Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Pindah rumah? Kenapa kamu berdua tidak diberitahu?" tanya Bu Metha.
"Untuk alasannya saya kurang tahu,bibi.Semua ini diputuskan oleh mas Ibrahim yang ingin mengajak Nafisah untuk tinggal berdua di rumah mereka sendiri.Padahal kondisi kakak ipar Nafisah masih belum sepenuhnya sembuh dari penyakitnya.Saya sungguh merasa sangat kasihan kepada kakak ipar Nafisah." ucap Dennis yang menjalankan siasat liciknya untuk memprovokasi kedua orang tua Nafisah.
"Maksud perkataan nak Dennis ini apa ya? Memangnya apa yang terjadi dengan Nafisah? Kenapa lagi lagi saya sebagai kedua orang tuanya tidak diberitahu?" tanya pak Raharjo yang mulai mengkhawatirkan keadaan Nafisah.
"Jadi paman dan bibi masih belum tahu dengan apa yang terjadi pada kakak ipar Nafisah?Astaga,mas Ibrahim benar benar keterlaluan.Dia tidak memberitahu mengenai kecelakaan yang menimpa kepada kakak ipar Nafisah kepada paman dan bibi." ucap Dennis yang berhasil membuat Bu bertha meradang.
"Kecelakaan? Kecelakaan apa nak Dennis? Bagaimana itu bisa terjadi? Bagaimana keadaan putriku saat ini?" tanya Bu Bertha dengan tidak sabar.
"Paman,bibi,baru tiga hari yang lalu kakak ipar Nafisah digigit oleh laba laba beracun karena dia mencoba untuk melindungi nyawa suaminya yang hampir digigit oleh hewan mematikan itu.Bahkan karena kejadian itu,kakak ipar Nafisah sampai tidak sadarkan diri untuk waktu yang cukup lama.Saat ini aku tidak tahu bagaimana keadaan kakak ipar.Mas Ibrahim membawakannya keluar dari rumah ini dalam keadaannya yang masih sakit." ucap Dennis yang membuat Bu bertha protes kepada suaminya pak Raharjo karena membiarkan putrinya Nafisah menikah dengan Ibrahim.
"Lihat pak!Semua ini gara gara bapak!Jika bukan karena permintaan bapak yang menginginkan Nafisah dengan Ibrahim, kecelakaan itu tidak akan pernah menimpa Nafisah.Sekarang ibuk tidak tahu bagaimana dengan keadaan anak kita pak!Firasat ibuk memang benar,pasti telah terjadi sesuatu yang buruk kepada Nafisah.Dan lihat, inilah yang terjadi sekarang." ucap Bu Bertha dengan emosional yang membuat Dennis tersenyum saat melihat pertengkaran kedua orang tua Nafisah dengan mengkambing hitamkan Ibrahim.
"Bapak juga nggak tahu kalau sampai terjadi hal yang seperti ini buk.Ibuk yang sabar,Nafisah anak kita pasti baik baik saja." ucap pak Raharjo yang mencoba untuk menenangkan istrinya.
"Tenang tenang! Bagaimana ibuk bisa tenang pak?Jika ibuk sendiri tidak tahu keadaan Nafisah saat ini.Pokoknya ibuk harus ketemu sama Nafisah,pak! Pokoknya ibuk mau Nafisah pulang bersama kita ke rumah." ucap Bu Bertha dengan nada tinggi.
"Ibuk yang tenang dong,bapak juga nggak mau lihat Nafisah menderita seperti ini.Nak Dennis, barusan yang dikatakan oleh nak Dennis mengenai Ibrahim itu apa benar?Apa benar nak Ibrahim membawa Nafisah keluar dari rumah ini dalam keadaannya yang masih sakit?" tanya pak Raharjo.
"Walau kedengarannya sangat tidak mungkin,namun itulah kenyataannya paman.Saya sebagai adik mas Ibrahim juga tidak tega melihat kondisi kakak ipar.Apalagi semenjak kakak ipar menikah dengan mas Ibrahim dan tinggal di rumah ini,mas Ibrahim tidak pernah memperlakukannya sebagai istri.Mas Ibrahim memperlakukan kakak ipar sebagai pelayannya.Setiap hari kakak ipar harus merawat kondisi dan kesehatan mas Ibrahim.Dia bahkan harus tidur setelah mas Ibrahim tidur." ucap Dennis yang membuat pak Raharjo naik pitam.
