NovelToon NovelToon
Pernikahan Ke Dua

Pernikahan Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.3
Nama Author: lijun

Hanya karena Fadila berasal dari panti asuhan, sang suami yang awalnya sangat mencintai istrinya lama kelamaan jadi bosan.

Rasa bosan sang suami di sebabkan dari ulah sang ibu sendiri yang tak pernah setuju dengan istri anaknya. Hingga akhirnya menjodohkan seseorang untuk anaknya yang masih beristri.

Perselingkuhan yang di tutupi suami dan ibu mertua Fadila akhirnya terungkap.

Fadila pun di ceraikan oleh suaminya karena hasutan sang ibu. Tapi Fadila cukup cerdik untuk mengatasi masalahnya.

Setelah perceraian Fadila membuktikan dirinya mampu dan menjadi sukses. Hingga kesuksesan itu membawanya bertemu dengan cinta yang baru.

Bagaimana dengan kehidupan Fadila setelah bercerai?
Mampukah Fadila mengatasi semua konflik dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35.

Arnan duduk di ruang kerjanya dengan santai, meski wajahnya terlihat sangat tak bersahabat. Dengan tatapan tajamnya yang mengarah ke dua orang di hadapannya.

"Maaf, Tuan. Saya baru mendengar dari Sekretaris saya, kalau Tuan Arnan sudah membeli saham perusahaan saya dengan jumlah yang tidak sedikit. Apa itu benar, Tuan?" Tanya pria yang ada di depan Arnan.

"Iya, kenapa?" Arnan bertanya singkat.

Tamu pria itu berpandangan dengan wanita muda di sampingnya.

"Oh, tidak apa-apa Tuan. Saya hanya tidak menyangka kalau Tuan begitu tertarik dengan perusahaan kecil milik kami. Dengan adanya Tuan Arnan sebagai pemegang saham terbesar, itu artinya perusahaan kecil saya bisa berkembang lebih pesat lagi ke depannya."

Senyum kedua tamu Arnan benar-benar mengembang lebar. Mereka sangat senang mendapat kabar baik di pagi hari yang baru di hari senin ini.

"Kalau begitu, kerja sama kita bisa lebih banyak lagi Tuan. Kami akan bekerja keras untuk bisa memuaskan Anda," ucap wanita di depan Arnan.

"Iya benar itu, perusahaan kita akan saling menguntungkan dengan kerja sama yang lebih baik lagi. Selain itu, kita juga bisa menjalin hubungan yang lebih dekat lagi Tuan." Si pria menyambung.

Kening Arnan mengkerut mendengar ucapan tamunya. "Maksud Anda bagaimana, ya?" Tanyanya.

Kedua tamu Arnan terkekeh bersamaan, bahkan wanita muda itu terlihat menyelipkan rambut di belakang telinganya.

"Begini Tuan Arnan, putri saya ini menyukai Anda sejak lama. Saya harap, Anda mau menerima anak saya juga sebagai pendamping," ucapnya enteng.

Tanpa mereka tahu ada seorang wanita dan anak kecil berdiri di pintu mendengar ucapan pria itu.

"No! Daddy milikku." Teriak Anan tidak terima daddy nya di ambil orang lain.

Bocah itu bahkan berlari mendekati Arnan yang nampak begitu kaget dengan kehadiran anak dan istrinya di sana. Terlebih lagi wajah Fadila terlihat begitu dingin menatapnya.

"Sayang, Anan, kalian sudah datang." Pria itu berdiri dari duduknya dan menyambut Anan serat Fadila.

Di gendongnya bocah gembul itu, lalu menghampiri Fadila yang masih berdiri diam saja di pintu. Jack di belakang Fadila saja begitu shok mendengar ucapan tamu tuannya. Bagaimana dengan Fadila yang seorang istri?

Arnan mengecup lembut kening Fadila lalu berbisik agar. "Mas, gak macam-macam kok."

