NovelToon NovelToon
Mind-blowing

Mind-blowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan / Saudara palsu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: lavenderoof

"Tidak perlu Lautan dalam upaya menenggelamkanku. Cukup matamu."

-

Alice, gadis cantik dari keluarga kaya. Hidup dibawah bayang-bayang kakaknya. Tinggal di mansion mewah yang lebih terasa seperti sangkar emas.

Ia bahkan tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar diinginkannya.

Bertanya-tanya kapankah kehidupan sesungguhnya dimulai?

Kehidupannya mulai berubah saat ia diam-diam menggantikan kakaknya disebuah kencan buta.

Ayo baca "Mind-blowing" by Nona Lavenderoof.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Pertemuan Tak Terduga

Malam hari, London Eye bersinar megah dengan lampu-lampu warna-warni yang memantul di permukaan Sungai Thames.

Alice dan Cindy berjalan dengan penuh semangat, tawa mereka melayang di udara dingin. Kakak Adik itu baru saja selesai makan malam di sebuah restoran kecil, dan rencana berikutnya adalah menaiki bianglala raksasa itu.

Cindy sibuk bercerita tentang rencana keesokan harinya, sementara Alice hendak mengantongi dompetnya. Keduanya terlalu asyik hingga tidak menyadari seorang pria berjalan di arah berlawanan.

Bruk!

Alice menabrak seseorang dengan cukup keras hingga dompet mungilnya terjatuh ke tanah.

"Maaf!" Alice buru-buru membungkuk untuk mengambil dompetnya.

Namun sebelum ia sempat berdiri tegak, suara berat dan dingin menggema di telinganya. "Apa kau tidak bisa memperhatikan jalanmu?"

Alice mengangkat kepala, dan matanya langsung tertuju pada sosok pria yang berdiri tegap di depannya. Ia mengenakan mantel hitam panjang yang menutupi jas rapinya dengan kacamata hitam yang menutupi separuh wajahnya.

"Oh, maaf kami sedang buru-buru." ucap Alice cepat, berusaha mengambil dompet itu dari tangannya.

Namun, pria itu tiba-tiba melepas kacamatanya, memperlihatkan mata biru yang bersinar di bawah lampu.

Deg!

Alice terpaku. Tubuhnya membeku seketika. Matanya, rahangnya, bahkan cara menatap, semuanya terlalu familiar. Tidak salah lagi. Itu dia. Pria di kencan buta!

"Mati aku!" gumam Alice dalam hati. Ia ingin melangkah mundur, tapi kakinya tidak mau bergerak.

Pria itu menatapnya sejenak, namun ekspresinya tetap datar. Tidak ada tanda-tanda pengenalan di matanya, tidak ada sikap yang menunjukkan bahwa ia tahu siapa Alice.

Menatapnya dengan dingin sekali lagi sebelum melangkah pergi, seolah kejadian tadi tak berarti apa-apa baginya.

Sementara Cindy, yang melihat kejadian itu dari samping, menatap pria itu dengan tatapan sinis dan alis terangkat.

Alice tetap terpaku, mencoba mengumpulkan pikirannya yang berantakan.

"Cindy, kenapa kau menatapnya seperti itu?" gumamnya akhirnya.

"Why not?" Tanya Cindy, tidak senang dengan tatapan pria tadi yang terlihat begitu sombong.

"Itu dia. Pria kencan buta itu."

Cindy membelalak, terkejut. "What?! Are you kidding me?!"

Alice mengangguk panik, masih menatap ke arah pria itu pergi. "Serius. Aku yakin itu dia."

"Aku rasa dia tidak sejelek itu. Bahkan sangat tampan dan ideal. Lalu mengapa waktu itu kau bilang dia merusak matamu?"

"Ini bukan waktunya untuk menilai penampilan, Cindy! Aku takut... Lihat tanganku..." Alice mengangkat tangannya yang gemetar.

"No way!" Cindy mulai gelisah.

Namun menggeleng dengan cepat, mencoba menyadari sesuatu. "Wait, tapi mengapa sikapnya seolah dia tidak mengenalimu? Dia tidak menunjukkan tanda apa pun. Kau lihat sendiri, kan?"

Alice mengangguk, wajahnya mulai menunjukkan sedikit senyuman lega. "Itu benar. Dia tidak akan pernah menyadari bahwa wanita di kencan itu dan aku adalah orang yang sama. Penyamaran kita benar-benar berhasil, bukan?"

Cindy memandangi Alice dengan tatapan penuh rasa lega, tetapi juga sedikit geli. "Wow, aku harus mengakui, penyamaran burukmu benar-benar menyelamatkan kita. Kau beruntung dia tidak punya ingatan yang kuat."

Alice akhirnya ikut terkekeh, meski dadanya masih terasa berdebar. "Atau mungkin dia terlalu jijik untuk mengingatku."

Setelah memastikan pria itu benar-benar pergi, kakak adik itu melanjutkan langkah mereka menuju London Eye. Suasana hati mereka kembali ceria, seperti kemenangan besar baru saja mereka raih.

Cindy menatap bianglala yang berputar indah di atas mereka. "Okay, are you ready? Tonight is ours. Kita menang!"

Alice mengangguk penuh semangat.

Mereka pun tertawa bersama, menelusuri area sekitar London Eye sambil menikmati malam yang dingin dan penuh sorak.

Bagi mereka, kejadian barusan hanya menambah bumbu pada pesta kemenangan mereka. Dunia terasa berpihak pada mereka malam itu, meski bayangan pria dingin itu masih membekas di pikiran Alice.

*

*

Dua hari kemudian...

Keluarga Swan berkumpul di ruang makan, sesuatu yang jarang terjadi akhir-akhir. Orang tua mereka yang selalu pulang larut karena urusan pekerjaan. Meja makan dipenuhi hidangan mewah dan lebih bervariasi dari yang biasanya.

Terutama menyadari menu makanan yang hanya dihidangkan saat ada perayaan saja, Ayam panggang utuh dengan saus cranberry.

Alice dan Cindy saling pandang, menyadari ini bukanlah makan malam biasa. Namun tetap menikmatinya.

"Daddy, apa ini untuk merayakan sesuatu?" Cindy bertanya sambil menyendok mashed potato ke piringnya.

Daddy Swan tersenyum puas, meneguk anggurnya sebelum menjawab. "Tentu saja, sayang. Minggu ini sangat sukses untuk perusahaan. Aku berhasil menutup kesepakatan besar dengan klien internasional."

1
Putri Anissa Hdy
kita liat Nnti kelanjutannya 🤔
adelia
lumayan menarik
khiasaputri
☝🏻Masih nunggu jodohnya dateng
nona lavenderoof
Mohon dukungannya ya, Lavendears!
ig : lavenderoof
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!