Chen Feng atau dikenal Eddy Chen seorang pemuda dari Kota Chen Selatan yang tidak sengaja terlibat kasus pernikahan massal di sebuah daerah terpencil di kaki gunung Huang dengan seorang gadis desa setempat namun tidak pernah ia duga bahwa ia akan melihat atau menemukan sesuatu yang unik dan menyeramkan disana termasuk latar belakang dari jati diri dan keluarga dari isterinya itu.
Mari kita ikuti kisahnya di novel terbaru ku! Semoga kalian suka , jika suka silahkan like, favorit, rate 5 dan komen yang positif ya.. Terimakasih 💞😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.
Anna merasa dirinya tersedot kekuatan yang sangat besar dan membuat dirinya tak bisa melawan hingga Ia terjatuh ke dunia manusia dengan satu tujuan di dalam hati dan pikirannya yaitu menyelamatkan Eddy suaminya.
Gelombang kegelapan menyelimuti keseluruhan diri Anna pada saat itu.Ia berhasil menginjakkan kedua kakinya di tanah dan menemukan dirinya berada di suatu kota besar yang belum pernah Ia datangi.Kota tersebut adalah kota Shanghai.
"Xu Chen Long, kau sebagai sahabat dekat kakakku seharusnya tahu apa yang telah terjadi pada kakakku di hari dia mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga ia koma selama beberapa hari ini di rumah sakit.Aku tak mau tahu lagi! Pokoknya, kamu harus bantu aku untuk mencari tahu orang-orang yang berniat jahat di kota Tian terhadap kakakku".kata seorang gadis kecil yang berusaha untuk mengejar Xu Chen Long.
Anna mengenali Xu Chen Long ketika pria muda yang selalu memakai kacamata itu secara tidak sengaja berhenti di samping Anna berdiri di dekat kolam air mancur dalam taman rumah sakit.Pemuda itu telah berhenti bukan untuk menghampiri Anna melainkan menunggu gadis kecil yang mengejarnya sampai di dekatnya.
"Emma,aku sama sekali tidak paham dengan semua yang kau katakan kepadaku usai kamu diam- diam telah menguping pembicaraan orang dewasa dengan tidak sopan dari balik pintu masuk ke ruang bangsal kakakmu di rawat di rumah sakit ini".kata Xu Chen Long menghela napas untuk bersikap dewasa sesuai usianya saat Ia menghadapi adik kandung Eddy Chen di depannya.
"Kakak Xu,tolong kamu dengarkan aku dulu sebelum kau salah menilai perkataan ku barusan di lorong di rumah sakit ini tadi".kata Emma gadis remaja usia 17 tahun yang kini diketahui oleh Anna adalah adik dari Eddy Chen, suaminya sendiri. Gadis itu menatap ke arah sepasang mata Xu Chen Long begitu jujur apa adanya.
"Baiklah, aku akan mendengarkan perkataanmu tapi aku takkan mendengarkannya di sini melainkan di lain tempat".kata Xu Chen Long menatap sabar luar biasa kepada Emma.
"Ya, Kakak Xu. Tapi dimana tempat yang menurutmu baik untuk aku bicara soal tadi denganmu?" Emma di depan Xu Chen Long menuntut pemuda tampan dan baik hati itu akan menepati janjinya kepadanya.
"Di kafe depan kampusmu tetapi bukan malam hari ini melainkan besok siang setelah kau pulang dari kuliahmu dan bertepatan dengan jam istirahatku di kantor pusat".kata Xu Chen Long begitu menyakinkan sekali agar adik sahabatnya itu mempercayainya.
Emma menganggukkan kepalanya dan memberikan senyuman manis untuk Xu Chen Long sebelum gadis kecil ini berlari kembali ke dalam gedung rumah sakit untuk bergabung dengan keluarganya yang menjaga kakaknya.
Dan, Xu Chen Long berbelok ke arah parkiran mobil untuk menuju ke mobilnya dan Ia diikuti oleh Anna di belakangnya. Anna berhenti sejenak di depan mobil Xu Chen Long karena hantu cantik jelita itu merasa ada seseorang yang memperhatikan gerak geriknya di sekitar Xu Chen Long. Maka ia membiarkan mobil yang dikendarai oleh Xu Chen Long melaju cepat ke arah keluar dari rumah sakit.
