Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Davina menaiki ambulance menemani Harlow menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Davina memegang tangan Harlow yang sudah terasa dingin.
"Daddy ... Bertahanlah," ucap Davina sambil terisak.
Berly yang berada di samping Davina tampak menangis sesenggukan. Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung menangani Harlow dengan cepat dan tanggap.
1 jam lamanya Davina menunggu bersama sang mommy di luar ruang penanganan Harlow. Davina duduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Tak ada kata-kata apapun yang keluar dari mulut mereka berdua selama menunggu Harlow yang masih ditangani oleh beberapa dokter.
Lalu dokter pun akhirnya keluar dan Davina menghampirinya.
"Bagaimana daddyku, Dokter?" tanya Davina cemas.
"Tuan Harlow mengalami serangan jantung dan harus di operasi untuk memasang ring," jawab dokter itu.
Davina dan Berly tentu saja terkejut dengan hal ini karena sebelumnya Harlow tak pernah memiliki masalah dengan jantungnya.
"Bagaimana?" tanya dokter itu lagi membuyarkan lamunan mereka berdua.
"Lakukan yang terbaik untuk daddyku, Dokter," jawab Davina.
"Ikut kami untuk menyelesaikan administrasinya," ucap dokter itu.
"Baiklah," jawab Davina.
"Mommy tunggulah di sini," ucap Davina pada Berly.
Berly hanya mengangguk dengan mata yang masih basah karena air mata.
Davina kemudian berjalan mengikuti langkah seorang perawat untuk mengurus administrasi operasi sang daddy.
Hingga akhirnya Harlow di operasi dan keesokan harinya dibawa ke ruang perawatan VVIP. Asisten Harlow sudah mengurusi semua urusan Harlow di rumah sakit.
*
*
*
Davina dan Berly masih mengunggu Harlow di kamar perawatan. Davina tak lepas memegang tangan Harlow, begitu juga dengan Berly. Mereka tak akan tenang sebelum melihat Harlow sadar terlebih dulu.
"Maafkan aku, Dad. Aku baru menyadari bahwa daddy terlalu penting bagiku hingga aku bisa menyerahkan semua duniaku pada daddy. Maafkan aku jika aku telah membuat daddy kecewa. Aku akan meminta maaf pada Lara dan memperbaiki sikapku. Cepatlah bangun, Dad. Bukankah aku sudah minta maaf? Aku berjanji akan menebus semua kesalahanku pada daddy dan Lara," ucap Davina lirih dan menitikkan air matanya.
*****
Keesokan harinya, Harlow tersadar dari tidurnya yang cukup panjang.
"Daddy?" ucap Davina dan menciumi tangan Harlow.
"Thanks God," ucapnya lagi.
"Oh Sayang ... Syukurlah kau sudah sadar," ucap Berly dan menciumi wajah Harlow.
Harlow masih terdiam dan tak bicara. Matanya masih melihat ke arah Davina.
"Aku tahu daddy kecewa padaku. Maafkan aku, Dad. Aku bersalah dan aku akan meminta maaf pada Lara. Tolong maafkan aku. Aku tak akan berbuat jahat lagi pada Lara. Aku akan memperbaiki semua yang telah kurusak. Sekarang tolong cepatlah sembuh, Dad. Aku sangat mencintai daddy," ucap Davina panjang lebar.
"Syukurlah, kau sudah mengakui kesalahanmu. Daddy sangat menyayangimu, Sayang. Jangan pernah kecewakan daddy lagi," ucap Harlow sangat pelan.
Davina mengangguk cepat. "Ya, aku janji, Dad. Aku akan menjadi anak yang baik untuk daddy dan aku berjanji akan selalu membuat daddy bangga," ucap Davina memeluk Harlow.
"Terima kasih, Sayang," jawab Harlow hampir berbisik.
"Besok aku akan menemui Lara. Kuharap itu akan membuat daddy lekas sehat kembali," kata Davina meyakinkan.
Harlow hanya mengangguk dan tersenyum. Setidaknya serangan jantung yang menghampirinya tiba-tiba, membuat Davina mengakui kesalahannya dan berjanji akan memperbaikinya.
Hal itu membuat Harlow lega. Dia hanya berharap Lara akan memaafkan kesalahan besar yang dilakukan oleh Davina dan Harlow akan membantu Lara untuk bisa masuk kembali ke universitas itu.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA..❤❤
😁😁✌️