Andai hanya KDRT dan sederet teror yang Mendung dapatkan setelah menolak rencana pernikahan Andika sang suami dan Yanti sang bos, Mendung masih bisa terima. Mendung bahkan tak segan menikahkan keduanya, asal Pelangi—putri semata wayang Mendung, tak diusik.
Masalahnya, tak lama setelah mengamuk Yanti karena tak terima Mendung disakiti, Pelangi justru dijebloskan ke penjara oleh Yanti atas persetujuan Andika. Padahal, selama enam tahun terakhir ketika Andika mengalami stroke, hanya Mendung dan Pelangi yang sudi mengurus sekaligus membiayai. Fatalnya, ketidakadilan yang harus ia dan bundanya dapatkan, membuat Pelangi menjadi ODGJ.
Ketika mati nyaris menjadi pilihan Mendung, Salman—selaku pria dari masa lalunya yang kini sangat sukses, datang. Selain membantu, Salman yang memperlakukan Mendung layaknya ratu, juga mengajak Mendung melanjutkan kisah mereka yang sempat kandas di masa lalu, meski kini mereka sama-sama lansia.
Masalahnya, Salman masih memiliki istri bahkan ... anak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bukan Emak-Emak Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Dua
Di masa lalu, Pelangi memang sangat mendambakan keharmonisan keluarga dalam hubungan mereka. Pelangi selalu melakukan segala cara, agar bunda dan ayahnya akur bahkan romantis. Bingkai foto yang membuat Pelangi ketakutan, dirasa Mendung menjadi harapan Pelangi di masa lalu, agar keluarganya selalu utuh.
Terlebih di setiap Andika marah ke Mendung, pria itu akan menjadikan talak dan perceraian sebagai ancaman. Saat itu juga, Pelangi akan sibuk meyakinkan Mendung, agar Mendung tidak bercerai dari Andika. Karena Pelangi tidak mau kehilangan sosok ayah. Pelangi tidak mau menjadi anak yatim hanya karena perceraian orang tuanya.
Sudah bukan rahasia, bahwa anak korban perceraian akan menjadi yatim piatu, meski orang tuanya belum meninggal. Alasannya tentu beragam, dan kebanyakan karena sakit hati pada pasangan cerainya, hingga mereka tak segan mengorbankan anak dari hasil pernikahan mereka. Tak jarang, mereka lebih memilih merawat anak bawaan dari pasangan baru mereka ketimbang merawat anak sendiri.
Mengingat keadaan putrinya yang jadi kacau balau. Juga tanggapan warga yang mulai curiga bahwa Pelangi jadi berbeda. Semua itu menjadi alasan Mendung terjaga. Mendung meraih ponsel Pelangi yang juga sengaja ia sembunyikan. Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, Mendung melakukannya. Apalagi di ponsel Pelangi juga banyak kenangan masa lalu Pelangi dengan Riky atau itu Rendy.
“Kasus Yanti dan Pelangi, sudah viral. Petisi penangkapan Yanti, nyaris tembus satu juta tanda tangan. Sungguh luar biasa memang yang namanya kekuatan viral,” batin Mendung.
Melihat foto-foto Pelangi dan Riky, jujur Mendung ingin menghapusnya. Namun, Mendung khawatir foto-foto tersebut akan bermanfaat suatu hari nanti. Meski bayang-bayang Pelangi mengetahui dan membuat Pelangi makin down, juga membuat Mendung tak kalah takut.
Mendung berangsur menghela napas dalam. Di tengah kesunyian dini hari ini, ia berangsur menoleh, mengawasi Pelangi yang masih lelap. Putrinya itu amat sangat menyayangi Salman. Mendung berpikir alasan Pelangi begitu patuh kepada Salman karena cinta kasih seorang Salman yang memperlakukan Pelangi layaknya anak sendiri.
Setelah termenung cukup lama, Mendung berangsur kembali menaruh ponsel sang putri di atas lemari pakaian di sana. Di lemari plastik empat susun tersebut, Mendung sengaja menggunakan lipatan kain jarit untuk menutupi ponsel Pelangi.
***
Viralnya kasus Pelangi yang menjadikan Yanti dan Andika sebagai terduga tersangka, membuat kedua terduga tersangka tersebut, ketar ketir. Paling parah itu foto-foto Yanti di facebook Yanti, jadi bahan bulan-bulanan di media sosial. Apalagi kebanyakan foto Yanti semuanya serba seksi dengan rambut pirang hasil smoothing yang begitu kas.
