Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam Membawa ke Hancuran.
Laki laki kurus itu menatap kearah kedua anaknya dengan tatapan berkaca kaca.
"Mo Chin,Mo Hua, maapkan ayah nak,gara gara ayah sakit,kalian menderita,maapkan ayah nak,dari mana kalian mendapatkan makanan ini, apakah kalian meminta minta?" tanya laki laki kurus itu dengan sendu.
Bocah laki laki itu menggeleng kan kepalanya, "tidak ayah,ada orang baik mengajak kami makan dan membelikan ayah dua bungkus nasi itu"kata bocah Mo Chin sambil menunjuk kearah Shin Liong .
laki laki kurus itu menatap kearah Shin Liong,sesaat dia agak terkejut,tetapi sirna seketika.
"Terimakasih nak, terimakasih atas makanan nya,semoga Tian membalas semua kebaikan mu nak" kata laki laki kurus itu sambil membungkukan badan nya.
"Sudahlah paman, paman makan saja,jangan pikirkan macam macam lagi,minumlah pil ini paman,mudahan paman cepat sembuh"kata Shin Liong menyerahkan beberapa butir pil kepada laki laki kurus itu.
Laki laki kurus itu segera makan dengan lahap nya,sehingga satu bungkus habis ludes oleh nya.
Sesudah makan,barulah dia minum sebutir pil pemberian dari Shin Liong tadi.
Setelah meminum sebutir pil itu,tiba tiba muka nya yang tadi pucat,kini berubah menjadi berwarna merah
dan keringat mengucur di sekujur badan nya.
"Tiba tiba aku merasa sangat sehat nak, terimakasih atas budi baik mu ini nak,semoga Tian membalas semua kebaikan mu" kata laki laki kurus itu sambil berdiri dihadapan Shin Liong.
"Sudah menjadi kewajiban ku untuk menolong sesama paman,minumlah pil itu satu kali dalam satu hari paman,dan terimalah ini,semoga bisa untuk sekedar modal usaha kecil kecilan paman" kata Shin Liong lagi sambil menyerahkan dua puluh keping emas ketangan laki laki kurus itu.
Tangan laki laki kurus itu gemetar seketika menerima dua puluh keping emas,dan air mata nya menetes haru.
"Terimakasih nak, terimakasih,semoga Tian membaguskan rupa mu sebagus hati mu nak" ucap laki laki kurus itu sambil menjura beberapa kali.
Setelah berbincang bincang sejenak,akhirnya Shin Liong pergi dari tempat itu untuk mencari rumah penginapan.
Karena kota ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu ramai,maka rumah penginapan pun tidak seberapa banyak,cuma ada dua tiga buah,itupun dengan kondisi yang agak sepi.
Tidak terlalu jauh berjalan,Shin Liong akhirnya menemukan sebuah penginapan yang lumayan besar.
"Selamat sore adik,apa ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang gadis pelayan rumah penginapan itu dengan ragu ragu.
"Saya membutuhkan sebuah kamar kak,apa masih ada kamar kosong nya?" tanya Shin Liong.
"Maap dik,di sini sudah penuh semua nya,tidak ada kamar kosong nya" kata pelayan itu.
"Ooh,begitukah kak, terimakasih kalau begitu, saya permisi"kata Shin Liong sambil membalikan badannya berjalan menuju pintu keluar.
"Hei,kenapa kamu berdusta hah?, penginapan kita masih banyak yang kosong nya kan,kenapa berkata penuh?" sebuah suara laki laki agak berat terdengar menegur sang pelayan rumah penginapan itu.
"Ma maapkan saya tuan,anak remaja itu terlihat kurang meyakinkan,saya kira dia paling paling tidak punya uang tuan " jawab gadis pelayan penginapan itu.
"Kau terlalu cepat menilai seseorang dari penampilan luar nya saja,cepat panggil kembali dia kesini,atau kau aku berhentikan "bentak laki laki pemilik penginapan itu.
Gadis pelayan itu berlari keluar untuk memanggil Shin Liong kembali ke dalam rumah penginapan itu.
"Hei kau !,tuan memanggil mu,cepatlah masuk!" seru gadis itu.
Shin Liong kembali melangkah kedalam penginapan itu.
