Arga, seorang pemuda kampung yang hidup dengan peraturannya sendiri. karakternya yang tak kenal takut, dingin, tanpa ampun membuat dirinya sering terlibat dalam pertarungan. mampukah seorang gadis desa bernama Anya menumbuhkan cinta di hati arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aimar Khalila Albani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesederhanaan Mengubah Keangkuhan
Matahari mulai terbenam, sinar jingga menyinari seluruh kota. seperti biasanya arga mengunjungi kafe tempat dimana Anya bekerja. di luar suasananya cukup ramai namun mulai mereda. di dalam kafe , tidak ada yang berubah, arga datang ke tempat tersebut untuk mencari ketenangan hati, dia memesan kopi hitam seperti biasanya.
Anya tersenyum manis membawa secangkir kopi pesanan arga. "ini mas kopinya. " Anya menaruh kopi itu di meja arga.
Arga mengangguk, kemudian Anya berlalu meninggalkan arga untuk melayani tamu yang lain. Arga menikmati kopi buat Anya sembari menikmati ketenangan hidup yang baru baru ini sering ia rasakan.
Beberapa saat kemudian Anya terlihat sedang membersihkan meja di ruang tengah kafe itu. "Anya." panggil arga setelah keheningan di kafe itu, sebab beberapa pengunjung telah meninggalkan kafe itu.
mendengar panggilan dari Arga, Anya menoleh kearahnya. "eh, iya mas? mau nambah lagi?"
"tidak Anya, aku hanya ingin berbicara denganmu."kata arga.
"memangnya mas arga mau bicara apa?" jawab Anya dengan suara khasnya yang lembut.
Arga terdiam sejenak, memikirkan kata kata yang akan diucapkannya." Anya apa yang membuatmu tenang ketika kamu berada disini? maksudku, hidupmu kan sangat sulit namun, mengapa kamu masih bisa tersenyum seperti ini."
Anya pun mendekat, kemudian dia duduk di depan arga. "kau tahu kan mas, hidup memang tidak selamanya mudah, tapi aku selalu meyakini bahwa setiap masalah pasti akan ada solusinya dan menurutku kebahagiaan itu bukan hanya tentang apa saja yang kita miliki tapi bagaimana kita mensyukuri apa yang kita punya."
Arga memandang wajah Anya, mencoba memahami makna dibalik kata katanya. "maksudmu? "
"kadang, hal hal sederhana itu bisa lho membuat kita merasa nyaman, dan seringkali kenyamanan itu lah yang membuat kita bahagia. yah seperti kafe ini mas, mungkin tempat ini tidak besar dan mewah tapi aku disini senang, bisa bertemu beberapa orang dan berbagi kisah dengan mereka." jawab Anya.
Arga kemudian terdiam, sejenak dia mengingat masa lalunya yang merasa bahwa kebahagiaan itu tentang kekuasaan, ketakutan dan rasa takut yang dialami oleh orang orang yang ditaklukkan. Namun kebahagiaan seperti itu hanyalah fiksi atau sementara.
"Dan kamu mas? Apa yang membuat mu merasa nyaman? " tiba tiba Anya menanyakan kepada arga.
Pertanyaan itu kembali membuat arga tertegun, dia bingung mau menjawab apa, sebab ia selama ini hanya memikirkan konflik, wilayah kekuasaan serta penaklukan saja. tapi sekarang dihadapan Anya dia benar benar merasakan ketenangan.
"entahlah, aku tidak tahu" ujar Arga, mungkin di sini, bersama kamu."
Arga memandang wajah Anya yang anggun, dia tidak menyangka bahwa gadis mudah ini mampu memberikan pelajaran hidup yang berharga, berkat kehadiran anya, arga menjadi mengerti arti hidup yang semestinya.
Di hari itu mereka berbicara lama sekali, lebih dari biasanya, Anya yang merasa nyaman dengan kehadiran arga mulai memberikan candaan candaan, dan bercerita lucu tentang kebiasaan para pengunjung di kafe ini. Arga pun juga sangat terhibur, bagi dia tawa Anya adalah sebuah kelegaan, dari sini juga ia merasa bahwa hidup bukan hanya soal kekuatan dan kekuasaan.
Tak terasa malam pun mulai hadir, Anya harus menutup kafenya. "terimakasih mas sudah datang kesini. " kata Anya seraya membersihkan meja arga. Arga pun bergegas untuk pulang.
Arga mengangguk kan kepalanya seraya berkata. "senang bisa mengenalmu, Anya."
Anya pun tersenyum, sebab kata kata itu menancap di hatinya. Setelah berpamitan arga pun berjalan pergi meninggalkan kafe tersebut.