Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal
"Brugk"
"Maaf tuan"
"Apa kau tak punya mata"marah salah satu bodyguard pada perempuan yang sedang tertunduk ketakutan ini.
"Ma-af sa-ya"
Lelaki bermata elang itu segera mengangkat tangan nya menghentikan pergerakan sang bodyguard,dia menatap tajam liontin kalung yang di kenakan perempuan itu.
"Kau boleh pergi" usir nya
"Terimakasih tu-an"ucap perempuan itu lalu segera pergi.
"Awasi dia dan cari tau tentang kehidupan nya" perintah lelaki bermata elang ini
"Telat lagi?"
"Maaf En,gue tadi harus nganterin pakaian dulu baru ke sini"
"An,loe tau kan restoran ini ada peraturan nya,kalau loe terus-terusan gini gue juga nggak bisa jadi penyelamat loe mulu An, nggak enak sama yang lain!"
"Sekali lagi gue minta maaf En,gue janji nggak bakal telat lagi" ucap Anya dengan nada memohon.
"Ya udah loe antar makanan meja 11 sekarang" perintah Endang yang menjabat sebagai manager restoran ini.
"Siap bos" jawab Anya dengan tersenyum manis, dia beruntung bisa bekerja di restoran besar ini berkat bantuan Endang sahabat nya ini.
****
"Semalam dia membuat kekacauan karena terlalu mabuk bos, beruntung Mike bisa mengatasi nya segera hingga tidak sampai terjadi keributan di Club'" lapor Asisten Joo pada sang atasan.
"Berapa semua hutang nya?" tanya Edward dingin
"Hampir 400 juta, semalam dia ingin menambah 20 juta lagi tapi Mike tidak memberikan nya karena di perjanjian hanya tiga bulan dan dia sama sekali tidak mencicil sepeserpun hingga saat ini"
"Sertifikat rumah nya masih kau pegang?"
"Masih,apa kita minta dia mengosongkan rumah nya sekarang?" tanya Asisten Joo
"Beri dia waktu satu Minggu lagi untuk membayar hutang nya"
"Saya yakin dia tidak akan mampu membayar nya bos,kita tau sendiri setiap hari nya dia hanya mengandalkan makan dari penghasilan istri nya yang buruh cuci"
"Minta dia memberikan anak perempuan nya untuk ku" ujar Edward dengan tatapan tajam
"Buat apa? Apa anda ingin menambah pembantu di rumah utama?"
"Kau tidak perlu tau, jika dia tidak mampu membayar nya bawa anak perempuan nya untuk ku!" tegas Edward membuat Asisten Joo mengangguk patuh.
"Kau bisa keluar,minta Mike untuk mengirimkan barang segera ke Tuan Dom" perintah Edward lagi.
Setelah kepergian sang Asisten Edward melonggarkan dasi nya dan berjalan ke sudut ruangan menatap ke arah bawah, melihat lalu lintas padat menjadi salah satu rutinitas Edward jika sedang banyak pekerjaan yang menjadi pikiran nya.
****
"Brugk"
"Siapa kalian?" tanya Wati terkejut melihat segerombolan masuk ke dalam rumah nya tanpa permisi
"Mana Suryo?"
"Tidak ada di rumah,kalian siapa?"bentak Wati
"Plak....." satu tamparan melayang di pipi Wati
"Mana Suryo?" bentak lelaki berjas hitam tersebut.
"Ibu....." pekik Anita saat melihat sang ibu yang di cengkram oleh lelaki bertubuh besar.
"Lepas kan ibu ku" ujar nya sambil berusaha menarik tubuh sang ibu yang sedang di cengkram lelaki bertubuh besar itu.
"Sekali lagi aku tanya mana Suryo?"
"Bu,bapak mana?" tanya Anita ketakutan
"Ba-pak mu"
"Apa-apaan ini" ujar lelaki paruh baya keluar dari kamar hanya mengenakan kaos dalam dan sarung.
"Bagus kau keluar" ucap lelaki yang dari tadi hanya berdiri di pintu masuk.
"Asisten Joo"gumam nya pelan
"Pak mereka siapa?" tanya Wati menatap suaminya yang seperti ketakutan.
Tangan Wati di lepaskan dan dia segera berlari ke arah suaminya.
"Masuk bu, kalian masuk kamar dulu" perintah lelaki bernama Suryo ini
"Kenapa kau meminta istri mu masuk? Apa kau takut kalau kelakuan bejat mu di ketahui istri dan anak mu"
"Asisten Joo jangan libatkan mereka,ini masalah saya" mohon Suryo
"Bangsat! Semalam kau sudah membuat kekacauan di bar"
"Maaf Asisten Joo " ujar nya menatap penuh iba.
"Tenang saja saya datang ke sini tidak ingin mengadili mu soal kekacauan semalam tapi bos Edward minta kau membayar semua hutang-hutang mu"
"Hutang" gumam Wati terkejut
"Hutang apa pak?" tanya Anita
"Kalian masuk saja ke dalam biar bapak yang menyelesaikan nya" usir Suryo
"Kalian ingin tau, lelaki yang kalian puja-puji ini mempunyai hutang sebesar 400 juta pada bos Edward dan sekarang bos Edward meminta dia membayar hutang-hutangnya plus dengan bunga nya" jelas Asisten Joo
"400 juta! Kalian gila" bentak Wati tak percaya
"Suami mu yang gila,tanya kan pada lelaki brengsek ini untuk apa dia berhutang"
"Pak apa itu benar?" tanya Wati tapi Suryo tak menjawab dia hanya tertunduk lemah
"Pak jawab! Apa itu benar!!" teriak Wati
"Bu.....ini masalah bapak bu,ibu tidak usah ikut campur"
"Masalah kamu,apa kamu mikir pak uang 400 juta itu nominal besar,kita orang susah pak,susah" marah Wati
"Iya bu tapi sekarang bukan waktu nya untuk berdebat, tenang"
"Tenang kamu bilang"
"Plak" satu tamparan melayang di pipi Suryo membuat lelaki itu hanya bisa terdiam.
"Saya tidak ingin melihat perdebatan kalian,kamu tau bukan bagaimana bos Edward,dia tidak akan segan-segan membunuh jika kau ingkar janji"ingat Asisten Joo
"Janji apa pak?" tanya Anita sambil menangis
"Bapak mu berjanji akan membayar hutang nya dalam waktu tiga bulan dan ini sudah tiga bulan"
"Tapi saya belum ada uang Asisten Joo beri saya waktu lagi" mohon Suryo
"Bos besar memberikan mu waktu satu Minggu untuk membayar semua hutang-hutang mu"
"Mana mungkin bisa" ucap Suryo
"Tenang bos besar masih memberikan mu pilihan yang seperti nya menguntungkan untuk mu" ujar Asisten Joo membuat Suryo sedikit mendapatkan angin segar.
"Apa?" tanya nya penasaran
"Dia minta anak perempuan mu untuk di jadikan budak di rumah nya" jawab Asisten Joo dengan seringai jahat nya.
Anita menggeleng cepat sambil ketakutan.
"Kau bisa berpikir dari sekarang waktu mu satu minggu" lanjut Asisten Joo lalu segera pergi meninggalkan rumah Suryo.
*****
Bos Edward
Asisten Joo
Anya
Anita