NovelToon NovelToon
HIGH SCHOOL SON OF A CEO

HIGH SCHOOL SON OF A CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Isam M.badrul hisyam

Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!

cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Bella mengerutkan keningnya, hanya karena tak membalas pesannya rehan harus Sampai datang kerumah yang butuh waktu hampir 2 jam tersebut, ini sangat aneh, gumam nya.

"kan kamu bisa membalas pesanku tak perlu Samapi datang kerumah."

"hmmmm benar juga, tapi sudah lewat sehari pasti kamu tak akan membalasnya."

"aku akan membalasnya tau." ujar Bella

"kalo begitu kenapa aku telpon enggak kamu angkat.? tanya rehan."

Bella terdiam beberapa saat, dia tak mungkin bilang kepada Rehan yang sebenarnya kenapa dia tidak mengangkat telpon dari rehan. jika dia mengatakan alasannya karena iya gugup berbicara dengannya pasti akan membuat rehan menertawakannya.

Bella memikirkan jawaban yang masuk akal untuk di berikan kepada Rehan.

tiba tiba ibu Bella masuk keruang tamu sambil membawa dua cangkir teh.

"baru juga ketemu, masa sudah seperti kucing dan tikus selalu saja bertengkar.

akrab lah kalian, ujar ibu Bella sambil meletakkan cangkir yang ada di nampan keatas meja."

"duh buk, gak usah repot repot, ujar rehan."

"sudah gak papa, namanya juga tamu ya harus di jamu, apalagi baru pertama kali bertemu, balas ibu Bella sembari mencubit bahu bella yang sedang bersandar di sofa."

"apaan sih buk cubit cubit, balas Bella."

Rehan tertawa kecil melihat kelakuan ibu dan anak itu. Bella yang melihat Rehan tertawa kecil meliriknya dengan tajam.

"kamu juga ngapain lagi tertawa, emang ada yang lucu yah, gerutu Bella."

dah lah, kalian lanjutkan saja ngobrolnya ibu mau kebelakang dahulu. nak Rehan silahkan di nikmati minumannya yah, anggap aja rumah sendiri.

"iya Bu terimakasih banyak."

ibu Bella menganggukkan kepalanya lalu berjalan kebelakang.

"Bella melipat kedua tangannya dengan wajah cemberut."

Rehan terseyum lebar saat melihat wajah Bella yang imut itu, pipinya mengembang seperti bakso jumbo ketika dia sedang marah. hal ini entah mengapa membuat rehan merasa senang sekali.

Rehan menyeruput teh yang ada di cangkirnya, dia memperlihatkan cara menyeruput yang elegan seperti seorang bangsawan. Bella yang melihat itu cukup terkejut. dalam hatinya berkata, cara minum orang ini seperti yang di film film, dari mana dia mempelajari nya.

"jadi apa alasanmu tak mengangkat telpon ku.?"

"suara rehan itu mengagetkan Bella yang tengah melamun. dengan kesal Bella menjawab, aku tidak dengar hp ku berdering."

oh begitu ya, padahal aku dengar dering hp mu yang cukup keras dari sini loh.

"hm jadi kau.......

"ya seperti yang kamu pikirkan."

"ih, sangat menyebalkan gerutu Bella sambil memalingkan wajahnya kesamping."

Rehan terseyum lebar melihat sikap Bella yang seperti itu, entah mengapa segala hall yang di lakukan Bella begitu menarik di matanya.

"iya maaf dah, jangan merajuk begitu nanti cantiknya hilang, balas Rehan dengan nada menggoda."

"apa kamu bilang."

"nanti cantik mu hilang, ujar rehan dengan nada lembut dan dalam."

Bella terkejut mendengar perkataan Rehan itu, entah mengapa mendengar pujian itu jantungnya berdegup kencang, ada rasa senang yang kian terus tumbuh di hatinya, namun ia tetap berusaha menutupinya.

"hus, kamu ini sudah berani menggombal ku rupanya, ingat di dalam ada ibu ku dan adikku dan di luar ada ayahku. kamu jangan macam-macam, kalo Sampai ayah ku dengar bisa di jitak kamu." ujar Bella memelankan suaranya.

"heh benarkah, pak.., anakmu cantik sekali loh boleh aku bawa pulang dia.? ujar rehan dengan nada sedikit lebih keras."

Bella terkejut mendengar hall itu, belum sempat ia berbicara tiba tiba terdengar suara dari teras rumah. di mana teras itu hanya bersebelahan dengan ruang tamu.

"boleh kamu bawa pulang dia, tapi harus di halalkan dulu yah nak."

Bella yang mendengar suara ayahnya itu sangat terkejut, dia berdiri dan berjalan ke

teras rumah, langkahnya terhenti begitu Samapi di pintu. ia melihat ayahnya duduk di samping teras, tepat di balik dinding tempat Rehan duduk.

"ayah, kenapa kamu bisa ada di situ."

ayah dari tadi memang sudah ada di sini, kamu saja yang tidak menyadari keberadaan ayah.

Bella semakin terkejut dan malu mendengar perkataan ayahnya, wajahnya jadi semakin memerah.

"sudah masuk kembali sana, masak ada tamu kamu tinggal begitu saja."

Bella menganggukan kepalanya lalu masuk kembali keruang tamu kemudian duduk di tempat tadi. sebuah bantal dia letakkan kembali di atas pahanya.

Rehan yang melihat Bella duduk kembali hanya tertawa kecil.

"STT, jangan ngomong sembarangan lagi, bisik Bella dengan melirik rehan dengan tajam namun ia tidak bisa menyembunyikan pipinya yang memerah."

"apa kamu bersedia ikut dengan ku.? wah bearti tinggal minta Restu ayah dan ibu saja ini, ujar rehan dengan nada menggoda."

