NovelToon NovelToon
Kulepas Kau Dengan Bismillah

Kulepas Kau Dengan Bismillah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:12.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Ariana tak sengaja membaca catatan hati suaminya di laptopnya. Dari catatan itu, Ariana baru tahu kalau sebenarnya suaminya tidak pernah mencintai dirinya. Sebaliknya, ia masih mencintai cinta pertamanya.

Awalnya Ariana merasa dikhianati, tapi saat ia tahu kalau dirinya lah orang ketiga dalam hubungan suaminya dengan cinta pertamanya, membuat Ariana sadar dan bertekad melepaskan suaminya. Untuk apa juga bertahan bila cinta suaminya tak pernah ada untuknya.

Lantas, bagaimana kehidupan Ariana setelah melepaskan suaminya?

Dan akankah suaminya bahagia setelah Ariana benar-benar melepaskannya sesuai harapannya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diculik ...

Danang shock saat motor tersebut berhenti tepat di depan Ariana. Bahkan jarak motor dan Ariana hanya beberapa inci saja.

Ariana memekik dengan mata terpejam. Ia pikir ia tertabrak motor yang melaju kencang tadi, tapi setelah sekian detik, ia tidak merasakan sakit apapun di tubuhnya. Ariana yang penasaran pun membuka matanya.

"A-Abang," cicit Ariana yang wajahnya sudah memucat.

"Ariana, kamu nggak papa?" seru pengemudi motor yang tak lain adalah Athariq itu.

Athariq benar-benar terkejut saat saat melihat seorang perempuan yang berlari kencang ke tengah jalan kemudian terjatuh. Untung saja ia bisa mengerem di saat yang tepat. Bila tidak, entah apa yang akan terjadi pada Ariana. Yang pasti, Athariq akan benar-benar menyesalinya.

Saat turun dari motor, ia terkejut saat melihat perempuan yang hampir saja ia tabrak itu adalah Ariana. Melihat raut wajahnya yang ketakutan, Athariq pun segera berjongkok dan membuka kaca helmnya.

"Aku ... "

Baru saja hendak menjawab pertanyaan Athariq, suara Danang yang mendekat membuatnya reflek beringsut mendekat pada Athariq. Melihat senyum ekspresi Ariana membuatnya heran.

"Ana, kau tidak apa-apa?" tanya Danang yang memang sebenarnya cemas.

"Menjauh dariku! Pergi kau!" teriak Ariana.

"Ana, ayo kita pulang dulu! Mas ingin memeriksamu, bisa jadi kau terluka."

"Tidak mungkin perlu sok perhatian! Lebih baik Mas pergi. Pergi!" teriak Ariana.

Melihat situasi tidak tepat sebab mereka masih berada di tengah jalan membuat Athariq mengajak Ariana menepi. Namun Ariana justru ketakutan saat diminta menepi seorang diri sebab Athariq ingin menepikan motornya juga.

Ariana justru memilih bersembunyi di balik punggung Athariq.

"Ana, kau apa-apaan sih! Ayo, pulang!" kesal Danang saat melihat Ariana bersembunyi di balik punggung Athariq sambil mencengkram erat jaketnya. Athariq sore itu bercosplay dengan pakaian premannya. Danang menatap tak suka. Wajah Athariq terlihat familiar, tapi ia belum sadar siapa dia. Danang benar-benar kesal saat melihat Ariana lebih memilih laki-laki berpenampilan preman dibandingkan dirinya.

"Nggak mau. Aku mau pulang ke rumah bunda." Tolak Ariana.

"Tolong berhenti berdebat! Kita sedang di tengah jalan saat ini. Kita sudah mengganggu lalu lintas." Terdengar sahut-sahutan suara klakson membuat Danang akhirnya sadar dan ikut menepi.

Saat Athariq baru saja memasang standar motor, tiba-tiba saja Danang menarik pergelangan tangan agar ikut dengannya. Ariana memberontak sambil memukul-mukul tangan Danang agar cekalannya terlepas, tapi Danang justru makin mengeratkan cengkramannya membuat Ariana kesakitan.

