Alan adalah CEO tampan dan kaya, karena trauma dia membenci wanita. Untuk mendapati penerus, dia memilih nikah kontrak dengan Azalea, dan begitu ia melahirkan, pernikahan mereka berakhir.
Patah hati karena pria dingin itu, Azalea melahirkan anak kembar dan membawa salah satu anak jauh dari Alan tanpa sepengetahuannya.
Lima tahun kemudian, kedua putra Azalea secara tidak sengaja bertemu di rumah sakit. Saat itu, satu anak dalam keadaan sehat dan satu lagi sakit parah. Azalea yang malang diam-diam menukar identitas kedua putranya agar putranya yang sakit dapat diselamatkan.
Akankah rahasia identitas itu terungkap?
Akankah ia terjerat lagi dengan Alan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Alan
Belum juga Elouise berkata, suster sudah mendorong kursi rodanya membuat Elouise hanya bisa memutar setengah badannya agar bis menatap Alan. Kursi rodanya semakin membawanya menjauh dari sang papa, membuat dirinya kesulitan melihat Alan.
Saat Helikopter itu terbang, Alan hanya bisa melambaikan tangannya pada Elouise. Setetes air mata jatuh di pipinya.
"Papa akan menyusulmu El." Lirih Alan.
.
.
Azalea berada di ruang tamu, matanya terlihat bengkak. Bi Sari sudah membawakannya teh sejak tadi, tapi wanita itu tidak juga kunjung meminumnya.
"Nya, makan yah? Bibi siapkan," ujar Bi Sari saat melihat wajah pucat Azalea.
"Aku gak laper bi," ujar Azalea dengan lesu.
Bi sari melihat ke arah jam, sudah pukul dua siang. Dia merasa kasihan dnegan Azalea, tapi dia pun gak bisa berbuat apapun.
"Nya, mungkin lebih baik nyonya pulang dulu aja. Besok siapa tau kepala tuan Alan mulai dingin dan bisa sedikit melunak hatinya." Saran Bi Sari.
Azalea menggeleng, "Aku harus bicara pada Alan Bi, Elouise putraku. Jika dia ingin mengambil Elouise, setidaknya Alexix yang bersamaku." Lirih Azalea.
"Tapi ...,"
BRUAK!! BRUAK!!
"PAPAAAA!!! BUKAK PINTUNAAA!! LEKCI MAU KETEMU MAMA!!"
Azalea langsung menatap ke arah Bi Sari, dia tidak tahu jika Alexix terkurung di kamar. Karena sedari tadi bocah itu tak berteriak, sehingga keadaan mansion pun sunyi.
"Alexix bi." Pekik Azalea.
Azalea langsung bergegas menuju asal suara, ternyata putranya di kurung di kamar yang sudah di jaga oleh kedua bodyguard.
"Buka pintunya!!" Sentak Azalea pada kedua bodyguard itu.
Kedua bodyguard itu justru hanya diam, karena mereka tak mengenal Azalea. Keduanya saling pandang, seakan bertanya mengenai Azalea.
"MAMA? MAMAAA!! LEKCI DICINI!! LEKCI DICINI!!" Teriak Alexix dengan senang saat dia mendengar suara sang mama.
Azalea ingin menggapai handle pintu, tetapi tiba-tiba saja kedua bodyguard itu justru mendorongnya menjauh dengan sedikit kasar.
"Awwws!!" Ringis Azalea.
"Nyonya!" Pekik Bi Sari panik
"Kalian!! Dia ini ibu dari anak bos kalian!! Kalau dia sampai kenapa-napa, tuan Alan pasti akan memecat kalian!!" Sentak Bi Sari.
Mendengar keributan itu, seketika Alexix memberontak. Dia menggedor pintu dengan keras.
BRUAK!! BRUAK!!
"JANAN CENTUH MAMA!! JANAN CENTUH MAMA!! BUKAAAAAKKK!!!"
SETT!!
Lengan Azalea di tarik kuat oleh seseorang, hingga membuat tubuh Azalea reflek berbalik sampai menabrak sebuah dada bidang yang membentur keningnya dengan cukup kuat. Menyebabkan, kening nya terasa sakit.
"Aw." Pekik Azalea merasakan sakit di keningnya.
Azalea mendongak, matanya langsung bertubrukan langsung dengan tatapan tajam milik Alan.
"Ikut aku!" Titah Alan, menarik kuat tangan Azalea dan pergi dari sana.
Bi Sari yang panik, bergegas menyusulnya. "Tuan!! Jangan sakiti Nyonya! Dia sedang sakit!!" Pekik Bi Sari saat Alan menarik dengan kasar Azalea menaiki tangga, hingga Wanita itu sulit menyeimbangkan langkah Alan.
Sedangkan di kamar, Alexix yang mendengar suara Bi Sari pun tampak panik setelah mengetahui sang papa sudah kembali.
"Mama, papa nyakitin mama?!" Panik Alexix.
"Lekci halus kelual, lewat mana tapu. Lewat mana tapiiii!! Kecal kali loh lacana!! Selet otak na, mikil kek! Janan macet, ayo mikil." Alexix berusaha keras untuk berpikir mencari jalan keluar.
Hingga, tatapan Alexix terhenti pada sebuah jendela. Tanpa menunggu lama, dia segera menghampiri jendela itu.
