NovelToon NovelToon
Langit Yang Redup

Langit Yang Redup

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Trauma masa lalu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kelanjutan Novel 'Sepucuk Surat'
Khusus menceritakan kisah kakak Ifa, putri pertama Farel dan Sinta. Namun, Alurnya akan Author ambil dari kisah nyata kehidupan seseorang dan di bumbui pandangan Author untuk menghiasi jalan cerita.
Semoga kalian suka ya🥰🥰

------------------------

"Haruskah aku mengutuk takdir yang tak pernah adil?"

Adiba Hanifa Khanza, Seorang gadis tomboy tapi penurut. Selalu mendengarkan setiap perkataan kedua orang tuanya. Tumbuh di lingkungan penuh kasih dan cinta. Namun, perjalanan kehidupan nya tak seindah yang di bayangkan.

"Aku pikir menikah dengannya adalah pilihan yang terbaik. Laki-laki Sholeh dengan pemahaman agama yang bagus tapi ..., dia adalah iblis berwujud manusia."

Mampu kan Ifa bertahan dalam siksa batin yang ia terima. Atau melepas semua belenggu kesakitan itu?

"Kenapa lagi, kau menguji ku Tuhan?"

Ikutin kisahnya yuk, jangan sampai ketinggalan.

Salam sapa Author di IG @Rahmaqolayuby dan Tiktok @Rahmaqolayuby0110

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Berusaha tetap kuat

Sejak, Ifa tahu dirinya hamil. Ifa tak tahu harus bersikap seperti apa. Ifa ingin marah akan takdir yang ia hadapi. Bagaimana bisa Allah titipkan malaikat kecil di perutnya. Ifa merasa tak sanggup.

Hadirnya janin di perut Ifa membuat Ifa mengingat kembali Akmal. Dan setiap bayangan yang Ifa lalui membuat Ifa membenci. Bahkan kebenciannya pada Akmal benar-benar semakin bertambah.

Namun, Ifa juga tak kuasa untuk melenyapkan baby tak berdosa itu. Iman Ifa benar-benar di uji. Setiap helaan nafas mengisyaratkan sebuah kesakitan.

Ifa mencoba menerima takdir yang harus ia jalani lagi. Berusaha kuat dan sabar akan semuanya. Hati Ifa benar-benar terus terombang-ambing oleh keadaan. Rasanya Ifa ingin menyerah saja akan semuanya.

Tapi, Ifa sadar. Bahwa ia hanya manusia biasa dan tempatnya ujian. Ifa tak bisa menutup mata akan semuanya.

Ifa bertekad akan menjaga janin yang ada di kandungannya tanpa memberitahu Akmal. Ifa akan membesarkannya seorang diri. Ifa sadar bahwa ia tidak pernah sendirian. Ada Allah dan keluarganya yang selalu ada.

Dukungan keluarga membuat Ifa terus bangkit dari setiap masalahnya. Walau awal Harfa meminta Ifa menggugurkan kandungannya. Karena Harfa tak ingin punya keponakan anak bajingan itu.

Walau Harfa marah, Ifa tak memperdulikannya. Ifa tak mau menambah dosa lagi dengan melenyapkan janinnya.

Ifa berusaha optimis menjalani semuanya. Ifa yakin, Allah tak akan menguji ia jika dirinya tak mampu.

Ifa akan menjaganya semampu yang ia bisa. Walau bagaimanapun itu anak Ifa juga. Akmal hanya menitipkan kehidupan itu saja.

Walau pun Ifa sedang hamil. Ifa bersyukur, setidaknya janin yang ada di kandungan Ifa tidak rewel membuat Ifa masih mampu melakukan aktivitas.

Bahkan Ifa merasakan mual hanya sesekali saja. Ifa benar-benar kuat. Baby itu seolah mengerti akan keadaan ibunya. Ifa tak merasakan kesusahan apapun.

