" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari kedua puluh dua
" Mari pak duduk disini,mumpung ada buah banyak di kulkas sayang kalau dibuang." ucap Mona yang mempersilakan pak Joko ikut menikmatinya.
pak Joko langsung duduk mendekat, sedangkan bibi Ami berdiri mengambil air putih di dapur.
"Pak Joko sudah lama bekerja disini?" tanya Mona pada pak Joko.
"Sudah 6 tahun mbak, memangnya ada apa mbak?" tanya pak Joko balik.
" Tidak ada apa-apa pak hanya sekedar tanya saja." jawab Mona.
"Saya kira apa, tapi mbaknya betahkan kerja disini?"
"Betah pak." jawab mona.
"bapak kira tidak betah, bapak maklumi memang sifat tuan muda seperti itu.setelah kejadian itu tuan makin membuat aturan jadi kami semua harus menaati aturan dirumah ini." menurut penjelasan dari pak Joko.
" Iya pak , bibi Ami sudah bercerita tentang itu." jawab mona dengan anggukkan kepala.
" begitu ya." jawab pak Joko yang duduk santai menikmati rujak buah.
Bibi Ami pun datang membawa sebotol minuman dingin untuk mereka minum.
"Seger bener , enak sambelnya." jawab pak Joko.
"Itu yang buat sambelnya mbak Mona." jawab bibi Ami yang langsung duduk di samping mona.
"Hanya iseng-iseng saja , buah sebanyak itu sia-sia kalau dibuang maka dari itu sebagian buah mona jadikan rujak buah." jawab Mona
akhirnya mereka bertiga menikmati waktu santai dengan makan bersama.
Dilain tempat
Andreas nampak bicara serius dengan Asistennya.keduanya sedang membicarakan sesuatu yang penting mereka dua bicarakan.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Andreas pada asistennya.
" Saya hanya menurut apa perintah tuan, jika mana tuan ingin melakukan itu saya hanya bisa mengikuti perintah tuan." jawab Arga yang hanya bisa mendukung pilihan tuan.
"Baiklah,tugasmu adalah mencari informasi tentang orang itu sampai jelas dan saat itu kamu langsung kerjakan apa yang aku perintahkan." ucap Andreas yang diam-diam ingin memberikan pelajaran untuk seseorang.apalagi Andreas sudah merasa kesal dengan apa yang pria itu lakukan.
"Baik tuan." jawab Arga yang langsung pergi dari ruang kerja tuannya.sedangkan Andreas tersenyum sinis dengan apa yang akan dia lakukan.
"Seberapa dia akan bertahan,salah dia sendiri yang mulai berani menggangguku." gumam Andreas yang sedang marah dengan seseorang yang berani menganggu dirinya.
Sore hari
seperti biasanya Andreas dan asistennya Arga sudah ada didalam mobil waktunya mereka pulang dari kantor setelah seharian bekerja di kantor.
Akhirnya mereka sampai ditempat, Arga segera membuka pintu mobil dan Andreas keluar dari mobil yang dia tumpangi.
" Besuk selesaikan tugasmu." pesan Andreas pada asistennya.
" Baik tuan." jawab Arga dengan menundukkan kepala.
Andreas langsung masuk kedalam rumah , situasi disekitar terlihat sepi . Andreas langsung masuk kedalam kamarnya dan mulai beraktivitas seperti biasanya.
Sedangkan Mona sibuk di dapur membuatkan minuman kopi untuk tuannya. Setelah selesai mengantarkan minuman kopi ,dari arah belakang ada Andreas yang akan hendak masuk ke ruang kerjanya.
" Tuan." ucap Mona dengan menundukkan kepala.
" Malam ini kamu tidak usah repot memasak untuk makan malam,malam ini kita akan keluar mencari makanan diluar." ucap Andreas yang secara langsung memberikan perintah pada Mona.
" Makan diluar?"
" Iya,satu jam lagi kita berangkat.siap-siap kamu." pesan Andreas yang langsung pergi meninggalkan Mona berdiri mematung mendengar perkataan dari tuannya.
