SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32_Elard Marah
SEBELUM DILANJUTKAN MEMBACANYA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI DAN TEKAN ❤️, LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA YA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT LAGI BUAT UPLOAD BAB BARUNYA SETIAP HARI.
JANGAN LUPA JUGA BUAT KASIH BINTANG DAN PENILAIAN BUAT KARYA AKU INI😊
OH YA JANGAN LUPA FOLLOW IG AUTHOR YA DI @LALA_SYALALA13 AKU TUNGGU YA READERS😊🥰🥰❤️
🥕🥕🥕
"Tuan." panggil Jimi.
"Ada apa?" tanya Elard.
🥕🥕🥕
"Tuan, tadi saya melihat nona Neisha masuk ke dalam lift dengan seorang pelayan. Dari yang saya lihat sepertinya ada yang tidak beres dengan nona Neisha tuan." ucap Jimi membuat Elard mengerenyitkan dahinya.
"Maksud kamu?" sekarang mommy Sheila yang tidak mengerti ucapan Jimi.
"Tidak beres bagaimana?" tanya mommy Sheila lagi.
"Saya kurang yakin nyonya karena tadi lift sudah tertutup saat saya akan menghampiri nona Neisha," ucap Jimi.
Rahang Elard tiba-tiba saja mengeras, tadi dia melihat gelagat aneh dari sang istri yang memang seperti sedang menahan sesuatu entah pemikiran aneh langsung muncul.
"Segera cari kemana dia pergi Jim!" perintahnya dan langsung di laksanakan oleh Jimi.
.
Di sisi lain Neisha yang sudah berada di lantai tujuh di mana bertepatan dengan ruangan ballroom yang di gunakan untuk acara ulang tahun yang berada di lantai enam.
"Silahkan masuk nona," ucap pelayan tersebut.
"Tapi nyonya Sheila apakah sudah masuk pak?" tanya Neisha takut jika dia hanya sendirian.
"Sebentar lagi nyonya Sheila akan masuk nona," ucap pelayan tersebut.
Kemudian Neisha pun segera masuk ke dalam dan menunggu mommy Sheila masuk, rasanya hawa di tubuhnya bertambah panas ingin rasanya Neisha segera berendam di air dingin saja.
"Ya tuhan ini kenapa panas sekali, ahhhh!" ucapnya penuh desa*an.
Tiba-tiba saja pintu terbuka menandakan ada orang masuk membuat Neisha melihat ke arah sana namun ternyata yang masuk bukanlah mommy Sheila tetapi seorang pria tua dengan perut buncitnya.
"Siapa kamu?!" tanya Neisha mulai berhati-hati dan waspada.
"Halo wanita cantik, waw memang tidak salah Berlin menguras uangku hanya untuk sebuah gadis cantik ini." ucap pria tersebut.
"Berlin? Apa maksudnya?!" tanya Neisha dengan terus menghindar dari pria tua itu.
"Jangan menghindar karena aku sudah membelimu, aku membelimu dengan harga yang cukup mahal jadi puaskan aku malam ini." ucap pria tersebut kemudian menarik tangan Neisha dengan cukup keras hingga Neisha terjatuh di kasur.
Saat akan menindihnya Neisha langsung menendang junior dari pria itu hingga pria itu terjatuh dan kesakitan.
Dengan sekuat tenaga Neisha berusaha untuk bangkit dan menuju ke pintu, saat akan membukanya ternyata pintu tersebut sudah di kunci.
"Hahaha, jangan kabur kau wanita sialan. Kau tidak akan bisa kabur dari sini karena malam ini akan ku buat kau menjadi milikku malam ini!" ucap pria tersebut mendekat ke arah Neisha.
"Jangan mendekat atau aku akan teriak!" ancam Neisha.
"Silahkan sayang, lagian kalau pun kau teriak tidak akan ada gunanya karena ruangan ini adalah ruangan kedap suara. Hanya akan ada desa*namun setelah ini," ucap pria tersebut kemudian menarik pergelangan tangan Neisha dan membawanya ke kasur dan menjatuhkannya.
Secara tak sabaran pria itu langsung membuka kemejanya dan menindih Neisha, mencekal kedua tangan Neisha sehingga membuat Neisha cukup sulit untuk melakukan pergerakan kecuali kakinya.
"Tolong tolong, jangannnnn!" ucap Neisha dengan menghindar sebisanya karena tenaganya sudah cukup terkuras habis, apa lagi dengan pengaruh obat hang masih saja kuat membuat dia semakin melemah.
