NovelToon NovelToon
Cinta Telah Berpaling

Cinta Telah Berpaling

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:127.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Follow IG : base_author

Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 7

"Ternyata kita mempunyai selera yang sama ya. " Thalia menarik kedua sudut bibirnya, berbanding terbalik dengan Andre juga Mona yang terlihat tegang. Sepasang kekasih itu saling melempar pandang. "Sudah, itu saja. Kamu boleh kembali bekerja." Dan suara Thalia memutuskan kontak mata mereka.

Mona mengangguk, kemudian ia berbalik, mempercepat langkahnya meninggalkan ruangan Andre. Setelah pintu tertutup, Andre menjatuhkan dirinya di sofa. Ia menghembuskan napasnya lega.

"Apa yang kamu bawa sayang?" Andre mengambil paper bag yang dibawa Thalia, kemudian membukanya. "Bekal makan."

"Kamu meninggalkan bekal makan siangmu, Mas." Thalia mendaratkan bokongnya, duduk diatas pangkuan Andre seraya merangkul bahu bidang suaminya.

"Oh ya Tuhan, Mas terburu-buru tadi." Andre menjawab sambil memeluk pinggang Thalia. "Maafkan Mas... Mas benar-benar lupa." Andre meletakkan kembali paper bag di atas meja.

"Tidak masalah. Lupa karena terburu-buru hal yang wajar, yang tidak wajar itu jika Mas melupakan Aku." Thalia tersenyum penuh arti dan jantungnya berdebar sangat cepat ketika berujar tadi.

"Itu tidak akan terjadi, kamu adalah satu-satunya wanita yang Mas cintai selain Mama."

"Gombal." Thalia tertawa rendah. "Bagaimana jika ada wanita yang lebih dari aku? lebih cantik, lebih menarik, dan lebih menggoda?!"

"Tidak ada wanita lain yang bisa menandingimu, Sayang. You are the best woman and perfect wife for me."

Semburat merah alami menghias wajah Thalia. Ia tersenyum lebar memperlihatkan gigi bersihnya. "Oh Ya Tuhan. Suamiku semakin jago menggombal." Mereka tertawa bersama

"Btw, kamu ingin minum?" tawar Andre memainkan untaian rambut lurus Thalia, lalu menggulung di jari telunjuknya.

Thalia menggelengkan kepala. "Tidak Mas, aku hanya sebentar. Setelah ini, aku ingin ke doorsmeer lalu ke rumah Hana. Aku sangat merindukan Bella. Hana mengatakan jika tingkah Bella bertambah menggemaskan. Rasa-rasanya, aku ingin menculiknya."

Andre terkekeh mendengar ucapan istrinya. "Mari kita culik bersama."

"Kita menjadi komplotan?"

"Hmm, ya. Oh ya, mumpung kamu ada disini, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

"Sesuatu apa?"

"Tunggu sebentar. Aku ingin mengambilnya."

Thalia turun dari pangkuan suaminya, ia duduk di sofa sambil melihat Andre yang sedang mendekati meja, kemudian kembali dengan lembaran kertas di tangannya.

"Lihatlah, bagaimana menurutmu hasil desain Mona? " Andre menunjukkan disain kalung yang dibuat Mona.

Thalia mengambil kertas tersebut, dan memperhatikannya. Gambar sebuah kalung dengan ring kecil, di tengah-tengahnya terdapat liontin permata berwarna biru muda serta tepian liontinnya ada permata dalam ukuran kecil yang berbaris mengikuti liontin tersebut.

"Indah," jawab Thalia takjub. "Apa Mas ingin memproduksinya?"

Andre yang sudah menepati sofa, mengangguk. "Iya, sayang. Tapi dalam jumlah yang terbatas. Lalu, ini.. Coba lihat." Andre menunjukkan beberapa gambar jam tangan wanita. "Perusahaan Keith, beberapa hari yang lalu mengajukan kerja sama dan meminta desain untuk produk jam tangan wanita."

Thalia melihat-lihat gambar berbagai model jam tangan. "Nice, apa Mona juga yang mendesainnya?"

"Ya itu benar, Sayang. Selain bisa menghandle pekerjaan, Mona juga bisa menggambar. Ia mengajukan gambar itu, dan begitu aku lihat hasil desainnya, aku sangat yakin jika Mona mempunyai bakat yang sangat bagus."

"Mendengarmu memuji Mona, membuatku cemburu." Rengek Thalia, pura-pura merajuk

Andre terkekeh seraya mencubit hidung mancung istrinya. "Kau lebih dari segalanya."

"Mas, sakit. " Thalia mengusap hidungnya. Keduanya larut dalam tawa. Mendadak mereka terdiam, saling tersenyum dan keduanya memajukan wajah mereka, semakin dekat hingga bibir mereka bertemu bertepatan itu pintu ruangan Andre terbuka.

