Transmigrasi.
Seorang pria yang lumpuh seluruh tubuh akibat kecelakaan yang direkayasa oleh keluarganya sendiri, dibuat terkejut oleh perubahan istri yang selama ini disetir oleh orang-orang terdekatnya tiba-tiba berubah.
Seorang Istri yang tadinya ikut jahat padanya sampai Kayneth sudah berniat untuk membunuh sang istri saat ia bisa sembuh dari lumpuhnya.
Namun anehnya, istrinya berubah menjadi istri baik dan lembut bahkan dengan berani melawan keluarga serakah Kayneth. Istri jahatnya berubah menjadi istri hebat, ada apa sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Kecuali Aku Mati.
Tuan Robbin tak bisa berkutik apalagi menolong Rihana dan Sophia, mereka semua diadili dengan tuntutan bermacam-macam. Kekuasaan Guan Lin, suami dari Yu Jie tak bisa disepelekan.
Proses perceraian antara Kay dan Sophia pun sudah bergulir.
Saat ini Kay sedang berada di Mansion Brander, dia tertunduk di hadapan keluarga besar Brander yaitu saudara dari pihak Neneknya setelah meminta izin ingin bersama Ava.
“Ekhm!“ Kakek Ava berdehem memecah keheningan diantara para anggota.
Ayah Ava yakni anak tiri dari adik Neneknya Kay, menghela nafas berat.
“Ayah, meskipun aku adalah anak tiri dari Neneknya Ava dan itu artinya Ava dan Kay memang tak ada hubungan darah... tapi aku tetap menolak hubungan mereka. Aku tak akan sanggup ketika orang-orang berbisik membicarakan keluarga kita!“ Papa Ava bernama Tuan Albern menolak permintaan Kay untuk menjadi kekasih Ava. Kay menjelaskan setelah perceraian dengan Sophia, Kay akan segera menikahi Ava.
Kakek Brander geleng-geleng kepala, dia belum bisa memutuskan apapun. Apalagi dia memahami sifat putranya itu, jika Albern sudah menolak akan sulit mendapatkan izin dari putra keduanya itu.
Kay gusar, dia tidak menerima ditolak. Padahal perjuangan nya untuk bersama Ava sangat sulit sekali, bahkan selama 10 tahun ini dia sudah berusaha menjauh mencoba menghapus cintanya pada Ava nyatanya tidak bisa.
“A-aku akan kabur membawa Ava kalau kalian semua menolak hubungan kami! Atau... kami akan seperti Romeo dan Juliet, mati bersama!“ anc4m Kay tak main-main.
Semua mata terbelalak, mereka tahu pasti dengan sifat Kay. Pewaris dari keturunan Grande itu, akan melakukan apa yang sudah diucapkan nya!
“Sialan kau, Kay! Ava adalah putri kesayangan kami semua! Saat dia kecelakaan dan ditembak karena dia dijadikan pewaris-mu, kami semua diam saja! Kenapa? Karena kami tau, kau hanya seorang diri menghadapi Ibu tiri serakah mu itu! Kami sudah memerintah Octa untuk menjagamu, kami sangat peduli padamu! Tapi mengenai urusan hubungan mu dengan Ava, itu akan seumur hidup dan kita akan terus dipandang buruk oleh orang lain karena menikahkan sesama anggota keluarga!“ Tuan Albern geram.
“Papa...“ Ava menatap dengan memohon. “Aku mencintai Kay, berikan restu Papa.“
“TIDAK! Cukup satu kali kau terlibat dengan Kay, dan kau malah koma berada dekat dengan kematian! Mulai hari ini, jangan berhubungan lagi dengan Kay!“ Tuan Albern bangkit dari duduknya.
Pria paruh baya itu bahkan memanggil bawahannya, “Mulai saat ini, aku serahkan penjagaan putriku pada kalian! Jika sampai putriku bertemu dengan Kay! Nyawa kalian taruhannya!“
Tuan Albern menarik pergelangan tangan Ava agar ikut dengannya. “Masuk kamar! Mulai hari ini kau masih harus diam di rumah! Tak ada aktivitas apapun apalagi keluar dari Mansion! Jika kamu nggak menurut pada Papa dan berusaha bertemu dengan Kay, setelah Papa membunuh penjaga-penjaga mu... kamu akan melihat kematian Papa dan Papa akan menyusul Mama mu ke akhirat!“
Kay ingin bangkit dari duduknya, tapi Octavius menahan adiknya itu. “Sabar, jangan dibalas dengan emosi lagi!Papa hanya sedang marah pada mu, Kay.“
Kay menurut, sepertinya ia hanya perlu lebih bersabar lagi. Ava adalah putri kesayangan Tuan Albern karena istrinya atau Ibu dari Ava meninggal setelah melahirkan Ava. Ava adalah satu-satunya anak Tuan Albern, bagi Tuan Albern Ava adalah kenang-kenangan terakhir dari sang istri.
