Tentang seseorang siswa laki-laki bernama Yunan, dia adalah pewaris dari Angkasa Grup. Namun, dia merasa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya, semenjak sang ayah menikah lagi. Ayahnya lebih berpihak kepada ibu tiri dan kakak tirinya, yang berambisi mengusai perusahaan. Sementara ibu kandungnya telah meninggal dunia saat dia masih kecil.
Yunan hidup urak-urakan, dia sering mengikuti balapan motor liar di jalanan, bahkan dia sering bermasalah di sekolah. Saat ini dia menjadi siswa kelas 3 SMA di sekolah milik ayahnya. Banyak gadis-gadis yang memuja ketampanannya, mereka menyebutnya pangeran sekolah.
Tidak ada guru yang berani menghukumnya, selain guru biologi, guru cantik itu sama sekali tidak segan kepada Yunan yang notabenenya anak dari pemilik sekolah. Sehingga Yunan sangat kesal kepada guru itu.
Namun bagaimana jika ada sebuah kejadian tak terduga yang membuat Yunan dan guru biologi itu tiba-tiba menjadi sepasang suami-istri? Dan mereka harus merahasiakannya dari siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirilah!
Wajah Novan terlihat memerah antara sedih dan marah begitu mendengar kalau wanita yang sangat dia cintai diam-diam sudah menikah, dia tidak terima Dara menjadi milik orang lain. .
"Dara menikah dengan siapa?" tanya Novan pada Bu Lina selaku ibu kos.
Bu Lina terpikir sejenak, "Saya lupa lagi namanya, pokoknya dia itu ngaku-ngakunya masih sekolah dan muridnya Dara."
Novan mengerutkan keningnya, "Dia muridnya Dara?"
Bagaimana mungkin Dara menikah dengan seorang siswa, dia sangat tau tipe Dara seperti apa. Dara menyukai pria yang sudah dewasa.
Bu Lina berseru begitu mengingat nama suaminya Dara. "Oh iya namanya Yunan. Iya benar, Yunan nama laki-laki muda itu."
Novan seakan tersambar petir mendengar nama itu, rasanya tidak percaya bagaimana bisa Dara menikah dengan Yunan. Itu artinya dia telah menjadi kakak iparnya Dara.
"Pasti tante keliru, bagaimana mungkin Dara dan Yunan..." Novan tidak meneruskan perkataannya, dia yakin sekali mereka menikah karena terpaksa. Pasti terjadi kesalahpahaman.
Dara selalu bilang padanya dia menginginkan pendamping pria yang lebih tua usianya darinya. Dara tidak mungkin mencintai Yunan, laki-laki yang usainya jauh lebih muda darinya.
Novan segera naik ke dalam mobil, rasanya dia telah kehilangan akal, dia harus memastikan apa benar Dara dan Yunan menikah.
Novan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia tidak sabar ingin segera tiba di apartemen Yunan.
Begitu sampai di depan pintu apartemen milik Yunan, Novan segera menekan bel, pria itu terlihat emosi sekali.
Ting... Tong...
Ting... Tong...
Karena tidak ada yang membuka pintu, Novan terus saja menekan bel, pokoknya dia harus memastikan apa benar mereka sudah menikah?
Suara bunyi bel menggema di ruangan apartemen tersebut, membuat Dara terbangun. Dara menguap, dia masih ngantuk berat. "Siapa yang datang malam-malam kesini?" gerutunya, mungkin karena ngantuk berat, dia belum sepenuhnya sadar.
Dara keluar dari kamar dengan gontai. Mata Dara beredar mencari keberadaan Yunan, ternyata suami bocahnya tidak ada di apartemen. "Dia kemana? Apa dia mengikuti track motor?"
Dara terpaksa harus melihat siapa yang datang ke apartemen, dia terkejut saat melihat di layar depan pintu, terlihat dengan jelas wajah Novan disana.
"Astaga, mau apa Novan kesini? Bagaimana kalau dia mau menginap disini malam ini?"
