Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Cempluk"
Aku sekarang baru mengerti ternyata Kris adalah anak pemilik perusahaan ini.... lumayan juga dia....dulu aku hanya sekedar mendengarkan dari teman-teman kalau Kris anak orang mampu tapi tidak pernah terpikir kalau dia anak orang kaya no 1dikota tempat aku mencari ilmu....Tapi aku kok sama sekali tidak tertarik dengan ketampanan maupun kekayaan yang dimiliki oleh keluarga nya.Bagiku laki-laki yang kaya karena uang orangtuanya kurang macho....kurang rasa perjuangan dalam hidup bagaimana nanti dia memperjuangkan cintaku ...aku tertawa sendiri dengan pikiranku.....
Hari ini hari Sabtu....aku libur ...dan waktunya telpon emak
setelah berdering 4 kali barulah teleponku di angkat my emak...
" Assalamualaikum Mak kuuuuu"
" waalaikumsalam wr wb nduk....piye Kowe...sehat?" suara halus yang bikin tenang jiwa raga....
" Alhamdulillah Mak sueeehaat....emak sendiri piye ....sehat....apa mas Agung sama istrinya masih berbulan madu disitu?" jawabku plus bertanya nyrocos ke emak.
" Alhamdulillah emak juga sehat....iya mas Agung dan istrinya masih di rumah orangtuanya....mungkin menghabiskan waktu didesa sekalian bulan madu"
" istrinya ora megelno to Mak?"
" megelno piye maksudmu?"
" Yo ...plirak plirik...Karo emak...kan mas Agung masih saja berusaha mendekati emak....Ojo gelem Mak aku Ra ikhlas yen Mak cidek wong seng Ra jantan melindungi perempuan "
* Yung Alaa nduk...Yo ora Mak e Iki kan wes ikrar dalam hati nggak pingin menikah lagi hanya ingin lihat kamu sukses dan berumah tangga dengan baik....opo maneh Agung Kuwi wes tak anggap adikku ora mungkin mak e ngladeni " jawab emak panjang lebar
uuuuh lega rasanya karena dari awal aku kesemsem dengan senyum dan raut mukanya...tapi begitu dia tidak bisa bicara sebenarnya didepan budhe Suryo....aku langsung hilang rasa padanya.
" Mak ...Jane aku pingin duwe dulur....adik...tapi emak Ra rabi-rabi..."
" halaaa Kowe Iki mikir e terlalu jauh....wes Ojo mikir Urip e Mak e pikir masa depanmu"
" iyooo Mak...neng aku juga mikir kalau nanti aku nikah dan keluarga Mak sendirian di rumah ...pasti Mak Ra gelem tak Jak dadi siji Karo aku....mesti jawab...kota ramai....sumuk....seger Nang ndeso...."
emak tertawa
" laaa mala nguyu Mak e"
" Yo wes Ra usah dipikir sak Iki...seng penting Kowe sekolah seng bener...kerjo bagus Ben iso mapan uripmu"
" apa Mak sek cinta mati Karo si " Yono"? Tanyaku
emak diam dan menghela nafas
" wes Ojo dipikir yang penting kamu sekarang "..
aku terdiam nyatanya emak memang tidak mau menikah kayaknya
"Mak aku kemarin di panggil pak Direktur...kata Bu Maya mentorku biasanya nggak pernah pak Direktur manggil anak magang"
" la terus piye....apa kamu dikeluarkan...apa kamu melakukan kesalahan?" tanya emak cemas
" ora Mak....santaaai...pak Dirut hanya tanya-tanya saja...cuma aku agak bohong pas ditanya tentang bapak ku ...aku jawab sudah meninggal"
kudengar Mak menghela nafas panjang
" Yo wes Ra popo ..pokok nggak bikin kamu di keluarkan "
" beres mak"
setelah ngobrol ngalor ngidul melepas kangen bertanya dan bercerita tentang kegiatan kita akhirnya selesai lah obrolan kami dan aku berjanji Minggu depan untuk pulang sekaligus ambil uang kost dan makan .
Setelah sholat magrib...kulihat udara segar dan cerah aku mau ke taman kota selintas aku lihat tadi bung tatebuya lagi mekar ....aku senang bila berjalan dibawahnya terasa tenang pikiranku.
Setelah siap...aku berjalan sendiri... menikmati sore malam Minggu...jalan-jalan belum ramai ...belum banyak muda- mudi yang berkencan.
