Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.
Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.
Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.
Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.
Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?
Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Gara-gara Lagu Bollywood
Sembari menunggu wisuda, Zeera dan Husna mengajar di sekolah Islam Itaewon, Prince Sultan Islamic School. Banyak anak-anak yang menyukai kehadiran Zeera dan Husna, pun dengan guru-guru yang lainnya.
Meski kurang dari seminggu mengajar di sekolah tersebut, Zeera dan Husna dilibatkan untuk ikut serta dalam acara pentas seni.
Zeera yang memang punya suara bagus dan kepercayaan diri yang kuat, dia memberanikan diri untuk ikut tampil di atas panggung. Zeera bahkan didapuk untuk tampil pertama di acara tersebut.
Riuh tepuk tangan membahana di halaman sekolah ketika Zeera naik ke atas panggung dengan memakai pakaian khas negri Hindustan-Anarkali, berwarna biru muda. Alunan musik mulai terdengar, suara Zeera membuat penonton bersorak gembira. Hari itu, Zeera membawakan lagu berjudul 'Pal Pal Dil Ke Paas'. (Silahkan cari di YouTube lagu tersebut dan artinya).
Gemuruh tepuk tangan semakin meriah saat Zeera selesai bernyanyi. Husna yang sedari tadi sibuk merekam aksi sahabatnya di atas panggung, dia segera menghampiri Zeera.
"Hebat kamu, Zee. Keren banget suara kamu tadi." Husna merangkul Zeera.
"Makasih ya na."
"Eh bentar ya." Husna mengambil handphone di tas nya. Ternyata dia mengirimkan video Zeera yang sedang bernyanyi kepada Hobi. Husna meminta Hobi untuk memperlihatkan nya kepada Yoongi.
"Kirim pesan ke siapa sih?"
"Hehe Hobi oppa."
"Oh."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ting!
Satu pesan masuk ke handphone Hobi. Hobi yang kebetulan sedang beristirahat setelah latihan, segera membuka pesan masuk. Dia memutar videonya sebentar.
"Yoongi Hyung!"
Teriakan Hobi membuat semua member menoleh kepadanya, namun tidak dengan Yoongi. Pria berjulukan kucing itu masih saja asik berbaring di lantai studio dance.
"Kau kenapa?" Tanya Jin.
"Hehe tidak Hyung. Hanya ada perlu dengan Yoongi Hyung."
Hobi mendekati Yoongi. Menepuk-nepuk tangannya.
"Apa?"
"Husna mengirimkan video Zeera yang sedang bernyanyi. Husna ingin aku menunjukkan nya padamu, Hyung." Bisik Hobi.
Yoongi langsung terduduk. "Apa kita harus melihatnya di luar studio?"
Hobi mengangguk. Keduanya pun pamit untuk keluar studio.
Hobi menyerahkan handphone nya pada Yoongi. Dengan fokus, Yoongi memperhatikan aksi Zeera. Suaranya mampu membuat Yoongi tertarik.
"Suaranya bagus bukan?"
"Hmm. Suaranya tidak jauh berbeda dengan Aira. Mereka punya warna suara yang sama."
"Hyung, kau masih mengingatnya?"
"Tentu saja. Bahkan dulu aku ingin berduet dengan Aira kalau BTS konser."
"Lagu BTS?"
"Lagu Bollywood."
"Serius? Memang Hyung bisa menyanyikan lagu Bollywood, eoh?"
Yoongi menatap sedikit kesal pada Hobi karena ledekannya.
"Kalau aku belajar, pasti bisa."
"Kalau begitu buktikan. Di konser kita dua bulan lagi, Hyung harus mengajak salah satu dari mereka duet lagu Bollywood." Hobi menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Kau menantang ku?"
"Hmmm."
"Baiklah."
"Hobi-ah, katakan pada Husna kalau kita akan menyusul ke sekolah."
Hobi terkejut. "Jangan becanda Hyung. Disana banyak orang. Kalau kita ketahuan, bagaimana?"
Yoongi menghela nafas. "Nanti kita tunggu di mobil saja. Biar mereka berdua yang menghampiri kita."
