NovelToon NovelToon
LIMERENSI CINTA

LIMERENSI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Bam25

Anming Fu merupakan pewaris sekaligus tuan muda keluarga Fu yang dikenal sebagai "Penguasa Kota Shanghai", memiliki sifat tegas, dingin serta cuek dan tidak memiliki perasaan pada wanita manapun termasuk pada tunangan sekaligus sahabat masa kecilnya. Di usianya 34 tahun belum pernah memiliki hubungan dengan wanita manapun, terlibat OSN dengan seorang gadis yang baru saja ditemuinya namun berhasil memikat hatinya. Mencari keberadaan gadis itu selama dua tahun dengan kekuasaan yang dimiliknya tetapi tidak berhasil ditemukan. Hingga pada akhirnya, dirinya tak sengaja bertemu serta berpapasan dengan seorang gadis kecil yang memiliki bola mata yang khas dengan miliknya.

Siapa gadis kecil itu? Apakah identitas gadis kecil itu berhasil membawanya ke gadis yang melakukan OSN dengannya? Mengapa dia tak berhasil menemukan gadis tersebut selama dua tahun? Simak dan ikuti ceritaku ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bam25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

021

Notif di layar laptopnya muncul menandakan asisten sekaligus sekretaris pribadinya sudah mengirimkan berkas kerjasama yang baru direvisi oleh asistennya.

Robby benar-benar asisten sekaligus sekretarisku yang handal. Berkas kerjasama sudah dikirim lebih cepat dari dugaanku.

Pria itu membuka serta mengecek berkas yang dikirim oleh Robby, asisten sekaligus sekretaris pribadinya yang handal dan cekatan.

Tumben kali ini dia tak perlu memperbaiki lagi. Apa perlu dikirim melalui digital? Aku belum persiapan mengirimnya dalam bentuk kertas. Ya sudahlah ini zaman modern bukan zaman purba jadi pakai digital saja.

Pria tersebut menunggu kedatangan tuan besar Yu sembari mengirimkan pesan pada Robby, tangan kanannya yang sangat dipercaya olehnya.

Bagaimana dengan pencariannya? Apakah masih menemukan kebuntuan?

...****************...

“Yú dàshī. Ini sudah waktunya Anda segera menemui Fù shàoyé. Anda sudah menundanya selama beberapa jam.” Seorang pelayan mendatangi pria tua tersebut yang sedang asik bercengkrama dengan kedua keponakan yang cantik dan anggun.

“Shū shu, sudah mau pergi kemana?” Nian bertanya kepada pamannya itu.

“Fù shàoyé, siapa dia? Aku tak pernah mendengar dengan sebutan ini.”

“Apa maksudmu, An?” Gadis itu kebingungan dengan pernyataan sepupunya yang seumur dengannya.

“Kau bodoh atau gak sih? Maksudku adalah aku tak mengenal Fù shàoyé, apa dia benar-benar shàoyé?”

“Sudah. Sudah, An, Nian. Shū shu akan pergi dulu. Kalian boleh pulang. Besok semua akan Shū shu jelaskan. ” Pria itu berdiri dan mengelus kedua keponakannya yang lebih tua dua tahun dari putri kesayangannya.

Sementara, kedua keponakannya langsung terdiam begitu menerima elusan dari paman pertama mereka sembari menatap mata serta tatapan yang terlihat sangat merindukan putri sekaligus sepupu mereka.

“Bái bái!” Pria tua itu melambaikan tangannya kepada kedua keponakannya setelah mengelus lembut rambut panjang yang indah serta lembut.

“Bái bái Shū shu.” Kedua gadis itu juga melambaikan tangan dan langsung diantar oleh pelayan karena langsung pulang kediaman keluarga masing-masing.

Pria tua itu langsung naik mobil mewah yang sudah disiapkan serta dibukakan pintunya oleh asistennya. Mobil tersebut langsung melenggang serta melesat dari bangunan yang mewah, megah dan luas.

...****************...

Terdengar suara ketukan pintu di saat pria itu sibuk sedang memilih kemeja, jas dan dasi yang pantas untuknya.

“Masuk saja!” Perintah pria tersebut sembari terus tak mengalihkan pandangannya dari sederet jas, kemeja dan dasi yang berada di ruangan walk in closet yang besar dan luas.

“Ada apa kau mencariku?” Tanya pria tersebut begitu mendengar suara sepatu yang sangat dikenalnya.

“Maafkan aku, perdana menteri muda. Aku ingin memberikan informasi mengenai nona Margosha sesuai dengan permintaan Anda.” Bawahannya langsung membungkuk sembari mengucapkan kalimat yang berhasil membuat pria tersebut menghentikan aktivitasnya.

“Kau sudah menemukan Margosha? Di mana dia? Kali ini aku ingin jawaban yang pasti dari penyelidikanmu! ” Pria tersebut berbalik dan menghadap bawahannya dengan tatapan tajam.

”Bawa orang itu masuk ke ruangan perdana menteri muda!” Perintah bawahannya kepada bawahan lainnya untuk membawa orang yang mereka tangkap karena memiliki informasi mengenai orang yang dicari oleh pria yang dipanggil ”perdana menteri muda.”

