NovelToon NovelToon
Jangan Tuduh Aku Selingkuh

Jangan Tuduh Aku Selingkuh

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Penyesalan Suami
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Arnav yang selalu curiga dengan Gita, membuat pernikahan itu hancur. Hingga akhirnya perceraian itu terjadi.
Tapi setelah bercerai, Gita baru mengetahui jika dia hamil anak keduanya. Gita menyembunyikan kehamilan itu dan pergi jauh ke luar kota. Hingga 17 tahun lamanya mereka dipertemukan lagi melalui anak-anak mereka. Apakah akhirnya mereka akan bersatu lagi atau mereka justru semakin saling membenci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

"Arnav ...." Gita sangat terkejut saat tiba-tiba bibir itu menempel di bibirnya. Meskipun hati menginginkan tapi ini tidak benar karena bagaimanapun juga dia dan Arnav belum ada hubungan apapun lagi.

Gita mendorong dada Arnav kemudian dia bangun dan berlari masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa Ma?" tanya Vita yang terkejut mendengar pintu tertutup cukup keras.

Gita naik ke atas ranjang dan menarik selimutnya. "Tidak apa-apa. Kamu tidur saja."

Vita memutar tubuhnya dan menatap mamanya. "Ciee, pipi mama merah kenapa?"

"Tidak apa-apa. Kenapa kamu tidak bangunin Mama?" Gita mencubit kecil hidung putrinya.

"Soalnya tidur Mama sangat nyenyak. Memang kenapa? Terjadi sesuatu sama Mama dan Papa?" goda Vita.

"Tidak terjadi apa-apa. Udah kamu tidur saja." Gita memejamkan kedua matanya meskipun bayangan Arnav barusan masih terus terngiang di kepalanya.

Sedangkan Arnav juga tidak berpindah ke dalam kamar. Dia tetap di ruang tengah sambil menatap layar televisi yang telah dia matikan.

Bisa-bisanya aku mencium Gita. Kalau dia marah gimana? Kita belum ada hubungan apa-apa lagi.

Arnav menarik napas dalam lalu mengeluarkannya dia memiringkan tubuhnya dan mendekap dirinya sendiri.

Aku akan terus mendekati Gita sampai dia mau bersamaku lagi.

...***...

"Udah tengah malam Kak Shaka belum pulang juga. Apa Kak Shaka memang tidak mau pulang?" Malam itu Zeva tidak bisa tidur karena Shaka belum juga pulang ke rumah hingga tengah malam. Dia memgambil ponselnya dan mencoba menghubungi lagi nomor Shaka tapi tetap saja panggilan itu tidak terjawab.

"Apa di basecamp Kak Arvin? Tapi aku gak punya nomor Kak Arvin. Aku coba tanya Vita saja." Zeva menghubungi nomor Vita sampai, beberapa kali nada sambung tak juga Vita jawab.

"Aduh, aku khawatir sama Kak Shaka."

Zeva meletakkan ponselnya lalu dia keluar dari kamarnya. Dia akan mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya tapi urung. Dia melihat ruang kerja papanya yang masih terang dan terdengar suara kedua orang tuanya sedang berbicara.

Perlahan Zeva mendekat dan mendengar pembicaraan mereka di dekat pintu.

"Anak itu belum pulang sampai sekarang."

"Papa terlalu keras sama dia. Ingat, kita belum mendapatkan tanda tangan dia. Kita masih tidak bisa menguasai seluruh kekayaan ini. Apalagi sekarang dia sudah cukup umur untuk memegang harta dan perusahaannya sendiri."

"Aku sudah mencegah pengacara Herman datang ke Indonesia. Sebelum Herman datang, kita harus bereskan Shaka."

Zeva menutup mulutnya mendengar pembicaraan kedua orang tuanya. Dia segera kembali ke dalam kamarnya sebelum kedua orang tuanya tahu.

"Mama dan Papa jahat sekali. Jadi semua ini milik Kak Shaka. Aku gak akan biarkan Papa mengambil harta Kak Shaka. Apalagi sampai mencelakai Kak Shaka."

Zeva berjalan kesana-kemari di dalam kamarnya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak ingin Shaka menderita karena ulah keluarganya. "Aku harus cari bantuan. Sepertinya Kak Arvin bisa membantu masalah ini."

...***...

