"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Nak." tegur abinya
"Tidak papa kok pak, Risa jaga sopan santun." ucap syakir.
"I-ya om, maaf semuanya." dia meringis malu.
" Maaf pak saya sudah ketuk kamarnya berulang kali dan Non Syifa juga mengunci kamarnya." ucap bibi
"kalau begitu bi buka pakai kunci cadangan ini."
"Iyah Pak." bibi bergegas pergi memanggil sang pembuat keributan itu.
Musik berhenti
Tak tak tak
Suara langkah seseorang mendekati ruang keluarga, dia Syifa gadis bermata abu-abu yang tampak cantik, dia memakai gamis putih peninggalan Uminya yang panjang nya sampai menyentuh mata kaki, dengan hijab putih yang dililitkan dengan asal, dia sudah seperti pocong di siang hari.
Yap, dia di paksa memakai
pakaian tertutup oleh bibi karena menerima pesan dari Sang Majikan, bibi sudah mengatakan jangan memakai yang itu soalnya terlalu kepanjangan, padahal ada yang tertutup tapi pas. tapi Syifa malah mengelak.
"Ini pakaian umi gue bi, jadi pasti gue tambah menyalah."
Ucapnya beberapa saat yang lalu.
Semua orang menatap ke arah sumber suara itu kecuali Abi Rahen dan Anaknya.
Bukannya mengucapkan Masyaallah melainkan Astagfirullah. sedangkan ibu Tiri nya tersenyum sinis." anak saya yang di lamar kenapa harus manggil anak kurang ajar ini sih." gerutu elsa. Yang mengira anaknya lah yang bakal di lamar oleh keluarga terkenal ini.
"Masyaallah, kenapa wajahnya mirip dengan seseorang yang ku rindukan?" Ucap Umi Ayana.
"Assalamualaikum Wr. Wb....
Ehm ehm jaga maata jaga hati" mendengar lirik yang di nyanyikan Syifa semuanya langsung tersadar.
"Syifa, sudah bagus kamu pakai pakain umi-mu. tapi kenapa begini nak."
"Iyah, Syifa yuk mama bantu ganti." ucap elsa agar terlihat baik depan calon besannya.
"Malampir ektingnya mulai deh kalau depan orka kaya gini." ucapnya dalam hati
"Nggak papa kok."
"Sini duduk dekat papa."
Sebelum itu Syifa menyalimi Umi Ayana.
"Kamu cantik sekalih, Nak."
"Terimakasih tante."
Syifa duduk di sebelah kanan ayahnya dan di kiri ayahnya adalah adiknya Sekar, yang memakai gamis berwarna pink dengan hijab panjang senada. yap, memang adik tirinya ini sangat baik berbeda dengan Ibunya.
Jadi, ayahnya berada di tengah -tengah anaknya.
" silahkan Kyai, semua keluarga saya sudah berkumpul."
"Jadi begini, kami datang ke sini dengan niat baik menjalin silahturahmi antar keluarga, dan anak saya yang akan mengatakan Niatny_."
"Eh Gas, iyakan loh Gas?"
heboh Syifa yang sejak tadi berusaha mengenali Pria di depannya ini.
Pernikahan adalah sebuah ibadah seemur hidup, seseorang yang ingin menikah pastinya dengan orang yang di cintainya. tetapi, terkadang banyak di luaran sana menikah tanpa cinta, ada yang karena kekayaan, fisik, perjodohan dsb.
Alangkah indahnya kita menikah dengan orang yang kita cintai tapi lebih indahnya kita menikah dengan orang yang
Mencintai kita dengan tulus. Tidak memandang dari segi materi ataupun fisik.
Karena apa? Jika mencintai karena fisik dan materi maka seiiring berjalannya waktu kekayaan akan berkurang.
Seiiring bertambahnya Usia ketampanan dan kecantikan akan pudar lantas, apakah cinta juga akan hilang bersama semua itu.
Jadi Lebih baik mencintai karena Allah Swt. Niatkan menikah untuk menyempurnakan ibadah dan bersama sama saling mengingatkan agar bisa meraih Janna--Nya.
(A.martis)
Sebelumnya...
"Eh Gas, iyakan loh Gas."
heboh Syifa yang sejak berusaha mengenali Pria di depannya ini.
Syifa dengan sifat Aslinya langsung memotong perkataan Abi Rahen,
"Anj*ir, gua udah bilang apa, loh tampan walaupun waktu itu gue cuman lihat sekilas doang. Nah lo nggak usah pake penutup wajah itu." Ucapnya sambil berdiri dengan mata melotot dan terkejut melihat ketampanan Pria itu.
Semua orang melongo melihat aksi Syifa, bahkan papanya sudah menahan amarah.