Perjalanan kisah dari anak Patriak Klan Ning yang bernama Ning Wie dalam menempuh kultivasi menjadi kultivator terhebat di Kerajaan Jing di benua Biru.
Di bantu dengan dua Spirit yang telah menjadi patnernya yaitu Spirit Pheonix Api dan Spirit Pheonix Es yang tinggal di lautan Spiritualnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chap 22
Gerakan Ning Wie di ikut atau di tiru oleh partner beladirinya sih Spirit Es nya dan di saat menghentak ke depan ratusan bulu es melesat ke depan dengan sangat cepat.
WHUUUUS BLAAAAR
WHUUUS BLAAR BRAAAAK
Terjadi benturan dua kekuatan di udara saat ratusan bulu es dari partner beladiri Spirit es Ning Wie bertemu dengan ratusan bulu es Pheonix es penghuni gua.
Ning Wie terhempas ke belakang sejauh lima meter akibat dari efek kejut benturan ke dua kekuatan. Dia jatuh terlentang dan darah mengalir dari sudut bibirnya.
Sedangkan partner beladiri Spirit Pheonix Es terhempas menabrak stalagmit Es hingga hancur. Tubuhnya gemetaran tak terkendali tergolek di lantai gua es. Tidak kuat menahan besar dan dahsyatnya kekuatan lawannya. Penampilannya sungguh sangat menyedihkan.
KWAAAK KWAAAK
10 menit kemudian Spirit burung Pheonix penghuni gua berkicau nyaring dan merdu. Tak lama kemudian Spirit partner dari Ning Wie mengangguk-anggukkan kepala. Tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Yang pasti sudah tidak ada lagi serangan yang mengarah pada Ning Wie yang meeupakan manusia satu - satunya di tempat itu. Putri Patriak Ning Bing itu langsung duduk berselonjor kaki setelah mengapus sisaan darah di bibir. Tenaga bocah itu pun sudah terkuras habis.
Tidak lama kemudian terdengar suara Spirit Es dalam benak Ning Wie. "Tuan selamat, Anda lolos dan lulus. Mereka sengaja menguji dan mengetes akan keberanian serta tekad yang anda miliki. Dan sebagai hadiahnya anda berhak atas inti kristal Abadi."
Ning Wie jelas saja terkejut mendengarnya. Ia tidak menyangkah hal seperti itu bisa terjadi. Ternyata mereka sengaja menguji pantas atau tidak dirinya. Syukurlah ternyata dirinya di nyatakan layak.
Tidak sia-sia Ning Wie terlempar ke tempat ini. Bukan hanya berhasil mendapatkan Spirit ke dua tapi juga akan mendapat inti Kristal Abadi. Sungguh keberuntungan Ning Wie ini sangat besar sekali. Andaikan ini diketahui oleh pihak lain jelas akan membuat iri dan cemburu bahkan bisa mendatangkan mala petaka pada diri Ning Wie sendiri.
Tidak lama kemudian kawanan Pheonix itu bersenandung merdu saling sahut menyahut.
KWAAAK KWAAAK
KRAAAK KRAAK PYAAAR
Gua es terguncang tak lama kemudian beberapa stalaktit dan stalagmit retak dan kemudian hancur. Di tempat hancurnya stalaktit dan stalagmit membentuk garis segitiga.
Di tengah-tengah garis segitiga atau pusat titik segitiga terdapat sebuah stalagmit yang tidak ikut hancur seperti yang lainnya. Dan stalagmit itu hanya setinggi satu meter saja. Stalagmit itu terbuat dari batu kristal transparan yang gemerlap.
Ning Wie dapat merasakan dari tempatnya berada betapa besarnya energi yang berasal dari stalagmit batu kristal transparan gemerlap itu. Bahkan energi yang mengandung elemen es itu meresap masuk meridian dengan sendirinya.
KWAAAK KWAAAAK
Nyanyian Spirit Pheonix Es makin mendayu dan kawanan itu bergerak bersamaan mulai berputar- putar membuat gerakan yang sangat indah. Gerakan kawanan itu sangat harmonis tak ubahnya seperti sebuah tarian.
Ning Wie yang melihatnya merasa takjub. Ia begitu terpesona. Ini di luar dugaan bahkan dalam mimpinya yang paling mengesankan pun tidak terbayang, melihat burung Pheonix menari. Tetapi saat ini malah menyaksikannya langsung dengan mata kepala sendiri.