"Cala bukana gimana yah." Gumam Alexix.
Alexix menarik kunci jendela, seketika jendela tersebut terbuka. Membuat senyuman Alexix pun terbit.
"Mama, tunggu Lekci! pangelanmu akan datang cebental lagi!!" Seru Alexix.
Alexix berusaha untuk naik ke jendela, dia agak kesulitan karena ketinggian jendela itu.
"Cucahna, nanti culuh papa buat ganti jendela yang lebih lendek. Bial gampang kabulna, pelut lemakna ketelen. cakit kali." Ringis Alexix.
Sementara keadaan Azalea, Alan membawanya masuk ke dalam ruang kerjanya dan mengunci nya. Dia memojokkan Azalea ke pintu hingga membuat wajah keduanya terlihat sangat dekat.
"Mas, mas tolong. Tolong jangan bawa kedua putra kita, berikan satu padaku. Hanya putra kita keluarga yang aku punya, aku tidak memiliki siapapun lagi selain mereka hiks ... Tolong, mengerti lah. Aku akan berbuat apapun agar kamu mengizinkanmu membawa salah satu di antara mereka." Pinta Azalea dengan suara lirih.
"Kenapa aku harus memberikan mereka padamu?" Tanya Alan dengan menatap ke arah bibir Azalea yang pucat.
"Karena ... aku tak bisa hidup tanpa mereka, duniaku untuk mereka. Jika tidak, aku akan ...,"
"M4ti? Kalau begitu m4tilah. Agar putraku tak lagi mencarimu."
Degh!!
Azalea hampir tak kuat menopang tubuhnya lagi, dia menatap Alan dengan air mata yang membasahi pipinya. Alan melepas cekalan tangannya pada Azalea, dia menatap tubuh kurus wanita di hadapannya.
"Kecuali, jika kamu mau bertahan disini. Aku biarkan kamu bertemu dengan mereka, tanpa batas waktu."
Tangisan Azalea terhenti, bergegas dia menghapus air matanya dan mendekat pada Alan. Perkataan Alan membuat dirinya bingung, "Maksudnya, mas izinkan aku bertemu dengan mereka kapanpun?!" Pekik Azalea.
"Ya, kapan pun. Tapi, hanya sebagai ibu dari anakku. Kau hanya boleh tinggal disini, tanpa membawa keduanya. Jika kamu setuju, kau bisa tinggal disini sampai mereka mengerti tentang kita yang tidak lagi bersama."
Jderr!!
Alan berbalik saat tak ada respon dari Azalea, matanya menangkap raut wajah kegelisahan wanita itu.
"Tinggal disini." Lirih Azalea.
BRAK!
BRAK!
"PAAA!! JANAN CAKITIN MAMA KU!! BUKAK NDA!! LEKCI HANCULIN GUCINA INI LOHHH!!"
Alan berdecak sebal, dia langsung berbalik dan berjalan menuju pintu. Di bukanya pintu tersebut hingga tampaklah Alexix yang sedang memegang guci mahal di depan ruangannya. Bersiap untuk menjatuhkan nya.
"Nah! Gitu! Dali tadi kek, dah tau belat nahan guci becal." Gerutu Alexix.
Alexix berjalan masuk, dia menggeser sedikit kaki Alan yang menghalangi jalan. "Gecel, olang mau lewat duga!" Omel Alexix.
"Kauu!! gak ada sopannya kamu ini yah!!" Kesal Alan.
Langkah Alexix terhenti, dia berbalik dan menatap sang papa dengan tajam.
"Buat pelempuan nanis emangna copan? Dali mana copan na?" Alan terdiam mematung, dia serasa sedang di ceramahi oleh anaknya sendiri.
Alexix kembali berbalik, raut wajah kesalnya berubah menjadi tenang. Dia meraih tangan kiri sang mama dan menggenggamnya dengan tangan mungilnya.
"Ayo mama, temenin Lekci makan." Ajak Alexix
Azalea yang tadinya menatap Alexix seketika beralih menatap Alan untuk meminta izin. Setidaknya, dia meminta izin dulu pada pria itu. Secara, Alan pemilik mansion ini.
"Pergi lah." Titah Alan dan segera menyingkir dari ambang pintu.
"Ayo mama!" Seru Alexix sembari menarik tangan sang mama.
Azalea melangkah, mengikuti arah sang putra membawa nya. Saat dia melewati Alan, keduanya pun sempat kontak mata. Namun, dengan cepat keduanya memutuskannya.
Alan menatap punggung Azalea dan juga Alexix yang semakin menjauh. Melihat Alexix yang dengan cerianya menggandeng tangan Azalea, membuat hati Alan menghangat tanpa sebab.
"Putramu membutuhkan sosok seorang ibu, Alan."
kata-kata Brandon terngiang di telinganya, Alan terdiam dengan raut wajah yang rumit.
"Apa sepenting itu keberadaan Azalea di rumah ini?" Gumam Alan dengan tatapan sendu nya.
__
Maaf yah, jadi sekarang deh crazy up jya. Author up empat yah, yang lain menyusul Review😍
Kemarin seharusnya clear, cuman gak sengaja kehapus di draft😭 nyesek banget. Ampe badmood😭
Tapi gak papa, author sudah buat yang baru🤗🤗
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA🤩