Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Amanda sakit
" mantan kekasihku tidak datang menemui ku, tidak sedramatis itu" ujar Amanda yang mengetahui tentang bela datang kerumah Daniel.
Sedangkan Daniel hanya terdiam mendengar ucapan Amanda, dikarenakan dia tidak bisa menjawab ucapan Amanda dikarenakan yang ia ucapkan benar adanya, dan Daniel merasa bersalah kepada Amanda dikarenakan dia tidak memberitahukan kepada Amanda.
Malam itu mereka hanya saling terdiam dengan pikirannya masing masing dan tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.
Besoknya Daniel bersiap siap untuk keluar dan dia pun menghampiri dinding itu.
" Hey, aku mau keluar" ujar Daniel sembari mengetuk dinding itu, tetapi sekian lama Daniel menunggu tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Amanda, dan Daniel hanya menghela nafas panjang sambil membuka pintunya bersiap untuk keluar.
Sedangkan Amanda kini sedang berada di tempat kakanya
" Seharusnya kau segera datang disaat kondisimu yang mulai memburuk" ujar sang kakak dikarenakan Kaka Amanda adalah seorang dokter dan Amanda selalu berobat ke kakanya sendiri.
" Apa kau sakit?" Tanya sang kakak khawatir
" Apa gunanya melebih lebihkan, aku bukan anak kecil lagi" jawab Amanda santai tanpa menoleh ke arah sang kakak.
Kaka Amanda hanya menghela nafas berat dikarenakan dia pusing dengan sifat adiknya yang keras kepala itu.
Ditempat Daniel kini dia sedang melakukan perekaman wawancara video di tempat audisinya.
" Pak Daniel apakah anda sakit atau kurang sehat" ujar sang wartawan. Dikarenakan ia melihat Daniel terlihat sangat pucat dan lemas.
" Sama sekali tidak, saya minta maaf" ujar Daniel yang tidak enak dengan orang orang disana.
" Baiklah kita akhiri wawancaranya, dan tolong rekam kehidupan sehari-harimu seperti membuat vlog" ujar Sanga wartawan itu.
Dan Daniel hanya mengangguk menjawab ucapan orang itu dan akhirnya mereka mengakhiri wawancara Daniel.
Kini Daniel sedang berjalan di pinggir jalan dengan keadaan lesu tidak semangat sama sekali.
Dan saat ia sampai di depan kosanya ia sama sekali tidak mendengar keberadaan Amanda disana.
" Sial " kesal Daniel pada keadaan mereka saat ini.
Dan Daniel pun pergi dari sana dia menuju taman untuk menyegarkan pikirannya.
Daniel pun duduk di bangku taman sembari melihat orang orang yang berlalu lalang di sekitar taman itu, ia melihat orang orang yang terlihat seperti sedang sibuk, dia hanya sesekali melihat ponselnya untuk mengalihkan pandangannya.
Saat ia meletakkan ponsel di saku celana tiba tiba ponselnya berbunyi tanda ada yang menelponnya, dan Daniel pun langsung merogoh kembali sakunya dan terlihat tertera nama bima disana.
" Halo kau sudah selesai berkerja?" Tanya Daniel kepada bima
" Aku itu seorang pengacara yang sibuk aku berencana untuk lembur, apakah kau ada rencana untuk makan malam?" Tanya Bima
" Tidak ada" jawab Daniel
" Baguslah kalau begitu, kau sekarang datang ke kantorku kita makan bersama aku traktir" ujar bima di sebrang telpon.
" Ide bagus, aku akan segera kesana " jawab Daniel
" Baiklah ku tunggu " jawab bima
" Baiklah" ujar Daniel dan mereka pun mengakhiri telepon nya.
Malam hari di tempat Amanda kini dia sedang terbaring tidur, dia kini sedang di rawat oleh sang Kaka, terlihat sang Kaka sedang mengompres dirinya.
Di tempat lain Daniel kini sedang menunggu bima yang sedang lembur.
" Hey kawan duduklah, sebentar lagi aku selesai" ujar bima
" Baiklah " jawab Daniel yang langsung duduk di kursi yang berada tak jauh dari bima
" Kau tampak sibuk" ujar Daniel
" Yah begitulah, sedang banyak pekerjaan sekarang" jawab bima
" Aku iri padamu" ujar Daniel
Sedangkan bima hanya tersenyum mendengar ucapannya temannya itu.