”Siapa yang kau maksud?!”Pria tersebut menatap bawahannya dengan tatapan tidak suka.

“Saksi mata, perdana menteri muda.” Bawahannya langsung mengatakan sembari menunduk dengan hormat.

“Ah. Ampun.” Saksi mata yang dibawa masuk langsung bersujud meminta pengampunan pada pria yang masih terlihat muda namun mempunyai aura yang membuat orang ketakutan.

“Apa kau tau Margosha pergi kemana? Katakan apa kau pernah melihat sekali gadis itu pergi dengan kedua anaknya?” Pria itu yang sudah berpakaian kemeja serta menarik dasinya sehingga sangat rapi langsung mendekat dan mencengkram erat dagu pria tersebut.

“Saya hanya seorang pedagang, tuan. Saya tidak memiliki ingatan yang superior jika Anda tidak memberikan foto gadis beserta kedua anak yang Anda maksud.” Pria paruh baya itu gemetar ketakutan begitu menatap pria muda itu yang sedang menatap dengan tatapan dingin dan kejam.

“Berikan foto Margosha saat berada di kediamanku!” Perintah pria muda tersebut pada orang-orangnya untuk membawakan sebuah foto yang baru saja diambil dua tau lalu.

“Atau foto Margosha yang terbaru saja karena aku membutuhkan foto yang terbaru!”

“Maafkan saya, perdana menteri muda. Nona Margosha terakhir datang tepat sebelum melahirkan bayinya tepatnya dua taun yang lalu.

Flashback On

Dua taun lalu, di salah satu kota di negara Prancis, tepatnya di kota Paris.

“Margosha. Apa kabarmu?” Seorang pria yang muda mendekati gadis yang sedang hamil besar yang terlihat sibuk melukis sembari mengelus perutnya yang sudah sangat besar.

“Baik saja. Makasih kau mau menjemputku khusus.” Gadis itu tersenyum manis membuat pria tersebut hanya bisa membalas senyuman manis dan menawan gadis tersebut.

”Kau ini sedang hamil besar. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu ke galerimu sendiri? Ngomong-ngomong sudah berapa bulan kandungannya?” Pria itu dengan kasih menatap gadis yang diam-diam dia cintai yang sedang mengandung benih pria lain yang tidak bertanggung jawab.

”Hm. Sudah 7 bulan. Oh, iya, apakah kau mau mengelusnya? Akhir-akhir ini dia sangat aktif membuatku tidak nyaman.” Gadis itu mengeluh sembari menawarkan pada pria itu mengelus perut besarnya yang berisi 2 janin yang bertumbuh sehat.

”Apakah boleh, Margosha?” Pria itu terlihat kegirangan sekali karena mendengar tawaran itu.

”Tentu saja. Kedua bayi itu merengek elusan dari papanya namun papanya tidak ada jadi aku butuh yang rela saja meski bukan jadi papa angkatnya.” Gadis itu tetap tersenyum meski raut wajahnya sedikit sedih membuat pria itu langsung mengabulkan keinginan gadis tersebut.

”Tenang saja, Margosha. Aku akan melakukan keinginanmu.” Tangan kekar pria itu terangkat dan menempel serta mengelus lembut dengan penuh kasih sayang ke perut besar gadis tersebut.

Margosha, aku tau kau belum mengenal caranya mencintai seorang pria sebagai pria. Aku tau kau pernah menolak perasaanku di saat kita lulus S2. Tapi, Margosha, aku sangat mencintaimu dan ingin memilikimu beserta kedua anakmu meski bukan dariku. Hanya kamu, gadis yang sangat kucintai. Jika kau ingin kedua anakmu memiliki ayah, maka izinkan aku menjadi ayah sambung bagi kedua anakmu serta menjadi suamimu.

Gadis itu merasakan jika kedua bayinya menjadi tenang karena elusan dari teman sekaligus pria yang menyatakan perasaan padanya, sehingga tersenyum sangat manis dan menawan. “Terima kasih banyak. Aku tak bisa membalas bantuanmu, termasuk perasaanmu. Maafkan aku yang menolak perasaanmu karena aku benar-benar tak memiliki perasaan padamu serta janjiku pada papa.”

Pria itu langsung menenangkan dan menyuruh gadis itu tak mengungkit pernyataan perasaannya.

“Aku tau, Margosha. Tenang saja, kau bisa melupakannya agar tidak membebani kedua bayimu. Yang terpenting hanya kau tau jika aku mencintaimu serta menerimamu meski kau adalah calon ibu tunggal serta kau hanya tau betapa aku mencintaimu.”

“Aku benar-benar minta maaf dan terima kasih.”

Flashback Off

“Ini perdana menteri muda. Foto nona Margosha yang Anda foto sendiri dengan tangan Anda.” Salah satu pengawalnya menghampiri pria muda tersebut sembari menyerahkan foto gadis yang tersenyum sangat manis dan menawan sembari mengelus perut besarnya dan berfoto dengan salah satu fashion baju yang merupakan hasil desainnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.

Kosakata:

Yú dàshī \= tuan tua Yu.

Shū shu \= paman.

Fù shàoyé \= tuan muda Fu.

Shàoyé \= tuan muda.

Bái bái! \= bye-bye.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!