NovelToon NovelToon
Belenggu Masa Lalu

Belenggu Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:87.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hany Honey

Tiga tahun lamanya Amara menjalani pernikahannya dengan Alvaro. Selama itu juga Amara diam, saat semua orang mengatakan kalau dirinya adalah perempuan mandul. Amara menyimpan rasa sakitnya itu sendiri, ketika Ibu Mertua dan Kakak Iparnya menyebut dirinya mandul.
Amara tidak bisa memungkirinya, kalau dirinya pun ingin memiliki anak, namun Alvaro tidak menginginkan itu. Suaminya tak ingin anak darinya. Yang lebih mengejutkan ternyata selama ini suaminya masih terbelenggu dengan cinta di masa lalunya, yang sekarang hadir dan kehadirannya direstui Ibu Mertua dan Kakak Ipar Amara, untuk menjadi istri kedua Alvaro.
Sekarang Amara menyerah, lelah dengan sikap suaminya yang dingin, dan tidak peduli akan dirinya. Amara sadar, selama ini suaminnya tak mencintainnya. Haruskah Amara mempertahankan pernikahannya, saat tak ada cinta di dalam pernikahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Sembilan - Aku Tidak Mau Jadi Wanita Lemah

Amara semalaman tidak mau memikirkan Alvaro, biar saja dia bersenang-senang di rumah perempuan itu. Amara sudah tidak mau lagi membebani pikirannya karena Alvaro, bahkan dia sudah semakin mantap untuk berpisah dengan Alvaro.

Pagi ini Amara bersiap untuk pergi bekerja. Ia harus terlihat baik-baik saja hari ini, tidak mau pikirannya dikuasai oleh Alvaro yang semalam tak pulang dan memilih untuk berada di rumah Cindi.

Amara sudah sampai di kantor, dia baru saja masuk, dan langsung di serbu Dewi yang ingin memastikan keadaannya baik-baik saja atau tidak. Dewi menatap intens wajah Amara yang terlihat baik-baik saja, matanya tidak sembab, hidung, dan pipi juga tidak merah. Penampilannya baik-baik saja.

“Ada apa sih, Wi? Aneh kamu!” tukas Amara.

“Aku kira kamu akan menangisi suamimu yang brengsek itu semalaman? Ternyata kamu baik-baik saja, syukur deh kalau begitu. Semalam aku khawatir sama kamu, takut kamu kenapa-napa,” ucap Dewi.

“Untuk apa menangisinya? Buang-buang tenaga saja? Lagian malas sekali aku menghabiskan air mataku untuk pria itu?” ucap Amara.

Amara sudah terlalu lelah, entah sudah berapa lama dan berapa bannyak air mata yang Amara keluarkan untuk menangisi suaminya sejak pertama kali hidup dengan suaminya itu. Sekarang Amara tidak ingin seperti itu lagi. Amara ingin hidup normal tanpa beban dari suaminya.

“Baguslah, jangan terlalu tunduk pada suami brengsekmu itu! Jangan mentang-mentang dia kaya raya punya segalanya, kamu mau-maunya saja ditindas!” ucap Dewi dengan gemas karena kesal.

“Iya, aku sudah lelah mengeluarkan tangisan dan air mata. Aku mau hidup normal, Wi. Aku gak mau jadi perempuan lemah lagi,” ucap Amara.

“Oh iya, Ra, kamu tau gak, perusahaan kita ini sudah diakuisisi ileh perusahaan besar, tapi aku belum tahu sih, siapa CEO baru kita,” ucap Dewi dengan mengalihkan topik pembicaraan.

“Info gak penting, Wi. Sudah sana kamu kerja, aku mau naik ke lantai dua, mau siap-siap jadi inem!” ucap Amara.

“Eh nanti pulang kerja kita makan, yuk? Ada resto baru yang baru buka, dan katanya sih menunya recomended gitu, dekat sekitar sini kok. Aku ajak Rudi sama Aris juga sih, dia mau,” ucap Dewi.

“Aku kan pulang satu jam lebih lama, Wi?” ucap Amara.