Ifa bersyukur akan hal itu. Dan akan menjaganya sepenuh hati. Bahkan Harfa pun perlahan mulai menerima kehadiran calon keponakannya.

Walau bagaimanapun, itu calon keponakannya. Harfa tak setega itu.

Masalah yang Ifa hadapi membuat Harfa pun menunda pernikahannya. Harfa tak peduli. Apa calon suaminya akan membatalkan pernikahan yang sudah di tetapkan atau mau mengerti akan keadaan Ifa. Bagi Harfa sekarang adalah bagaimana menjaga sang kakak dan calon keponakannya.

Situasi yang keluarga Farel hadapi tidak lah mudah. Banyak perasaan yang harus di korbankan sejak awal.

Namun, apapun permasalahan mereka semua tetap saling dukung bukan saling menyalahkan.

Kabar kehamilan Ifa pun sudah di ketahui keluarga lain dan para karyawan.

Tatapan para karyawan begitu iba. Ada juga yang biasa saja.

Ada juga yang penasaran akan permasalahan yang Ifa hadapi. Tapi, tidak ada satupun yang tahu.

Ifa benar-benar menjalani aktivitas nya seperti biasa. Walau kini, Ifa harus hati-hati dalam melakukan apapun. Ada janin yang harus Ifa jaga.

Dalam situasi perusahaan yang tak kondusif. Ifa masih berusaha semampu yang ia bisa mempertahankan perusahan. Belum lagi dirinya hamil. Dunianya betul-betul teralihkan.

Perjuangan untuk bangkit, tidaklah mudah bagi Ifa. Rasa sakit nya selalu Ifa tekan dan mengalihkannya dengan bekerja dan bekerja.

Sampai Ifa perlahan lupa jika ia pernah patah.

Sekertaris baru Ifa, Mawar begitu salut akan pribadi Ifa. Walau mereka baru kenal sebentar tapi Mawar bisa merasakan jika beban yang Ifa hadapi tidaklah kecil. Ifa sendirian menanggung semuanya. Bahkan masih bekerja maksimal dalam keadaan hamil.

Rumor tentang Ifa pun segelintir Mawar tahu. Membuat Mawar tidak merasa iba akan tetapi merasa tersanjung bisa mengenal wanita sekuat Ifa.

Kadang Mawar bertanya-tanya, bagaimana bisa Ifa bisa setegas itu dalam menghadapi masalah dalam hidupnya. Mawar pikir, jika ia dalam posisi itu mungkin tak akan mampu.

Mawar berjanji akan membantu Ifa keluar dari kesulitan itu. Apalagi Mawar juga sudah berjanji pada Mikail akan melindungi Ifa.

Mawar masih belum percaya, kenapa Mikail meninggalkan Ifa dalam keadaan kacau begini. Mawar pikir, Mikail adalah laki-laki pengecut yang pernah ia kenal.

Tok .. Tok ..

Mawar mengetuk pintu ruangan Ifa. Terdengar sahutan dari dalam mempersilahkan Mawar masuk.

"Assalamualaikum, nona."

Ucap Mawar tertegun melihat wajah lelah Ifa. Tapi, Ifa masih bisa tersenyum padanya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Mawar. Ada apa?"

"Sekedar mengingatkan lagi, Nona. Jam empat sore kita ada pertemuan."

Ifa melirik jam pergelangan tangannya. Ada sisa waktu satu jam lagi.

Ada helaan nafas berat di sana. Ifa berharap banget akan pertemuan ini. Semoga saja fathner kerjanya kali ini mau membantu dia.

Ifa sudah kelabakan mencari Investor. Para investor lama perlahan menarik diri. Padahal mereka sudah bekerja sama sangatlah lama. Tapi, hanya sebatas itu kesetiaan mereka. Di saat perusahaan membutuhkan tak ada satupun yang mau membantu. Malah menarik ulur tak jelas.

