Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Manggung
Usai pulang dari jalan jalan bersama Reni dan Rita, Andini tidak memasukan mobil kedalam garasi karena dia akan berangkat sekarang, bertepatan pula dengan kedatangan nya sepupu Reni dati kampung sebelah. pemuda itu sangat tampan sehingga membuat siapa pun terpesona, namun beda dengan Andini karena sekarang dia tidak butuh pada pria tampan saja, yang Andini butuh kan adalah pria beruang yang mau membeli diri nya dengan harga mahal, seburuk apa pun orang itu maka dia tak akan peduli karena dia tak pernah melibatkan perasaan, yang di libatkan hanya soal uang saja, tampan tidak bisa menjamin hidup akan enak dan nyaman dalam sebuah hubungan.
"Maaf ya aku tadi di jalan jalan jadi lupa waktu, tapi kamu sudah makan belum?" tanya Reni yang ternyata pria ini sudah mau pulang.
"Sudah kok, tadi aku makan Mas Badi." jawab pemuda itu sambil tersenyum ramah.
"Oh iya, Rit! ini Davin sepupu ku, dia tinggal di kampung ujung." Reni mengenal kan sepupu nya.
"Wah ganteng ya sepupu mu." Rita tanpa malu memuji karena dia merasa lebih tua.
Andini juga bersalaman dengan pria ini, tak lupa mengenal kan diri, Davin agak kaget ketika berjabat tangan dengan gadis cantik ini, namun dia tak mau terlalu ikut campur jadi memilih untuk diam saja. Davin juga belum tahu pasti apa yang ada di dalam tubuh Andini, dia hanya bisa merasakan sekilas karena dia punya kodam yang sudah di asah oleh seseorang.
Tampak nya Seno yang ada dalam tubuh Andini juga menolak untuk dekat dengan pria ini, maka Andini segera masuk kedalam rumah dengan alasan mau berberes baju yang akan ia bawa nanti malam, tinggal lah mereka saja yang ngobrol di depan rumah Andini yang di pagar tinggi, tak lama Davin juga sudah mau pergi karena dia tadi kesini cuma mau melihat kebun kelapa saja dan sudah di antarkan oleh Badi suami nya Reni.
"Ada apa dengan sepupu nya Reni, kenapa tangan dia sangat panas?" batin Andini.
Dia tak bisa berkomunikasi dengan Seno bila bukan malam selasa kliwon, dia harus menunggu malam itu bila mah banyak bertanya, Seno tahu semua nya karena dia adalah genderuwo yang banyak paham dengan hal ghaib. besok malam adalah malam selasa kliwon sehingga Andini akan bercumbu rayu dengan pria yang sangat tampan itu, selesai memasukan barang dia segera pergi karena mau pamitan pun Ibu nya sedang tidur pulas setelah minum obat, tadi Salsa juga sudah tahu bahwa Kakak nya mau pergi, bahkan Salsa bilang kalau mau menginap di rumah teman nya saja karena Ibu ada Yogi yang menunggu nya.
Andini setuju bila Salsa mau menginap di rumah teman nya karena itu lebih aman, takut nya Yogi kembali banyak tingkah dan sampai memperkosa adik nya, toh bila Salsa tak pulang maka dia tak akan berani meninggalkan Ibu nya. satu yang bisa di banggakan dari Yogi adalah dia sayang kepada Bu Semah, tidak jijik saat mengurus dan juga membersihkan tubuh Ibu nya, mungkin karena itu lah Bu Semah jadi sangat menyayangi nya, namun itu tidak bisa di jadikan alasan untuk pilih kasih kepada sang anak, apa lagi pada Andini yang banting tulang cari uang.
"Mbak aku pergi dulu ya, nanti kalau Salsa tidak pulang berarti dia menginap di rumah teman nya." pamit Andini pada Rita.
"Ya nanti ku telfon saja kalau sudah sore, apa benar dia menginap di rumah teman nya." sahut Rita.
"Aku pergi dulu." pamit Andini segera melajukan mobil nya.
Mobil Andini menuju tempat mereka bertemu satu sama lain, mereka memang akan ada di pakai orang organ nya dan mereka berlima akan tampil bersama, sekarang organ ini kian maju dan peralatan nya semakin lengkap berkat Andini. di jadikan idola karena paras nya yang sangat cantik, terlebih ada juga yang tahu bahwa dia bisa di beli walau harga nya mahal.
"Kamu makin cantik saja sekarang, tidak terasa umur mu sudah dua puluh tahun." Siska tersenyum melihat Andini yang sudah bertumbuh.
"Tiga tahun kita selalu bersama ya, Mbak." Andini sangat senang bila bersama Siska.
"Iya, mudah mudahan kita selalu bersama." Siska tersenyum senang.
"Di antara kita semua, cuma Andini yang paling maju." ujar Manda.
"Ya iya lah, kan dia jual diri maka nya cepat kaya." sinis Aulia.
Dalam sebuah pertemanan maka pasti nya ada teman yang iri dengki, Aulia memang sangat kesal karena Andini lebih maju dari pada dia, padahal usai mereka sama dan Aulia juga tak kalah cantik dari Andini hanya saja dia lebih coklat kulit nya.
"Kau kan juga jual diri, jangan mencela teman begitu." nasihat Manda.
"Iya kau ini, dalam grup ini semua nya jual diri." kesal Siska.
"Sudah lah, jangan bertengkar lagi." cegah Andini yang malas ribut.
"Kau ini jangan ngalah terus, lawan saja mulut Aulia itu." Siska malah menyuruh Andini.
"Rezeki akan jauh bila kita bertengkar, lebih baik kita pikirkan mau gaya apa nanti sama orang yang membeli kita." gurau Andini.
"Ngomongin apa sih?!" Jelita datang setelah sempat ketinggalan.
"Itu adik mu, julit saja kerjaan nya." Manda kesal juga dengan Aulia.
Jelita mengibaskan tangan supaya mereka tidak bertengkar lagi, Aulia semakin merasa tersisih karena sama sekali tidak ada yang mau membela nya, setidak nya satu saja sudah membuat hati dia senang. namun semua nya seolah pro kepada Andini, mungkin karena Andini royal pada mereka sehingga mereka sangat senang.
"Aku baru beli kutek loh, ada juga untuk kalian." Andini baru ingat dan mengambil nya dari dalam tas.
"Yaaah tak kira makanan gitu loh, An!" seru Manda yang sedang lapar.
"Kita mau nyanyi jadi tidak boleh makan terus, muntah nanti yang ada." seru Jelita.
"Lihat badan mu sudah sebesar itu, gemuk sekali kau ini." Siska berkata menunjuk lemah Manda.
Manda tertawa karena memang dia yang paling gemuk dan dia juga yang paling putih, sudah seperti cece cina yang putih nya tak ada obat, Andini kalah putih bila bersama Manda. yang paling hitam Siska, namun dia tak pernah merasa iri.
"Kau nyanyi apa nanti, An?" Jelita mulai cari lagu.
"Dari aku belum ada, sesuai permintaan mereka saja nanti." sahut Andini.
Mereka mulai sibuk mempersiapkan apa yang akan di pakai, tak lupa juga pakai kutek yang Andini belikan, mereka mencari baju yang seronok agar orang tertarik melihat nya nanti dan ada niat pula untuk membeli kerang nya.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah