NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Duchess Pemberani

Reinkarnasi Duchess Pemberani

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:70.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jasmine D'Orland, seorang duchess yang terkenal dengan karakter jahat, dituduh berselingkuh dan dihukum mati di tempat pemenggalan di depan raja, ratu, putra mahkota, bangsawan, dan rakyat Kerajaan Velmord.

Suaminya, Louise, yang sangat membencinya, memenggal kepala Jasmine dengan pedang tajamnya.

Sebelum kematiannya, Jasmine mengutuk mereka yang menyakitinya. Keluarganya yang terlambat hanya bisa menangisi kematiannya, sementara sebagian bersorak lega.

Namun, enam bulan sebelum kematian itu, Jasmine terlahir kembali, diberi kesempatan kedua untuk mengubah nasibnya yang tragis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia

Duke Louise duduk di kursi utama, Cecilia dengan anggun bersandar di sisinya, meskipun tangan Cecilia sudah tidak lagi menggandeng lengannya seperti sebelumnya. Matanya tertuju pada Duchess Jasmine yang tengah berinteraksi dengan para tamu dan prajurit di aula utama. Wajah Jasmine tampak cerah, senyumnya hangat, dan setiap gerak-geriknya begitu anggun.

Louise mengerutkan kening, pikirannya dipenuhi dengan kebingungan yang semakin mendalam. Louise bertanya dalam hati sambil tetap memandang Jasmine.

"Apa sebenarnya yang dia rencanakan kali ini?"

"Jasmine yang kukenal tidak seperti ini. Dia biasanya berteriak-teriak marah setiap kali melihat Cecilia bersamaku."

Matanya menyisir setiap detail Jasmine malam itu. Gaun yang dikenakan Jasmine adalah karya sederhana namun elegan, membuatnya terlihat lebih anggun daripada biasanya. Tidak ada hiasan berlebihan yang biasanya selalu melekat padanya, tidak ada riasan mencolok yang membuatnya terlihat norak.

'Bukankah biasanya dia berdandan penuh dengan perhiasan dan pakaian mencolok? Tampil seolah ingin memamerkan statusnya, tapi malah terlihat memalukan."

Louise hampir tidak percaya bahwa wanita yang kini berdiri di depannya adalah orang yang sama dengan istri yang selama ini dibencinya.

Ia teringat bagaimana Jasmine biasanya menyambutnya, atau lebih tepatnya, berusaha menunjukkan kekuasaannya di depan Cecilia dengan cara yang kasar dan emosional. Tapi sekarang? Jasmine justru terlihat penuh keanggunan.

Jasmine tertawa ringan saat seorang prajurit menceritakan sesuatu yang lucu. Senyum lembutnya membuat Louise semakin bingung.

"Dia... dia bahkan tertawa bersama mereka. Kapan terakhir kali aku melihatnya tertawa seperti itu? Tidak, aku bahkan tidak yakin aku pernah melihatnya tertawa seperti itu."

Louise melirik Cecilia di sebelahnya, yang tampak sedang menahan amarah di balik senyumnya yang dibuat-buat. Jelas, Cecilia tidak senang melihat bagaimana perhatian di ruangan ini sepenuhnya tertuju pada Jasmine.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Jasmine? Apakah dia benar-benar berubah karena hukumanku terakhir kali? Atau ini hanya trik liciknya untuk menarik perhatianku?"

Louise mencoba menganalisis situasi, tetapi ia tidak menemukan jawabannya.

Di sisi lain, Jasmine, yang sedang berbincang dengan tamu. Senyumnya tidak berubah, tetapi matanya menunjukkan sesuatu yang lain, sesuatu yang membuat Louise semakin tidak nyaman.

"Dia... dia bahkan tidak memandangku dengan penuh cinta seperti biasanya."

Louise merasakan sesuatu yang aneh di dadanya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya terhadap Jasmine.

Ia menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran itu. Tapi semakin ia mencoba, semakin dalam rasa bingungnya. Jasmine yang ada di depannya sekarang adalah wanita yang berbeda, wanita yang ia tidak kenal, dan hal itu membuatnya merasa tidak berdaya.

