NovelToon NovelToon
Kesatria Awal Mula

Kesatria Awal Mula

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:797
Nilai: 5
Nama Author: Simpatict

Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Satria kembali ke rumahnya yang sepi,karena Luna dan Ani masih berada di akademi. Merasa bosan, Satria memutuskan untuk pergi jalan-jalan sebentar, berjalan-jalan di sekitar taman dekat rumahnya.

Berkeliling di taman,Satria tidak juga menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. "Sepertinya lebih seru di pusat kota,tapi ngapain juga aku kesana," batin Satria.

Terus melangkah,Satria melihat seseorang lelaki tua yang sedang duduk di bangku taman. Lelaki tua tersebut juga melihat Satria, kemudian ia tersenyum ramah ke arah Satria.

"Anak muda, siang-siang begini kamu tidak pergi ke akademi, apakah kamu tidak belajar?," ucap lelaki tua tersebut.

"Saya baru saja kembali dari akademi,karena tidak ada keperluan di sana,kakek sedang apa sendirian di taman?," jawab Satria sekaligus bertanya.

"Saya sedang menunggu seseorang yang ditakdirkan,tapi entah siapa sosok tersebut,jadi saya hanya duduk menunggu di sini," jawab lelaki tua.

Satria merasa jika lelaki tua itu adalah seorang penipu,tapi daripada kesepian,lebih baik duduk di sebelah lelaki tua tersebut.

"Memangnya apa ciri-ciri dari orang yang ditakdirkan,apakah kakek mengetahuinya?," ucap Satria.

Lelaki tua tersebut melihat Satria dari atas kebawah. "Ciri-cirinya mirip sepertimu,tapi kondisi tubuhnya sangat lemah,tidak terlihat bugar seperti kamu," jawabnya.

Satria semakin yakin bahwa lelaki tua disebelahnya adalah seorang penipu. "Lalu apa yang akan kakek lakukan jika bertemu dengan orang yang kakek maksud?."

"Saya akan memberikan sebuah kalung,sudah bertahun-tahun saya menunggu,tapi pemuda tersebut tidak pernah muncul hingga saat ini." Balas lelaki tua tersebut sembari memperlihatkan sebuah kalung dengan liontin kristal berwarna putih.

Satria melihat kalung yang sedikit familiar baginya, terlihat seperti kalung peninggalan ibunya, hanya saja berbeda warna.

Tiba-tiba liontin pada kalung tersebut bersinar terang, sementara kalung yang dikenakan oleh Satria juga bersinar memancarkan warna hitam pekat.

Lelaki tua tersebut tersenyum cerah. "Meskipun kondisi fisikmu berbeda dari petunjuk yang saya ketahui beberapa tahun yang lalu,tapi dengan ini,sudah membuktikan bahwa kamulah pemilik asli dari dua kristal hitam putih." Ucap lelaki tua tersebut sambil melepaskan kalungnya.

Kedua liontin berbeda warna hitam dan putih menyatu menjadi satu kesatuan, kemudian memasuki tubuh Satria dan tinggal di dalam ruang spiritual miliknya.

Satria membuka mata dan mencari lelaki tua tersebut,namun sudah tidak ada siapapun di sekitarnya. "Aneh,kemana perginya lelaki tua itu,lebih baik aku pergi dari sini." Batinnya,kemudian menggunakan teleportasi untuk kembali ke rumahnya.

Setelah Satria menghilang,lelaki tua tersebut muncul kembali dengan kondisi yang sangat berbeda,kini terlihat seperti pria muda dengan rambut panjang berwarna putih terurai.

"Anak muda,kita pasti akan bertemu lagi suatu saat nanti, meskipun berbeda dengan ramalan,aku yakin kamu adalah orang yang ditakdirkan." Ucapnya kemudian perlahan memudar dan menghilang.

Satria yang baru saja tiba,ia memutuskan untuk tidur sebentar,ia sedikit takut karena tiba-tiba ada kristal hitam putih yang tinggal di ruang spiritualnya tanpa bisa dijelaskan.

Satria tertidur pulas hingga sore hari,ia dibangunkan oleh Shinta yang sudah berada di luar kamarnya.

"Satria,dasar tukang tidur,aku mengetuk pintu dari tadi,untung saja aku membawa kunci cadangan." Protes Shinta setelah Satria membuka pintu kamarnya.

Satria terkekeh. "Aku kesepian,jadi mending tidur kan?."

"Terserah kamu,ayo turun,aku sudah membawakan cemilan yang enak,kita nyemil sambil menonton televisi," ajak Shinta.

Keduanya menuju ruang televisi,setelah membuat dua minuman dingin,Shinta duduk di sebelah Satria yang sudah menonton televisi lebih dulu.

"Kenapa aku tidak boleh mengikuti kompetisi,coba jelaskan apa maksudmu?," tanya Satria.

"Tidak ada,aku tidak ingin kamu menjadi terkenal,akan sulit untuk berduaan denganmu nanti,jika kamu terkenal." Balas Shinta sambil tersenyum manis.

"Lah,kenapa sama denganku,aku tidak ingin mengikuti kompetisi karena disiarkan langsung,lebih baik menonton daripada menjadi tontonan," balas Satria.

"Serius!,aku kira kamu ingin sekali mengikuti kompetisi,jadi aku harus membuat seribu satu alasan,ternyata itu tidak berguna." kata Shinta.

Satria menatap Shinta yang sedang nyemil. "Kamu mengatakannya secara langsung kan,kapan kamu membuat alasan?."