"Hehe oke."
Saat mereka berdua asik bicara, Jungkook keluar dari studio dengan tergesa-gesa.
"Yak! Jungkook-ah! Kau mau kemana?" Teriak Yoongi. Jungkook berlari kecil mendekati Yoongi dan Hobi.
"Pergi ke kontrakan nuna. Baru saja dia telpon, kalau Namira sakit. Aku akan membawanya ke rumah sakit Hyung."
"Sakit?" Gumam Yoongi.
"Semalam suhu badannya masih normal, tapi baru saja suhu badannya semakin tinggi."
"Kalau begitu aku ikut."
"Tapi Hyung, bukankah kita ada janji dengan mereka?" Hobi mengingatkan.
"Katakan pada Husna, kita akan sedikit telat kesana."
"Ba-baik Hyung."
"Hyung ada janji dengan Zeera?"
"Iya. Tapi kondisi Namira lebih penting."
"Kita bawa dua mobil saja ya. Kau sendiri, aku berdua dengan Hobi." Lanjut Yoongi.
"Baik Hyung."
Ketiganya bergegas menuju mobil. Jungkook lebih awal melaju, disusul Yoongi dan Hobi.
Sampai di parkiran kontrakan, ketiganya berlari menuju kontrakan Khumaira. Wanita yang memakai jilbab coksu itu kaget melihat kedatangan Yoongi dan Hobi. Jungkook segera membawa Namira dalam gendongannya, kemudian bergegas ke mobilnya. Sepanjang jalan, Khumaira terus mendekap tubuh Namira di iringi lantunan sholawat. Jungkook sesekali mencuri pandang ke belakang dari kaca spion. Hatinya terenyuh, dia tahu betul bagaimana Khumaira berjuang membesarkan Namira tanpa Rangga. Karena hanya dia yang sering menjadi tempat bercerita Khumaira ketika kembali ke Indonesia. Sedang dengan member lain, Khumaira sengaja menjauh termasuk yoongi-pria yang pernah dicintainya.
Ibu Khumaira ikut dengan mobil yang di kendarai oleh Yoongi. Mereka tertinggal di belakang, karena Jungkook membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Sampai di rumah sakit, Namira segera di larikan ke ruang IGD untuk mendapatkan penanganan yang cepat. Perawat mencari nadi Namira yang akan di pasang jarum dan selang infusan. Gadis kecil itu terlihat pucat dan lemah. Setelah selesai dengan pertolongan pertamanya, Namira lalu dibawa ke ruang perawatan di lantai 5.
Tidak ada yang menyadari kehadiran ketiga member BTS di rumah sakit tersebut. Selain karena penyamaran mereka, kesibukan para karyawan, perawat dan dokter juga yang membuat ketiganya merasa nyaman.
Sampai di ruang perawatan VVIP. Namira tertidur dengan pulas. Ibu Khumaira duduk di sofa, membereskan pakaian Namira yang tadi dibawanya. Khumaira terus mengelus rambut Namira dengan penuh kasih sayang.
"Dia akan cepat sembuh lagi. Nuna tenang saja." Jungkook mengusap punggung Khumaira, menguatkan.
"Terimakasih Jungkook-ah."
"Terimakasih juga untuk kalian berdua. Aku tidak tahu kenapa kalian bisa ikut."
"Hehe maaf nuna, tadi Yoongi Hyung memaksa untuk ikut." Aku Hobi.
Yoongi mencubit lengan Hobi. Dia tersenyum kikuk pada Khumaira.
"Appa."
Semua mata tertuju pada sumber suara. Ya, itu suara Namira. Dia sudah terbangun, dan matanya menatap pada Jungkook.
"Siapa yang kau panggil nak?" Khumaira mengusap rambut Namira.
"Jungkook appa."
Khumaira, Yoongi, Hobi dan Ibu Khumaira menatap pada Jungkook. Sedangkan yang ditatap malah menatap lembut pada Namira.
"Bukan appa, sayang. Tapi paman." Jelas Khumaira dengan lembut.
