NovelToon NovelToon
Metanoia; The Hybrid

Metanoia; The Hybrid

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Manusia Serigala / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: cutdiann

Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER O3: AN ABSOLUTE DECISION.

Setelah makan malam, kami tidak secara sengaja berkumpul di ruang keluarga. Semua karena hadirnya Chairoz, dan ku dengar memang ia bersama ayah sedang berbincang-bincang mengenai Akademi Negeri Danveurn yang akan menyambut kedatangan murid besok hari.

"Paman, kudengar kau adalah salah satu staf di Akademi Negeri Danveurn. Apa itu benar?" Tanyaku saat beberapa dari keluarga ibu sedang membahas permasalahan tadi siang.

Chairoz mengangguk, "Aku juga tidak menyangka Akademi Negeri Danveurn kembali mengundangku."

Tadi siang, aku mendengar perbincangan di ruang keluarga ini. Saat itu, aku berpura-pura tidur di pelukan ibu.

Kakek Charles bilang, pasukan INTI memang pergi dengan menerima permohonan ayah. Tapi, kemungkinan setelahnya mereka akan mengubah struktur penjagaan dan misi-misi baru untuk dilaksanakan.

Aku hanya tidak ingin keluargaku kenapa-kenapa.

Mereka, INTI menandaiku hanya karena aku berbeda. Mereka tidak bisa menklasifikasiku dalam bangsa Lycanthrope ataupun Vampire. Bagaimanapun aku belum mendapatkan jati diriku, hal itulah yang membuat mereka berpikir kalau aku akan menjadi seorang Hybrid.

Jika aku terus di sini, itu akan membahayakan semua orang.

"Bawalah aku bersamamu" kataku bersamaan dengan pintu ruang keluarga yang terbuka. Semua orang tampak terkejut, termasuk keluarga kecil dari saudari ibu yang baru saja datang.

Disana, aku melihat anak laki-laki yang setinggi denganku, berdiri menatapku dengan tatapan tidak suka. Bahkan aku baru pertama kali melihatnya.

"Kau ingin meninggalkan kerajaan?" Ibu bertanya dengan nada tidak percaya.

"Itu akan lebih baik, lagipula di sana aku akan belajar" ucapku.

"Aku setuju. Dia sudah berumur 8 tahun, sudah waktunya ia masuk ke akademi. Mungkin dengan perkembangannya di sana, ia akan mendapatkan jati dirinya" kata ayah tiba-tiba.

"Damian, Akademi Negeri Danveurn sangat jauh dan tidak semua orang bisa mendatangi wilayah itu" ibu terdengar khawatir.

"Gara tidak pernah keluar dari kerajaan, bagaimana dia bertemu dengan orang baru di luar sana?" Tambah ibu sambil melihat ayah.

"Sayang, ini bukan hanya tentang jati dirinya. Sudah saatnya dia belajar hal-hal yang baru, sudah waktunya dia masuk akademi" ucap ayah.

"Gara juga akan masuk Akademi Negeri Danveurn? Wah kebetulan sekali Dylan juga," kata bibi Nala Northcliff sambil mendekatkan anak laki-laki itu padaku, "Ayo berkenalan."

"Dylan Max" ucapnya sambil menjulurkan tangan.

Aku menjabat tangannya, "Gara."

"Kakak menyuruh Dylan untuk masuk ke Akademi Negeri Danveurn?" Tanya ibu.

"Bukan, tapi suamiku. Lagipula, Dylan jarang diajari oleh ayahnya. Saat mendengar tahun ini Akademi Negeri Danveurn mulai membuka pendaftaran dan Dandelion Chairoz akan mampir ke Alystra, suamiku menghubunginya dan memintanya agar memasukkan nama Dylan" jelas bibi Nala sambil menunjuk paman Alexander Northcliff, suaminya.

"Dengan begitu, Gara tidak akan sendirian di sana. Lagipula, banyak bangsa lain yang menghubungiku beberapa waktu lalu. Mungkin, anak-anak mereka sudah tiba di akademi saat ini," jelas Chairoz, "Anda tidak perlu cemas, putri Annelise. Aku akan bertanggung jawab atas Gara."

Ibu melihatku. Matanya berkaca-kaca. Sudah jelas, dia akan sangat hancur untuk mengetahui aku akan pergi dari pelukan perlindungannya. Pikirannya akan terus memikirkan, apa yang aku makan, apakah tidurku nyenyak, atau anggota tubuh mana yang sakit saat aku tidak lagi terlihat oleh matanya.

Aku mendekati ibu, dengan segera ia menangkapku dan memelukku di atas pangkuannya. Beberapa kali keningku dikecup. Rambutku yang memang berantakan diusap. Punggungku dipukul pelan, seperti ingin menenangkanku.

Ibu, seharusnya akulah yang menenangkan dirimu.

"Di sana aku akan baik-baik saja. Aku sudah bukan anak kecil, ibu" ucapku.