Shinta terkekeh. "Memang lebih baik berterus-terang,kalau membuat alasan,nanti harus membuatnya lagi dan lagi."

"Terserah kamu,tapi kenapa temperamen kamu berubah begitu drastis, waktu aku kecil kamu terlihat seperti ibu-ibu yang penuh dengan kasih sayang,sekarang seperti gadis kecil yang imut," kata Satria.

Shinta mengerucutkan bibirnya. "Dulu aku memiliki tanggung jawab sebagai pengasuh, sekarang aku terbebas dari semua itu,jadi apa salahnya menjadi gadis kecil,yang belum pernah aku dapatkan."

Satria mengusap rambut Shinta. "Baiklah,kamu adalah gadis kecil yang lucu,tapi kok rasanya seperti aku tidak sopan."

Shinta tertawa kecil. "Anggap saja kita belum lama bertemu,jadi kamu tidak lagi canggung memperlakukan aku sebagai kekasihmu."

"Baiklah,aku baru bertemu dengan Shinta selama lima menit, kemudian kita menjadi sepasang kekasih," balas Satria.

Perkataan Satria malah membuat Shinta tertawa terbahak-bahak. "Kamu apa-apaan,masa baru bertemu lima menit langsung menjadi kekasih, agak lama sedikit,paling tidak setahun lamanya."

Satria mengulangi perkataannya,namun ia mengganti waktunya.

"Sudah kan, sekarang apa kamu senang?," tanya Satria.

Shinta tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. "Aku merasa sangat bahagia,tapi kamu harus mencium ku, rasanya tidak adil kalau aku terus yang mencium mu."

Dengan cekatan Satria mengecup Shinta. "Sekarang sudah adil,bisakah kamu mengatakan dimana portal alam rahasia tingkat S yang pernah aku tanyakan?."

Shinta menundukkan kepalanya. "Masih tidak,lagipula portal itu masih tertutup,karena hampir saja menghancurkan seluruh kota,ibumu menyegelnya dengan mengorbankan dirinya,waktu untuk kembali terbuka masih cukup lama,kamu masih memiliki kesempatan untuk berlatih."

Satria menghela nafas panjang,lalu menghembuskannya perlahan. "Baiklah,aku akan berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan kekuatanku,tapi kenapa hanya ibuku yang berkorban?."

"Bukan hanya ibumu yang berkorban,tuan kota waktu itu juga mengorbankan diri, sedangkan ayahku,wakil tuan kota kala itu, terluka parah setelah mencoba menyelamatkan ibumu,itulah kenapa ayahku tidak mencari ku ketika melarikan diri membawamu ke desa Kiwa," jawab Shinta.

"Maafkan aku,aku tidak bermaksud mendesak mu,aku hanya ingin membalas dendam ibuku." Ucap Satria sembari berbaring di pangkuan Shinta.

Shinta tersenyum manis dan mengelus rambut Satria yang sedang berbaring. "Aku mengerti rasa sakit mu,tapi tanpa kekuatan yang besar,kamu tidak bisa membalas dendam kak Liana,jadi sabarlah sebentar,aku tidak ingin kehilanganmu,sayang."

"Baiklah bibi,aku tidak akan bertindak gegabah sebelum benar-benar yakin dengan kekuatanku sendiri," balas Satria.

Shinta menarik telinga Satria. "Bibi,kamu bilang bibi!,aku tidak ingin kamu memanggilku seperti itu,aku masih gadis muda yang lucu."

"Iya Shinta sayang,aku akan berusaha mengingatnya." gurau Satria.

"Kalau seperti itu kan terasa romantis,masa aku dipanggil bibi oleh kekasihku sendiri," kata Shinta.

Waktu berlalu hingga larut malam,Luna dan Ani kembali dari latihan intensif untuk calon peserta kompetisi.

"Satria,apa kamu ada di rumah!," teriak Ani dari luar pintu.

Shinta bangkit dari duduknya dan pergi untuk membukakan pintu. "Kalian sudah kembali,kita sedang duduk di ruang tv,ayo sekalian bergabung," ajak Shinta.

"Kak Shinta,kamu sudah lama di sini?," tanya Luna.

Shinta mengangguk. "Dari tadi sore,kenapa memangnya?."

"Tidak apa-apa,kami lelah jadi tidak bisa bergabung,kami ke kamar dulu." Ucap Luna sambil menarik tangan Ani menuju kamarnya.

"Kenapa mereka berdua!,apa begitu melelahkan berlatih di akademi,untung saja aku tidak ikut," kata Satria.

Shinta menatap Satria yang tidak mengerti keadaannya. "Sudahlah,lebih baik kita mencari makanan di luar." ajaknya.

Shinta dan Satria berjalan kaki menuju warung makan terdekat,setelah memesan makanan,mereka menunggu di kursi yang telah disediakan.

"Satria,kamu tidak pernah merayu salah satu dari Luna dan Ani kan?," selidik Shinta.

"Tidak,aku fokus melatih kemampuanku,jadi tidak ada waktu untuk merayu gadis-gadis," balas Satria.

Shinta menghela nafas lega. "Syukurlah,jika pesaingku bertambah lagi, rasanya semakin berat,sudah ada Mimi,jika ditambah Luna juga menyukai Satria,bikin pusing saja," batinnya.

1
xian
lanjut dong thor 👀
xian
Semangat thor, sebelumnya klo ngeboom maap ya blum tau soalnya 😅
Abu Yahya Badrusalam
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Levi Ackerman
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Tae Kook
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
Professor Ochanomizu
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!