"Wow.. luar biasa. Sungguh menakjubkan! Betapa beruntungnya aku bisa menyaksikan semua ini. Hehe.., aku yakin hanya segelintir orang yang bisa melihat peristiwa langkah seperti ini"
KRAAAK PYAAAR
Stalagmit kristal transparan yang gemerlap itu perlahan ujungnya mulai retak menyamping. Tidak lama kemudian putus dan jatuh ke lantai gua.
WHUUUUS
Kawanan Pheonix itu seketika itu juga langsung berhenti bersuara dan menari. Mereka kembali ke tempatnya semula. Tak berapa lama kemudian Ning Wie kembali mendengar suara Spirit Es- nya
"Tuan.. Ambillah hadiahmu itu. Yang ada di depanmu itu adalah Inti Kristal Es Abadi. Yang akan membantu dan meningkatkan kemampuan kamu dalam menguasai elemen es."
Begitu mendengar kata Spirit Pheonix Es, Ning Wie langsung saja menuju pecahan Inti Kristal Es Abadi yang ada di lantai gua. Dengan tangan gemetar diambilnya pecahan itu. Iya benar-benar tidak menyangka kalau keberuntungan dirinya sangatlah teramat besar.
Tanpa membuang-buang waktunya lagi Ning Wie langsung bersikap lotus guna menyerap khasiat dari inti Kristal Es Abadi. Pada saat itu juga Spirit Pheonix Es kembali ke lautan spiritual Ning Wie. Begitu Inti Kristal Es Abadi di serap seketika itu juga energi Qi es meluap - luap membanjir masuk lewat seluruh meridian menuju datian.
Begitu besarnya energi Qi es yang masuk membuat tubuh Ning Wie tidak sanggup untuk menampung. Pada saat krusial itulah Spirit Pheonix Es yang ada di lautan spiritual Ning Wie mulai ikut andil menyerap energi Qi Es.
Begitu kuat dan rakusnya Spirit Pheonix Es menghisap energi Qi es membuatnya tumbuh menjadi lebih besar lagi. Pertumbuhan itu tentu saja membuat iri Pheonix Api Merah yang menyaksikannya dari samping.
"Sial! Aku yang senior bisa-bisa bakal menjadi Junior. Ohh.. Tidak, Pheonix Es jelek lebih kuat dariku. Ini sungguh tidak adil. Ahh...Aku juga ingin mendapatkan inti Batu Matahari."
Pertumbuhan Pheonix Es juga mengakibatkan Elemen Es Ning Wie semakin pekat dan kuat. Apa lagi yang di serap adalah kasiat dari inti kristal es abadi maka energi Qi es atau elemen es yang dihasilkan akan sulit untuk di lawan.
Pecahan Inti Kristal Es Abadi di tangan Ning Wie perlahan - lahan mengecil dan akhirnya lebur ke dalam tubuhnya. Bersamaan dengan...
BOOOM
BOOOM
Kultivasi Ning Wie kembali lagi naik satu rana. Dalam waktu yang sangat singkat anak Patriak Klan Ning yang semula masih perkiraan bisa tidaknya menjadi kultivator, sekarang ini sudah sebanding dengan murid di sebuah akademi. Dan kalau hal ini sampai diketahui oleh kelayak ramai jelas akan membuat kegemparan dan kehebohan.
Ning Wie perlahan membuka matanya setelah menstabilkan kondisinya. Bocah cilik ini sangat beruntung sekali, peningkatan rana- nya sama sekali tanpa ada efek samping yang bisa mempengaruhi pondasi beladirinya. Pada hal peningkatan kultivasi nya secara beruntun dalam waktu yang berdekatan.
" Haha...Luar biasa! Kultivasiku sekarang ini ada di Body Tingkat Mistic tingkat satu."
Setelah membuka mata Ning Wie langsung memeriksa tubuhnya. Setelah tahu kondisinya bocah itu merasa senang dan puas dengan apa yang di capainya saat ini. Tidak mungkin terus - terusan bersama dengan Kawanan Pheonix Es. Ning Wie langsung berdiri dan bergerak menjauh dari kawanan Pheonix es. Tak lupa bocah itu mengungkapkan rasa terima kasihnya dan salam perpisahan pada kawanan burung itu.
"Terima kasih! Sekali lagi terima kasih atas hadiahnya. Dan terima kasih lagi Kalian mempercayakan hal luar biasa itu padaku. Emm... Aku pergi.."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...