"Ibu tau. Disini, ada kakakmu yang akan menemani ibu" katanya sambil memeluk kak Allegro yang duduk di samping ibu.

"Kakek, apa aku boleh pergi?" Tanyaku pada Raja Charles Northcliff yang terus memperhatikanku.

"Jika memang itu keinginanmu, aku tidak akan melarang" ucapnya melihatku penuh makna, tanpa senyum mengkhawatirkan kondisiku.

"Sudah diputuskan, besok kalian akan berangkat kembali ke Negeri Danveur. Istirahatlah malam ini, selamat malam" kakek Charles pergi meninggalkan kami.

Rasanya, aku akan merindukan pelukan ibu. Aku mendekap, memeluknya erat. Tertidur dalam genggaman tangannya.

...════════ ◖◍◗ ════════...

Annelise Northcliff POV

"Ayo, istirahat. Allegro juga sudah mengantuk." Damian mendekatiku ketika semua orang kembali ke kamarnya masing-masing untuk istirahat, kecuali Nala dan Dylan yang masih terjaga.

"Aku masih ingin disini. Allegro, ayo ke kamarmu, kau sudah mengantuk 'kan?"

Anak pertamaku, Allegro, turun dari sofa dengan mata beratnya. Setengah sadar berjalan, tapi Damian mengangkatnya, "Jangan lama-lama, kau juga harus istirahat."

Damian dan Allegro pergi, meninggalkan kami yang tersisa. Aku melihat wajah Gara. Dia benar-benar tertidur pulas.

"Apakah Gara adalah adikku?" Dylan bertanya tiba-tiba.

"Iya, kau lebih tua satu tahun darinya" kataku.

"Dylan jarang di kerajaan. Dia lebih suka berdiam di rumah besar kediamaan kami. Jadi soal rupa Gara, dia belum tau sama sekali" ucap Nala menjelaskan.

Aku tertawa, "Pantas aja, saat kau masuk dan melihat Gara, kau sedikit tidak menyukainya. Kau pasti mengira Gara adalah orang luar kerajaan."

"Sebab, dia sangat berbeda."

Aku kembali melihat Gara ketika mendengar perkataan polos dari Dylan, sambil menyamankan posisi tidurnya, "Dia memang berbeda. Dia punya warna mata yang berbeda dari yang lain. Sifatnya juga bertolak belakang."

"Yang membuat aku mengatakan bahwa dia berbeda, adalah apa yang ada di dalam tubuhnya" perkataan Dylan membuat aku dan Nala terkejut.

"Saat aku di depan pintu hendak masuk, aku mengira di dalam ada seorang Lycanthrope tertinggi. Aura itu sangat kuat sampai membuatku enggan untuk masuk. Seperti Alpha dewasa. Ketika aku masuk, mataku tersorot pada manik mata Gara yang menyala. Di sanalah aku menemukan serigala itu" jelas Dylan sambil melihat Gara.

"Aku tidak pernah, merasakan aura serigala dari Gara" jujurku.

INTI mengatakan anakku adalah seorang Hybrid muda yang belum mengeluarkan sifat aslinya. Kami, seluruh bangsa Supranatural tidak tau mengenai anak Hybrid dengan pasti, kecuali mereka-mereka yang telah melakukan penelitian secara langsung, itupun tidak pernah diungkapkan untuk publik. Tidak pernah kutemukan catatan tentangnya secara detail, INTI menyimpan hal itu rapat-rapat tanpa alasan yang jelas. Kisahnya dimulai ratusan tahun lalu, yang diingat hanyalah anak Hybrid itu memusnahkan banyak orang dan juga seorang kanibal.

Namun mendengar perkataan Vale Barbarian, aku jadi mengkhawatirkan kondisi Gara jika ia berhasil dibawa. Apakah mereka akan memperlakukan Gara dengan baik?

Percuma pertanyaan itu terus berputar, tidak ada yang tau jawabannya sebelum waktu itu tiba.

Aku hanya seorang ibu yang sedang mengkhawatirkan anaknya.

...════════ ◖◍◗ ════════...

...Sagara N.A POV...

Pagi tadi, aku mengucapkan salam perpisahan pada keluarga ibu, keluargaku, dan kak Allegro.

"Kita akan sampai di pelabuhan" ucap Chairoz sambil melihat keluar jendela kereta kuda.

Kak Allegro bilang, bahwa dia akan menulis surat untukku. Dia akan mempunyai burung gagak miliknya, dan mengantarkan surat itu melalui burung gagak, seperti yang dilakukan Chairoz.

Harinya gelap. Awan hitam berkumpul diatas sana, menghujani seluruh kawasan Moldenleaf.

Kereta mulai berjalan lamban. Aku melihat kearah luar jendela, sebuah pelabuhan yang kemarin kusinggahi terlihat ramai. Sepertinya, akan ada banyak orang yang pergi ke negeri serigala, Danveurn.

