NovelToon NovelToon
Mutualism Marriage

Mutualism Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:614k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Vonis dokter tentang dirinya yang seorang penderita Azoospermia membuat Dean memutuskan untuk memiliki anak adopsi. Karena baginya, tak ada wanita yang ingin menikah dengan pria yang di anggap mandul sepertinya.

Namun, pertemuannya dengan Serra membuat perubahan baru dalam hidupnya. Serra, seorang wanita yang memilih Childfree dalam kehidupannya. Membuat kekasihnya memilih untuk menikah dengan wanita lain karena pilihannya itu.

Tak di sangka, Serra dan Dean justru jatuh hati pada seorang anak bernama Chio. Ia bocah berusia 3,5 tahun yang harus menetap di panti asuhan setelah mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya. Naasnya, kedua orang tuanya tak dapat di selamatkan.

Satu tujuan dua masalah yang berbeda, sayangnya pilihan keduanya mengadopsi jatuh pada anak yang sama.

“Kita nikah aja deh, kamu childfree dan aku gak bisa ngasih kamu anak. Impas kan? Biar kita sama-sama dapat Chio.” ~Dean

“Ya sudah, ayo nikah!“ ~ Serra

Pernikahan yang saling menguntungkan? Yuk baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bocah pemikat hati

Eriska mengerjapkan matanya, ia menyesuaikan sorot cahaya lampu yang memasuki retinanya. Perlahan, ia bisa menatap wajah putrinya dengan jelas. Kepalanya terasa berdenyut sakit, ia berniat akan beranjak duduk di saat itu juga. Namun, Serra justru menahannya.

“Jangan duduk dulu, berbaring aja dulu.” Ucap Serra.

“Serra, tadi Mama mimpi kamu nikah. Eh, tiba-tiba punya anak udah gede. Terus ....” Tatapan Eriska tak sengaja menatap ke arah Dean yang duduk di sofa bersama Chio. Mengingat jika tadi bukanlah mimpinya melainkan kenyataan, ingin rasanya Eriska pingsan kembali.

“Ma ....” Serra panik saat melihat Eriska tiba-tiba duduk dan memandang nya dengan tatapan datar.

“Bagaimana kamu bisa menikah tanpa restu Mama, Serra? Bagaimana bisa?! Jangan kamu pikir pernikahan adalah sebuah permainan! Kamu justru menikah dengan pria yang entah siapa ini. Lalu, kamu ... itu anak siapa?!”

Serra memejamkan matanya, ia tak tahu jika sang mama akan semarah ini padanya. Dirinya merasa bersalah dan mengakuinya. Tak seharusnya dia menikah dian-diam di belakang sang mama. Menurutnya, keputusannya salah. Tapi, dia juga tidak tahu mengapa ia sampai nekat melakukannya.

“Ma, aku minta maaf. Eric kan gak setuju dengan pilihanku. Dean, dia setuju. Jadi, aku mau menikah dengannya.”

“Lalu anak itu?”

“Kami mengadopsi nya.” Lirih Serra dengan kepala tertunduk dalam.

Eriska memejamkan matanya, ia memijat keningnya yang terasa sakit. Melihat ketegangan antara ibu dan anak itu, Dean merasa harus ikut campur. Ia mendudukkan Chio di sofa dan memberikan anak itu bolu yang Serra berikan agar tak menangis. Lalu, ia beranjak menghampiri Serra dan mama nya.

“Tante, sebelumnya saya meminta maaf karena tak meminta restu tante lebih dulu. Namun, jika permasalahan di pernikahan kami ... saya bisa mengadakan ulang pernikahan kami dengan cara dan permintaan Tante. Di rayakan juga, tak masalah.” Terang Dean.

Eriska mengangkat pandangannya, ia menatap Dean dengan tatapan yang sulit di artikan. “Siapa namamu?”

“Dean,”

“Orang tuamu?” Dean tak menjawab, pria itu diam seolah ragu ingin mengatakannya.

“Ma, orang tua Dean ...,”

“Tidak disini dan mereka memiliki kehidupan nya sendiri.” Serra dan Eriska saling pandang sebelum keduanya menatap ke arah pria tampan itu. Serra pikir, orang tua Dean sudah tiada. Namun, mendengar perkataan pria itu membuat Serra akhirnya paham.

“Haaah ... mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur. Pernikahan bukan mainan, apalagi kalian memilih mengadopsi anak.”