"Sudah berapa lama kamu telah berdiri di sana dan kau begitu sabar untuk menungguku mengetahui kau ada disini?" tanya Anna nada sinis tanpa menoleh ke belakang punggungnya.
"Hihihi,kau sungguh bocah perempuan yang cerdas di seluruh dunia hantu".puji sosok hantu wanita usia 35 tahun berpakaian serba merah melayang ke dekat Anna dan tersenyum menakutkan kepada Anna.
"Bibi Wen,kau tak perlu bersikap manis kepadaku ya, karena aku sudah tahu maksud dari kedatanganmu ke dunia manusia atau lebih tepatnya di kota orang tua dan keluarga suami manusiaku berada".Anna tak menghiraukan hantu wanita di belakangnya kini telah menggerakkan tangan untuk menangkapnya.
"Hehehe, Anna kau terlalu berprasangka buruk pada diriku yang selalu ada untukmu dalam segala urusan pribadimu di dunia kita".kata Bibi Wen yang semakin mendekatkan tangannya ke punggung Anna tetapi Ia tercengang karena tangannya itu telah di pelintir oleh Anna dan putus begitu saja ke tanah.
Anna menendang kepalanya hingga kepalanya putus ke tanah bersama tubuhnya yang bergerak- gerak di tanah lalu lenyap tertelan bumi di tengah malam hari itu. Anna sudah melayang dengan kecepatan tinggi ke arah rumah sakit untuk melihat tubuh suaminya di dalam sana.
Ia menemukan Emma berdiri di depan pintu ruangan bangsal nomor 265 lantai 20 rumah sakit. Emma di sana sedang asyik mendengarkan earphones yang di selipkan ke dalam kedua telinga gadis kecil itu.Dan, di dinding seberang ada seorang wanita paruh baya duduk di kursi tunggu yang pandangannya kosong ke segala penjuru arah lorong rumah sakit.
"Emma, sebaiknya kamu pergi membeli makanan di kantin untuk Nenekmu yang sejak siang tadi belum makan apa-apa".kata seorang pria usia 57 tahun dari pintu tertutup di belakang punggung Emma.
"... "
Emma tak mendengarkan ucapan pria itu yang lantas menarik dan mengambil earphones gadis ini sambil menatap galak kepada Emma yang segera berlari ke arah lift.
"Dasar bocah nakal itu".omel pria itu menggelengkan kepalanya sambil menghela napas dalam-dalam dan berjalan ke kursi tunggu lalu duduk merangkul ibunya yang kini dikenali oleh Anna sebagai nenek kandung dari suaminya sendiri dan pria itu adalah papa dari suaminya sendiri.
Anna menyelinap masuk ke ruangan.Ia melihat tubuh manusia suaminya tergeletak di tempat tidur pasien. Ia mendekati secara perlahan-lahan lalu menyentuh rambut suaminya yang ditutupi penutup kepala dan seluruh tubuhnya di pasangkan alat bantu untuk pria muda kesayangannya itu tetap hidup.
"Eddy, kau sungguh benar bahwa kau masih hidup.."
Anna menyadari bahwa di dalam ruangan itu bukan hanya ada dirinya dan suaminya yang tergeletak di tempat tidur pasien tetapi juga ada tubuh gadis lain yang dikenalnya sebagai saudari sepupu dari Eddy. Ia mendekati tubuh gadis remaja yang berbalut perban di seluruh tubuh gadis remaja itu.
"Bukankah Ella sudah mengembalikan tubuhnya ke apartemen Eddy di kota Tian? Kenapa tubuhnya bisa berada disini juga?" tanya Anna pada dirinya sendiri. Ia mengulurkan tangannya dan menembus masuk ke tubuh gadis remaja sepupu Eddy lalu menarik keluar roh asli sepupu Eddy yang semenjak ia datang telah pura-pura tidak melihat kehadirannya.
"Hei.. Hei.. Aduhhh...!" teriak Xiao Yao yang telinganya di tarik Anna dan roh gadis remaja ini terjatuh ke arah lantai ruangan rumah sakit.
"Kau sudah tahu bahwa kau sudah meninggal dunia dan kau tak bisa memasuki tubuh orang lain yang di bawa pulang oleh Ella ke apartemen milik kakakmu di kota Tian".kata Anna menundukkan wajahnya dan menatap ke arah hantu remaja cantik yang cemberut di lantai dekat tempat tidur pasien suaminya.
Bersambung!!
pantau dl ah...