"Aku pikir, selain bangsawan dan keanggotaan kerajaan, tidak ada yang boleh masuk ke teritorial clan lain" ucap Dylan saat melihat rakyat dari kerajaan Claverdon yang bersiap-siap hendak berangkat.

"Bukan seperti itu. Semua orang boleh memasuki teritorial bangsa lain jika punya tujuan. Seperti para rakyat dari kerajaan Claverdon di sana, mereka berpergian untuk berdagang, atau alasan lain. Tidak semua kerajaan punya perizinan keluar dan masuk teritorial" jelas Chairoz sesaat sebelum kereta berhenti.

Aku memaklumkan apa yang Chairoz bicarakan, sebab dia adalah seorang mantan Hunter yang masih menjalankan beberapa misi dari berbagai bangsa. Tentu saja dia akan tau hal-hal seperti itu.

"Siapi barang bawaan kalian dan temui aku didermaga" kata Paman Chairoz lalu ia keluar.

"Dari tadi kau diam, apa kau takut adik kecil?" Dylan mengajakku berbicara sambil mengeluarkan jubah berbulunya untuk dipakai.

"Kita hanya beda 1 tahun, jangan mengharap lebih" ucap ku dengan ikut memakai jubah yang berbahan dasar sama seperti milik Dylan.

Dylan terkekeh sebentar, "Apa saja yang kau bawa?"

"Hanya pakaian dan sepatu."

"Bukankah itu aneh?"

"Apa yang aneh?"

"Akademi mana yang hanya menyuruh muridnya membawa pakaian saja? Padahal aku ingin masuk Akademi Negeri Urcmoonth tapi ayahlah yang lebih berkuasa" keluh Dylan.

"Karena ada kak Allegro?" Tanyaku.

"Karena di sana banyak temanku!"

"Terserah kau saja" kataku seraya turun dari kereta, dan memakai topi jubah yang menutupi seluruh kepalaku.

"Tunggu aku adik kecil."

"Astaga, bisakah kau berhenti? Kau bukan kak Allegro, jangan panggil aku adikmu."

"Meski begitu, aku lebih tua 1 tahun darimu" ucapnya dengan nada bangga, ikut turun dari kereta.

"Panggil aku dengan adik sekali lagi, akan kupukul kau" kataku sambil berjalan meninggalkannya ketika kereta kuda yang kami tumpangi mulai bergerak pergi.

"Hahaha."

Aku berjalan ke dermaga, diikuti Dylan dengan membawa koper yang hanya berisi pakaian dan sepatu saja, dan tidak ada yang tau aku membawa deggerku yang dihadiahkan oleh kak Allegro saat ulang tahunku kemarin.

"Itu Chairoz" Dylan menunjuk ke arah dermaga, di sana paman Lion berdiri, berbicara dengan beberapa orang. Aku melihat anak perempuan berdiri di samping Chairoz.

Apakah dia juga anak murid Chairoz?

...To Be Continue...

1
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
neptuneee
wadduuhhh bahayaaa
neptuneee
lightt lucuuu bangettttt
CupcakeHugs
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
cutdiann: terimakasih telah membaca Metanoia; The Hybrid! terus dukung karya ini ya!!!
total 1 replies
CandycaneMissy
semangat thor,ceritanya bagus,..crazy up dong😄👍💪
cutdiann: terus dukung karya ini ya!! support!
total 1 replies
Respati Wijaya
Malesnya aku jadi senyum-senyum sendiri baca ceritanya thor.. daku tunggu nextnya
cutdiann: hahaha! terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
floufrouu
semangat selalu Thor aku suka ceritanya ❤️❤️
cutdiann: terimakasih! terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
Cinta Misnaming
Thor! Ada banyak pertanyaan di kepala saya nih.. tapi untuk sekarang saya cuma bisa bilang “hayo buruan di update thooooor!!!!!!”
cutdiann: pertanyaan apa tuh di kepala kamu?! btw, terus dukung karya ini ya!!
total 1 replies
coastbycoast
Kalau lagi patah hati, paling tepat emang baca-baca karya author. Bisa melupakan semua kesedihan~
cutdiann: terus dukung karya ini ya! biar cepet sembuh patah hatinya
total 1 replies
SecretFruity
waaah... makin seru aja nih... like for u...
cutdiann: terus dukung karya ini ya!
total 1 replies
neptuneee
jahat bener Nicholasnyaa
neptuneee
waduhh makin penasaran
neptuneee
Bagus, ceritanya bikin degdegan, berasa lagi ikut ke Akademi trus ikut ujian sama makhluk itu!
MouthofMexico
lanjut semngat menulis karya karya mu thorr sehat sll😍😘
cutdiann: makasih cuy, terus dukung karya ini ya👍🏼
total 1 replies
rowiethelabel
Ya ampun thor, kok tega sih digantung gini
Nulamal
lanjut thorr!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!