" Kamu terlalu sibuk dengan urusan dirimu sendiri sampai lupa kalau aku juga butuh kehangatan"
" Tapi wajar saja, kita belum menikah dan kita sedang berusaha untuk kearah sana bukan?"
" Sudahlah nin, ikhlaskan saja berarti kamu bukan yang terbaik untuk dia hehe dan ternyata aku yang menang bukan?"
Yah terkadang hidup sulit dimengerti, tapi sakit yang datang bukan berarti akhir dari kehidupan bukan?
Terkadang sakit yang hadir justru mereka sedang membersihkan jalan kehidupan kita dari hasil yang buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih yang hari ini telah sah sebagai suami istri, rasa haru dan juga bahagia mengiringi sepasang pengantin baru, keluarga dan tentu saja para tamu undangan.
" Pah, terimakasih sudah menjadi papa dan mama yang baik untuk aku juga Nindy terimakasih sudah menemaniku dalam setiap proses tumbuh kembang sampai akhirnya aku berubah gelar menjadi seorang suami" kini ayah dan anak itu sedang duduk bersimpuh.
Selamat dengan hebat karena kamu telah melewati setiap tugas kehidupan yang dilalui dengan segala ketabahan, kesabaran serta keikhlasan nak...
Tentang rasa sakit, penyesalan, pendewasaan diri semoga akan menjadikan dirimu pribadi yang tangguh, selamat berproses kembali dikehidupan selanjutnya nak, terimakasih sudah hadir menjadi pelengkap hidup papa.
Ibra membawa Jonathan bangkit dari duduknya untuk memeluk tubuhnya, anak yang dulu ketika tidur harus dibarengi dengan cerita pengantar tidur kini sudah tumbuh dewasa dan sudah menjadi seorang lelaki dewasa.
" Tolong jaga emosi ya kak, apapun itu kunci dari sebuah hubungan adalah kejujuran dan komunikasi jadikan kehidupan papa sebagai pembelajaran kamu dan Syifa untuk menjadi pasangan yang lebih baik ya nak" Ibra menahan tangisnya.
Padahal mereka sudah sepakat akan tinggal bersama dirumah baru, bukan tidak ingin mandiri hanya saja keputusan Ibra untuk tidak menikah lagi menjadikan Jonathan, Syifa, Nindy, dan juga Nathan (meskipun masih calon) sepakat untuk menemani masa senja sang papa agar tidak kesepian.
Sudah cukup selama ini Ibra berkorban untuk kedua anaknya, menjadi figur seorang ibu, bekerja sebagai seorang ayah, dan juga menjadi korban keegoisan seorang istri dan tentu menjadi korban pengkhianatan oleh kakak kandungnya sendiri.
Ibra bulan menolak untuk kembali menikah, hanya saja rasa lelah dalam mempertahankan pernikahan selama ini membuat dirinya sangat lelah dan memilih untuk menikmati waktu bersama anak dan cucu-cucunya kelak.
" Pah, terimakasih sudah menghadirkan dan menciptakan seorang lelaki terbaik untuk menjadi suami Syifa, jangan merasa sendiri ya pah karena kami akan selalu ada untuk papa" kini giliran Syifa sang menantu yang tengah memeluknya, rasa sendu kembali hadir diantara keduanya.
" Terimakasih nak, sudah hadir melengkapi kebahagiaan papa ciptakan keluarga yang baik yaa papa tau kalian mampu" Ibra mengusap puncak kepala sang menantu dengan lembut.
Ibra yang duduk ditemani Nindy sesekali saling melempar senyuman.
Jika ada yang bertanya kemana Clara? Loh, kenapa Clara tidak diundang? Clara ibu kandungnya bagaimana pun harus hadir karena tidak ada yang bisa menggantikan posisinya.
Jawabannya adalah, Clara tidak pernah menanyakan ataupun membantu proses persiapan pernikahan Jonathan dan juga syifa selama ini dirinya seolah tidak tau bahkan tidak ingin tau tentang persiapan tersebut.
Memang Clara adalah ibu kandungnya, tapi acara ini melibatkan perasaan yang telah lama diabaikan.
Karena terbiasa diabaikan, terbiasa tidak ada kehadirannya sehingga membuat Jonathan yang lelah dengan sikap yang selalu harus mengerti menjadi tidak berharap apapun.
Tolong lihat dari dua sisi, kita tidak tahu bagaimana perasaan seorang anak yang diabaikan karena sang ibu sedang berkhianat dari sang ayah, diusia yang masih balita harus menerima diabaikan oleh seorang ibu kandung apakah mental seorang anak masih bisa dikatakan baik?
Setiap perbuatan pasti ada konsekuensi yang harus diterima, termasuk konsekuensi Clara yang saat ini sedang dia terima bahkan jalani.
" Mas" suara Clara memecah fokus Ibra yang sedang menyapa para tamu undangan.