"Tapi aku ingin memanggilnya appa, mamah. Apa boleh paman?"
Jungkook gelagapan. Dia menoleh pada Yoongi, Hobi, ibu Khumaira dan Khumaira. Semua menatap nya bingung.
"Haish, kau tidak perlu izin Namira. Kau boleh panggil paman sesuai keinginanmu." Jungkook duduk di dekat Namira. Memegang telapak tangan gadis cantik itu.
"Terimakasih appa." Namira sumringah.
Khumaira menatap Jungkook, berbicara melalui tatapan.
"Tidak apa nuna. Kau tidak boleh melarangnya."
"Nak, apa kalian sudah makan?"
"Belum bibi." Yoongi mewakili.
"Aira, cepat pesankan makanan untuk kita semua."
"Baik ibu."
"Hmm nuna, sepertinya aku dan Yoongi Hyung harus pergi. Kami berdua ada perlu."
"Eoh, begitu kah?"
"Iya Aira. Maaf." Jawab Yoongi. Dia kemudian mendekati Namira.
"Semoga cepet sembuh ya Namira, biar nanti kita bisa main bersama lagi." Yoongi mengelus lembut rambut Namira.
"Terimakasih paman."
"Paman janji, setelah urusan paman selesai, paman kesini lagi bawa hadiah untuk Namira." Hibur Hobi.
"Benarkah?"
"Iya. Cepat sembuh ya."
"Baik paman. Terimakasih."
"Kau tidak ikut dengan mereka, Jungkook-ah?"
"Tidak nuna. Aku disini saja."
Yoongi dan Hobi pamit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kita harus nunggu berapa jam lagi ini na?" Keluh Zeera, yang masih sibuk mondar mandir.
"Bentar lagi aja Zee, sabar."
"Dari tadi juga aku sabar na. Cuma merekanya aja yg nggak nongol-nongol."
Tidak lama, mobil mewah berwarna hitam mendekat, masuk ke parkiran sekolah.
"Itu dateng Zee." Husna mencolek lengan Zeera.
"Ah bodo amat." Ketus Zeera sudah terlanjur kesal.
Yoongi dan Hobi turun dari mobil, menghampiri Zeera serta Husna.
"Maaf ya...." Ucap Yoongi.
"Kalau telatnya sampai dua jam begini, mendingan tidak usah datang saja." Zeera merajuk.
"Maaf oppa, dia sedang kesal."
"Bagaimana aku tidak kesal? Kalau menunggu hanya sepuluh lima belas menit tidak apa, ini dua jam Husna?"
"Jadi bagaimana, kita tetap jadi makan siang bersama apa tidak?" Tanya Husna pada Yoongi dan Hobi.
"Tidak usah. Kita pulang saja na."
"Zee, apa kau tidak kasihan padaku dan juga Yoongi Hyung? Kalau tahu kau membatalkan makan siang kali ini, mending tadi aku dan Yoongi Hyung makan di rumah sakit saja bersama Aira nuna dan Jungkook."
"Ya sudah, kembali ke rumah sakit saja biar kalian bisa makan siang disana." Ketus Zeera.
Husna mengelus punggung Zeera.
"Sabar Zee, sabar."
Zeera masih marah. Memalingkan wajahnya.
"Apa aku harus bersujud agar kau tidak marah lagi, eoh?"
Zeera menoleh pada Yoongi.
"Tidak perlu."
"Lalu aku harus apa agar kau tidak marah Zee?"
"...."
"Apa kau cemburu?"
Zeera melotot. Husna dan Hobi menahan senyum mendengar ucapan Yoongi.
"Ti-tidak."
"Benarkah?" Goda Yoongi.
Zeera menepuk jidatnya.
"Baiklah, lebih baik sekarang kita pergi makan siang." Zeera mengalihkan pembicaraan.
Yoongi, Husna dan Hobi terkekeh.
"Jangan tertawa. Tidak ada yang lucu." Zeera berjalan lebih dulu.
Ketiganya mengekor di belakang sambil terus terkekeh melihat tingkah Zeera.