"Siapa kau sebenarnya, Jasmine? Apakah kau istri yang selama ini kubenci? Atau kau telah berubah menjadi seseorang yang bahkan aku tidak bisa pahami?"

Cecilia, yang merasakan kebingungan Louise, menyentuh lengannya dengan lembut. “Apakah Anda baik-baik saja, Duke?” tanyanya manis.

Louise menoleh ke Cecilia, memaksakan senyum. “Aku baik-baik saja,” jawabnya singkat. Namun, pikirannya tetap terpaku pada Jasmine.

Cecilia tersenyum tipis, menyembunyikan rasa kesalnya. Ia tahu betul, meski Louise berkata baik-baik saja, pikirannya jelas teralihkan oleh Duchess Jasmine. Ia harus bertindak.

“Aku tidak akan membiarkan wanita itu merebut perhatianmu, Louise,” pikir Cecilia sambil menyusun rencana di kepalanya.

Cecilia menyentuh lengan Louise lebih erat, seolah mencari perlindungan. “Duke, apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Anda tampak sedikit... jauh dariku,” tanyanya lembut, nadanya dipenuhi kekhawatiran palsu.

Louise mendesah pelan, menghindari tatapannya. “Tidak, kau tidak melakukan apa-apa. Aku hanya sedikit lelah.”

Cecilia menggigit bibir bawahnya, berpura-pura terluka. “Aku mengerti. Tapi, jika ada sesuatu yang mengganggumu, aku ingin menjadi orang pertama yang mendengarnya. Aku ada di sini untuk Anda, selalu,” ujarnya dengan nada penuh perhatian.

Louise hanya mengangguk, namun tak berkata apa-apa. Pandangannya sekali lagi melayang ke arah Jasmine, yang tengah tertawa kecil bersama para prajurit. Wajahnya yang ceria dan anggun tampak begitu berbeda dari Jasmine yang biasanya ia kenal.

Sementara itu, Duchess Jasmine sedang berbincang dengan beberapa tamu, mendengarkan cerita dan tawa mereka dengan anggun, ketika Flo, salah satu pelayannya, mendekatinya dan berbisik sesuatu di telinganya. Jasmine mengangguk paham. Ia tersenyum pada para tamu, lalu meminta izin untuk pergi sementara.

“Maaf, ada hal penting yang perlu saya urus sebentar. Silakan lanjutkan menikmati hidangan,” katanya sopan.

Setelah itu, ia melangkah keluar dari aula dengan anggun, meninggalkan bisikan-bisikan kecil dari para tamu yang memuji betapa elegannya dia malam itu.

Sementara itu, Duke Louise, yang duduk bersama Lady Cecilia, tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jasmine yang berjalan pergi. Rasa penasaran mulai menguasainya, dan tanpa berpikir panjang, ia bangkit dari kursinya.

“Louise, kau mau ke mana?” tanya Cecilia dengan suara manis, meskipun matanya menyiratkan kekhawatiran.

“Tetaplah di sini, Cecilia,” jawab Louise datar tanpa menoleh, lalu bergegas pergi mengikuti Jasmine.

Cecilia tertegun, lalu menggenggam gelasnya dengan erat, berusaha menahan kekesalan. “Apa yang sedang kau lakukan, Louise? Jangan bilang... kau mulai tertarik padanya?” pikirnya penuh amarah.

Di lorong yang sepi, Jasmine melangkah dengan tenang, memikirkan hal yang baru saja diberitahu oleh Fio. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika seseorang meraih tangannya dari belakang.

“Siapa—!” seru Jasmine kaget, refleks berbalik dan membanting orang itu ke lantai dengan gerakan cepat.

“Aduh!”

Suara keluhan terdengar, dan ketika Jasmine memperhatikan, ia menyadari bahwa orang yang terbanting adalah Duke Louise sendiri.

Louise mengerang kesakitan di lantai, menatap Jasmine dengan ekspresi campuran kaget dan marah. “Jasmine! Apa yang kau lakukan?” serunya keras.

Jasmine menyilangkan tangan di dadanya, tampak santai. “Oh, maaf, Tuan Duke. Aku tidak sengaja. Siapa suruh kau mengagetkanku seperti itu?” jawabnya dengan nada datar, meskipun dalam hati ia tersenyum puas.