Saat ia melihat berkas berkas ia melihat satu nama yang ia sangat kenal.
" Devon chandra?" Ujar bima.
Dan dia pun langsung menghampiri Daniel
" Hey lihatlah" ujar bima sembari memperlihatkan berkas tentang Devon chandra
" Sungguh kebetulan yang lucu bukan" tawa bima
" Benar Devon chandra kan tertulis disana?" Ujar bima
" Ya jawab Daniel yang masih melihat lihat berkas itu.
" Menurutku orang ini bener terlihat egois, pengacara Alpin menangani kasus ini demi uang, dan dengan kontrak ini hak ciptanya bisa di curi " jelas bima kepada Daniel.
" Apakah hal seperti ini legal?" Tanya Daniel yang sedang berpikir
" Jika wanita itu menjadi kontraktor, dia bukan lagi seorang pemilik hak ciptanya, dia hanya orang luar yang bekerja untuk Devon chandra, hak cipta karakter yang di ubah menjadi milik Devon" ujar bima menjelaskan.
Daniel hanya menatap berkas itu dan di berkas tertulis
Pemohon adalah devon dan penyedia adalah Amanda.
" Devon chandra ini mencurigakan, ayo " ajak bima yang kembali mengambil berkas itu
Sedangkan Daniel hanya menghela nafas panjang memikirkan bagaimana caranya dia bisa membantu Amanda menyelesaikan kasus ini.
" Namanya Amanda ternyata, Amanda Annabelle " ujar Daniel yang mengetahui nama gadis yang tetangga bar barnya itu.
Dan Daniel pun pulang menuju rumahnya, saat ia membuka pintunya Kaka Amanda yang sedang merawat adiknya seketika menoleh ke arah dinding dikarenakan ia mendengar pintu kamar Daniel dibuk seseorang.
" Permisi" ujar Kaka Amanda.
Daniel yang ingin menuju kedapur pun berhenti melangkah saat mendengar suara di sebelah ruangan itu.
" Iya?, ah kau pasti kakanya" Jawab Daniel
" Iya, Amanda sakit dan dia sedang tidur " ujar Kakanya sedih
" Seberapa parah sakitnya, apakah dia baik baik saja?" Tanya Daniel khawatir
" Dia mengalami gejala yang cukup parah, Amanda selalu memendam masalahnya sendiri dan dia akan kesulitan sendirian dan jatuh sakit namun..
Kondisi mulai membaik saat berhubungan denganmu, kadang ia lebih sulit terbuka dengan anggota keluarganya,
Tetapi Kalian selalu bersama jadi maaf jika aku meminta bantuan padamu, namun tolong jaga dia" ujar Smaga Kaka panjang lebar dengan perasaan sedih
Daniel yang hanya medengar ucapan Kakanya Amanda hanya mengangguk menjawab ucapan Kakanya Amanda.
" Baiklah, akan aku jaga dan aku akan berusaha" jawab Daniel
Kaka Amanda hanya tersenyum mendengar ucapan Daniel dan malam itu Daniel tidak tidur dikarenakan memikirkan apa yang Kaka Amanda katakan padanya.
Paginya Amanda terbangun dari tidurnya, saat ia bangun ia melihat secarik kertas yang terletak di dekat gelas minumnya, dan Amanda pun mengambil kertas itu dan membacanya.
" Amanda cepatlah sembuh sayang" isi surat itu
Amanda hanya tersenyum melihat tulisan itu dari sang Kaka.
Sedangkan Daniel kini berada di perusahaan milik Devon, dia sedang berjalan menelusuri lorong lantai kantor, danile paginitu sedang mencari Devon chandra.
Beberapa saat akhirnya danile pun menemukan orang yang ia cari cari, dan danile pun mengikuti langkah Devon kemanapun, saat keadaan mulai sepi danile langsung menghampiri Devon, saat sudah dekat jarak dirinya dengan Devon danile pun langsung memukul kepala Devin di bagian belakangnya.
" Akkhh" teriak Devon yang kesakitan sembari memegang bagian kepala belakangnya yang dipukul oleh Daniel
" Apa itu sakit" ejek danile yang melihat Devon kesakitan.
" Bedebah gila, siapa kau kenapa kau memukulku?" Teriak Devon dengan kesal.