Andre maupun Thalia tersentak, suami istri itu menyudahi ciuman mereka kemudian menoleh ke arah pintu.

"Ma-maaf," Mona tertunduk.

"Ada apa, Mona?"

Mona mengangkat wajahnya yang datar. "Pak Aldy dan lainnya sudah menunggu anda di ruang rapat, Pak."

"Baiklah, Saya akan segera kesana." Pintu pun di tutup Mona. Thalia bangun seraya mengambil tasnya. "Aku pergi dulu ya, Mas."

"Mas antar sampai lobi." Andre meraih tangan istrinya, turut berdiri.

"Tidak perlu. Mas sudah di tunggu." Thalia berinisiatif merapikan lagi dasi Andre yang sedikit berantakan. "Jangan lupa makan siang dan jangan pulang telat. Oke."

🍂🍂🍂

Thalia memarkirkan mobil begitu kendaraan roda empatnya berhenti di bahu jalan, di depan rumah sahabat kecilnya, Raihana. Ia mengambil kantongan berisi cemilan, dan mainan di jok belakang sebelum ia keluar.

"Thalia! " seru Hana, wanita berhijab merah muda itu menyambut sahabatnya, memeluk erat seolah sudah lama tidak bertemu. "Ayo masuk." Ajak Hana memberi ruang Thalia masuk dan ia menutup pintu.

"Untuk Bella."

Hana menyambut baik pemberian Thalia. "Terimakasih Thalia, kamu repot-repot segala."

"Mulai berlebihan. Aku tidak merasa direpotkan kok." Thalia tersenyum samar. "Dimana keponakan cantikku?" tanya Thalia sambil melangkah beriringan dengan Hana ke ruang keluarga.

"Baru lima belas menit yang lalu dia tertidur. Kamu ingin melihatnya?"

"Boleh, " jawab Thalia bersemangat.

Saat menuju kamar utama, keduanya berpapasan dengan Mbok Siti.

"Mbok Siti sehat ya?" tanya Thalia sangat ramah.

"Alhamdulillah, Mbok sehat."

"Mbok, tolong buatkan 2 gelas jus jeruk, sama potongin cake yang ada di kulkas ya. Tolong, bawa ke kamar saya." Perintah Hana.

"Baik, Nyonya."

Di dalam kamar Hana, Thalia memperhatikan Bella yang sedang tidur sangat pulas. Pipi gadis kecil itu terlihat chubby, dan memerah. Wajahnya sangat cantik, Bella memiliki muka blasteran karena Hana menikah dengan pria berasal Turki. "Putrimu semakin mirip dengan Papanya." Thalia mengusap rambut Bella yang ikal.

"Ya kamu benar, Thalia,"

"Bagaimana kehamilanmu? " tanya Thalia tatapannya berpindah, menatap sahabatnya yang kini sedang berbadan dua. Ia mengusap perut Hana yang mulai membuncit.

"Alhamdulillah, semua baik-baik saja. Tidak ada keluhan sama sekali."

"Syukurlah, aku senang mendengarnya." Thalia tersenyum tulus. "Semoga kamu dan bayimu sehat, aku tidak sabar menantikan si jagoan lahir."

"Aamiin. Apa semua baik-baik saja, Thalia?" tanya Hana.

"Ya, aku baik-baik saja, Hana. Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Semua yang terlihat baik-baik saja, belum tentu tidak ada masalah." Ujar Hana tiba-tiba.

Thalia menundukkan wajahnya. Berpangku tangan, ia mencengkram dressnya. Dadanya bergemuruh, merasakan sesak yang entah kapan akan mereda apabila ia teringat dengan apa yang pernah dialaminya. Kehilangan orangtua dalam satu waktu sudah membuatnya terpukul, belum lagi perubahan drastis sikap Ibu mertuanya, ditambah lagi terbatasnya waktu bersama Andre. Thalia merasa sendiri, ia kesepian. Kehidupannya berbeda jauh dengan kehidupan sahabatnya dan alasan ia tidak menceritakan masalahnya, ia tidak ingin membuat Hana mengkhawatirkannya.

Akan tetapi ucapan Hana barusan, meruntuhkan pertahanannya. Thalia pun menitihkan air matanya.

Dengan segera, Hana memeluk Thalia. Ia turut merasakan kesedihan yang disembunyikan sahabatnya. "Berbagilah masalahmu, Thalia. Jangan kamu pendam sendiri. Ada Aku, bukankah kita bersaudara?"