"Lepaskan tangannya!" seru Athariq sambil menahan tangan Danang.

"Kau siapa? Tidak usah ikut campur!" sentak Danang.

"Bang, tolong aku, Bang! Ana nggak mau ikut dia," mohon Ariana.

"Diam, Ana. Aku suamimu. Jangan membantah perintahku."

"Mas Danang, lepas! Kau menyakiti tanganku brengsekkk!" teriak Ariana.

Athariq melihat ke pergelangan tangan Ariana yang memang terlihat memerah.

"Kau ini laki-laki atau bukan, hah! Kau menyakitinya, Sialan!" bentak Athariq.

"Kau ini sebenarnya siapa? Jangan sok ikut campur urusanku! Perempuan ini adalah istriku jadi terserah aku mau melakukan apa," balas Danang dengan mata melotot. Ia menatap lekat ke arah Athariq. Matanya seketika terbelalak saat menyadari siapa laki-laki di hadapannya.

"Kau memang suaminya, tapi apakah ini sikap seorang suami? Lepaskan Ariana atau ... "

"Atau apa? Jangan sok mengancamku! Kau pikir kau siapa?" sentak Danang. "Oh ya, kau laki-laki itu kan? Laki-laki yang ada di supermarket dan di rumah sakit itu, benar bukan?" bentak Danang. "Katakan padaku, apa hubungan kau dengan istriku? Ih atau jangan-jangan laki-laki ini yang menjadi alasanmu ingin bercerai denganku, iya?" tuding Danang semaunya.

"Jangan sembarangan bicara kau, Mas! Kau pikir aku sama denganmu, tukang selingkuh." Jawab Ariana tidak terima atas tuduhan suaminya itu.

"Kalau bukan, kenapa kalian ... "

Bugh ...

Belum sempat Danang menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba sebuah bogem mentah mendarat tepat di wajahnya. Danang reflek melepaskan cengkeraman tangannya dari tangan Ariana dan memegang hidungnya yang terasa sangat sakit.

"Aaargh, sakit brengsekkk! Ah, hidungku!" pekiknya kesakitan.

Saat Danang sedang sibuk dengan hidungnya yang berdarah, Athariq pun segera meraih tangan Ariana dan memintanya naik ke atas motornya. Ariana awalnya takut sebab motor tersebut sangat tinggi di bagian belakang. Tapi Ariana sudah tidak memiliki waktu lagi untuk melarikan diri sesegera mungkin. Ariana akhirnya segera naik ke atas jok motor. Lalu dalam hitungan detik, Athariq melajukan motornya segera pergi dari sana.

Karena Athariq melajukan motornya secara tiba-tiba, tubuh bagian depan Ariana sampai menubruk punggung Athariq. Tangannya bahkan reflek melingkar di perut Athariq. Laki-laki yang tak pernah bersentuhan dengan lawan jenis selain ibu dan adiknya sontak saja merasakan degupan luar biasa di dalam dadanya. Athariq sampai menelan ludah saat merasakan benda kenyal mengganjal di punggungnya.

Ariana yang terkejut segera menarik jarak. Namun ia tetap berpegangan pada jaket Athariq di sisi kiri dan kanannya. Ariana terdiam. Ia bingung harus mengatakan apa. Hingga saat Ariana dibawa ke jalanan yang sempit dan sepi membuat Ariana tegang dan ketakutan.

"Bang, ini dimana? Kenapa Abang bawa Ana ke jalan ini?" pekik Ariana cemas.

"Ini namanya jalan tikus, Na. Kamu 'kan nggak pake helm. Bisa-bisa kita kena tilang kalau lewat jalan raya," jawab Athariq yang sedikit menurunkan kecepatan motornya.

"Oh. Kirain ... "

"Kirain apa? Abang nyulik kamu, gitu?"

"Hehehe ... iya."

