TAMAT 18 NOVEMBER 2024
Rahardian adalah luka bagi Nathalie, tiba-tiba saja suami tampan yang mengkhianatinya selama dua tahun terakhir justru memintanya hamil bahkan menata ulang pernikahan yang sudah hancur lebur.
Atas dasar cinta, Nathalie mau menuruti keinginan suaminya. Mereka berbulan madu ke Bali, dan kehamilan pun tak terelakan lagi.
Namun, di suatu malam, Nathalie tersadar akan sesuatu. Sadar, tentang tanda yang melekat di punggung suaminya bukanlah milik suaminya.
Cinta, obsesi, dendam, luka, intrik, dibungkus dengan indah dalam satu karya ini. Di mana pada akhirnya semua harus mengalah pada takdir yang telah digariskan sang maha esa.
Cerita romantis, tentang kekaguman, tentang kesetiaan, tentang kepemilikan, tentang keegoisan, tentang kepedulian dan tentang tanggung jawab versi Pasha Ayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SPS TIGABELAS
Gaun hitam berbahan elastana dengan lengan panjang, akses tali simpul di tengkuk menjadi pemanis bagi punggung Nathalie yang terbuka lebar hingga ke pinggang.
"Cantik, seksi."
Tak tanggung-tanggung pujian demi pujian Gama untuk Nathalie. Sementara wanita itu tidak cukup tenaga walau sekedar tersanjung.
Dari atas hingga bawah tubuh Nathalie Gama pandangi. Ingin memeluk, tapi Gama yakin, cakaran seperti pagi tadi akan dia dapati jika memaksakan kehendaknya saat ini.
Nathalie tak segan mencakar bahkan menampar saat Gama memeluknya. Jadi untuk waktu yang lumayan lama, Gama hanya diam di belakang Nathalie merias diri.
Sampai, derap langkah Niko terdengar masuk bahkan menyapa keduanya dengan jas putih melapisi kemeja hitam. "Tamu-tamu sudah datang, Sayang. Cepat sedikit."
"Benar, kamu harus cepat sedikit." Gama menenggelamkan wajah di leher Nathalie, tentu saja memeluk perut besarnya sekaligus.
Nathalie sempat mendelik, mata hanya melirik tanpa menepis apa lagi meronta. Rupa-rupanya, Gama tahu bagaimana cara memeluknya tanpa mendapat amukannya.
Di hadapan Niko, Nathalie tak kan pernah bereaksi macam-macam meski Gama mengajaknya gulat di ranjang sekaligus.
Bagaimana pun, Niko tidak tahu menahu siapa persisnya lelaki mesum yang bersamanya saat ini. Bukan Rahardian melainkan Adhigama; putra lainnya.
"Kalian semakin cocok saja."
Niko suka dengan perubahan Rahardian, sebelumnya, walau tidak terlalu dekat, Niko mengamati, dan Rahardian yang dia tahu, cukup dingin terhadap Nathalie.
Ternyata, kehamilan Nathalie membawa perubahan besar. Rahardian semakin bisa diandalkan, cekatan untuk urusan kantor tapi tidak mengabaikan kandungan Nathalie.
"Papa sudah tidak sabar, ingin memamerkan kehamilan mu, Sayang. Jadi keluarlah, Papa tunggu di luar, ya."
Nathalie mengangguk tersenyum dan Niko keluar setelah menepuk pundak putranya sebagaimana titah tersirat agar pria itu secepatnya membawa Nathalie keluar.
"Aku perlu memakai anting-anting." Nathalie menegur sinis. Sejujurnya, ia risih dengan pelukan pria kurang ajar ini.
Beruntung, Gama segera melepas dekapan kurang ajarnya. Kalau tidak, Gama mungkin tidak akan bisa keluar kamar setelah cakaran kuku Nathalie mengenai wajahnya.
"Mau ku bantu pasang?" Gama berusaha berbaik hati, dan jawaban Nathalie justru menghunuskan kerlingan tajamnya.
"Urus saja Kekasih mu!"
Gama diam setelah Nathalie mengatakan itu dengan ketus. Jujur saja, Gama tak memiliki jawaban atas statement tersebut.
Kemarin, Nathalie mengincarnya dengan pertanyaan yang sulit dijawab. Soal kekasih, dia belum bisa memberi kepastian atas itu.
Nathalie duduk di sofa untuk memakai sepatu flat silver bling-bling miliknya. Tentu saja Gama yang lekas berjongkok membantunya.
Gama yang memasangkannya, tapi Gama pula yang ditinggalkan. Nathalie bangkit lalu pergi tanpa mengajak pria itu.
Gama mendengus, bangun, berdiri tegak, sekilas berdehem lantas merapikan jasnya sebelum melenggang keluar dari kamar.
Malam ini, malam di mana Gama akan diresmikan menjadi pimpinan. Direktur utama PT DT-Company menggantikan Niko.
Nathalie sudah berdiri di depan lift, Gama lantas merapat di sisi kanannya. Berdiri menunggu pintu lift terbuka dengan satu tangan di saku dan satu tangan lainnya merangkul pinggang Nathalie.
Sampai, keduanya masuk ke dalam lift, turun di lantai 15 di mana acara pesta peresmian akan dilangsungkan. Begitu tiba di lokasi, tentu Nathalie yang mengambil spot light.