Didalam sudah menunggu seorang laki laki setengah tua berperut agak buncit.
"Bukankah tadi kau mencari kamar kosong?, disini masih banyak kamar kosong nak,kau mau menginap berapa malam ? tanya laki laki itu.
"Satu malam ini paman,berapakah biaya menginap satu malam nya ?" tanya Shin Liong.
"Setengah keping emas,atau lima ratus keping perak" kata laki laki pemilik rumah penginapan itu.
Shin Liong mengeluarkan satu keping emas dan menyerahkan nya kepada laki laki itu.
Laki laki itu setelah mengamati sejenak,kemudian memasukannya kedalam sebuah kantong dan menyerahkan satu keping emas namun memiliki lobang di tengah tengah nya,itulah kepingan emas dengan nilai setengah keping.
Dengan perasaan malu, gadis pelayan tadi mengantarkan Shin Liong ke kamar nya.
sesampainya di kamar nya,Shin Liong segera mandi,membersihkan badannya di kamar mandi.
Setelah selesai mandi,di baringkan nya tubuh nya di atas kasur empuk yang seumur hidupnya,baru sekarang dia rasakan.
Kerena terlalu nikmat, sebentar saja Shin Liong sudah terlena di alam mimpi nya.
Dia terbangun setelah panas matahari pagi mengenai muka nya.
Segera dia bangkit berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, barulah dia keluar berpamitan kepada gadis pelayan kemarin dan berjalan keluar dari rumah penginapan itu.
Saat berjalan melewati toko yang membeli hasil hutan kemarin,Shin Liong teringat masih memiliki dua puluh ekor Monster kelelawar dan dua puluh butir batu energi Monster kelelawar tingkat enam itu.
segera dia berbalik menuju ke arah toko itu.
Dan kebetulan toko itu baru saja buka,laki laki pemilik toko yang kemarin datang menyambut nya.
"Selamat pagi nak,mau menjual sesuatu?"tanya laki laki itu.
"Monster kelelawar berapa beli paman ?" tanya Shin Liong Kapadia pemilik toko itu.
"Kalau Monster kelelawar saya beli empat keping emas untuk tiap ekor nya,itu karena Monster kelelawar susah di dapat dan permintaan daging nya banyak" jawab laki laki itu.
"Kalau untuk batu energi nya yang tingkat enam beli berapa paman?" tanya Shin Liong lagi.
"Kalau batu energi seekor Monster,kami beli dua keping lebih mahal dari batu energi biasa,jadi untuk yang tingkat enam, kami beli delapan keping emas untuk tiap butir nya,kau ada berapa butir ?"laki laki itu balas bertanya.
Shin Liong menyerahkan dua puluh butir batu energi Monster tingkat enam kepada laki laki itu,serta dua puluh ekor bangkai Monster kelelawar kepada nya.
Laki laki itu takjub melihat hasil yang di perlihatkan anak remaja itu.
Setelah menghitung beberapa saat,laki laki itu menyerahkan dua ratus empat puluh keping emas kepada Shin Liong.
Laki laki itu juga menyerahkan dua buah cincin kelas tiga kepada Shin Liong , "ini kau terima lah sebagai bonus dari ku,cincin kelas tiga ini bisa memuat ratusan siluman,lumayan kan" ...
Shin Liong menerima dua buah cincin kelas tiga itu, yang apa bila membeli, bisa menghabiskan lima keping emas harga nya.
Shin Liong bergegas berjalan keluar dari toko itu setelah menyimpan semua keping emas milik nya kedalam cincin ruang.
Pagi ini dia belum sarapan pagi.
Dengan langkah santai,dia berjalan menuju rumah makan yang kemarin.
Sepiring nasi beserta lauk nya segera terhidang di hadapannya bersama secangkir teh harum.
Pagi ini rumah makan itu nampak ramai dari biasanya,tidak jauh dari tempat Shin Liong makan,terdapat juga sepuluh orang pemuda sedang asik menikmati makanan mereka sambil bercengkrama.
Setelah selesai menikmati makanannya, Shin Liong segera membayar harga makanan sebanyak dua ratus dua puluh keping perak,karena dia makan bersama dengan minum teh juga.
Shin Liong berjalan menyusuri jalan kota itu dengan santai nya,ketika dia melewati sebuah toko pakaian,di membeli beberapa stel pakaian untuk nya.