Mendengar jawaban Ariana, Athariq menyunggingkan senyum tipis.

"Aku bukan penculik, Ana. Nggak guna banget nyulik orang. Apalagi istri orang. Kalau kamu single, baru deh nggak papa."

"Lho, kok gitu?" Ariana heran kenapa kalau ia single, Athariq mau menculiknya.

"Ya, kan aku culiknya ke KUA. Nggak papa kan?"

Ariana sampai melongo dengan jawaban Athariq.

"Hah, maksudnya itu bagaimana sih, Bang? Kok diculik ke KUA?"

"Memangnya ke KUA biasanya ngapain?" tanya Athariq balik.

"Yang aku tahu cuma urus pencatatan pernikahan, yang lainnya nggak tau," jawab Ariana polos.

"Nah, itu."

"Nah, itu apa?"

"Yang kamu sebutin tadi."

"Yang aku sebutin tadi?" beo Ariana kebingungan. Lalu Ariana mencoba mengingat apa yang barusan ia ucapkan. "Pencatatan pernikahan?"

Athariq tidak merespon. Ia hanya tersenyum dari balik kaca helm yang tertutup.

"Bang, kok diem? Maksud Abang pencatatan pernikahan, iya?" pekik di samping kepala Athariq.

"Hmmm ... "

"Apa?" teriak Ariana dengan mata membulat membuat Athariq terkekeh.

"Bercanda. Bercanda."

Ariana mengerucutkan bibirnya lalu memukul pundak Athariq.

"Abang usil banget sih," gerutu Ariana.

"Tapi udah nggak sedih atau ketakutan lagi 'kan?"

Ariana akhirnya tersadar kalau Athariq ternyata diam-diam sedang membantu menghiburnya.

Ariana mengangguk tanpa bicara. Tapi Athariq bisa melihatnya dari kaca spion.

Tak berapa lama kemudian, motor sport yang Athariq kendarai masuk ke pekarangan rumah Tatiana dan Samudera. Giandra yang juga baru pulang mengerutkan keningnya saat melihat kakak perempuannya pulang dengan Athariq.

"Kak Ana, Bang Ariq, kok kalian ... "

...***...

Udah double up, ya! Ditunggu dukungannya dengan like, komen, vote, dll ya. 😁😁😁

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Suli Kah
Alhamdulillah semuanya menjadi satu dalam kebaikan
Suli Kah
sungguh rayuan maut macheri berhasil 😂😂😂
Liiee
udah sah nih pasti,, ariq sengaja nyusul tapi ijab kobul dulu🤣
Samsia Chia Bahir
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nit_nut
Luar biasa
Liiee
senjata makan tuan😂😂
Suli Kah
jangan jangan itu Danang
Suli Kah
semoga kehidupan Danang selanjutnya berkah
Suli Kah
semoga Dina memang jodoh Danang yang sebenarnya...
Kasih V
Luar biasa
Samsia Chia Bahir
emang enyaaakkkk, dr.wiro 😂😂😂
v_cupid
nyesel tuh danang
Suli Kah
nah rasain tuh senjata makan tuan 🤣🤣🤣🤣
Suli Kah
jangan jangan Ariana dijebak oleh Wira dan Richard di kasih obat didalam minumannya, bang Ariq cepat datang tolongin Ana
Suli Kah
Richa benar benar tidak punya rasa malu menyebarkan berita yang tidak benar kepada orang lain apa dia tidak takut akan. menimpa karnanya
Suli Kah
Lumayan
Suli Kah
hadeeeeeh ada saja pengganggu hubungan antara Ariq dan Ana
Suli Kah
hati eneng bergetar bang menerima pinangan abang 🥰🥰🥰🥰
Suli Kah
duh senangnya dicintai bang Ariq, dari pada mencintai mendingan dicintai loh 😍😍
Suli Kah
perempuan tidak tau malu ya monalisa itu sudah punya pacar masih ngincer yang lain lagi hmmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!