"Weweeeeeee"
tanpa menolehpun aku sudah hafal dengan suara mahkluk jadi-jadian...." Tina"...
tiba-tiba sudah ada yang memelukku dan menciumi pipiku ..
" gemes aku....di panggil nggak noleh malah jalan terus...ayu-ayu kok budhek...tuli" cerocos mahkluk di sampingku tanpa henti
Dan ternyata dia dengan suaminya...aku menggangguk ke arahnya dia membalas dan tersenyum.
" nggak malu ...sama suamimu nyrocos terus...sudah jadi emak emak yang anggun jangan tetep bar-bar..gitu Lo" jawabku
" bojoku wes paham sifatku...dia jatuh cinta karena bar- bar ku....Yo to mas?" Dia menoleh ke arah suaminya...sang suami hanya tersenyum.....hiiii gemes aku sama Si "Cempluk" ini....kami saling memberi nama sayang satu Sama lain supaya beda dari yang lain.
" Yang....aku tunggu di cafe " Senja" ya... sekalian nunggu sepupuku datang" kata suami "Cempluk "....dia hnya membalas sambil tangannya ditempelkan ke bibirny kiss bye....aku bergidik hiii...genitnya minta ampun walau ke suaminya sendiri.
" Endhel" kataku
" Ben e"...jawabnya acuh
" terus gimana magangmu lancar?"
"Alhamdulillah...lancar..."
" aku mau pamit ...Minggu depan Mas Rino sudah berangkat dan aku harus ikut ...ntar kecantol wedok an blonde bahaya" katanya... kupeluk dia...rasa sayang mengalir dalam dadaku...dia sahabat ku tahu bagaimana keluarga ku ... bagaimana nasibku dia sejak awal kita semester satu tidak berubah sikapnya walau dia berasal dari keluarga yang mampu...laaa si " Cempluk " mala mewek
" aku berat We ninggal kamu...mana kamu nggak laku-laku." katanya enteng
kucubit dia..."sek...sabar ...aku milih seng jooos"
" Selak tuo ora payu expired nanti kamu nggak bis merasakan indahnya surga dunia" ujarnya
" Yo doakan ta Ben ndang payu dulurmu Iki "Pluk" ujarku
sambil bincang -bincang dan kami berjalan dengan mengitari taman tapi menuju ke arah cafe " Senja" walau semakin jauh jaraknya tapi tujuan awal kan memang jalan-jalan. Sampai di cafe ...ternyata suami " Cempluk" sudah dengan sosok yang aku kenal...tapi ada satu perempuan lagi yang duduk disana aku tidak mengenalnya.
Setelah dekat aku lihat Kris sedang berbincang dengan Rino sedang perempuan yang masih muda asyyyyk dengan gadget nya yang ada apel "krowak" dia acuh dengan lingkungan sekitarnya
" say...sini...* Mas Rino menepuk kursi yang ada disebelahnya...jelas ditujukan ke Tina...sedang aku masih berdiri ... bingung...dan Kris menoleh saat mas Rino bicara
" Lo We ...kamu.?"
aku tersenyum saja...sedang gadis itu juga menatapku menilai diriku dari atas ke bawah berulang kali.
" kok kenal?"...tanya Kris
" kami bersahabat sejak pertama masuk kuliah sampai sekarang kasihan dia...jomblo ... makanya berat rasanya aku ninggalin dia karena nggak ada yang jaga" Tin memasang wajah melas
ingin rasanya kutoyor kepalanya tapi sungkan Sama suaminya
" jangan kuatir dia jagoan kok " ujar Kris sambil tersenyum
" OOO iya kenalkan Nita...teman satu angkatan denganku tapi beda jurusan" Kris memperkenalkan....aku mengulurkan tanganku sambil menyebut kan namaku...dia hanya menempel kan tangannya tidak tersenyum atau menyebutkan namanya.
Kris menatap tidak suka padanya..aku cuek aja...bagiku dia tidak penting dihidupku. Akhirnya kami berempat eh bertiga ngobrol-ngobrol sampai agak malam....sekitar jam 10 aku pamit...maunya Kris yang mengantar aku jelas menolak...dan Si Nita sudah melotot padaku saat Kris menawarkan diri...dalam hati....aku bicara sendiri.daam hati..."santai mbak....kalau aku mau ...Kris dalam bilangan kedipan mata dia akan memilih aku ..." aku pamit dan tersenyum pada semua dan berjalan santai pulang ke kost setelah " " Cempluk" menciumiku sampai aku tak bisa bernafas. Sampai ketemu nanti Sahabat.