"Nikmatilah saja sayang, aku akan memuaskanmu." ucap pria tua bangka itu yang akan mencium bibir Neisha namun tertunda karena pintunya tiba-tiba saja di dobrak secara paksa.
BRAK BRAK
Hingga pintu terbuka dan menampakkan Elard dengan wajah dingin dan garang nya menunjukkan bahwa dia sedang sangat sangat marah.
~Flashback On~
Elard merasa sangat khawatir apalagi mommy Sheila yang sudah sangat khawatir dengan sang menantu seperti ada firasat yang tidak baik.
Tak lama Jimi datang untuk memberikan informasi terbaru yang dia dapat.
"Bagaimana?" tanya Elard to the point.
"Tuan, sekarang noa Neisha berada di lantai tujuh nomor 30. Seperti nya ada yang sengaja menjebak nona Neisha dengan memasukkan obat perangsang tuan dan juga menyewa seorang pria tua untuk melayani nona tuan," ucap Jimi membuat rahang elard mengeras.
"Astaga, Elard cepat selamatkan Neisha!" ucap mommy Sheila dengan khawatir dan panik.
Mereka pun pergi dari acara tersebut tanpa menghiraukan orang orang yang masih berada di sana.
"Eh ber, itu mereka mau kemana kok pada keluar semua sih keluarga Ardolph?" tanya salah satu teman Berlin.
"Jangan jangan mereka sudah tahu tentang rencana elo ber," ucap salah seorang temannya.
"Ya gak mungkinlah orang lantai itu udah aku booking dan aku sudah memerintahkan untuk semua staff hotel agar tidak memberi izin siapapun untuk ke lantai itu." ucap Berlin dengan senyum devilnya. (Belum tahu aja mereka siapa yang sudah mereka lawan.)
Elard yang sudah berada di depan pintu pun langsung mendobrak pintu tersebut tanpa ampun dan membabi buta hingga saat pintu terbuka dia melihat adegan yang sangat membuatnya panas.
Melihat sang istri yang sudah sangat berantakan dan Dnegan air mata yang terus turun membuat hati Elard sakit melihatnya.
~Flashback Off ~
Pria itu pun langsung berdiri dan tidak menindih Neisha lagi, sedangkan Neisha bahkan untuk duduk saja dia sudah tidak ada tenaga.
"Tu... tuan Elard." ucap pria tua tersebut merasa takut.
Ingin marah karena sudah mengganggu waktunya untuk bercinta namun siapa sangka yang mengganggunya adalah seorang Elard Frey Ardolph membuat nyalinya menciut.
"Astaga," ucap mommy Sheila melihat kondisi menantunya yang sangat berantakan tapi untung saja gaunnya masih lengkap walau udah tidak berbentuk semula.
"Ka.... kak El," lirih Neisha dengan air mata yang sudah menetes dan juga kesadaran yang mulai melemah.
Elard berjalan mendekat ke arah pria tua itu hingga pukulan keras pun dilayangkannya.
BUG BUG BUG
Pukulan bertubi-tubi Elard layangkan, bagaimana bisa dia melihat sang istri di lecehkan seperti itu membuat darahnya mendidih.
Jimi dan anak buahnya hanya bisa melihat karena Elard sendiri yang mengatakan ingin memberikan pelajaran yang setimpal untuk pria tua itu.
Mereka sangat takut jika sudah melihat tuannya itu marah seperti ini, bisa di pastikan pria tua itu tidak akan bisa selamat dan juga jangan lupa biang kerok dari semua ini pasti akan mendapatkan hadiah yang luar biasa dari tuannya itu.
Sedangkan mommy Sheila mendekati sang menantu dan menutupi tubuh sang menantu yang sedikit terbuka karena ada beberapa robekan di lengan pendeknya.
"Mommy," lirih Neisha dengan air mata yang terus saja mengalir.
"Mommy di sini sayang," ucap mommy Sheila dengan air mata yang turun juga.
"Kak El," panggil Neisha pelan, pengaruh obat belum bereaksi kembali sehingga membuat tubuh Neisha cukup lemas karena capek juga.
Elard yang di panggil pun menghentikan aksinya dan langsung menyuruh kepada Jimi dan anak buahnya untuk membawa pria tua bangka itu ke markas saja.
"Jimi, suruh anak buah mu bawa dia ke markas." ucapnya.
"Baik tuan."
Setelah itu Elard pun menuju ke sang istri dan langsung melepas jasnya dan memakaikannya kepada sang istri.
"Kita pulang ya," tuturnya dengan lembut.
Entah mengapa sangat menyejukkan di telinga Neisha dan dia pun hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.
.
.
TBC