Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.
Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.
Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"
Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Up 1
Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam. Amora menjalani hari-hari dengan penuh tekanan, namun ia tetap bertahan.
Pagi itu, teriakan menggema dari dapur.
"Amora! Ke mana sih kamu?" suara lantang Tessa memanggil.
Amora bergegas masuk, "Iya, Tante. Maaf, tadi lagi jemur baju. Ada apa, Tante?"
Tessa mendengus kesal sambil menunjuk piring di meja, "Masak cuma tempe goreng sama ikan asin? Kamu nggak becus masak apa?"
Amora menunduk, mencoba menahan perasaan, "Maaf, Tante. Bahan makanannya habis, dan uang bulanan dari Tante juga belum ada."
Tessa menyodorkan uang dengan kasar, "Ini! Cepat belanja, dan cari kerja juga. Jangan jadi pemalas!"
"Baik, Tante," jawab Amora pelan. Namun sebelum sempat melangkah, Keyla datang dengan wajah masam.
"Amoraaaa! Kamu tuh nyetrika nggak becus, ya? Lihat nih baju gue masih kusut!" katanya sambil melemparkan pakaian ke arah Amora.
Amora mencoba menjelaskan, "Tadi sudah aku setrika, Laa..."
"Alasan! Gue nggak mau tahu. Sekarang juga harus disetrika ulang!" bentak Keyla
"Tapi Tante Tessa suruh aku belanja bahan makanan," ujar Amora bingung.
"Ya urusan lo lah!" sahut Keyla acuh.
Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick. Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Adara baru saja bekerja sebagai pelayan.
Di restoran, Amora bertemu dengan seorang rekan kerja, Zeline, yang menyambutnya dengan ramah. "Eh, anak baru. Nama lo siapa?"
"Amora," jawabnya.
"Semoga lo betah kerja di sini. Eh, ngomong-ngomong, ada Tuan Muda Saskara. Lo yang layani, ya," ujar Zeline sambil menunjuk ke arah seorang pria berwibawa di meja VIP.
Dengan gugup, Amora menghampiri meja tersebut, "Selamat siang, Tuan Muda. Mau pesan apa?"
Galang yang duduk di sebelah Arhan menjawab, "Buatkan kopi dengan sedikit gula untuk Tuan Muda, dan coffee latte untuk saya."
"Baik, ditunggu sebentar," kata Amora.
Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"
"Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja," jawab Amora dengan panik.
Manajer restoran yang melihat kejadian itu langsung memecat Amora tanpa mendengarkan penjelasannya. Amora memohon agar diberi kesempatan, tetapi keputusannya tetap sama. Dengan berat hati, Amora meninggalkan restoran.
Setelah dipecat, Amora kembali ke rumah dengan tangan kosong. Tessa yang marah besar langsung menganiaya Amora hingga tubuhnya penuh luka. Tidak hanya itu, Amora diusir dari rumah. Dalam keadaan putus asa, ia pergi ke makam orang tuanya. Hujan turun deras, tetapi Amora tidak peduli. Ia menangis tersedu-sedu di depan pusara.
"Mama... Papa... kenapa kalian tinggalkan Adara sendiri? Amora sudah tidak kuat..." suaranya terisak sebelum akhirnya tubuhnya ambruk, pingsan di bawah hujan.
Dari kejauhan, Arhan dan Galang yang kebetulan melintas melihat kejadian itu. Tanpa pikir panjang, Arhan menyuruh Galang membawa Amora ke dalam mobil.
"Ke apartemenku," perintah Arhan tegas.
Dalam perjalanan, Arhan termenung. "Kenapa banyak luka di tubuh gadis ini? Bukankah tadi di restoran dia baik-baik saja?"
Galang menjawab dengan pelan, "Dia tinggal dengan bibinya yang kejam. Luka itu pasti akibat perlakuan bibinya."
Ada sesuatu di dalam hati Arhan yang bergejolak. Ia merasa tidak terima mendengar cerita itu. Meski baru bertemu, sosok sederhana Amora telah mengusik hatinya dengan cara yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