"Keterlaluan!Aku tidak bisa membiarkan laki laki penyakitan itu memperlakukan putriku sebagai pelayan lebih lama lagi.Aku harus memberi pelajaran kepada menantuku yang tidak tahu berterima kasih itu." ucap pak Raharjo dengan emosi.
"Ayo pak,kita ke rumah jemput Nafisah sekarang.Ibuk mau ketemu sama Nafisah,pak." ucap Bu Bertha dengan histeris.
"Iya Bu,kita pergi sekarang.Nak Dennis, terima kasih karena nak Dennis telah memberitahu hal ini kepada kami.Jika bukan karena nak Dennis yang memberitahu kami,mungkin kami tidak akan tahu apa saja yang sudah terjadi kepada putri kami." ucap pak Raharjo.
"Sama sama paman,Dennis hanya ingin membantu paman dan bibi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi." ucap Dennis dengan bermuka dua.
"Kalau begitu kami berdua permisi dulu nak Dennis, Terima kasih banyak karena sudah memberitahu kepada kami berdua." ucap pak Raharjo.
"Sama sama paman" ucap Dennis
Setelah mendapat alamat rumah baru yang ditinggali Ibrahim dan Nafisah dari dennis,pak Raharjo dan Bu Bertha pun segera pergi meninggalkan kediaman pak Darmawan untuk menuju ke Bandung,daerah tempat tinggal putri dan menantunya saat ini.
Melihat kepergian pak Raharjo dan Bu Bertha yang pergi dalam keadaan marah kepada Ibrahim,membuat Dennis senang.
"Mas Ibrahim,meskipun kau telah memutuskan untuk pergi dari rumah ini,jangan berharap kau bisa hidup dengan tenang.Kemanapun kau pergi aku pasti akan selalu mengawasi mu mas.Tujuanku untuk bisa menguasai semua harta ayah masih belum tercapai saat ini gara gara kau,dan aku selalu gagal dalam menghabisi nyawamu.Untuk itulah sekarang aku akan menghancurkan hidupmu dengan caraku yang lain.Dengan cara merusak hubungan mu dengan mertuamu.Aku tidak tau apa yang akan mertuamu lakukan kepadamu setelah mereka mendengar semua hasutanku.Selamat menghadapi kejutan yang aku persiapkan untukmu,mas ibrahim.Hahaha!" ucap Dennis dengan puas.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan sekitar dua jam,pak Raharjo dan Bu Bertha pun akhirnya tiba di depan halaman rumah Ibrahim dan Nafisah.Setelah mematikan mesin mobilnya,pak Raharjo dan Bu Bertha pun segera keluar dari mobil untuk mengetuk pintu rumah Ibrahim dan Nafisah.
Tok tok tok....Bunyi ketukan pintu membuat Nafisah yang saat ini tengah santai bersama suaminya di ruang tamu segera bergegas menuju ke pintu untuk menemui tamu yang datang ke rumahnya.
Dan setelah Nafisah membuka pintu rumahnya dan melihat siapa tamu yang datang ke rumahnya,alangkah terkejutnya Nafisah saat melihat kehadiran kedua orang tuanya yang mendatangi kediamannya.
"Ayah?Ibu?Kenapa ayah dan ibu bisa ada disini?" tanya Nafisah dengan raut wajahnya yang tampak terkejut dengan kehadiran kedua orang tuanya di rumahnya.
"Nafisah, syukurlah kalau kau baik baik saja nak.Ibu takut sekali saat mendengar kabar kalau kau baru saja digigit oleh laba laba beracun.Ibu takut kau kenapa Napa nak." ucap Bu Bertha yang langsung menghamburkan dirinya untuk memeluk Nafisah.
"Nafisah,siapa tamu yang datang ke rumah kita sayang?" tanya Ibrahim yang langsung membuat pak Raharjo membuka pintu rumah lebar lebar dan membuat Ibrahim terkejut dengan kehadiran mertuanya di kediamannya.
"Ayah?Ibu?Kalian disini?Mari ayah,ibu, silahkan masuk ke dalam." ucap Ibrahim yang segera bergegas menghampiri mertuanya untuk mencium kedua tangannya secara bergantian namun hal itu segera ditolak oleh kedua orang tua Nafisah yang saat ini sudah terhasut dengan omongan Dennis.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!