karena kebodohannya, Amoura harus mati tangan Wiliam tunangannya, akibat ulah adik tirinya yang menginginkan posisinya sebagai ahli waris Mahendra. akibat kebodohannya itu Amoura harus meregang nyawa dengan tragis. ia malah di tembak mati oleh Wiliam yang saat itu menjadi tunangannya. namun sepertinya tuhan berpihak kepadanya, Amoura kembali ke masa lalu dan merubah hidup nya.
( cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada kenyataan di dalamnya jadi jangan terlalu halu ya. penulisan masih baru jadi harap di maklumi)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu kembali
" aku gak nyangka bakal ketemu kamu lagi di sini, padahal aku tadi cuman datang buat nganterin sesuatu ke sekolah, tapi siapa sangka aku malah ketemu kamu di sini " ucap Agam
" i--iya yah, ngomong ngomong kamu kuliah di mana sekarang?"
" gak jauh dari sekolah terus kamu selama ini kemana? kok ngilang gitu aja " tanya Agam penasaran
" ah i--itu aku---
" sayang! "
Keduanya menoleh, seorang gadis tampak berlari menghampiri kedua nya.
" aku tadi cari kamu tau, tapi kamu malah di sini " ucapnya lalu menatap ke arah Amoura
" Luna?!! ternyata kamu di sini? Aku tadi carin kamu " ucapnya
" loh kalian saling kenal?"
" iya, emang nya Luna gak cerita "
Agam menatap Luna yang tampak tak peduli, ia pasti yakin jika Amoura telah menyamarkan namanya dan juga sepertinya dia membenci kekasih nya itu.
" sebaiknya kamu kembali ke kelas gih, takutnya di marahin guru " ucap Agam dengan lembut
" yaudah aku ke kelas tapi ingat jangan keluyuran lagi dan langsung pulang "
" iya iya "
Eve pun pergi dari sana meninggalkan Agam dan Amoura.
" maaf ya, tadi Eve jadi ganggu"
" gakpapa, Lo ternyata sama kayak dulu.suka pacaran sama anak di bawah umur " ucap Amoura lalu beranjak pergi dari sana
" hah? Dia bilang apa tadi?"
Amoura berjalan di lorong, matanya hanya fokus pada jalan di depannya. Hingga seseorang tiba tiba saja menabraknya, bukannya ia terjatuh tetapi malah gadis itu yang terjatuh.
Brak!
" Aww...hiks, sakit..hiks " ucapnya dengan Isakan pelan
Amoura menatap gadis di depannya dengan alis terangkat " kenapa Lo nangis?"
gadis itu mendongak, menatap Amoura dengan mata yang berair.
Deg
" Ace---
" Acella!!"
" Wiliam? Kamu ngapain di sini?" tanya Acella dengan raut wajah bingung
" aku tadi jatuh ...hiks...sakit...hiks " ucap Acella pada Wiliam
Deg
Deg
" shsss ...kenapa harus sekarang sih!" batin Amoura mengerang menahan sakit
" Lo pasti yang buat Acella jatuh!! Ngaku gak Lo " ucap Wiliam menatap Amoura nanar
Amoura hanya bisa menahan sakit yang dia rasakan, " gue gak apa apain dia!! Emang ce--cewek Lo aja yang lemah" ucap Amoura menatap keduanya dengan pandangan tajam
" apa Lo bil----
" Luna!!...woy Lo apain Luna " ucap Eve menatap luna yang tampak kesakitan
" seharusnya dia minta maaf sama Acella" ucap Wiliam tetap membela Acella sementara Acella hanya bisa menangis
" Wiliam Lo apa apaan sih, Luna ini murid baru. Lo gak seharusnya membentak dia kayak gitu!!" ucap Eve dengan suara sedikit keras
" u--u--udah gak usah be--belain gu--gue..shsss" ucapnya terbata bata
" Luna Lo gak papa, kita ke UKS saja. biar gue bantu Lo ke sana dan Lo Wiliam awas aja, urusan kita belum selesai "
Eve membawa Amoura pergi dari sana, sementara Wiliam dan Acella hanya menatap kepergian keduanya dalam diam.
" hiks..udah kak gapapa, aku juga yang salah karena gak liat tadi " ucap Acella dengan suara lembut nya
" jangan gitu Acella, kamu gak salah. Gimana kalo kita pulang aja kayaknya lutut kamu berdarah "
Acella hanya bisa tersipu malu akibat perlukan yang Wiliam berikan, Wiliam segera membawa Acella pergi dari sana. tanpa mereka sadari seseorang telah mengawasi mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Acella? nama yang unik " ucapnya dengan seringai di wajahnya
" Lo tidur aja di sini gue ambil obat buat Lo " ucap Eve dengan raut khawatirnya
" ga--gak usah, ini cuman sakit biasa kok. mending Lo balik aja, gue udah gakpapa kok " ucap Amoura merasa tidak enak
" Lo kenapa sih, Lo gak usah takut sama gue. Gue itu tulus mau berteman samal Lo " ucap Eve
Amoura hanya bisa terdiam, memang ia sedikit khawatir jika harus memiliki teman di sekolah. Apa lagi kehidupan nya tidak sebaik itu, ia tak mau suatu saat nanti seseorang akan membencinya dan tak malah meninggalkan dirinya.