“Pak Salman ya .. bagaimana ini? Ini rame banget, besok juga pasti kita dijemput polisi, Mas!” heboh Yanti uring-uringan.
“Ya terus gimana? Kan dari awal saja, aku sudah bilang. Enggak usah dipenjarain. H ajar saja sampai sekarat. Itu sudah lebih dari cukup!” sergah Salman masih berdiri di sebelah tempat tidur sang istri duduk tak tenang.
“Mas ... kasih solusi, dong. Jangan hanya mengungkit yang sudah telanjur terjadi. Tuh lihat tuh, masa foto wajahku ditaruh di wajah sapi. Masa aku disamain dengan dugong, Mas. Cepat ih Mas, aku enggak bisa diginiin!” sergah Yanti kali ini sampai meraih tangan kanan Andika kemudian mengguncangnya.
“Aduh ... gimana, ya? Bentar deh ... ini adikku lagi sakit. Aku butuh uang buat dia berobat,” balas Andika.
“Di saat kita terancam dipenjara, kamu masih memikirkan orang lain, Mas? Mereka bahkan enggak peduli ke kamu ketika kamu stroke. Kamu sendiri kan yang cerita, bahwa selama ini, kamu banting tulang buat keluarga kamu yang selalunya kurang. Karena itu juga, kamu enggak pernah kasih nafkah ke anak Mendung dan Pelangi. Namun saat kamu stroke, tak ada satu pun keluargamu yang peduli. Padahal saat kamu sehat, kamu mati-matian banting tulang buat keluarga kamu. Kamu tega membiarkan Mendung dan Pelangi kelaparan. Itu juga yang bikin kamu meminta aku buat enggak keras-keras ke istri dan anak kamu!” Yanti meronta-ronta, setelah sebelumnya sampai melayangkan bogem ke hidung Andika.
Andika yang tak menyangka Yanti akan sekasar sekarang, benar-benar syok. Hidung kiri Andika sampai mengeluarkan darah mimisan. Andai itu Mendung yang melakukannya, tentu Andika sudah menghajarnya lebih dari yang ia terima. Masalahnya, yang melakukannya justru Yanti si calon tambang emasnya. Andika tidak berani melawannya.
“Oke ... kalau gini caranya, mau tidak mau, aku akan menarik ibu Dayatri ke kasus ini. Aku akan memfitnah pak Salman dan Mendung. Biar nyaho. Panas-panas kalian semua! Aku akan membuat ibu Dayatri memberi Mendung pelajaran karena telah menjadi pelakor dalam rumah tangga ibu Dayatri dan pak Salman!” Yanti mantap dengan rencana dadakan yang ia miliki. Ia juga tak segan mengancam Andika agar tidak ikut campur.
Yanti tak mengizinkan Andika menjadi bagian dari rencananya. Apalagi baginya, Andika tak lebih dari pemuas birah inya saja.
“Jadi, kamu enggak usah berpikir aku akan memberimu uang cuma-cuma ke keluarga kamu. Hanya karena sekarang, aku sudah jadi istri kamu, Mas. Andai kamu tetap tidak berguna memuaskan kebutuhan lahirku, kamu wajib memenuhi kebutuhan batinku!” tegas Yanti.
Untuk apa yang baru saja Yanti katakan, Andika sungguh tidak bisa menerimanya. Akan tetapi, Andika juga tak bisa langsung melakukan pemberontakan, apalagi menghajar Yanti, seperti yang selama ini ia lakukan kepada Mendung di setiap ia emosi. Diam Andika pilih sebagai penyelesai pertikaiannya kali ini. Andika menunggu saat yang tepat, dan mendadak memiliki rencana lain yaitu mengambil uang-uang Yanti secara diam-diam.
“Jika kamu tidak pernah memberikannya kepadaku, biarkan aku yang mengambilnya tanpa sepengetahuan kamu!” batin Andika berangsur duduk dan mengambil posisi tidur di kasur.
Demi memangkas biaya pengeluaran, Yanti mengajaknya tinggal di salah satu tempat usaha Yanti. Yanti berdalih, kebakaran rumah dan Yanti yakini karena mati lampu. Selain itu, perataan rumah pemberian Salman, juga dikabarkan Yanti kepada Andika, telah membuat istri barunya itu merugi besar.
Masalah demi masalah yang dihadapi. Dari kerugian materi yang sangat banyak. Juga Yanti yang jadi bahan olo k warga sejagad maya, menjadi Yanti gampang emosi. Jika sudah begitu, Andika menjadi sasaran empuk mantan janda pirang itu.
(Yuk ramaikan ❤️)
Dan dibatalkanya jg baru aja kan