Begitulah dunia bisnis. Jika tidak begitu maka mereka tak akan pernah untung.

Akibat korupsi yang di lakukan manajer ke uangan besar-besaran membuat perusahaan terguncang. Belum lagi produk yang di sabotase oleh pihak lawan membuat kerugian begitu besar.

Data yang di curi baru bisa di pulihkan. Permasalahan itu tidaklah mudah bagi Ifa.

Ifa baru bisa mengatasinya 20%, sisanya terlalu banyak. Abi Farel pun tak bisa membantu lebih.

Mungkin, itu ujian yang harus keluarga mereka hadapi.

Beruntungnya mereka semua di didik hidup sederhana sejak kecil. Membuat permasalahan mereka tak mempengaruhi kehidupan mereka.

Apalagi ummah Sinta sejak kecil memang hidup di lingkungan penuh kesederhanaan.

Justru Ifa memikirkan nasib ribuan karyawan yang masih setia bekerja di perusahaan. Walau tahu perusahaan sedang di ambang batas.

Ada juga yang keluar, karena tak mau bekerja di perusahaan yang hampir bangkrut.

Padahal Ifa bisa saja meminta bantuan pada om Malik. Tapi, Ifa tak melakukannya. Ifa tak ingin menyusahkan orang lain.

Ifa akan berjuang sampai titik dimana Ifa merasa lelah sendiri.

"Baik, Kamu sudah menyiapkan dokumen yang saya pinta revisi?"

"Sudah nona, ini berkasnya. Bisa nona cek dan pelajari lagi. Takutnya masih ada yang kurang."

"Ok, kamu boleh pergi. Saya akan mengeceknya terlebih dahulu. Kita akan bertemu di lobby saja."

"Baik nona, kalau begitu saya permisi."

Ifa mengangguk, lalu, membuka berkas itu. Ifa mengecek dengan teliti. Apa poin-poin yang Ifa minta sudah tercantum di sana.

Sebenarnya Ifa sedikit ragu akan hasilnya. Mengingat orang yang akan Ifa temui bukan orang sembarangan. Mendengar rumor di luar sana.

Apalagi, poin-poin yang sudah Ifa rubah tidak begitu menguntungkan Ifa. Tapi, Ifa butuh, agar para karyawan tetap sejahtera dan menerima gajih tetap.

Tak mungkin juga Ifa mengorbankan ribuan karyawannya. Mereka juga punya keluarga yang mereka biayai.

Ifa memijit pelipisnya, kepalanya terasa berat. Lalu, Ifa menunduk mengusap perutnya yang masih rata.

"Terimakasih sayang, kamu selalu mengerti ibu. Baik-baik ya. Ibu akan berusaha menjaga kamu."

Gumam Ifa mengajak bicara janinnya. Ifa tahu, jika janinnya tak akan menjawab. Tapi, setidaknya Ifa merasa lega sudah mengatakannya. Janin itu seolah kekuatan bagi Ifa.

Ifa beranjak dari duduknya. Guna melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu sebelum berangkat. Ifa berharap tak ada hal aneh-aneh yang terjadi.

Bersambung ...

Jangan lupa tinggalkan jejak yang banyak ☺️☺️

1
DISTYA ANGGRA MELANI
Oh malang sekli hidup zain kecil, smg hnya prank aja, smg ada kesembuhan untuk baby kecil... Smngt
Siti Wiharti
bagus ceritanya jadi terbawa ikut ngerasa jadi Ifa😭
Rahma Qolayuby: Alhamdulillah, terimakasih kakak. Jangan jadi Ifa ya🤭
total 1 replies
Jumi Saddah
👍👍👍👍👍👍👍👍😍
Jumi Saddah
ntar lahir jgn mirip bapak tpi mirip ibu nya,,,
Rahma Qolayuby: Aamiin 🥰
total 1 replies
Diah Bundayaputri
dasar biadab😡😡😠😠😠👹👹👺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!