Louise menatapnya tak percaya, masih terbaring di lantai. “Tidak sengaja? Kau pikir aku akan percaya?!”

Namun Jasmine tidak menanggapi dan tetap berdiri di tempatnya, sengaja tidak membantunya bangkit. Louise, yang merasa harga dirinya diinjak, akhirnya berdiri sendiri dengan susah payah sambil memegangi punggungnya.

“Kau memang sengaja, kan?!” tuduh Louise, nadanya penuh amarah.

Jasmine menatapnya dengan senyum tipis yang dingin. “Sengaja atau tidak, itu bukan urusanmu. Sekarang, jika kau sudah selesai menggangguku, minggir lah. Aku ada urusan yang lebih penting.”

Louise menyipitkan matanya, berusaha menahan amarahnya. “Jasmine, aku tidak tahu apa yang membuatmu berubah seperti ini, tapi aku yakin kau memiliki niat buruk terhadapku dan Cecilia.”

Jasmine tertawa kecil, namun nada tawanya penuh ejekan. “Niat buruk? Kalian itu sudah tidak penting untukku. Mengganggu kalian bukanlah hobiku.”

Louise mendekat, wajahnya memerah karena emosi. “Kau benar-benar berubah tapi kau masih wanita yang menjijikkan, Jasmine.”

Jasmine memutar matanya dengan santai. “Aku menjijikkan? Heh, lihat siapa yang bicara. Kau membawa wanita simpanan ke kediaman Clair dan merasa itu hal yang keren? Malu. Sebaiknya kau tutupi wajahmu itu.”

Louise melangkah lebih dekat, suaranya meninggi. “Apa maksudmu dengan semua ini? Apa kau sedang mencoba trik baru untuk menarik perhatianku?”

Jasmine tertawa lagi, kali ini lebih dingin. “Menarik perhatianmu? Oh, Duke, kau terlalu percaya diri. Melirikmu saja membuatku muak. Untuk apa aku mencoba menarik perhatian pria seperti dirimu?”

Louise terdiam sejenak, terkejut dengan kata-katanya. “Kau benar-benar berhati busuk, Jasmine,” gumamnya pelan namun tajam.

Jasmine mengangkat alis, menatapnya tanpa takut. “Hati busuk atau tidak, aku tidak peduli dengan pendapatmu. Sekarang minggir lah. Kau hanya menghalangi jalanku.”

Louise menahan langkah Jasmine dengan berdiri di depannya, menatapnya dengan intens. “Aku peringatkan kau, Jasmine. Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah tertarik padamu. Aku membencimu, dan aku tidak pernah sudi menerima takdir menikah denganmu.”

Kata-kata itu sejenak membuat Jasmine terdiam, tapi hanya untuk sesaat. Ia lalu tersenyum sinis, melangkah mendekat dan menatap Louise tepat di matanya.

“Kau pikir aku peduli? Aku juga menyesal pernah menyukaimu dengan tulus. Menyesal telah menikah dengan pria sepertimu. Kau bukan hanya pengecut, Louise. Kau juga memalukan.”

Louise terperangah, kata-kata Jasmine menusuknya lebih dalam daripada yang ia duga. “Apa... apa maksudmu?” gumamnya, tak percaya dengan perubahan Jasmine.

Jasmine hanya mengendikkan kedua bahunya tanda tak peduli dengan ucapannya.

“Aku peringatkan, Jasmine! Jangan lagi menggangguku atau Cecilia. Jika kau terus melakukannya, aku tidak akan segan-segan menghukummu kembali!” serunya keras.

Namun, Jasmine hanya tersenyum sinis, pandangan matanya penuh ejekan. Ia menyilangkan tangan di depan dada, seolah tidak terpengaruh oleh ancaman Louise.

“Hukuman?” tanya Jasmine dengan nada mengejek. “Hey, siapa yang sebenarnya mengganggu siapa di sini? Bahkan sekarang kau yang menggangguku, tuan Duke. Aku sedang melakukan tugasku sebagai Duchess, dan kau muncul seperti bayangan gelap yang tidak diundang.”

Louise terdiam, tak siap dengan balasan Jasmine yang tajam. Ia memikirkan kata-kata itu sejenak, dan harus mengakui, meski dengan enggan, bahwa Jasmine benar. Ia lah yang mengikutinya tanpa alasan jelas, sementara Jasmine tampak sibuk dengan tugasnya.

