Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Novan tahu
Walau tadi Novan mati matian mengatakan tidak percaya dengan apa yang sudah Eca bilang, namun ada juga rasa curiga di hati nya karena dia memang sempat melihat ponsel Diana yang sangat mahal itu. tapi kemarin dia bilang karena menabung, namun bila di pikir dengan otak yang jernih, uang dari mana Diana bisa menabung.
Sedangkan dia saja sama sekali tidak kerja dan hanya minta pada orang tua, bahkan pada Novan juga tentu nya, namun tidak akan cukup juga untuk membeli ponsel mahal tersebut. pasti nya butuh waktu bertahun tahun lama nya, mereka memang sudah pacaran selama empat tahun, namun kala mereka memulai pacaran Diana pasti belum tahu lah ponsel keluaran terbaru itu
Maka Novan pun memutuskan untuk mengintai kekasih nya, apa mungkin memang ada pria lain yang sudah menghuni hati nya Diana. pria mana pun itu pasti nya dia sangat lah sakit hati, cinta Novan begitu besar untuk Diana, bagai mana mungkin gadis itu akan tega mengkhianati nya.
"Tidak, pasti Eca hanya mengarang cerita saja." Novan meyakin kan hati nya sendiri.
Sebab dia sudah di liputi rasa cemas luar biasa saat Diana keluar dari rumah dengan jalan tergesa gesa, sekitar lima belas meter ada mobil yang sudah menunggu nya dan Diana langsung masuk kedalam.
"Bisa saja itu teman nya." Novan bicara sendiri di atas motor.
Jantung pria ini berdetak keras karena mobil menuju tempat sepi, tak lama mobil Beno pun berhenti di pinggir sungai yang sepi sama sekali tidak ada orang yang memancing di daerah ink, konon kata nya banyak buaya.
"Kenapa mereka lama sekali." batin Novan resah juga.
Sedangkan di dalam mobil yang terparkir itu, Diana sedang menangis karena mengadu pada Beno bahwa ponsel nya rusak karena di banting oleh Deni. maka nya mereka ketemuan dan Beno melihat keadaan ponsel yang rusak parah, dia juga ikut kesal melihat ponsel yang remuk itu.
"Aku sedih sekali karena ponsel yang kamu kasih rusak." Diana terisak isak.
"Ya sudah nanti biar ku perbaiki, yang penting kamu jangan nangis lagi." hibur Beno.
"Tapi harga perbaikan nya juga pasti sangat mahal." lirih Diana.
"Tidak usah kamu pikir kan biaya nya, yang perlu kamu pikirkan itu bagai mana menyenangkan aku." bisik Beno dengan tangan sudah masuk kemana mana.
"Ih kamu nakal!" Diana menepuk manja tangan Beno.
"Ayo kita coba di alam terbuka, pasti rasa nya beda dengan di hotel." ajak Beno yang sudah tegang.
"Nanti di lihat orang, bisa bahaya." cemas Diana takut bila sampai ketahuan.
Namun serangan Beno sangat tidak bisa di hindari lagi, tangan nya sudah menjamah lembah yang lembab dan mencolok nya dengan dua jari, Diana merem melek menikmati rangsangan yang sangat luar biasa. semangka juga di jilat sehingga pasti Diana tak akan bisa menolak, Beno memang pecinta sejati yang tahu di mana titik lemah.
"Eeemmhhhpp."
"Udah basah gini, ayo cobain." ajak Beno yang tak tahan juga.
"Ya sudah lah, ayo kita coba." angguk Diana yang sudah on juga sehingga tidak bisa menolak.
"Gitu dong, kan aku juga mau benerin ponsel kamu ini." Beno membuka celana nya dan segera keluar dari dalam mobil.
Diana yang memang pakai dress sangat mudah untuk menyingkap nya keatas, lalu dia berbaring di atas mobil dan membuka kaki nya lebar, Beno melakukan tugas nikamt nya dengan hati yang sangat senang. Diana pasrah saja menikmati goyangan dari pria yang baru di kenal nya, bahkan suara mereka juga lumayan kuat.
Tidak tahu bahwa ada seorang pria yang melihat semua adegan itu dengan perasaan yang sangat hancur, wanita yang ia cintai dengan sepenuh hati bahkan rela melakukan apa saja kini malah tidur bersama pria lain. Novan yang sudah lama bersama dengan Diana saja tidak pernah melakukan hubungan badan, bagai mana bisa sekarang dia bersama pria lain.
"Kau mengkhianati aku, Diana." Novan sampai menitikan air mata.
"Aaakkhhh terus, Sayang!"
"Oh kau nikmat sekali, ooooh Dianaaa...
Beno dan Diana sama sama meracau karena di landa dengan rasa nikmat yang luar biasa, apa lagi ini pengalaman pertama bercinta di alam bebas, hembusan angin sungai membuat jiwa mereka berdua semakin bergelora.
"Aaaagkkk!"
Beno memekik panjang karena mendapat pelepasan nya yang sangat nikmat, jatuh ambruk di atas tubuh nya Diana yang terbuka separuh, bisa Novan lihat bahwa Diana merangkul erat tubuh nya pria itu dan menciumi nya dengan perasaan yang sangat bahagia dan puas sekali tentu nya.
...****************...
Tidak percaya dan juga sangat hancur perasaan nya Novan sekarang karen wanita yang ia cintai bisa setega ini kepada diri nya, apa yang tidak Novan berikan pada Diana bila gadis itu sudah membuka mulut ingin sesuatu, bahkan Novan sampai rela menentang orang tua nya saat akan memberikan sesuatu pada Diana.
Tapi kini rasa sakit yang Diana berikan pada Novan sehingga pria ini menangis sendirian di dalam kamar, jangan pikir pria tak akan bisa menangis bila sedang patah hati. walau tidak sulit bagi Novan untuk menemukan wanita lain yang bisa menerima nya, sebab Novan banyak yang suka di desa ini.
"Mas Novan mana ya, Bu?" Norma ingin bicara pada Abang nya.
"Ada di kamar, mungkin saja lelah karena habis panen dia." jawab Bu Romlah.
"Pasti ngasih keluarga Diana juga!" cetus Norma yang sudah hapal dengan sifat Novan.
"Ya mau bagai mana lagi, Mas mu sudah cinta mati sama gadis itu." Bu Romlah berucap pelan.
Namun tak lama Novan keluar dari kamar dengan kepala sudah di tutup dengan helm, sehingga Ibu dan adik nya sama sekali tidak melihat bahwa Novan usai menangis karena patah hati akibat perselingkuhan Diana dengan pria yang entah asal mana, sebab helm nya Novan tertutup rapat.
"Mau kemana lagi kamu, Van?" tanya Bu Romlah cepat.
"Purnama bilang ada kebun yang di jual murah, aku mau lihat kesana." jawab Novan memakai sepatu nya.
"Emang uang mu ada, Mas? bukan nya sudah habis di pinta Diana!" celetuk Norma.
Braaaak.
"Astagfirullah!" Bu Romlah kaget karena Novan membanting sepatu nya kencang.
"Tidak usah kau bahas dia, kau tidak tahu masalah ku!" Novan menunjuk wajah adik nya geram.
Norma tidak menjawab karena sudah ketakutan dengan Novan, selama ini dia tak pernah marah begitu bila mereka membahas Diana, paling hanya merengut masam saja dan pergi karena mereka akan terus membahas nya bila dia tetap duduk.