" Jangan membuat kekacauan Clara, kalau mau cari masalah tunggu selesai acara jangan kamu hancurkan kebahagiaan anakku untuk kesekian kalinya ini adalah hari bahagianya apalagi dia sudah menjadi suami ada hati seorang istri yang harus dia jaga PAHAM?" kata terakhir sangat ditekankan oleh Ibra membuat Clara kaget dan tentu saja kaget.
Jonathan hanya melirik sekilas kearah suara yang sangat dia kenali, tapi tidak ada pergerakan dari Jonathan untuk menghampiri Clara saat ini. Bayangan masa lalu dan tentu saja tidak adanya interaksi baik selama bersama, tidak ada kontribusi yang nyata selama persiapan pernikahan dirinya membuat Jonathan semakin dingin dan membangun benteng tinggi bersama ibunya.
🌟
Pasangan bucin yang baru saja meresmikan hubungannya beberapa hari lalu kini sedang menikmati waktu bersama disela-sela acara, jika tadi Nindy menemani sang papa untuk berada di pelaminan saat ini sudah bersama Nathan karena sang papa menyambut para tamu langsung ke kursi mereka.
" Mas udah aku kenyang yaa" Nindy yang sejak tadi disuapi makanan oleh sang kekasih merasa perutnya sudah penuh, apalagi Nathan sama sekali tidak mengizinkan Nindy untuk melakukan sendiri.
" Baiklah, minum dulu sayang" Nathan menyimpan makanannya dan berganti mengambilkan air minum yang disambut oleh Nindy.
Interaksi keduanya tidak luput dari pandangan Amel dan juga Revano yang kini mengkerutkan dahinya karena banyak sekali pertanyaan dikepala mereka.
" Sayang, mas tau kamu bisa dan sangat mampu melakukan apapun sendiri tapi boleh mas minta tolong?" Nathan membersihkan sekitar mulut Nindy menggunakan tissue dengan gerakan yang sangat lembut.
Nindy merasa sangat bahagia saat ini dimana Nathan memperlakukan dirinya dengan sangat baik, bahkan Nindy merasa tidak enak karena Nathan terlalu memanjakannya.
" Hmm boleh, mas mau minta tolong apa?" Nindy menatap lembut wajah sang kekasih yang jaraknya cukup dekat, membuat Nathan yang ditatap merasa salah tingkah sendiri.
" Tolong libatkan mas dalam hal apapun terntang kamu, apapun yang kamu rasakan, apapun yang sedang kamu inginkan bilang ya sama mas mas tau kamu mandiri dan sangat mampu sendiri tapi menjaga kamu adalah sebuah keharusan yang harus mas lakukan bisa dimengerti sayang?" Nathan memegang kedua bahu Nindy dengan ibu jari yang mengusap bahu dengan lembut membuat perasaan Nindy semakin hangat.
Seolah terhipnotis oleh ucapan lembut sang kekasih yang kini berada dihadapannya, Nindy mengangguk patuh seraya menjadi jawaban atas pertanyaan dan pernyataan dari Nathan.
" Good girl, dicoba yaa sedikit-sedikit dibiasakan dan mas akan bantu jangan pernah takut untuk bergantung dengan mas karena kita tidak akan pernah berpisah sayang sampai kapanpun" lagi Nathan yang paham akan pikiran Nindy saat ini langsung menjelaskan.
" Maaf mas, Nindy terlalu berlebihan ya?" Nindy yang merasa tidak enak karena seperti seseorang yang tidak menaruh rasa percaya kepada pasangannya.
" No, kamu minta maaf jika melakukan kesalahan sayang saat ini kamu sedang mengungkapkan perasaan jadi tidak ada yang perlu disalahkan, perasaan itu wajar kok apalagi kita pasangan baru yang masih dalam masa pengenalan jadi tidak ada yang perlu dipermasalahkan paham yaa cantik?" kini tangan Nathan aktif sekali, berada dipipi kiri tangan kanan Nathan mengusap halus pipi Nindy.
" Hmm terimakasih banyak mas, jangan bosan untuk terus bimbing aku ya mas oh iya...." Nindy menggantung ucapannya membuat Nathan menyatukan kedua alisnya seolah meminta jawaban.
" Aku sayang banget sama mas, sama aku terus ya mas" Nindy ingin membalas perlakuan manis sang kekasih yang membuat Nathan terkaget dibuatnya.
" Sayang, kacaaauuu"
" Ihh mas jelek banget sih saltingnya" Nindy tertawa renyah melihat wajah Nathan yang sedang menutupi rasa gugupnya.
Abg Nindy namanya jonathan?
calon Nindy namanya Nathan kan??
jantung yg bergoyang???
wkwkwk
tinggal calling Ambulance, Nin.
wiu... wiuu... wiuuuuu
wkwkwk
syokoriinnnn
di cover judulny semesta hrs bahagia..
blm digantikah??
hihiiiii
mengapa sedih dan kecewa sll diawal??
wkwkwk
ikutan mewek.... ..
semangat, Nindy!!