“Tante sebenarnya aku ...,”

“Ma, mama gak masalah kan? Ini pilihan Serra ma, Serra gak mau kayak Mama. Ini pilihan Serra, hidup Serra, tolong ... hargai keputusan Serra Ma.” Serra sengaja menyela ucapan Dean, ia tak mau sang mama tahu kekurangan pria itu. Cukup dia saja yang tahu, tak perlu orang lain juga.

Eriska meraih pipi Serra dengan lembut dan mengelusnya. “Baiklah, Mama hargai keputusan mu. Tapi Mama berharap, semoga suatu saat kamu berubah pikiran dengan pilihanmu itu.”

Serra mengangguk, ia meletakkan kepalanya di atas paha Eriska. Tatapan Eriska beralih menatap Chio yang sedang fokus memakan bolu yang belum habis. Jika di lihat, Chio memang menggemaskan. Anak itu sangat manis, pantas saja putrinya jatuh hati padanya dan ingin mengadopsinya.

“Orang tuanya bagaimana?” Tanya Eriska

“Sudah meninggal, terlibat kecelakaan. Hanya Chio yang selamat, tapi tangannya patah. Proses penyembuhan, kata ibu panti anaknya belum bicara sejak kecelakaan itu terjadi.”

“Bisu?” Tanya Eriska dengan ragu.

Serra menggeleng, “Tidak, dia tidak bisu. Hanya saja, kata Ibu panti dia mengalami trauma pasca kecelakaan. Takut mengeluarkan suaranya, kita harus sering-sering memancingnya mengobrol agar mau berbicara.”

“Oh begitu, kasihan yah.” Eriska meminta Chio untuk di berikan padanya. Bergegas, Dean meraih Chio dan mendudukkan nya di pangkuan Eriska. Chio terlihat takut, dia kembali merentangkan tangannya pada Dean. Orang yang membawanya kesini tadi, hanya pria itu yang dirinya kenal.

“Gak papa sayang, enggak papa. Itu Oma, Oma.” Chio masih terlihat ketakutan, Dean pun merasa tak tega.

“Ambil aja gak papa, kasihan kalau nangis.” Pinta Serra. Sepertinya harus sering berdekatan dengan Chio agar anak itu tak takut lagi.

Dean kembali menggendong Chio, Serra juga berdiri dan berusaha menghibur anak itu agar tidak menangis. Melihat interaksi ketiganya, hati Eriska tiba-tiba menghangat. Dia merasa bahagia melihat putrinya memiliki keluarga kecil sendiri. Namun, hatinya sakit saat mengingat pilihan putrinya itu.

“Serra, Mama berharap pilihanmu akan berubah seiring berjalannya waktu.” Batin Eriska.

.

.

.

“Masuk lah.” Serra membawa Dean dan Chio ke kamarnya. Malam ini, mereka akan menginap. Untungnya, Dean mau.

“Sudah tidur?” Tanya Serra saat melihat Chio yang tak bergerak di gendongan Dean.

“Sudah, tidurkan dimana?” Serra mengarahkan Dean ke ranjangnya, ia meletakkan bantal di tengah ranjang.

“Taruh situ, pelan-pelan. Jangan sampai bangun, kalau nangis awas aja!” Desis Serra.

Dean memutar bola matanya malas, dia juga tak mau Chio terbangun dan menangis. Dengan hati-hati, Dean membaringkan tubuh Chio di ranjang. Saat anak itu bergerak, Dean buru-buru menepuk pahanya. Setelah Chio kembali terlelap, Serra menyelimutinya agar bocah menggemaskan itu tak kedinginan.

“Serra, boleh aku bertanya sesuatu?”

“Apa kamu bekerja sebagai sales? Dari tadi nanya terus. Cepat, kamu nanya apa?” Dean memutar bola matanya malas. Ia nekat serius tapi Serra justru membercandainya.

Dean memilih duduk di tepi ranjang yang ada di sebelah kiri Chio, sedangkan Serra di sebelah kanannya. “Apa kamu tidak suka anak bayi?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, suka. Aku suka anak-anak.” Jawab Serra.

“Terus, kenapa memilih childfree? Bukankah hal itu untuk orang-orang yang tak suka dengan anak-anak?”

