~ Sinopsis ~
Luna, seorang gadis yang penuh mengalami rasa pahit dari kecil yang mana ibu nya meninggal dunia saat bekerja sebagai TKW dan sang ayah bunuh diri karena penyesalan dari kecanduan judi.
Luna pun harus hidup mandiri bersama adik laki-laki nya, Putra dan menjadi tulang punggung untuk adiknya.
Sampai suatu ketika, dia diberikan cincin oleh seorang pengemis yang mana permata cincin itu telah masuk kedalam tubuh nya dan berubah menjadi Sistem Ratu.
Kehadiran sistem ratu malah menuntunnya hidupnya ke jalan kemewahan, kekuasaan dan kegelapan dari manusia.
Ini lah kisah dari Luna dan Sistemnya
*) Update setiap hari: 1 atau 2 Bab per hari. 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Xiao
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
Luna dan Putra diajak ke rumah duka untuk menemui sang nenek dan setibanya disana, puluhan orang berbaju hitam dan kacamata hitam berbaring untuk menjaga rumah duka tersebut.
Luna dan Putra sempat kebingungan serta sedikit gugup sampai mereka berjalan ke dalam rumah duka yang mana tidak ada seorang pun disana.
Kecuali sepasang suami istri yang sudah berumur 40-an. Mereka tersenyum saat melihat Luna dan Putra.
Luna dan Putra hanya tersenyum kecil. Lalu, mereka memanjatkan doa disana dan setelah, mereka berdua memberikan hormat kepada pasangan suami istri nya.
Sang istri pun berbicara dengan bahasa Mandarin.
"Terimakasih, Nak Luna sudah mau datang," ucap sang istri dengan membungkukkan badannya.
Pengacara Sabrina yang mengira Luna tidak mengerti bahasa Mandarin. Dia menerjemahkan nya.
"Katanya, beliau berterimakasih kepada Nona Luna sudah bersedia datang."
Tanpa pengacara dan pasangan suami istri itu sangka, Luna menjawab nya dengan bahasa Mandarin.
"Maafkan, saya. Meski hanya semalam tapi beliau sudah seperti nenek ku sendiri dan seharusnya saya memberikan fasilitas yang terbaik supaya nenek bisa bertahan hi-"
Sebelum Luna melanjutkan ucapannya, sang istri sontak memeluk Luna dengan erat.
"Ini bukan salahmu, Luna. Nenek pasti bahagia bertemu dengan mu," ucap sang istri.
Melihat kondisi yang Luna pikir sehat-sehat saja sebelum meninggalkan nya membuat Luna terus merasa bersalah.
"Tapi ..."
Sang istri melepas pelukan nya dan tersenyum seraya berkata.
"Kamu tahu, Luna. Kamu sangat mirip dengan putriku yang sudah tiada. Jadi, benar. Ibu tidak akan salah pilih."
"Kenapa bisa anda yakin?" tanya Luna.
Sang istri melihat suami nya yang mana sang suami menganggukkan kepalanya lalu, pandangan kembali ke Luna.
"Ibu memiliki kemampuan khusus mata mistik. Beliau mampu melihat aura seseorang baik atau tidak nya. Saat beliau melihat kamu sudah dipastikan kamu gadis yang baik-baik."
Luna menoleh ke adiknya yang mana dia tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya seakan-akan setuju dengan ucapan sang istri. Padahal, Putra tidak mengerti bahasa Mandarin.
"Untuk lebih lanjut nya. Mari kita ke tempat yang lebih tenang!" seru sang suami.
Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Luna dan Putra diajak suami istri keluarga Xiao ke restoran bintang lima yang mana restoran itu milik keluarga Xiao. Ini terlihat dari lambang klan mereka.
Dan, setibanya disana memang tidak ada seorang pun dan hanya ada Luna, putra dan suami istri keluarga Xiao.
Lalu, keluarga Xiao memulai pembicaraan terlebih dahulu yang tentu nya dengan perkenalan diri.
"Maaf. Aku belum memperkenalkan diri. Namaku Xiao Yan dan ini istri ku, Xiao Lin."
"Aku Xiao Lin. Senang bertemu dengan mu, Luna!" ucap perkenalan Xiao Lin dengan senyuman kecil.
"Meski sudah kenal saya. Nama saya Luna Dwi Samudra dan ini adik saya, Putra Samudra," ucap perkenalan Luna.
"Oiya, sambil menunggu makanan nya datang. Apakah kamu bersedia menceritakan tentang kehidupan mu? Bagaimana dengan kedua orang tua kalian?" tanya Xiao Yan.
"Itu kurang menyenangkan ..."
Luna pun mulai menceritakan kisah hidup nya yang dari kecil dirinya bersama sang adik selalu menderita terutama menghadapi ayah mereka.
Kisah pilu dari Luna dan Putra membuat Xiao Lin menangis.
"Ternyata ada gadis sekuat diri mu," ucap Xiao Yan.
