Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 19
Meisya sudah berada di Paris dan menjalani kursus dengan sangat baik. Dia berkenalan dengan banyak desainer dari berbagai penjuru dunia. Parasnya yang cantik dan anggun membuat tak sedikit pria yang mencoba mendekati ibu dua anak itu.
Dia selalu mengatakan pada pria-pria itu bahwa dia adalah seorang single parent untuk kedua anak kembarnya. Sebagian besar dari mereka pasti akan mundur dengan teratur setelah tahu bahwa Meisya sudah memiliki anak di usia yang masih sangat muda itu.
Namun, rupanya ada seseorang yang tidak menyerah meski Meisya sudah terang-terangan mengatakan bahwa anak-anaknya masih kecil dan butuh banyak biaya. Oleh karena itu dia ingin fokus dengan kariernya supaya masa depan anak-anaknya terjamin. Seseorang yang pantang mundur itu bernama Fabio.
Pemuda berkebangsaan Perancis yang masih mewarisi garis keturunan Indonesia itu terus memdekati Meisya sejak hari pertama wanita itu menginjakkan kaki di Perancis. Kebetulan, Meisya tinggal bersebelahan dengan apartemen yang Fabio tinggali.
“Helo, Meisya! Mau sarapan bareng?” tanya Fabio yang sudah muncul di depan pintu saat Meisya baru membukanya.
Wanita itu jelas saja terkejut dan hampir memukul Fabio dengan tas miliknya. “Bikin kaget aja!” kata Meisya sembari mengusap dada dengan satu tangan.
Fabio justru tertawa senang melihat Meisya terkejut karena ulahnya. “Kamu akan lebih sering lagi kaget, karena aku akan sering tungguin kamu di sini!” ucap Fabio dengan sangat yakin.
Meisya hanya tersenyum tipis dan segera mengunci pintu. “Aku ke sini untuk pelatihan, Fabio. Bukan untuk main-main.” Meisya kembali menampilkan senyum sebelum meninggalkan Fabio dan berjalan lebih dulu menuju lift.
“Kita bisa jalani ini, Sya. Aku akan terus deketin kamu untuk kenal kamu lebih dalam!” teriak Fabio sembari mengejar langkah Meisya.
Sementara itu, Ello kembali mendatangi rumah Rendy untuk mencari tahu keberadaan Meisya. Laki-laki itu tidak menyerah begitu saja meski sebelumnya sudah diusir oleh Rendy.
Dengan kekuatan hati yang masih tinggi, laki-laki itu berusaha mencari dan menemukan kekasih hatinya yang sudah bertahun-tahun menghilang tanpa kabar.
Ketukan tangan Ello di pintu, membuat Mirna yang sedang menyiapkan makanan untuk si kembar pun terpaksa membuka pintu.
“Kak Mirna!” sapa Ello yang sudah sangat hafal dengan wajah kakak mantannya itu.
Mirna menghela napas lalu melipat tangan di depan daada. Matanya menatap benci pada laki-laki yang merupakan ayah biologis dari si kembar itu.
“Ngapain ke sini lagi? Meisya nggak tinggal di sini lagi. Dia udah bahagia dengan kehidupannya di luar negeri!” sentak Mirna dengan ekspresi tak suka yang sangat kentara.
Ello menundukkan kepala dan menelan ludahnya dengan kasar. “Setidaknya, kasih aku alamat dia Kak. Aku cuma … pengen lihat dia sebentar aja,” ucap Ello dengan nada bicara yang terdengar tenang tanpa ada keinginan untuk memaksa.
Sebenarnya Mirna juga tidak tega melihat Ello seperti itu, tetapi Meisya sudah berpesan, apa pun yang terjadi Ello tidak boleh tahu keberadaannya. Biarkan takdir yang mempertemukan mereka nanti.
“Meisya udah mau menikah. Jadi, berhenti mengharapkan dia. Dia udah move on dari kamu. Jadi, lebih baik kamu lupakan Meisya.”
“Aku sedang memenuhi janjiku, Kak. Aku udah berusaha setia sama Meisya selama ini walaupun kami udah putus. Kalau memang Meisya udah bahagia dengan pria lain, aku akan terima setelah bertemu dengan suaminya,” sahut Ello.
Mirna tersenyum sinis usai mendengar penjelasan Ello itu. “Kamu pikir kamu memenuhi janji. Tapi, bagi kami, kamu itu hanya omong kosong. Manis di mulut saja! Lebih baik kamu pergi karena Meisya nggak ada di sini!”
Ello tentu tak mau menyerah begitu saja. Namun, Mirna juga tak ingin lama-lama berurusan dengan Ello yang takutnya akan membuatnya keceplosan dan menyebutkan di mana Meisya sekarang.
Mirna akhirnya berhasil mengusir Ello dengan bantuan satpam. Wanita itu bisa menghela napas lega karena saat ini anak-anak sedang bermain di taman bersama pengasuh.
Sayangnya, harapan Mirna agar Ello dan tidak bertemu dengan si kembar ternyata tidak sesuai kenyataan. Saat mobil Ello baru keluar dari kompleks perumahan Rendy, mata laki-laki itu menangkap sosok gadis kecil yang bonekanya telah dia rusak tanpa sengaja.
“Gadis kecil itu … siapa namanya ya. Zoey! Akhirnya kita ketemu lagi!”
Bukankah takdir sudah membuat ayah dan anak itu bertemu lagi?
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.
krn di awal dia sudah tdk percaya sm meisya..
Tapi ttep aja semua takdir meisya & ello ini di tangan author.. 😅🤣🤣