“Kita nungguin kamu, mereka mau kok? Tenang saja, sambil aku berjaga kali saja tuh Mas Johan naksir sama kamu, kamu satu tim sama dia di lantai tiga, kan? Dia sudah punya istri tapi suka genit katanya!” ucap Dewi. Malah Amara gak takut sama Johan, karena dia baik, yang Amara takutkan justru Pak Yadi.

“Iya deh iya, aku ikut kalian,” ucap Amara mengiyakan ajakan Dewi. Ingin menolak, tapi dia tidak mau menyurutkan semangat Dewi yang mengajaknya tadi dengan penuh semangat.

“Gitu dong. Ya sudah selamat bekerja, semangat ya, Ra. Ada aku kok, kamu gak usah merasa sendirian,” ucap Dewi menyemangati sahabatnya itu.

“Hmmm .... siap!” ucap Amara dengan semangat.

^^^

Sedangkan Alvaro kini masih berada di rumah sakit. Dia menemani Alea yang dirawat di sana, karena sebuah kecelakaan kecil yang mengharuskan anak kecil tak jelas asal usulnya itu dirawat di rumah sakit.

“Aku pulang ya, Cin? Mumpung Alea sudah  mendingan,” pamit Alvaro dengan mengambil jas yang ia letakkan di atas sofa .

Sudah dari semalam Alvaro menemani Alea di rumah sakit, dan ini sudah hampir seharian penuh Alvaro masih di sana, tidak diperbolehkan Alea untuk pulang. Bahkan Alvaro tidak mengabari Amara sama sekali, karena batreinya habis, dan itu membuat Alvaro sangat gelisah.

“Jangan pergi, Om! Di sini saja, temani aku!” rengek Alea.

“Om pulang sebentar ya, Sayang? Nanti om kembali lagi. Om mau mandi, ganti baju, kan kamu tahu sendiri om kemarin baru pulang dari luar kota? Baju ganti om sudah habis semua,” terang Alvaro dengan lembut.

“Om aku masih sakit sekali kepalanya, jangan pulang,” ucap Alea, ia benar-benar tidak mau ditinggal oleh Alvaro.

“Mas, sudah di sini saja. Sepertinya Alea masih ingin bersama papanya,” ucap Cindi. Tentu saja membuat Alvaro tidak suka dengan perkataan Cindi.

“Dengar baik-baik! Dia bukan anakku! Dia anak mantan suamimu! Dan semalam aku sudah meminta Dokter untuk mengambil sempel darah Alea dan aku untuk tes DNA! Tunggu hasilnya!” ucap Alvaro dengan nada penuh penekanan.

Cindi yang mendengar itu pun kaget, Cindi menyeret Alvaro untuk keluar dari ruangan. Dia pamit dengan Alea untuk bicara dengan Alvaro, supaya Alea tidak nangis.

“Kenapa kamu tidak meminta persetujuan dariku, Varo! Harusnya kamu meminta persetujuan padaku! Karena kemungkinan kamu akan mengganti sampel darah orang lain!”

“Sepicik itu pikiranmu? Tidak akan aku lakukan kecurangan! Mungkin kamu yang akan curang begitu!”

“Kapan kamu ambil sempel darahnya?”

“Semalam kamu izin pulang untuk ambil pakaian Alea, itu aku melakukannya, aku meminta dokter yang terpercaya di sini. Jadi tunggu saja hasilnya!”

“Varo, apa tidak ada kesempatan bagi kita lagi untuk seperti dulu? Aku masih sangat mencintaimu, Varo. Sampai sekarang aku masih mencintaimu,” ucap Cindi dengan lirih dengan meraih tangan Alvaro, tapi Alvaro langsung melepaskannya.

“Cinta? Kalau cinta kenapa kamu malah memilih menikah dengan laki-laki itu? Apa karena aku belum punya apa-apa saat dulu? Jadi papamu tidak memperbolehkan kamu denganku? Harusnya kamu bisa tegas saat itu!”

“Aku tidak bisa menentang papaku, Varo. Aku masih sangat mencintaimu. Aku yakin kamu pun masih sangat mencintaiku, kalau tidak, kamu tidak mungkin datang ketika aku dan Alea butuh kamu, dan kita pun melakukan itu, saat dulu, Varo?”