Serra tersenyum singkat, ia mengulurkan tangannya dan meraih tangan kecil Chio untuk ia genggam dengan lembut. “Tidak semua seperti itu. Aku memilih childfree, karena masa lalu orang tuaku. Yah, papa pergi gak tahu kemana saat mama hamil aku. Lingkunganku, banyak sekali wanita yang di tinggal suaminya saat sedang hamil dan bahkan, mereka baru melahirkan. Jika hal itu terjadi pada kehidupanku, anakku akan menderita. Ia pasti akan merasakan hal yang sama denganku dan ... aku tidak mau hal itu terjadi.”

“Tapi gak semuanya seperti itu kan? Gak semua yang kamu pikirkan akan kejadian di kehidupan kamu kedepannya?”

“Tapi gak semua orang beruntung, Dean. Aku mau menikah denganmu karena Chio, ikatan kita karena Chio. Kita bersama karena Chio, pernikahan ini ada yah karena Chio. Jelas perbedaannya kan? Kita menikah, bukan untuk melahirkan seorang penerus. Tapi, mengadopsi seorang anak yang kehilangan dunianya. Kamu mengerti sampai sini?” Penjelasan Serra tak membuat Dean puas. Ia merasa, alasan yang Serra pakai belum lah cukup kuat.

“Jika suatu saat kita berpisah, Chio pasti akan jadi korban nya kan? Apa beda nya dengan memiliki anak sendiri?”

Serra mengangkat pandangannya, ia menatap Dean dengan tatapan penuh selidik. “Kamu tidak akan menuntutku melahirkan anak untuk mu kan?”

Dean memutar bola matanya malas, “Aku sudah katakan dari awal, aku tak bisa memberi mu anak. Paham? Bagaimana caranya kamu hamil huh?” Desis nya kesal.

Serra tertawa kecil, “Dean, kamu tak bisa memiliki anak tapi ... senjatamu itu apa sudah tidak aktif juga?”

“KAMUUU .... SEMBARANGAN!”

"Hahaha! Kamu ...."

“Kemalen kecana, lameee nyaa ....” Mendengar suara seorang bocah, reflek keduanya menatap ke arah Chio.

“Eh? Dia berbicara?!”

1
Neulis Saja
udahlah jgn terus terang karena kedepannya justru kamu berdua punya penerusmu jadi chio punya Adik
Neulis Saja
belum tahu kalau serra udah nikah sama pria tajir lagi
Julia Juliawati
aq mlh kasihan babynya. g ada yg bisa nawar mau laki ato cwek udh ketentuan author🤣🤣
Rosna Marleni
semoga setelah ini Sera hamil...
oca rm
ini kayaknya langsung dapat baby twins cadel🤣
♒ Fuji Rachma
dinikahin cuma dijadikan alat pencetak anak, miris sekali hidupmu, Tara. itulah akibatnya kalo suatu hubungan dimulai dg tidak baik, maka hasilnya pun tidak baik
Neulis Saja
next
shyafira fitri
lanjut
Neulis Saja
ya habisnya gak bilang hrs manggil apa bilang atuh dean panggil Daddy atau papa biar chio memanggilnya
Sugiharti Rusli
mama Nessa memang yahud sih yah, dia sangat perhatian sama putranya, bahkan kalo vitaminnya belum berkurang akan segera tahu yah😅😅😅
Jenong Nong
kalao sera hamil gmn ya ... akankah sera menerima dgn senang hati... 😁😁❤❤🙏🙏
Sugiharti Rusli
wih ada calon kopel baru nih yang sukanya kelahi nanti🤣🤣🤣
Neulis Saja
ngigau kalinya biasa bermain dgn saudara2nya di panti
Jenong Nong
kasihannyaa mario si jones ... apes benerrrr..... 😂😂❤❤🙏🙏
Neulis Saja
pingsan yah ko ruwet amat mama eriska, kenapa dipersulit kalau ada yg mudah nah anakmu menempuh jalur yg mudah dah gak usah sampai pingsan !
Neulis Saja
next
Fera Susanti
ayo hamil serra...menyenangkan loh punya anak,.ada temen cerita..
Dee
lanjut trus thorrrr
Jenong Nong
lah kan si kambing dipangku kok bisa ilang chio... 😂😂❤❤🙏🙏
Fadilah
ternyata yang nurun bapaknya si Erik ya, kamu terselamatkan Serra dari laki" modelan kayak Erik.. memangnya kenapa sih dengan anak cewe, masalah banget gitu yaaa 😏

semoga setelah ini Serra, soalnya kan ini masa subur"nya Serra yaak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!