Istri cantik, karier cemerlang, tampan dan cerdas disandang oleh Rahardian. Tidak, dia Gama, Adhigama Dewantara.
Pembawa acara mulai ambil suara, di mana akhirnya Letta memberhentikannya di tengah-tengah. "Tunggu, sebelum acara dimulai, saya mau menunjukkan sesuatu."
Niko mengerut kening, ia ingin acara cepat dilangsungkan, karena melihat putra satu-satunya peninggalan Aster adalah keberhasilan luar biasa yang pernah dicapai.
"Apa lagi, Letta?" tegur Niko.
"Sesuatu, Pa. Kita lihat saja sama-sama."
Letta sudah siapkan video kebobrokan Nathalie saat pergi bersama pria lain, dan inilah bukti yang akan mampu membuat Niko percaya jika Rahardian mandul dan Nathalie hamil dengan pria lain.
Niko mengangguk atas keyakinan bahwa Letta mungkin akan memberikan sambutan terbaik untuk Rahardian. "Baiklah kita tunggu istriku memberikan hadiah untuk Rahardian."
"Ayok nyalakan," ucap Letta pada orang-orangnya. Dan, seketika orang-orang itu mematikan lampu di seluruh ruangan.
Hanya menyalakan satu proyektor untuk dilihatnya bersama. Letta tersenyum miring, sebentar lagi kebongkar sudah jika Rahardian memang mandul, dan putra Nathalie tak pantas dapatkan pengakuan Niko.
Semua berjalan baik, dan Nathalie di sisi Gama mulai panik, pasalnya disaat yang sama, dia mendapat pesan ancaman berupa video yang diambil ketika dirinya tengah pergi bersama Sergey.
Mungkin saja, Letta yang akan membuka aib masa lalunya lewat proyektor itu. Namun, semua ketakutan Nathalie patah setelah layar di depan sana justru menyajikan video saat Letta mabuk bersama pria-pria lain.
"Tunggu--" Letta maju memudar senyuman manisnya yang tadi. Ini tidak benar, dia salah berikan rekaman, seharusnya perselingkuhan Nathalie yang diputar, bukan dirinya.
"Letta!" Niko naik pitam. Orang-orang mulai bergunjing satu persatu.
Semua rencana Letta menjadi terbalik, keadaan yang semestinya menghancurkan Nathalie berubah tertuju kepada Letta sendiri.
"Tunggu--" Walau tidak paham apa yang ibunya rencanakan, Fajar putra Letta yakin jika ibunya tidak akan pernah mempermalukan dirinya sendiri di depan banyak tamu Niko.
"Hentikan!!" Fajar berteriak membela ibunya, menyuruh orang-orang menutup videonya.
Niko yang sedari tadi menahan malu dan murka secara bersamaan, langsung saja melayangkan tamparan di wajah istrinya.
"Pa!" Fajar menegur.
"Mama bisa jelaskan, Pa!" kata Letta. Malu, marah, sedih bercampur aduk menjadi satu di dada Letta saat ini. "Ini pasti sabotase. Mama mau menunjukkan perselingkuhan--"
"KELUAR!!" usir Niko. Wanita yang dia bela selama bertahun-tahun hidupnya, rupanya sering membawa lelaki lain untuk minum bersama bahkan memuaskannya.
"Pa!" Letta menghiba. Semua orang hanya menampilkan raut tegang terkecuali Gama yang memang sudah merencanakan balasan manis untuk ibu tirinya.
Dira, kemarin sengaja memberikan video Nathalie pada Letta. Tujuannya supaya Letta yakin bahwa Nathalie hamil anak orang lain, tapi disaat Dira dipercaya, inilah yang terjadi.
"Pa!"
Nathalie sempat gemetar melihat senyuman licik Gama. Lihat saja, bahkan Gama masih erat menggenggam tangannya walau di depan sana, Papa Niko mulai menunjukkan reaksi penyakit jantungnya.
"Papa!" Nathalie tetap menyayangi Niko, walau apa pun hasutan Gama. Nathalie tetap menganggap Niko ayah yang mengasuhnya.
Persetan dengan bagian ayahnya yang selama ini dikuasai Niko. Nyatanya jika tidak ada Niko, Nathalie luntang-lantung.
Gama masih mempertahankan tangan Nathalie agar tak ke mana-mana termasuk menolong Niko yang pingsan tak sadarkan diri setelah cukup kuat memegangi dadanya.
Yah, mungkin Niko shock begitu tahu keburukan Letta yang mana keburukan itu juga disaksikan banyak tamu-tamu undangan peresmian jabatan Rahardian.
Orang-orang meraih Niko untuk dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Sementara Nathalie mencengkeram dada Gama dengan murka.
"Sudah puas kan?! Kamu berhasil menyingkirkan Letta dan Niko sekaligus!! Sekarang biarkan aku menemani Papa ku!!"
Gama memang ambisius untuk dendamnya, dia puas hasil kerja Dira hari ini, tapi, tidak lantas Gama akan melepaskan Nathalie begitu saja setelah satu tujuannya terpenuhi.
Gama berbisik melekat. "Aku akan puas jika sudah menikah dan hidup bahagia dengan mu seperti cita-cita suamimu."
Nathalie meredup tatapannya seketika.
bikin novel komedi aja Thor
engkau shangat kocaks