Fadila menarik napasnya dalam-dalam untuk mentralkan keterkejutannya. Ia tak akan gegabah bertindak yang nantinya hanya akan memancing keributan saja bagi mereka. Fadila mengikuti kemana Arnan membawanya.

Arnan mendudukkan Fadila di kursi kerjanya lalu mendudukkan Anan di pangkuan Fadila. Arnan sendiri berdiri di samping Fadila layaknya seorang Asisten bos besar.

"Bisa Anda ulangi kalimat terakhir yang Anda ucapkan tadi, Tuan Fred?" Arnan menatap kedua tamunya yang nampak shok.

Mendengar ada anak kecil yang berlari mausk dan memanggil Arnan Daddy. Begitu membuat kaget tuan Fred dan Katren anaknya.

Apa lagi ketika Arnan berdiri menghampiri kedua orang yang baru datang. Memperlakukan keduanya begitu lembut, semakin membuat mereka jantungan.

"Oh, maaf Tuan. Kami hanya kaget saja dengan kehadiran mereka berdua tadi," ucap Fred tersenyum kaku.

Mencoba terlihat biasa saja dan santai kembali. Fred mengulangi apa yang di ucapkannya pada Arnan tadi. Menawarkan kedekatan untuk sebuah hubungan lebih dari bisnis pada Arnan.

"Bagaimana, Tuan Arnan? Apa Amda bersedia menerima putri saya sebagai teman dekat atau kekasih?"

Arnan melipat kedua tangannya di dada sembari menatap Anan yang nampak kesal menatapnya juga. Sedangkan Fadila tetap diam dan menatap lurus ke depan.

"Tanyakan hal itu pada istri dan anak saya, Tuan Fred. Saya bukan pria singgel yang bisa bebas memiliki teman dekat ataupun kekasih."

Wajah Fred dan putrinya terlihat sangat shok mendengar pengakuan Arnan yang tak terduga itu. Antara percaya dan tidak dengan ucapan Arnan.

Bagaimana pun juga, mereka tidak pernah mendengar berita pernikahan dari si pengusaha muda itu. Namun kini malah Arnan mengatakan langsung siapa dua orang yang baru datang itu.

"Mak-maksud Tuan Arnan, apa ya? Tidak mungkin mereka adalah istri dan anak Tuan kan? Sedangkam tidak ada berita tentang pernikahan Tuan di media manapun." Katren buka suara menyangkal ucapan Arnan.

"Itulah faktanya, mereka adalah istri dan anak saya." Arnan menundukkan tubuhnya lalu mengecup kepala Fadila dan Anan bergantian.

"Tapi itu tidak mungkin, kan? Anda tidak mungkin sudah menikah dan memiliki anak sebesar dia. Apa lagi tanpa sepengetahuan media." Katren berucap sembari menunjuk pada Anan dan Fadila.

Fadila menatap tajam Katren yang sudah berani menunjuk dirinya dan Anan. Bahkan meragukan hubungan pernikahan seseorang hanya karena tak terekspos media.

"Apa arti pernikahan menurut Anda, Nona? Apa sesuatu yang harus di tampilkan di media baru sah? Atau sebuah acara yang sakral dan penuh hikmat?" Fadila berbicara dengan santai namun nadanya terdengar dingin.

Katren menatap tak suka pada Fadila yang di anggapnya sudah berani merebut targetnya.

"Tenru saja pernikahan yang sah di mata semua orang. Bahkan media harus menanyangkan bagaimana mewah dan berkelasnya pernikahanku. Semua orang harus tahu siapa aku sebenarnya dan mengakuiku sebagai wanita paling beruntung karena mendapatkan pria paling hebat yang mereka idam-idamkan."

Fadila mengangguk paham ucapan wanita di depannya. "Itu artinya Anda menikah hanya untuk ajang pamer saja. Merasa hebat karena mendapatkan yang tidak bisa didapatkan orang lain, begitukan?"