“Ikut aku ke kamarku, aku perlu bicara hal penting.“ Ujar Octavius pada Kay.
Kay menatap orang-orang dari keluarga Brander lalu ijin pergi dari ruangan keluarga.
Di kamar Octavius, Kay berdiri di balkon. Dia berharap pintu balkon kamar Ava terbuka, karena kamar Ava berada tepat di samping kamar Octa. Namun itu tidak terjadi, tak ada tanda-tanda keberadaan Ava.
Octavius merangkul pundak Kay, dia menunjuk suatu pohon di halaman.
“Sejak kau menjauhi Ava, gadis itu selalu menghabiskan waktu di bawah pohon jika sedang luang. Selain sibuk belajar dan kini menjadi seorang peneliti di laboratorium, dia akan sibuk menulis di bawah pohon itu... lalu setelahnya dia akan memasukkan kertas tulisannya ke dalam kotak musik pemberian darimu, hadiah ulang tahun Ava yang ke-14. Dia selalu menangis saat menyalakan kotak musik itu, jadi dia menguburnya di samping pohon itu... berserta tulisan-tulisan yang berisi ungkapan hatinya padamu.“ Panjang lebar Octavius memberitahukan rahasia Ava.
“Aku akan kesana, tidak apa-apa bukan aku menggalinya?“
“Kau takut pada Ava, kau takut dia marah?“
Kay menggeleng, “Bukan takut dia marah, aku hanya takut... Setelah membaca semua isi hatinya selama 10 tahun ini dia berjauhan dariku, aku takut aku akan berlari menemui Ava dan benar-benar membawanya kabur. Aku takut tak bisa menahan diriku!“
Octavius melepaskan rangkulannya dari pundak adik satu Ayah itu, dia berwajah serius kali ini.
“Jangan gegabah, meskipun Tuan Robbin dan Nyonya Rihana telah ditangkap, seseorang masih mengincar nyawa kalian. Terutama, nyawamu. Kecuali aku mati, semua tidak akan pernah berakhir.“
Kay mengerutkan keningnya, dia menoleh pada Octavius yang berdiri di sampingnya.
“Maksud mu, kau tau siapa dalang yang mencelakai ku?“
Octavius mengangguk.
“Boleh aku bertanya, Kak? Siapa wanita yang kau panggil 'Ibu'?“
Octavius tersenyum simpul, “Dia ibu kandungku, istri pertama Ayah mu. Ayah kita, Tuan Avram. Wanita yang ditinggalkan saat dia mengandung ku, padahal ibuku mengatakan... dia dan Tuan Avram dulunya saling mencintai sebelum Tuan Avram dijodohkan dengan Ibumu.“
“Apa Ibumu menginginkan mu menjadi pewaris keluarga Grande dan itu alasannya dia mencelakaiku dan ingin kembali membunuhku?“
“Kau benar, Ibu ingin aku mengantikan mu menjadi pewaris keluarga Grande. Tapi aku hanya ingin hidup tenang, aku hanya ingin menjaga Ava.“
“Kau mencintai Ava sebagai seorang pria bukan seorang kakak pada adiknya, kan?“
Octavius terkekeh, “Kau sudah pintar menganalisis sekeliling mu, Kay. Pertahankan! Jangan sampai kau terjebak pada hal yang sama. Contohnya, dulu saat kau terjebak pernikahan dengan Sophia hanya untuk warisan mu. Seharusnya kau mempunyai pendirian dan menolaknya, seharusnya kau perjuangkan cintamu pada Ava tanpa memikirkan tentang hubungan keluarga dan semacamnya.“
Kay terdiam, dia memang harus banyak berhati-hati lagi.
“Orang yang berada di belakang ibuku, adalah orang kej4m. Dia lebih berbahaya dari Tuan Robbin dan Nyonya Rihana. Jangan menyepelekan Ibuku, bahkan aku sulit terlepas dari jaring ibuku.“
Ada perasaan cemas menyelusup dalam diri Kay, dia takut tidak bisa melindungi Ava dan mereka bahkan tak bisa bersama.
“Jangan takut tapi tetap waspada lah, aku ingin kau menjaga Ava kita. Aku lebih baik mati, daripada harus melihat Ava terluka oleh Ibuku sendiri.“
Kay menatap pada satu titik di kejauhan, entah apa yang sedang dipikirkan lelaki itu.
Makasih thor..
🫂🫂🫂🫂🫂
semangat mungkin kalo ini belum waktumu tapi pasti akan ada masanya suatu saat
alurnya menarik...
tapi sayang banget... octavius yang baik hati harus meninggoy.....😭😭