NovelToon NovelToon
NING WIE

NING WIE

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: wiwiek

Perjalanan kisah dari anak Patriak Klan Ning yang bernama Ning Wie dalam menempuh kultivasi menjadi kultivator terhebat di Kerajaan Jing di benua Biru.
Di bantu dengan dua Spirit yang telah menjadi patnernya yaitu Spirit Pheonix Api dan Spirit Pheonix Es yang tinggal di lautan Spiritualnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 3

Seketika itu juga bola kecil tiba - tiba bersinar, perlahan- lahan sinar yang keluar itu redup dan nampaklah angka membias 45 dari dalam bola merah.

"Kau dapat nomer 45, giliranmu nanti pada saat gelombang ke 2. Semoga beruntung!" Ucap petugas cantik itu memberitahu sekaligus memberi semangat pada bocah cantik yang ada dihadapannya.

Ning Wie tersenyum, bocah kecil itu hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawabannya. Dan Patrtiak Ning Bing kembali menuntun Putri kecilnya meninggalkan bilik pengambilan nomer menuju pintu masuk Pavilium Spirit.

Ketika Ning Wie pergi, saat itulah giliran Ning Lia menyerahkan bola yang di dapat pada petugas dan bocah itu sempat mendengar nomor yang di dapat oleh sepupunya itu. Ning Lia mendapat angka 100.

Begitu masuk Paviliun Spiirit, Ning Wie langsung bisa merasakan adanya aliran energi Qi yang begitu pekat di udara. Sangat berbeda sekali antara di dalam dan di luar ruangan Pavilium Spirit. Mungkin ini semua karena terhubung dengan tempat dimana adanya para Spirit yang akan di takhukkan.

Ning Wie disuruh duduk oleh ayah nya diantara para peserta yang lain. Para bocah yang berumur 7 tahun yang sebentar lagi bakal melakukan ujian kelayakan memiiliki dan mendapatkan Spirit.

Para bocah cilik itu sangat bersemangat bahkan sudah sangat tidak sabar. Karena sebentar lagi bakalan bisa memiliki Spirit. Dan itu tidak hanya terjadi pada Ning Wie tapi juga terjadi pada semua anak yang duduk di dalam aula Pavilium Spirit.

"Wie'er kamu tunggulah di sini. Sampai pada giliranmu tiba. Satu pesan ayah, janganlah panik! Kau harus tetap fokus dan juga tenang saat di uji nanti." Patriak Ning Bing memberikan wejangan dan nasehatnya kepada putri kecilnya itu.

Ning Wie masih menggenggam erat tangan ayahnya. Gadis cilik itu tidak mau melepaskanya. "Apa itu sangat menentukan, Yah! "

"Tentu saja! Itu sangat berpengaruh akan hasil yang kau dapatkan. Panik hanya akan membuat aliran Qi yang kau suntikkan menjadi kacau. Dan itu sangat merugikan. Karena itu adalah saat yang sangat krusial bagi dirimu dan Spirit."

Apa yang di kata oleh Patriak Klan Ning itu memang benar adanya. Sebab Spirit nya yang akan memilih partner saat tubuhnya di selimuti atau penuh oleh energi Qi. Dan pada saat terselimuti itulah penentuan bisa tidaknya Spirit di taklukkan sebab Spirit hanya memilih pasangan yang sejiwa.

Apa bila Spirit itu tidak mendapatkan pasangan sejiwa, maka akan menjadi Spirit liar. Sedangkan waktu untuk bisa memiliki spirit hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup. Yaitu pada usia 7 tahun.

" Ohh... Begitu!" Ning Wie mengangguk- anggukkan kepala dan pada saat itu juga sepupunya Ning Lia duduk di samping sebelah kirinya.

"Emm...Apakah ada trik atau cara yang bisa Wie' er pakai biar nanti bisa gemilang gitu?" Bocah itu bertanya penuh harap.

"Ck, ck, ck mana ada kayak gitu! Wduch Wie'er apa kamu tidak baca sama sekali buku atau pun perkamen di perpustakaan mengenai penaklukan Spirit?" cerca Ning Lia pada saudara sepupunya itu.

"Ehhh mulut comberan! Siapa yang tidak baca? Aku ( Ning Wie menelunjuk dirinya) Ihh.. aku juga baca. Aku khan cuma tanya, Siapa tahu aja ada jalan pintas? Hehe..kalau ada, kenapa tidak kita lakukan? Hai... Yang penting khan dapat hasilnya!" Semprot Ning Wie kepada sepupunya.

" Ehh... Kalau ada aku juga mau!" Ucap lelaki tambun yang duduk di belakang Ning Wie dan Ning Lia. Sambil menaik turunkan kedua alisnya. Tingkahnya itu membuat Ning Lia jijik.

"Ehh... Masih juga ada yang sama seperti kamu Wie'er! Wow... Kalian cocok!" Sindir Ning Lia pedas.