"Terimakasih atas perhatian nya, Paman Xiao Yan dan Bibi Xiao Lin," ucap Luna dengan senyuman kecil.
Sesudah mendengar kisah Luna, Xiao Yan memegang kedua bahu istrinya dari belakang dan menawarkan sesuatu kepada Luna dan Putra.
"Jika kalian berkenan, bolehkah kami menjadi orang tua akan kalian?"
Luna pun terkejut dan dia menerjemahkan nya kepada Putra yang mana putra juga terkejut sampai-sampai menitihkan air mata.
"Tentu saja. Kakak. Aku sangat ingin memiliki orang tua," ucap Putra sambil menangis.
Perkataan Putra pun diterjemahkan oleh pengacara Sabrina dan membuat sepasang suami istri itu tersenyum.
"Luna, bagaimana dengan mu? Apakah bersedia?" tanya Xiao Lin.
Luna tersenyum dan menjawab, "Jika itu keinginan adik ku maka itu juga akan menjadi keinginan ku. Terimakasih, Ibu. Ayah."
Sesudah itu, Xiao Lin beranjak diri dan memeluk Luna dan Putra.
Sejak saat itu, Luna dan Putra telah berganti nama menjadi Xiao Luna dan Xiao Putra.
Dan, beberapa hari kemudian. Luna dan Putra mendapatkan warisan dari sang Nenek berupa gedung Imperial Apartment.
Sebuah apartemen mewah yang berlantai kan 60 lantai dan memiliki fasilitas yang mewah terlengkap di kota Central Town dan lantai ke 60 merupakan lantai penthouse yang memiliki nilai 500 milliar rupiah.
Selain itu, Luna dibekali Black Diamond Card dengan lambang Klan Xiao yang mana kartu itu merupakan kartu kredit tanpa batas limit.
Dan, perubahan hidupnya ini membuat Luna dan Putra terbengong di depan pintu Imperial Apartment.
"Kak, apakah kita benar-benar mewarisi gedung semewah ini?" tanya ragu Putra.
"Iya. Kakak juga tidak sangka."
Ditengah itu, satpam datang menegur nya.
"Apa yang kalian lakukan? Pergi dari sini! Kalian pasti ingin mencari pekerjaan ngelacur disini kan. Atau, Jangan-jangan ingin mengemis!"
Ucapan satpam itu memang tidak salah disaat melihat penampilan Luna dan Putra yang kumuh dibandingkan dengan para penghuni apartemen yang berpenampilan mewah.
Meski begitu, Luna tidak menerima nya apalagi menyebut adiknya sebagai pengemis.
"Apakah ini satpam dari apartemen yang dikenal kemewahan bintang lima? Kelakuan nya bahkan seperti preman pasar saja," ledek Luna dengan senyuman kecut.
"Apa kau bilang, jlang?! JANGAN KIRA AKU TIDAK BERANI MEMUKUL WANITA!" ucap marah satpam.
"Coba saja!" jawab nantang Luna.
"ERRR ... DASAR WANITA JLANG!" seru marah satpam seraya melesatkan tamparan ke Luna namun, Luna berhasil dengan mudah menghindari nya dan membalas langsung dengan tamparan juga.
Plak!
Tamparan keras Luna membuat pipi Satpam merah bahkan mimisan.
"BJINGAN, KAU!" teriak satpam.
Satpam itu pun mengambil pentungan dan hendak memukul Luna namun, Luna berhasil dengan mudah menghindar dan memukul keras perut satpam hingga membuat satpam itu mengiris kesakitan di lantai.
Beberapa satpam yang lain sontak ingin membantu dan mengelilingi Luna juga putra.
"Haha~ Placur. Jangan harap kamu bisa keluar dari sini hidup-hidup!"
"Oiya. Kita lihat saja," jawab Luna.
Tidak lama kemudian, petugas keamanan VIP datang bersama dengan seorang wanita yang berpakaian blazer rapih menghampiri Luna.
Satpam itu tersenyum bangga lantaran dalam pikiran nya Luna akan ditangkap oleh atasannya akan tetapi, wanita blazer dan petugas keamanan VIP sontak membungkukkan badannya
"Nona Xiao. Tuan Xiao. Maaf atas ketidaksopanan kami!" ucap wanita Blazer.
Saat melihat itu, satpam yang mengelilingi Luna sontak membungkukkan badannya juga.
Satpam yang tidak sopan itu sontak ketakutan lantaran dia tersadar kalau dihadapan nya adalah putri angkat dari Klan Xiao dan pemilik dari Imperial Apartment.
"Sambutan kalian sungguh sangat hangat dan antar kami ke kamar!" seru Luna.
"Baik, Nona!" jawab Wanita Blazer.
Setelah itu, Luna dan Putra pergi ke tempat tinggal nya yang baru.
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
prestasi non akademik nàik.......
.. asyik lho