1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬℛᵉˣ🅢🅐🅛Kᵝ⃟ᴸ𝐙⃝🦜☪️
Gak perlu nangis2 km Mon, itukan km udah simulasikan ke Thalia, jd gak perlu kaget klo km juga diperlakukan seperti itu😄
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬℛᵉˣ🅢🅐🅛Kᵝ⃟ᴸ𝐙⃝🦜☪️
bagus Tita teruslah menjadi kang drama biar Andre dan mona jd korbannya 🤣🤣
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬℛᵉˣ🅢🅐🅛Kᵝ⃟ᴸ𝐙⃝🦜☪️
Tita udah memprediksi Andre akan datang membantunya
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬℛᵉˣ🅢🅐🅛Kᵝ⃟ᴸ𝐙⃝🦜☪️
Alhamdulillah msh ingat lah Thor
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬℛᵉˣ🅢🅐🅛Kᵝ⃟ᴸ𝐙⃝🦜☪️
baru ngehh, ternyata dari sini Tita sakit hati ke Mona
Sulistiana
Benerkan Mona kalo karma tak semanis kurma 😂😂
Niͷg_Nσͷg
percuma menangis Mon...inilah jalan hidup yang kamu pilih, yang menyakiti pasti akan tersakiti pada akhirnya dan yang merebut juga akan terbuang setelah tidak ada gunanya...sekarang smeua keputusan ada di tanganmu , tetap hidup dnegan kesombonganmu, keegoisanmu , atau kamu ingin melakuan yang terbaik di sisa hidupmu..

Nggak ada yang abadi Mon...dulu kamu menyakiti thalia dan menghina thalia..sekarang smeuanya berbalik padamu, hukum tabur tuai itu ada mon...selamat merenung mon 🧑‍🦯🧑‍🦯
Niͷg_Nσͷg
Begitulah Cinta buta 🤭 sudah membuat andre lupa segalanya, kehadiran tita sudah mengobrak ngabrik hati andre, sekarang dalam otak andre hanya ada nama Tita dan bagaimana cara mendapatkannya 🤭 tapi maaf Tuan...segala cara yang anda coba, tak akan bisa mendapatkan Tita 🤭
Niͷg_Nσͷg
wkwkwkwk Suparman datang di saat yang tepat...semakin menyalaaaa , siram bensin sekalian Ta..jangan kasih kendor, jadilah komporr yang siap membakar semua yang ada 🔥🔥🤣🤣🤣
Niͷg_Nσͷg
Inilah pentingnya berkaca diri mon...kamu terlalu membanggakan dirimu sampai kamu lupa dari mana kamu berasal dan darimana semua kemewahan yang kamu dapatkan, kamu hina orang lain padahal dirimu sendiri tak lebih rendah dari orang yang kamu hina 😏 mau Tita anaknya pembantu setidaknya dia tidak menjadi velakorr sepertimu...sekarang rasakan nikmatnya penderitaanmu dan Tita tinggal tepuk tangan dan menertawakan hidupmu.
Niͷg_Nσͷg
ishhhh lagak elo mon...ingatt woeeyyy dari mana elo berasal 😏 elo bisa merasakan kenikmatannn hidup dari asal merampokk, merebutt saja kok bangga , sombong banget 😏
Niͷg_Nσͷg
wkwkwk ternyata cewek juga nggak pekaan yaa? 🤭 kirain cuma laki2 saja yang nggak pekaan 😆 trrnyata mau cewek atau cowok memiliki perasaan yang sama " Nggak pekaan " namanya juga nggak suka...mau di paksa pun yaa tetap tak punya rasa, Tapi semua bisa di atur..cewek tuh mudah luluh, apalagi coowknya full effort, sabar, nggak suka membual, tanggung jawab...rasa nggak suka itu bisa tersingkirkan dengan rasa suka yang luar biasa...apa bener gitu yaa? 😆🤭
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
bagaimana rasanya di tinggalkan dan tidak di perdulikan Mona sakitkan???? itu juga dulu yang Thalia rasakan sekarang kamu sedang menuai apa yg dulu kamu tanam
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤: sakit tak berdarah 🤣🤣
total 1 replies
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
ga drama ga keren kan😎😎
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
pasti kan Tita sudah memperhitungkanya dengan tepat😅
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
sejauh ini sih masih,tapi ingatan tajamku lbh ke cicilan panciku thor🏃‍♀️🏃‍♀️
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
klo yang di hina diri kita masih mending lah,tp klo udah menghina keluarga entah kenapa rasanya lebih sakit hati
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤: betul tuh apalagi bawa2 keturunan 🤧
total 1 replies
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
pantaslah Tita sakit hati emang mulut Mona asal jeplak aja sih, ga ngaca pula dirinya juga siapa
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
dulu kok bapak nya anak2 ga pake kode2 manja ya😂
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
waktu itu Tita masih suka sama Andre
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!