Setelah keluar dari toko pakaian,Shin Liong melihat sepuluh orang pemuda yang tadi makan di rumah makan berjalan di belakang nya.
Shin Liong mempercepat langkah nya,dan sepuluh orang pemuda itu juga mempercepat langkah nya.
Ketika Shin Liong berbelok menuju kesebuah pinggiran hutan yang sepi,ternyata kesepuluh pemuda itu juga mengikuti nya.
Ditempat yang sepi,Shin Liong akhirnya berhenti sambil membalikan tubuh nya menghadap kearah sepuluh orang pemuda itu.
"Ha ha ha ha,sungguh besar nyali mu Si Chun, aku tahu itu diri mu yang dulu lari dari perguruan Rajawali emas,tidak ada orang lain yang sejelek diri mu,kau manusia terjelek satu satu nya,meskipun guru tidak berhasil membunuh mu, ku yakin kan diri mu bahwa penderitaan mu akan segera berakhir dengan kematian mu!" kata salah seorang dari pemuda itu,yang di ikuti oleh suara tawa dari pemuda lainnya.
"Sudahlah kak,diantara kita tidak ada silang sengketa,jadi jangan ganggu aku kak"kata Shin Liong mencoba jalan damai.
"Ha ha ha ha,kakak ?, Cuih !, mana Sudi aku memiliki saudara seekor monster macam diri mu, kami akan memukuli diri mu sampai mati, mumpung tidak ada yang melihat"kata pemuda yang tadi sambil menyerang Shin Liong secara brutal.
Shin Liong membalas dengan mempergunakan jurus sakti sembilan Dewa tingkat ketiga dan di kombinasikan dengan jurus nafas Dewata tingkat tiga,membuat kedua tangan nya berwarna merah ke kuning kuningan.
"Bum!".
"Bum!".
Dua kali suara dentuman terdengar,dan dua orang pemuda pengeroyok nya tewas dengan tubuh hancur menjadi abu.
Tidak pernah sedikitpun mereka menyangka bocah yang dulu mereka panggil Si Chun itu,kini menjelma menjadi seorang yang sangat sakti.
Ketika keterkejutan mereka belum habis, kembali terdengar dua kali dentuman dan kembali dua tubuh hancur menjadi abu dalam seketika.
Melihat kenyataan itu,sang pemimpin yang tadi petantang petenteng,melompat menjauh dari tempat itu,bermaksud melarikan diri.
"Bruaak!!".
Tubuh pemuda itu terpental kembali seperti menabrak sebuah dinding baja.
Ternyata sekeliling tempat itu sudah dipasangi tirai gaib tempurung kura kura.
Semula tujuannya agar tidak terdengar suara perkelahian yang bisa membuat warga terdekat geger,dan ujung ujung nya perguruan Rajawali emas akan menjadi ribut.
Enam orang pemuda yang tersisa itu kini sadar,tidak ada jalan lain kecuali melawan, karena tempat itu sudah di kurung tirai gaib yang tidak bisa di tembus.
Kembali ke enam orang itu bergerak mengepung Shin Liong dari berbagai arah.
Tetapi dua dentuman kembali terdengar dan dua orang pemuda lagi yang tewas tanpa jasad, karena telah hangus menjadi abu.
Empat orang pemuda itu kini menjadi pucat pasi, mereka sadar bahwa mereka kini salah memilih lawan,tetapi apakah masih ada kesempatan ?, mungkin sudah tidak ada kesempatan lagi.
Sambil berpikir,keempat pemuda itu terus saja bergerak menyerang Shin Liong.
"Bum!".
"Bum!".
Kembali dua dentuman terdengar,membuat dua orang pengeroyok nya tumbang tanpa jasad.
"Adik,ampuni aku, kau bukan manusia kejam kan dik" kata pemuda yang tadi bicara.
"Tidak,tidak,aku bukan manusia kejam,tetapi monster yang ganas, bukankah itu yang kau katakan tadi"kata Shin Liong sambil bergerak sangat cepat, hingga dua buah dentuman kembali terdengar,dan habis lah sudah sepuluh orang pengeroyok nya tadi,tanpa jejak,tanpa bekas,dan tanpa jasad.
...****************...