Dara menjadi panik, Dara tau sekali saat Novan begitu tegas pada Yunan di sekolah, dia pikir mungkin karena Novan ingin bersikap profesional. Dia pikir persaudaraan Novan dan Yunan sama seperti adik kakak lainnya, walaupun sering berbeda paham ataupun berantem, tapi tetap saling menyayangi. Karena itu dia panik takut Novan datang ke apartemen Yunan untuk menginap disana.
Dara tidak ingin ada satu orangpun yang tau dia dan Yunan sudah menikah, padahal mereka akan berpisah satu bulan lagi.
Novan sangat kesal sekali karena tidak ada yang membuka pintu, "Sebenarnya mereka sedang apa? Mengapa mereka tidak membuka pintu?"
Novan tak sengaja melihat Yunan yang sedang berjalan di koridor menuju apartemennya.
Yunan menghentikan langkah kakinya, dia menatap Novan dengan tajam.
Yunan nampak tidak suka sekali dengan kehadiran Novan, apalagi dia takut pernikahan rahasia dia dengan Dara sampai ke telinga ayahnya, dia takut ayahnya akan menyakiti Dara.
"Untuk apa kamu datang kesini?" tanya Yunan dengan dengan nada ketus.
Novan memperhatikan penampilan Yunan, sepertinya Yunan habis main track motor, dia yakin Dara tidak suka pria yang ugal-ugalan seperti Yunan. Apalagi Yunan terlihat babak belur seperti habis bertengkar. Tidak ada yang Dara sukai dari diri Yunan. Novan yakin mereka pasti telah membuat kesepatan untuk menikah sementara.
...****************...
Yunan mengajak Novan berbicara di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari gedung apartemen tempat dia tinggal. Dia tidak ingin Novan masuk ke apartemennya.
Selama ini Novan tidak pernah datang ke apartemennya, kecuali jika disuruh oleh Pak Tomi untuk mengantarkan sesuatu padanya. Karena itu Yunan merasa heran kenapa Novan tiba-tiba datang ke apartemennya.
"Untuk apa kamu datang ke apartemenku?" Yunan mengulangi pertanyaannya pada Novan.
Novan menatap tajam pada Yunan, "Aku tau kamu sudah menikah dengan Dara."
Deg!
Yunan terkejut mendengar perkataan Novan, bagaimana Novan bisa tau kalau dia dan Dara sudah menikah.
"Kalian di grebek, kemudian di paksa untuk menikah. Tapi aku yakin pasti semuanya hanya salah paham, aku tau Dara wanita seperti apa, dia tidak mungkin berani berbuat begitu di luar pernikahan."
Yunan tidak mengerti mengapa Novan bersikap seolah-olah dia sangat mengenal Dara, padahal selama ini dia tidak pernah melihat kedekatan mereka di sekolah.
Yunan memilih untuk tidak menjawab iya ataupun tidak, dia hanya menatap tajam pada Novan.
"Dara hanya mencintaiku, dia selalu bilang dia ingin menikah dengan pria yang usainya lebih tua darinya, bukan pria kecil seperti kamu."
Yunan mengepalkan tangannya, "Lalu maumu apa? Apa kamu mau mengadukan semua ini pada papa?"
Novan tidak mungkin melakukannya, dia tidak ingin ayah tirinya menyakiti Dara. "Aku akan bersikap seolah-olah tidak tau tentang semua ini, karena itu kamu harus segera menyelesaikan pernikahan konyol kalian, secepatnya."
"Bukankah kau sudah bertunangan?"
"Aku akan mengkahiri pertunanganku dengan Yuri. Aku dan Dara saling mencintai, kami tidak bisa dipisahkan. Karena itu akhirilah pernikahan konyol kalian secepatnya."
Yunan tidak mengerti, mengapa dia begitu sakit mendengar perkataan Novan, apa benar selama ini Dara mencintai Novan?
Tapi kenapa rasanya sakit membayangkannya, apa mungkin dia telah jatuh hati pada gurunya itu? Apa ini yang dinamakan rasa cemburu?
Setelah berkata begitu, Novan pun pergi meninggalkan Yunan.