Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALAN MODE KULKAS
Sampai Gadis selesai mandi, Alan masih setia dengan koran nya.
Gadis menghela nafas panjang melirik suaminya,
"Ngga mau basa-basi nanyain kabar atau apa gitu kek?" ucapnya dalam hati
Gadis kemudian bergegas ke dapur
"dulu aja disuruh-suruh pulang, giliran udah pulang dicuekin lagi....." Alan juga tak kalah ngedumel dan bersungut-sungut ketika Gadis tidak ada di hadapannya.
Tak lama Gadis kembali ke kamar dengan membawa 2 cangkir teh dan cemilan.
"Diminum dulu tehnya nanti keburu dingin"
Akhirnya Gadis membuka suara terlebih dulu.
"Iya Makasih" ucap Alan datar melirik sekilas ke arah Gadis
Gadis kemudian duduk di sebelah Alan
"Kapan pulang?"tanyanya
"tadi jam 2 sampe rumah"
Alan melipat koran kemudian meraih secangkir teh di depannya.
"Mami apa kabar?"
"Alhamdulillah kondisinya semakin baik" datar lagi
Setelah itu tidak ada obrolan lagi, mereka duduk di satu sofa yang sama tapi sibuk dengan ponsel masing-masing.
Sebenarnya Gadis ingin bertanya dan memaki suaminya
"Kenapa kerumah mami nggak ngajak aku?"
tapi itu semua hanya bisa di pendam dalam hati karena terhalang oleh gengsinya yang besar.
Hingga malam tiba Gadis ingin sholat isya berjamaah bersama sang suami, ia mulai sadar akan kesalahannya. Namun ketika masuk kamar ia melihat Alan telah mengucap salam.
"Kayaknya dia balas dendam deh" pikirnya
Sepertinya ia harus bersabar menghadapi suaminya kali ini.
"Harap bersabar ini ujiaaaannn"
ia menyemangati dirinya dalam hati.
Setelah mereka selesai sholat, Gadis mengajak Alan untuk makan malam.
Walaupun perang dingin masih berlangsung Gadis masih melayani suaminya di meja makan, dan Alan juga tidak menolak.
Tidak ada obrolan diantara mereka, hanya terdengar dentingan sendok disana.
Selesai makan Alan tidak membantu istrinya membereskan meja makan seperti sebelumnya, ia memilih pergi ke kamar terlebih dulu.
Melihat itu Gadis kembali ngedumel sambil mencuci piring
"sebenarnya dia....Alan sahabatku dulu bukan sih? bisa jadi kulkas jugak ternyata dia !" gumamnya pelan
"Huh ! Ingat dis ini salah kamu jugaa"
ia pun tersadar dan memperingati dirinya sendiri.
***
Keesokan pagi nya Gadis terlambat bangun, ia yang melihat suami sudah rapi tidak bisa menahan kekesalannya.
Karena pagi ini ia ada pertemuan penting dengan seseorang.
"Kenapa nggak ngebangunin sihh?" rengeknya kesal kemudian berlalu ke kamar mandi
Alan hanya mengendikkan bahu lalu melanjutkan mengikat sepatunya lagi.
Lima menit kemudian Gadis keluar dari kamar mandi, ia terlihat sedang terburu-buru.
"Kamu sarapan roti aja ya, kamu kan tau aku kesiangan"
"Okey" jawab Alan singkat
Gadis membuka baju tanpa memperdulikan sang suami yang masih berada dikamar, Alan pun menjadi canggung dan memutuskan untuk keluar.
"Apa coba maksudnya maen buka-buka baju sembarangan" Alan menggerutu pelan menuju ke meja makan
Jantungnya masih berdebar mengingat kelakuan Gadis barusan, walau bagaimanapun ia lelaki normal apalagi ia sudah menduda cukup lama. Hidupnya selama ini datar dan tidak suka njajan.
Baru saja akan mengoleskan selai, Gadis datang merebut roti dari tangan nya.
"Mau pakai selai rasa apa?" tanya Gadis tanpa dosa menatap kearahnya
"Coklat aja"
"Enakan Blueberry tauk"
Gadis pun mengoleskan selai blueberry
Alan memalingkan muka ke samping dan menghela nafas
"Terserah" ucapnya lirih
Gadis meletakkan roti tersebut di atas piring Alan "Nih udah"
"Maaf aku ngga bisa temenin sarapan, aku berangkat duluan ya..nanti hati-hati" ucapnya sambil tersenyum samar
Gadis segera meraih tangan Alan dan mencium punggung tangan nya.
Setelah Gadis berlalu Alan masih terbengong menatap tangannya yang dicium oleh sang istri.
...****************...