NovelToon NovelToon
Mr. R

Mr. R

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: fonzo manek

Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelinci Kecil

Arsitek di buat pusing mereka bertiga yang terus saja berdebat menentukan lokasi di mana taman itu berada dan seperti apa taman itu.

Hingga David dan Andre datang dan menengahi mereka. Andre kembali menyerahkan keputusan pada Sang Arsitek karena Dia yakin Arsitek lebih memahami hal ini ketimbang istri mereka.

David dan Andre mengajak Arindi dan Dara bersiap karena setelah makan siang mereka harus kembali ke jakarta.

Hendak rasanya Arindi dan Dara menolak. Mereka masih ingin berlama - lama disini bersama Riska. Kebawelan Dokter Riska cukup membuat mereka terhibur.

Sebelum berangkat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Disana David, Andre, Dara dan Arindi bergantian mengingatkan Rizan dan Riska supaya saling menjaga dan melengkapi.

Arindi bahkan mengingatkan Dokter Riska supaya tidak sungkan untuk mengadu jika Rizan melakukan sesuatu yang buruk padanya.

Dengan semangat 45 Riska menjawab iya karena sejak tadi kedua orang tuanya hanya membela Riska tanpa mempedulikan Rizan yang berstatus anak kandung.

Riska benar - benar sudah mengambil hati Dara dan Arindi di saat mereka bekerja sama kemarin saat mengurus halaman Rumah.

Rizan bahkan sampai melayangkan protes namun mereka tidak mengindahkannya. Kepergok Rizan sedang mengerjai Riska di meja makan kemarin membuat Dara dan Arindi cukup mewanti - wanti Jika saja Rizan akan terus mengerjai Riska.

Rizan yang kesal tidak bisa berbuat apa - apa. Dia hanya bisa menurut, memohon pada opa dan omanya juga sudah pasti akan sia - sia mengingat di rumah, ibulah penguasanya.

Setelah puas memberi cerama dan wejangan, Rizan dan Riska mengantar mereka ke bandara di temani Rudy dan beberapa Bodyguard.

Semenjak kejadian kemarin, Dara menegaskan agar Rizan dan Riska kemanapun harus selalu di kawal bodyguard. Bahkan tadi pergi bekerja, Rizan di kawal 4 Bodyguard.

Sebetulnya Rizan sedikit Risih di kawal Bodyguard akan tetapi Dia tidak bisa melawan apa yang sudah di ke hendaki omanya.

Sebelum naik ke pesawat David berbisik jika Dia akan secepatnya membawa pulang Rizan ke Jakarta dan akan ada sebuah kejutan yang menantinya.

Rizan hanya tersenyum mengangguk sambil memberi tanda Love kepada kedua orang tuanya juga oma dan opanya yang saat ini menjadi orang yang paling Dia sayangi.

Di saat pulang dari Bandara, Dokter Riska sangat gugup. Dia sedikit takut karena kini tinggal Dia bersama Rizan di rumah.

Ke 4 pahlawannya sudah pulang. Kini Rizan bisa melakukan apapun padanya tanpa merasa takut dan cemas.

Ingin rasanya Dia melompat keluar dari mobil yang saat ini di tumpanginya bersama Rizan dan kembali ke kedua orang tuanya.

Rizan yang menyadari itu bukannya menghibur atau menenangkan Riska, Dia malah semakin mengerjai Riska dengan tatapan tidak bersahat.

"Heiii.... kenapa kau begitu gugup dan cemas. Apa kau takut karena 4 pahlawanmu sudah pergi ?" tanya Rizan dengan muka tidak bersahabat

Hanya di jawab dengan anggukan sambil menunduk.

"Wah.... lihat Dia saat ini. Siang tadi Dia begitu bersemangat tapi sekarang malah seperti seekor kelinci" Lanjut ejek Rizan.

Dokter Riska hanya tertunduk sambil meremas jari tangannya. Dia benar - benar kalut saat ini.

"Heiii.... bicaralah. Aku manusia bukan setan" Goda Rizan lagi

Dokter Riska langsung mengangkat muka sambil memegang hp di tangannya dan sempat menangkap senyum jahil di wajah Rizan membuatnya yang tadi ketakutan menjadi kesal.

'Bagaimana bisa aku tidak menyadari sejak tadi Dia hanya mengerjaiku' Gumam Riska sambil menatap tajam ke arah Rizan.

Rizan yang kembali menatap Dokter Riska heran karena Dokter Riska saat ini sedang melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan kekesalan.