" Apa,aku makan malam bersama dia." batin Mona yang kaget yang selama ini dia bekerja melayani tuannya malahan kini dia harus makan diluar bersama tuannya.
Mona pun mulai fokus berpikir kembali sembari melihat jam tangan ditangan kirinya.
" Waktuku hanya satu jam lagi." gumam Mona yang segera ke kamarnya untuk mempersiapkan baju yang akan dia pakai.
Mona pun memilih baju santai dengan kemeja kotak-kotak dengan celana jins yang dia punya. Mona pun mantap memakai baju santai seperti ini karena baginya sudah terasa nyaman.
Satu jam kemudian
Andreas sudah siap dengan rencana malam ini yang akan niatnya untuk makan malam diluar.
Mona pun datang menghampiri tuannya yang sudah menunggu diruang tamu.
" Tuan ." sapa Mona pada tuannya.
"Sudah siap?" tanya Andreas pada Mona.
" Sudah tuan." jawab Mona dengan anggukkan.
Akhirnya mereka keluar bersama,pada saat menaiki mobil.ekpresi Andreas sedikit kesal melihat Wanita itu lebih memilih duduk dibelakang.
" Kenapa kamu duduk dibelakang,apa kau kira aku sopirmu." ucap Andreas dengan nada kesal.
" Lalu saya harus bagaimana tuan?" tanya Mona yang terlihat bingung.
" Kamu duduk didepan,nantinya orang lain mengira aku ini adalah sopirmu ." jawab Andreas dengan tatapan dingin.
reaksi mona langsung menunduk dan dia merasa salah pada tuannya."Cepat kamu pindah didepan." perintah Andreas pada Mona yang pada akhirnya dia langsung duduk tempat disamping tuannya.
" Pakai sabuk pengaman." perintah Andreas lagi untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
Setelah semuanya siap, mereka berdua siap keluar bersama mencari makan malam diluar.perjalanan mereka lumayan jauh hingga mereka sampai disalah satu restoran yang cukup mewah yang banyak di kunjungi beberapa orang penting.
Mona hanya terdiam melihat kemewahan dari gedung itu." kita makan malam disini, terserah kamu mau pilih makanan apa pun." ucap andreas yang masih fokus memarkirkan mobil didepan gedung yang di khususkan restoran bintang lima.
akhirnya mereka masuk kedalam restoran bintang lima ,dengan suasana didalam dipenuhi beberapa pengunjung.
Mereka akhirnya memilih meja didekat jendela berukuran besar dengan pemandangan indah dari lantai 3 di gedung itu.
Mona terus memperhatikan situasi diluar sana,nampak keindahan dari lampu yang menghiasi di setiap jalan hingga beberapa gedung yang dihiasi lampu warna-warni.
" apa yang kamu lihat?" tanya Andreas pada Mona.
" Itu tuan, pemandangan lampu warna-warni di setiap gedung dan setiap jalan.nampak bagus sekali ." ucap Mona yang pandangan tertuju pada situasi diluar sana yang begitu indah.
Andreas pun dengan santai menanggapinya, tiba-tiba saja pelayan datang membawa buku daftar menu makan .
" Silakan tuan." ucap pelayan itu yang langsung melayani tamu mereka.
Andreas pun memilih beberapa menu makan malam, tapi berbeda dengan Mona yang terlihat bingung dengan makanan yang ada di restoran itu.
"kenapa ,nama makanannya aneh begini." batin Mona yang baru pertama kalinya makan ditempat seperti ini.
" Sudah belum , cepat kamu pesan." ucap Andreas pada mona yang masih membaca buku menu makanan.
" saya pesan ini saja ." ucap Mona sambil menunjukkan buku menu.
" Baik nona." jawab pelayan itu dengan senyuman.
Setelah selesai pelayan itu pergi yang kini ada Mona dan Andreas yang sedang duduk menunggu pesanan makanan dimeja makan mereka.
beberapa wanita yang ada ditempat itu sempat melirik kearah Andreas, sepertinya mereka menyukai Andreas yang menurut mereka tampan.