"Udah jam 5 pagi." Vita melihat mamanya yang masih tidur dengan nyenyak di sebelahnya. Dia turun dari ranjang dan mengambil ponselnya yang sejak kemarin dia silent. Dia melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Zeva lalu membaca chat dari Zeva.

Kak Shaka gak pulang, tolong tanyain Kak Arvin. Apa Kak Shaka ada di basecamp-nya?

Vita segera keluar dari kamar mamanya lalu masuk ke dalam kamar yang ditempati Arvin. "Kak Arvin."

Vita membangunkan Arvin hingga Arvin membuka kedua matanya.

"Apa? Ini masih pagi. Matahari saja belum bersinar terang. Hari ini kan kita gak sekolah," kata Arvin tanpa membuka kedua matanya.

"Kak Arvin, Kak Shaka semalam gak pulang. Apa Kak Shaka menginap di basecamp?"

Arvin membuka kedua matanya. "Basecamp itu gak ada tempat tidurnya. Kenapa Shaka gak pulang?" Arvin bangun lalu mengambil ponselnya. Dia segera menghubungi Shaka tapi nomornya tidak aktif.

"Apa ada masalah di rumahnya?" tanya Arvin lagi.

"Zeva hanya tanya soal ini. Mungkin karena Kak Shaka habis dipukul papanya Zeva. Dia sakit hati dan tidak mau pulang."

"Maksud kamu luka di pipinya itu pukulan dari papanya Zeva? Benar dugaanku selama ini, Shaka sering disiksa. Sepertinya kedua orang tua Zeva ingin menyingkirkan Shaka."

"Kenapa seperti itu?" tanya Vita.

Arvin terdiam beberapa saat. "Sepertinya masalah harta. Aku coba cari ke basecamp saja."

"Aku ikut," kata Vita.

"Kalau kamu ikut, izin ke Mama dulu." Arvin keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Vita kembali masuk ke dalam kamar mamanya. "Mama, aku mau ikut Kak Arvin ya?" tanya Vita. Kebetulan mamanya sudah bangun dan duduk di tepi ranjang.

"Kemana?"

"Ke basecamp Kak Arvin. Sebentar saja, sekalian jalan-jalan pagi," jawab Vita.

"Kamu gak makan dulu?"

"Tidak Ma, masih kenyang dari semalam." Vita keluar dari kamar mamanya dan segera bersiap-siap pergi bersama Arvin.

Beberapa saat kemudian Gita keluar dari kamarnya dan melihat Arnav yang masih tertidur nyenyak di ruang tengah. Arvin dan Vita juga sudah pergi dari rumah.

"Apa ini rencana Arvin dan Vita lagi untuk meninggalkan kita berdua? Terserah anak-anak saja," gumam Gita.

Gita mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi. Dia segera membasuh tubuhnya agar rasa kantuk menghilang karena dia harus segera merevisi naskah ending dari novelnya.

Sudah jalan syuting dua episode. Aku harus segera menyelesaikannya.

Setelah selesai mandi, Gita mengambil handuk dan melilitkan di tubuhnya. "Astaga, aku lupa ada Arnav di ruang tengah."

Dia akan mengambil kembali baju kotornya tapi sudah terlanjur basah. "Aduh, moga saja Arnav masih tidur."

Gita keluar dari kamar mandi lalu berjalan perlahan agar tidak membangunkan Arnav. Tapi semua diluar dugaannya. Tiba-tiba Arnav terbangun dan menghentikan langkahnya.

"Gita ...."

💕💕💕

komen ya... 😁

1
Hari Yanti
Biasa
Hari Yanti
Buruk
min hana
tes
Cucu Nurjanah
😊bagus
Rasti Si Cw Imuet
Luar biasa
Nova Noriza
Buruk
Sumarni Tina
Luar biasa
Siti patma
jadi ingat cerita arsen dan naya
🌸ALNA SELVIATA🌸: Mampir ya di novelku "Suami di Alam Mimpi"
total 1 replies
Siti patma
dah baliki lagi biar ada adeknya vita
Say Shiila
Luar biasa
Yenisia Afila
sudah dilupakan saja vita dia jg gak pernah kabarin ke km
Din Raga
Lumayan
Risma Waty
Ok..langsung cuzzz
ning sora
😎😎😎
ning sora
mulaiiii....
ning sora
jealous e kumat 😝
ning sora
eng i eng...
ning sora
ayoooo gaskeun pak arnav, sat set kejar cintamu ❤
ning sora
jeng jeng.... 😱
ning sora
salah tompo meneehhhh.... 😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!