"Apa yang ingin kamu lakukan. Apa kamu ingin marah padaku ?" Tanya Rizan sudah tidak bisa menahan tawanya lagi

"Awas ya.... kalau aku di kerjain lagi, aku bakalan laporin kamu ke mami sama papi juga sama oma" Ancam Riska sambil memainkan hp'nya

"Wah.... lihatlah. Sekarang kamu sudah mulai berani mengancamku ya"

"Aku kan hanya membela diriku" jawab Riska dengan sewot

"Sepertinya para Asisten rumah tangga butuh liburan" sahut Rizan dengan santai sambil melihat ke arah luar jendela

"Heiii... maksud kamu apa ? Apa yang hendak kamu lakukan ?" Tanya Dokter Riska

"Sebagai lulusan terbaik, kamu tentu paham maksudku" jawab Rizan dengan dingin

"Bagaimana bisa kamu melakukan itu padaku. Rumahmu itu sangat besar dan aku tidak mungkin dapat mengurusnya sendirian" jawab Dokter Riska dengan kesal

"Itu masalahmu bukan masalahku" jawab Rizan dengan dingin

"Heiii.... bagaimana bisa kamu berkata seperti itu, aku ini kan calon istrimu" Rayu Dokter Riska sambil mendekati Rizan berharap Rizan bisa menarik kembali kata - katanya. 4 jam mengurut Rizan kemarin sudah cukup membuatnya jerah dan Dia tidak ingin hal itu terulang kembali dalam bentuk apapun.

Rizan malah menuduh Dokter Riska jika Dia ingin menggodanya membuat Dokter Riska kembali kesal.

Perdebatan kecil kembali terjadi di dalam mobil membuat sopir dan Rudy yang sedang duduk di depan tertawa geli.

Rizan yang menyadari itu segera berhenti berbeda dengan Dokter Riska yang masih terus merajut berharap Rizan menarik kembali ucapannya.

Rizan langsung turun meninggalkan dokter Riska yang masih terus merajut ketika mereka sudah tiba di rumah.

Dokter Riska juga ikut turun sambil menatap rumah besar yang ada di depannya saat ini sambil bergumam

'Bagaimana Dia bisa menyuruhku membersikan rumah ini sendirian, butuh seharian juga belum tentu habis' Gumam Dokter Riska dengan Lesu sambil bergantian melihat ke sisi kiri dan kanan bangunan.

Dokter Riska bahkan belum mengelilingi rumah baru Rizan saat ini mengingat rumah itu terlalu besar dan kesibukannya mengurus Rizan juga rasa canggung.

Rizan yang menyadari Riska masih terpaku di dekat mobil langsung memanggilnya

"Heiii... apa yang kamu lakukan disitu, apa kamu hanya akan berdiri disitu ?" Teriak Rizan menyadarkan lamunan Riska.

Tanpa menjawab, Dokter Riska langsung berlari menghampiri Rizan yang masih menunggunya di pintu.

Riska kembali merajut agar Rizan mencabut tuntutannya namun Rizan malah langsung pergi tanpa mengindahkan Dokter Riska.

Dokter Riska hanya mengekor Rizan sambil menghentakkan kakinya di lantai berharap Rizan menengok padanya, namun harapannya sia - sia.

Rizan tidak menengok ke Arah Dokter Riska karena sejak tadi Dia menahan tawa dengan tingkah calon istrinya yang di anggap sangat menggemaskan.

Ingin rasanya Dia berbalik dan menertawai Dokter Riska sambil mengatakan itu cuman Prank namun tingkah djailnya mengalahkan itu semua.

Dokter Riska terus mengikuti Rizan hingga ke kamar sambil terus merajut namun Rizan tidak mengindahkan.

Beberapa kali Rizan mengusirnya namun Dokter Riska tidak mau pergi hingga Rizan menggodanya barulah Dokter Riska pergi dengan lemas sambil menahan kesal.

Saat bangun, Riska langsung mengecek kamar Rizan namun sang pemilik kamar masih tidur. Karena tidak ingin menggganggu tidurnya, Riska kembali ke halaman mengecek proses pembuatan taman permintaannya kemarin.

Belum beberapa lama di taman, Dokter Riska sudah kembali ke kamar. Dia ingin melakukan sesuatu yang baik untuk menarik simpati Rizan agar menarik kembali kata - katanya.

Saat hendak masuk, Rizan sudah berdiri di tangga sambil menatapnya dengan tajam membuat Dokter Riska menjadi gugup

"Dari mana kamu ?" Tanya Rizan

"Aku tadi mengecek prospek para pekerja di halaman" sahut Riska sambil menunduk

"Apa kamu lupa tugas utamamu" lanjut Rizan dengan dingin

"Kenapa kamu selalu marah padaku" Keluh Dokter Riska sambil menghampiri Rizan

'Huhhh.... kamu tidak tau bagaimana paniknya aku. Sejak tadi aku hampir gila mencarimu di sudut rumah. Kamu tidak tau apa yang terjadi di luar sana' Gumam Rizan sambil melihat ke Arah Dokter Riska.

Dokter Riska hanya tentunduk saat menyadari Rizan melihat ke arahnya. Ada sedikit rasa cemas di hatinya karena tatapan yang di berikan Rizan kali ini sangat berbeda.

"Kamu boleh berkeliling di rumah ini sendirian, tapi jika harus keluar dari pintu gerbang maka harus denganku. Dengan Rudy sekalipun aku tidak mengijinkannya" Lanjut Rizan dan langsung pergi di ikuti oleh Dokter Riska.

1
Jeonghan svt 🩷
cerita yang menarik semangat author ku sayang
Jeonghan svt 🩷
masyaAllah pengen jg jadi keturunan kaya seperti rizan
As Klaver: ada beberapa misteri yg terselip di novel ini.... Ayo temukan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!