"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Lisa duduk di samping suaminya sambil menyeduh teh hangat yang ada di sana. "Lingerie Nesy kok bisa ada di kamar kamu? kan kamarnya di bawah."
Naura mengangkat bahu. "Entahlah kak aku juga gak tahu." Bohong Naura. "Untuk pertanyaanku yang tadi mengenai Sam jangan dibahas sekarang kak, kalian waktunya mepet mau pulang."
"Hmmm." Jawab singkat Novan.
"Oke aku ke kamar dulu jika hendak berangkat panggil saja." Ujar Naura yang seraya masuk ke dalam.
Novan dan Lisa hanya menatapnya.
"Naura bertanya tentang Sam?." Tanya Lisa.
"Iya sayang." Balas Novan, pria itu tak melanjutkan ucapan ia cukup lama terdiam seolah memikirkan sesuatu. "Dan beberapa hari yang lalu Sam juga bertanya mengenai siapa adikku sebenarnya."
Lisa mengerutkan kening. "Tak biasanya Sam seperti itu, maksudku dia orang sibuk dan sudah memiliki seorang istri aneh rasanya."
"Mereka sudah bercerai."
"Hah!??." Lisa terbelalak ia begitu terkejut. "Apa yang kau katakan?."
"Sam dan Giselle bercerai sahabatku sendiri yang memberitahuku." To the point Novan.
Lisa masih terkejut namun ia merasa tak heran juga sebenarnya. "Sulit memang jika hanya Giselle yang memiliki perasaan, tidak salah Sam langsung menceraikannya secara cuma-cuma."
"Giselle juga terlalu menganggap remeh Sam pada akhirnya dia sendiri tersingkir akan sifat keras kepalanya itu." Timpal Novan. "Sudahlah, ayo kita ke dalam menemui mama papa."
"Oke."
Pasutri itu pun masuk.
Naura mengunci pintu kamar ia langsung meraih beberapa lingerie sexy itu memasukkan ke dalam koper. "Kau gila ya Naura! bisa-bisanya lupa menyembunyikan pakaian ini."
Setelah rapi baru Naura menghela nafas lega. "Untung saja ada Nesy yang bisa ku jadikan alasan."
Tinggal satu hari lagi besok setelahnya Naura terbang ke Singapura bersama Sam, bukan sekedar rekan kerja namun rekan di atas ranjang juga.
Saat dipanggil Naura langsung ke bawah melihat keluarga kakaknya yang berangkat untuk pulang.
"Aku juga berangkat duluan pah." Izin Naura kepada Arga dan Merry untuk menuju perusahaan.
"Ya nanti papa menyusul."
.
Ruang CEO utama
Andre mempersilahkan tuannya masuk ke dalam, Sam langsung berjalan menuju kursi kebesarannya. "Urus penerbangan ke Singapura secepatnya."
"Sudah ku lakukan."
"Bagus."
"Bagaimana dengan Naura?." Tanya Andre yang ragu jika Naura akan menyetujui.
Samuel tersenyum membuat Andre sedikit kebingungan. "Dia menginginkan kesepakatan itu dilakukan di Singapura, aku bagi wanita itu layaknya seorang pria bayaran yang hanya dibeli jasanya saja."
Andre menutup mulut seolah tak percaya ia terkekeh. "Oh my good kau seperti bukan siapa-siapa bagi Naura tuanku Sam."
"Diamlah!."
"Oke-oke sorry lantas bagaimana denganmu? Naura sepertinya ingin segera menyelesaikan kesepakatan ini dan berakhir, berbeda denganmu Sam kau menginginkannya bukan untuk sekedar itu." Timpal Andre.
Samuel diam tak langsung menjawab. "Tidak ada yang tak bisa aku lakukan, akan ku buat Naura menyukai dan mencintaiku sebagaimana yang ku alami saat ini. Lihat saja Naura Shenyna!."
Melihat Sam seperti itu Andre tersenyum senang, sudah sejak lama sekali ia tak melihat Sam bersemangat soal wanita dan Naura mampu meruntuhkannya. Giselle yang notabenenya istri Sam juga tak mampu, ia hanya terikat status saja demi keinginan orang tua mereka.
"Aku menanti kehadiran seorang anak dari kalian berdua." Ujar Andre.
"Tunggu saja."
"Sure."
Andre mengeluarkan sesuatu dari dalam map-nya ia berikan itu kepada Sam. "Surat perceraian yang harus ditandatangani oleh Giselle sudah ku persiapkan."
"Dapatkan tanda tangannya!."
"Akan ku lakukan."
Cklek!!
Pintu ruangan CEO utama terbuka didorong dari luar. "Siapa wanita itu! katakan siapa wanita yang kau cintai di belakangku Sam!!??." Pekik Giselle yang tiba-tiba ada di sana.
Kedatangan Giselle cukup membuat terkejut.
"Orangnya datang sendiri kita tak usah repot-repot." Ujar Andre yang langsung menyodorkan surat cerai kepada Giselle.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!😊
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.