“Aku lupa, aku mabuk saat itu, dan seingat aku ada Dika, dia antar kamu pulang malam itu, Dika gak mungkin membiarkan aku berdua dengan kamu, aku yakin itu! Kamu jangan ngada-ngada ya, Cin! Lagian saat itu kamu sudah punya suami, dan sampai empat bulan kita baru bertemu lagi, dengan kondisi kandungan kamu yang sudah besar, sudah delapan bulan, kamu hampir melahirkan, apa kamu tidak ingat saat itu? Kamu datang menangis di depanku dengan keadaan hancur karena pukulan suamimu? Aku selalu ingat semuanya, bahkan tertulis jelas kapan aku menemuimu, jangan pernah memutar balikan fakta, Cin!” tegas Alvaro.

“Dan ingat satu hal ini, aku melakukan semua ini karena aku menganggap kamu temanku, dan kamu sudah tidak punya siapa-siapa, papa dan mama mu baru saja meninggal saat itu, dengan keadaan kamu yang hancur seperti itu!” tegasnya lagi.

Alvaro bertemu dengan Cindi saat itu. Beruntung Alvaro sedang ada di Australia saat itu, saat Cindi membutuhkan dirinya, karena baru saja terkena amukan suaminya. Dia mengalami luka-luka, dengan keadaan hamil tua,  Alvaro mencari cara untuk membantu Cindi lepas dari suaminya, karena Cindi yang minta, dengan bantuan rekan bisnis Alvaro, Cindi akhirnya bisa bercerai resmi dengan suaminya. Setelah satu bulan berpisah, Cindi melahirkan Alea, dengan ditemani Alvaro saat itu.

Namun, kebersamaan dengan Cindi yang selama itu setelah Cindi berpisah dari suaminya, dan memiliki Alea, membuat Alvaro terbayang akan masa lalunya dengan Cindi. Tak dipungkiri bahwa Alvaro merindukan momen itu dengan Cindi.

Tapi sekarang Alvaro sadar, dia sudah memiliki Amara, dia bahkan tak sanggup saat Amara meminta cerai padanya. Alvaro tidak ingin melepaskan istrinya sampai kapan pun, karena dia sadar, apa yang dia lakukan selama ini adalah kesalahan besar. Dia akan memperbaikinya, dan berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan menceraikan Amara, dia akan belajar mencintai Amara.

“Maafkan aku, apa aku masih bisa menjadi temanmu?” tanya Cindi.

“Tidak etis, seorang pria sudah beristri, memiliki teman perempuan yang cukup dekat. Mulai sekarang kita harus jaga jarak, kamu masih aku anggap sebagai temanku, tapi maaf aku tidak mau sedekat dulu lagi,” jawab Alvaro.

Alvaro kembali masuk ke dalam ruang rawat Alae, dia kembali membujuk Alea supaya diperbolehkan pulang. Akhirnya Alvaro diizinkan pulang oleh Alea.

1
Uthie
Parahhhh
holipah
belok selama itu 😱😱
Kayla Manis
ternyata bener kakaknya Dewi kAum pelangi...
Kayla Manis
alif kaum pelangi kayaknya...🤭
aca
ya ampun
Yunita aristya
lnjut
Arieee
Allahuakbar 🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧
Zahbid Inonk
untung ketauan lebih awal jdi ga terlalu sakit hati Amara nya hah 😮‍💨 na'udzubillah himindzalik
aca
keluarga Alvaro itu toxic males aja balik lagi thor kek gk ada yg lain aja apalagi Alvaro uda cium cium jalang di rmhnya ih jijik
Dilla Fadilla
buktikan kalau kamu sungguh sungguh mencintai Amara karena kesempatan tidak datang dua kali semangat alvaro penyesalan adalah guru yg terbaik
Talnis Marsy
alif suka sama terong nih /Facepalm/
Adinda
semoga Amara kembali sama alvaro, jangan pisahkan mereka thor
afaj
satukan mereka kembali
Yunita aristya
lnjut
Anonymous
oh ternyata burik juga sifatnya si Alif,daripada mending balik ke mantan
holipah
alif belok
Uthie
Wadduuhhhh... jadinya bagaimana itu yaaa . bener gak Alif macam itu 😂
Cemplox Tink
bagus
holipah
iya g ky kamu Alvaro keder plin plan jga
Adinda
Amara kasih kesempatan alvaro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!