" makasih Lo udah bantu gue " ucap Amoura tulus
" gak usah ngucapin terimakasih, emang seharusnya teman saling membantu " timpal Eve
Amoura tersenyum tipis, ia sedikit tenang jika Eve tulus ingin berteman dengan nya untuk saat ini.
" yaudah kalo gitu gue mau beliin dulu Lo makan, Lo di sini saja "
" iya"
Selepas perginya Eve, Amoura sedikit mendudukkan dirinya. Ia meriah ponsel di atas nakas dan menghubungi seseorang.
" kalau begitu saya harap kalian bisa menemukannya dengan segera"
(........)
" baiklah "
tut
" fyuhh... sampai kapan mereka bersembunyi" ucapnya
menghela napas lelah
Ting
Ting
Amoura kembali menatap ponselnya, kening gadis itu sedikit mengkerut tak kalah melihat nomor tak di kenal masuk ke dalam ponselnya.
08xxxxxxxxx
[ why didn't you tell me you were sick ]
08xxxxxxxx
[do you want me to bring some medicine?
" siapa sih? kenapa dia sampai tau kalo aku sakit?" batin Amoura
^^^anda^^^
^^^[Who are you? ]^^^
08xxxxxxxx
[your romeo and Juliet]
^^^Anda^^^
^^^[Jangan katakan hal konyol kayak gitu^^^
^^^Jujur aja Lo siapa?]^^^
08xxxxxxxx
[you will know later]
^^^anda^^^
^^^[you are kidding me]^^^
08xxxxxxx
[only a few baby girls ]
Amoura sedikit kesal, ia segera membelok nomor asing yang terus mengirimkan nya pesan aneh.
ceklek
"Lo gak papa?" tanya Eve yang baru saja masuk ke dalam UKS
" gakpapa kok, cuman sakit sedikit" ucap Amoura beralasan
" Hm okey, ini gue bawain Lo makanan " ucapnya memberikan satu bungkus bubur
" sorry, gue gak suka bubu ayam " ucap Amoura menolak
" kalo gitu Lo mau makan apa? "
" gue mau balik ke kelas aja " ucap Amoura turun dari ranjang
" eh eh...gak boleh Lo kan masih sakit! " ucap Eve melarang Amoura
" gue udah gakpapa Eve! Jadi gue bakal balik ke kelas" ucapnya lalu pergi meninggalkan Eve yang tampak khawatir
Amoura berjalan keluar dari UKS, ia menatap sekolah itu dengan pandangan tajam. ia merasa seseorang tengah mengawasi nya, ayolah. Instingnya sangat kuat ia bisa mengetahui jika ada seniper yang mengintai dirinya dari jarak yang cukup jauh.
Brak
" Lo kenapa malah berhenti sih " ucap Eve sembari mengelus keningnya yang sakit
" gakpapa " jawab Amoura lalu berjalan meninggalkan Eve
" tuh anak kenapa sih " ucap Eve menggerutu
" ternyata dia bisa tau " ucap seseorang menatap Amoura dari jarak jauh
" kan gue udah bilang buat Hati hati, kalo dia sampe tau kita menjaga dia dari jauh, nona pasti bakal menghajar kita semua " ucap salah satu teman dari pria itu
" emang dia siapa sih kenapa kita perlu menjaga dia apa lagi cewek lemah kayak dia "
" dia anggota inti pasukan A " ucapnya yang langsung seketika membuat mereka terdiam
Glek
" pa--pasukan inti?"
" iya, bahkan dia bisa membunuh kita dari jarak yang jauh " ucapnya yang membuat beberapa dari mereka bergetar
" heh, ternyata di sana " ucap seseorang lalu mengeluarkan pistolnya
Klik
Dor
Dor
BRAK!
" siapa itu!!!"
" sepertinya dia tahu kita di sini bos "
ia segera melihat ke semua arah hingga matanya bertubrukan dengan mata seorang gadis.
" gawat kita sepertinya ketahuan... sebaiknya kita segera pergi dari sini dan bawa dia " ucapnya lalu pergi dari sana
" semoga kalian bisa menjadikan ini pelajaran jika mengawasi seorang wanita itu sangat berbahaya" ucap Amoura menatap kepergian mereka dengan Seringai cantik di wajah gadis itu