"Selain itu, dari pernikahan itu Anda mengharapkan sebuah penghormatan dari semua orang. Pernikahan karena harta dan tahta demi jabatan semata. Ck, ck, ck, kasihan sekali pria yang akan menjadi suami Anda," lanjut Fadila.

Katren mengeram sangat kesal dan marah mendengar ucapan Fadila yang terkesan mengejeknya.

"Apa yang kamu tahu tentang semua itu, hah? Kalau pun kamu memang benar-benar istri dari Tuan Arnan, kamu pasti melakukan hal licik untuk mendapatkannya, kan? Menjatuhkan diri di ranjangnya lalu mengandung anak haram kalian itu hi ... Akhh ..."

Katren tidak melanjutkan ucapannya karena bibir bawahnya di tarik oleh Fadila. Posisi Katren yang berdiri dan memajukan tubuhnya di meja mendekati Fadila. Memudahkan ibu satu anak itu untuk bertindak.

"Sst ... Jangan keras-keras teriaknya. Nanti orang lain dengar dan penasaran, bisa malu sendiri kamu Nona." Santai Fadila masih menahan bibir Katren.

"Hey! Apa yang kamu lakukan pada putriku?" Fred berdiri dan menolong anaknya.

Fadila melepaskan bibir Katren lalu meraih tisu yang ada di meja kerja suaminya. Mengelap jari telunjuknya yang terdapat bekas lipstik merah Katren yang menempel.

Fadila yang tadi mendengar anaknya di hina sebagai anak haram merasa tidak terima. Dengan cepat wanita itu berdiri lalu menyerahkan Anan ke gendongan Arnan. Setelahnya baru menarik bibir Katren yang tepat mengenai bibir bawha perempuan itu.

"Tebal banget lipstiknya, pakai berapa banyak dia? Pantasan saja bibirnya kelihatan besar, ternyata ketebalan lipstik," gumam Fadila.

Arnan menahan tawanya melihat apa yang di lakukan istrinya terhadap Katren. Arnan sengaja membiarkan Fadila turun tangan, anggap saja dia hanya penonton.

Anan sendiri bertepuk tangan senang melihat maminya yang bisa mengalahkan perempuan yang hendak merebut daddy nya.

 

Di cerita bab ini mereka komunikasi pakai bahasa Inggris ya teman-teman. Cuma supaya kalian gak cape buat translet, jadi di buat bahasa Indo langsung. Kecuali ucapan Fadila yang terakhir, baru pakai bahasa Indo.

TERIMAKASIH UNTUK YANG MASIH TETAP SETIA MENUNGGU😊😊😊😍😍😍

1
Sabrina Dwiputri
Kecewa
Sabrina Dwiputri
Buruk
Lina Suwanti
Oalah.....papa Simon lupa ya,mama Marni bakal dukung klo gini
Liana Nur
Buruk
ibeth wati
Luar biasa
Rani Yetiana
kenapa gak lanjut tor
devi aryana
Luar biasa
Princess
2 KALI CERITA MU THOR YANG KU BACA GANTUNG TIADA ENDING YANG SUKSES.
Bunda
typo kak
Bunda
Gadial=Fadila
Bunda
Ijin baca kak 🙏🏻
Zaleha Abdullah
kenapa tamat secara terkejut cerita belum tamat cerita nya itu
Veritifikasii - Pemulihan
Biasa
Veritifikasii - Pemulihan
Buruk
Rosmeini Yazid
lanjutkan Thor, sedang asik2 nya,
Salma Fina
seru.....
Salma Fina
seru....., sih tapi ngak ada kelanjutannya apa❓
Siti Masitah
pecat aja..gitu aj kok repot
Rizky Sandy
yaahhh ketemu mantan deh,,,,, siap perang nih,,,, 🤣🤣🤣
Anonymous
k
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!