“Benar juga...” gumam Louise pelan, tanpa sadar mengatakannya dengan suara yang cukup keras untuk didengar Jasmine.

Melihat ekspresi Louise yang tampak ragu, Jasmine memanfaatkan situasi itu. Dengan langkah santai, ia berjalan mendekati Louise, lalu menepuk pundaknya dengan ringan, senyumnya tetap sinis.

“Dengar, Duke,” katanya dengan nada rendah namun menusuk. “Kau bisa mencoba mengancamku sebanyak yang kau mau. Tapi itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa aku sudah tidak peduli pada dirimu atau Cecilia. Jadi, berhentilah bertingkah menjijikkan dihadapanku.”

Louise menatap Jasmine dengan campuran emosi, marah, bingung, dan merasa terhina. Namun, sebelum ia sempat membalas, Jasmine sudah siap melangkah melewatinya, meninggalkan kata terakhir sebelum pergi.

“Jika kau bijak, kau akan berhenti membuang waktumu mengikutiku. Aku punya hal-hal lebih penting untuk dilakukan.”

Dengan langkah anggun namun penuh perhitungan, Duchess Jasmine dengan sengaja menginjak kaki Louise yang berada tepat di jalannya. Bukan hanya sentuhan ringan, tetapi tekanan kuat yang membuat Louise meringis kesakitan.

"Aww! Jasmine! Apa-apaan ini?!" Louise berteriak sambil mundur setengah langkah, menahan rasa sakit di kakinya.

Jasmine berhenti sejenak, lalu menoleh ke arahnya dengan senyum sinis yang sangat anggun.

"Oh, maaf, Duke. Kakimu terlalu besar untuk jalan sempit ini. Sepertinya kau yang menghalangi jalanku." ucapnya dengan nada polos namun penuh sarkasme.

Louise hanya bisa melotot, tetapi kata-kata seperti tersangkut di tenggorokannya. Jasmine, di sisi lain, hanya tertawa kecil, menyusun gaunnya dengan elegan, dan melanjutkan langkahnya tanpa sedikit pun menoleh lagi.

"Hati-hati dengan kakimu, Duke. Aku tidak ingin kejadian ini terulang. Selamat malam." katanya sambil melambaikan tangan kecil tanpa melihat ke belakang.

Louise berdiri terpaku, perasaan marah, bingung, dan, entah kenapa, rasa malu berkecamuk dalam dirinya. Ini adalah pertama kalinya ada yang berani mempermalukannya seperti itu, dan yang lebih mengesalkan, ia merasa tidak punya pembelaan.

"Wanita itu... benar-benar berbeda," gumamnya dalam hati, menatap punggung Jasmine yang menghilang di balik lorong itu.

1
Narti Narti
selalu mengesankan thor lanjut
Narti Narti
AQ hadir thor, semoga sehat selalu
Rossy Annabelle
rasanya tuh pengen nonjok q😬
Moh Rifti
next.../Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Ayu Septiani
good job Jasmine..... lawan terus argumen dari louise. egonya terlalu tinggi
Ayu Septiani
louise memang bodoh. matahatinya buta tidak bisa melihat kebenaran
ika yanti naibaho
terima kasih up nya/Smile/
ika yanti naibaho
next ya kak terima kasih up nya
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Chen Nadari
wahh ketemu karya baru mu Thor... sukses sll/Kiss/
Grey
lanjuttt kak, semangat
Dinda Siti
geram sekali aku thor bacanya, bikin si louise menyesal thor, jangan sampai si jasmine luluh sama dia thor/Angry//Angry//Angry//Angry/
Poniti
lanjuuuuttttyy
DC
Masih bodoh ternyata Louise
Wulan Bahrain
,manrap jasmin
Etty Rohaeti
lanjut
kaylla salsabella
sabar ya ..sabar Duke i
Wahyuningsih
Mantap thor d tnggu upnya kmbli jgn lma2 upnya yg buanyk n hrs tiap hri sellu jga keshtn istrht yg ckp mkan tept wktu sellu 💪💪💪💪❤️❤️❤️
Siji Bae11
lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!