Insya Allah."Jawab Raka dengan bibir yang tak berhenti tersenyum.
"Ku harap kamu,bisa membimbing aku,ingatkan aku bila berbuat salah,aku yakin kamu bisa menjadi imam yang baik untuk ku." Ujar Sandra penuh pengharapan.
"Mari kita sama-sama saling mengingatkan." janji Raka pada calon istrinya.
"Ka,udah dulu ya. Aku mau melayani pembeli dulu. Ga enak sama karyawan lain." pamit gadis itu sopan meninggalkan Raka yang masih senyum - senyum sendiri seperti orang gila.
Raka tersenyum memperhatikan gadis yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya. Gadis yang telah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
"Jangan lupa San,nanti seusai tutup toko,Ok!." Ujar Raka mengingatkan Sandra untuk menunggu dirinya. Mulai hari ini Raka akan selalu mengantar jemput Sandra.
"Ok!" Sandra mengangkat kedua jempol nya sambil tersenyum manis membuat Raka klepek - klepek melihat senyuman calon istrinya itu.
Sandra langsung melayani pembeli yang sudah mulai berdatangan. Toko kelontong pak Toni selalu ramai pembeli selain harganya lebih murah pelayan di sini juga ramah - ramah membuat pelanggan jadi betah berada disana.
Selaku bos pak Toni selalu mengajarkan para karyawannya untuk selalu berlaku ramah pada pelanggan.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.