"Diam kamu (Ning Wie melotot pada Ning Lia, kemudian mengalihan pandangannya pada ayahnya) Ada tidak Triknya?"

Patriak Ning Bing hanya bisa menghela nafas panjang melihat perdebatan putrinya dengan keponakannya itu. Sementara ketua Agung Ning Long yang sering melihat keduanya beradu pendapat Hanya bisa geleng kepala.

"Ehh.. dibilangin tidak ada, kamu ya masih saja keras kepala. Yang ada itu kecocokan dan jodoh." Ungkap Ning Lia.

" Lia'eeeer aku tidak tanya kamu. Bisa diam ti------" Ucapan Ning Wie terpotong, saat mendengar suara petugas Paviliun Spirit yang dikeraskan dengan menggunakan energi Qi yang di salurkan pada pita suaranya.

"PENENTUAN DAN PEMILIHAN SPIRIT AKAN SEGERA DI MULAI. BAGI YANG TIDAK BERKEPENTINGAN SILAKAN MENINGGALKAN AULA PAVILIUN SPIRIT."

Pengumuman itu baru terdengar, setelah 1 jam Ning Wie dan peserta lainnya menungguh dengan antusias, sabar dan hati yang berdebar- debar.

Walau sudah sekuat tenaga untuk bisa tenang tapi rasa cemas dan grogi masih menyelinap di hati. Dan itu terlihat jelas di raut wajah tiap peserta yang hadir di aula.

Satu persatu pendamping peserta keluar dari Paviliun Spirit. Begitu juga dengan Patriak Klan Ning, dia terpaksa meninggalkan Putri kecilnya menghadapi ujian itu seorang diri. Walau ada rasa tidak tega tapi karena itu sudah menjadi suatu peraturan maka harus di patuhi.

Ning Bing, Ning Long dan wali pendamping semua segera ke pelataran Pavilium Spirit. Dan Patriak serta ketua Agung Klan Ning kembali berkumpul dimana istri dan anggota Klan Ning lainnya berada. Sebab mereka semua akan menonton dan menyaksikan pemilihan dan penakhukkan Spirit itu secara langsung.

Pemilihan dan kecocokan Spirit dapat dilihat dari luar Pavilium Spirit melalui sebuah Formasi yang di letakkan di tengah- tengah pelataran. Dan Formasi yang dipakai adalah Formasi Virsus, yang merupakan formasi tingkat tinggi

Sepuluh menit baru berlalu tiba - tiba Formasi Virsus yang di pasang di beberapa titik di pelataran mulai bersinar. Itu menandakan kalau ujian kepemilikan spirit akan segera di mulai. Semua orang yang hadir langsung fokus pada formasi Virsus terdekat. Suasana yang ramai seketika itu juga menjadi sepi dan tenang.

Di dalam Formasi Virsus nampaklah seorang petugas Paviliun Spirit berdiri di depan sebuah pintu besar yang tersegel. Dan tak lama kemudian terdengar suara yang di keraskan. Dan di dengar seluruh orang yang hadir di pelataran Paviliun Spirit.

"SELAMAT DATANG TUAN DAN NYONYA SEKALIAN DALAM RANGKA PEMILIHAN DAN KECOCOKAN SPIRIT. JADILAH SAKSI AKAN LAHIRNYA SPIRIT DAN KULTIVATOR KERAJAAN JING. BABAK SELEKSI DI MULAI..."

Petugas Paviliun Spirit yang berdiri di depan sebuah pintu gerbang besar yang bergambar aneka ragam jenis Spirit. Segera saja petugas Paviliun Spirit membuka pintu gerbang yang tersegel dengan menaruh sebuah pelakat pada tengah - tengah pintu yang berukir..

Pelakat yang digunakan itu adalah pelakat yang terbuat dari batu bintang yang berbentuk segi empat, yang terdapat gambar berbagai macam makhluk.

Begitu Pelakat di taruh pada ukiran, seketika itu juga pintu gerbang besar itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata. Tak lama kemudian pintu yang tertutup seketika itu terbuka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Maria Lina
kok 1 sih thor double donk
Liswati Angelina
seru ceritanya....
Liswati Angelina
Biasa
Endah Herawati
semangat ya utk lanjut, jangan cuma 1 episode dong Thor... 😁
Cha Sumuk
kebanyakan peran nya jd bingung
Maria Lina
lgi ya thor plisss🙏🙏
Yulianti Amiruddin
🤣🤣🤣🤣🤣
Lyvia
nuwun thor upnya
Herlina
Luar biasa
Lyvia
nuwu upnya thor
AZKA 2: lanjut thooor
total 1 replies
AZKA 2
smangat thoor
AZKA 2
smangaaat thooor
Lyvia
nuwun thor upnya
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
Lyvia
nuwun thor upnya
Ratna Winanti
lànjut thor...
Lyvia
nuwun upnya thor
AZKA 2
Up lgi thooor
AZKA 2
smangat thooor up y banyak...
Lyvia
nuwun thor upnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!