Bella kembali terkejut mendengar perkataan Rehan itu, bantal yang di atas pahanya ia lempar kearah Rehan.

hup.!

"dengan sigap rehan menangkap bantal itu."

"Bella, jangan seperti itu pada tamu, ujar ayah Bella di balik dinding."

"baik yah, balas Bella."

dengan raut wajah lucu antara marah dan malu, kesal semuanya menjadi satu.

"nak jangan menggoda Bella lagi, lanjut ayah Bella."

"ah iya pak, balas Rehan dengan nada pelan dan sopan."

Bella yang melihat Rehan di marahi ayahnya hanya tertawa kecil.

"kalo suka sama Bella bawa saja orang tua mu kesini untuk membicarakan nya."

mendengar perkataan ayahnya itu, Bella jadi semakin malu dan pipinya jadi semakin merah bak udang rebus. ia tak menyangka, ayahnya yang terkesan galak pada orang lain mau pun laki laki, kini seolah menjadi lunak pada rehan. entah apa yang membuat dia seperti itu.

"Rehan yang mendengar itu menjawab. iya pak , jika sudah waktunya saya akan membawa orang tua saya."

Bella yang mendengar hal itu semakin terkejut, ia tidak bisa berkata sedikitpun.

"ya bapak menantikannya."

setelah berkata seperti itu, suasana ruang tamu menjadi hening. entah rehan dan Bella keduanya saling pandang namun tetap diam tidak ada yang berbicara sedikitpun.

"huh, baiklah sepertinya sudah waktunya istirahat. kalo begitu saya pamit ya. untuk masalah biaya perbaikan mobil. tidak perlu kamu pikirkan, anggap saja sebagai salam perkenalan dengan teman teman mu."

"tapi.?"

"sudah bilang saja begitu pada temanmu itu, sudah ya."

Rehan menghabiskan minumnya lalu bangkit berdiri. Bella sangat bingung dan tidak bisa berkata sedikitpun, ia segera bangkit begitu Rehan bangkit berdiri."

"buk saya pamit mau pulang."

"oh iya nak."

"ibu Bella keluar dari dapur dan menemui rehan. rehan segera mencium tangannya."

"hati hati di jalan ya."

"baik buk."

Rehan berjalan keluar, ia bertemu ayah Bella yang duduk di teras.

"pak, saya pamit pulang."

"sudah mau pulang saja, baru juga sebentar mengobrol dengan Bella."

iya pak, sekarang sudah waktunya untuk istirahat, gak enak kalo saya berlama lama. takut mengganggu istirahat bapak sekeluarga.

"yasudah kalo begitu, hati hati di jalan yah."

"iya pak."

Rehan mencium tangan ayah Bella, ia kemudian berjalan kearah mobil yang ada di depan gerbang rumah Bella.

sementara Bella mengantarkan rehan sampai di depan pintu gerbang, rehan masuk kedalam mobil lalu menghidupkan mesin kaca mobil ia turunkan.

"maaf kan aku soal yang tadi ya, aku hanya bercanda saja, jangan di bawa masuk kehati."

"ah iya, aku mengerti."

"aku pulang dulu ya, assalamualaikum."

"walaikumsalam, hati hati di jalan yah."

Rehan menganggukan kepalanya lalu membunyikan klaksonnya, ayah dan ibu Bella hanya melihat Rehan dari teras. mobil rehan mulai berjalan meninggalkan rumah Bella.

sementara Bella membalikkan badannya lalu masuk kerumah, ayah dan ibunya juga sudah masuk kedalam rumah duluan.

di ruang tamu, ayah Bella duduk dengan santai. ibunya membereskan gelas yang ada di meja, sementara Bella menutup pintu.

"Bella."

"iya yah."

"berapa lama kamu kenal dengan anak itu.?"

"anak itu.? Rehan maksudnya."

ayah Bella menganggukan kepalnya, Bella duduk di sofa bersebrangan dengan ayahnya.

"belum lama sih yah, aku beru bertemu dia empat kali termasuk hari ini."

"hmmm."

"ada apa yah."

"dia anak yang baik, ayah suka sikapnya yang dapat menempatkan diri dengan baik dan menghormati orang tua, jaman sekarang jarang sekali ada anak muda yang seperti itu, ayah rasa dia cocok dengan mu."

Bella terdiam, baru kali ini dia mendengar ayahnya memuji seseorang yang baru ia temui.

"bagaimana menurutmu tentang dia, tanya ayah Bella.?"

"dia.? hmm aku kurang begitu tahu tentang dia. namun sejauh ini aku rasa dia orang yang baik, jujur, perhatian dan sedikit menyebalkan."

"apa kamu menyukainya.?"

Bella terkejut mendengar perkataan ayahnya itu, ia selama ini tidak pernah dekat dengan seorang laki laki membuatnya merasa bingung.

"aku tidak tahu yah, Bella belum memikirkan hal yang seperti itu."

"yasudah kalo begitu, jika memang kamu tidak Ingin memberitahunya biarkan saja waktu yang memberitahunya."

"iya yah."

sesudah berbincang beberapa hal Bella masuk kedalam kamar dan mengambil ponselnya, ia membuka Chet rehan.

"makasih bayak ya." isi Chet Bella.

seusai mengirim pesan, bella membuka foto profil rehan, ia melihat Rehan yang sedang memandang kearah matahari terbenam dari dalam ruangan dengan menggunakan jas layaknya seperti orang kantoran.

Bella yang penasaran berusaha mencari nama Instagram rehan, namun dalam pencariannya hasilnya sangat banyak sekali.

namun akhirnya ia menambahkan nama Fauzan di belakangnya akhirnya dia menemukan akunnya rehan.

jumlah pengikutnya sudah mencapai ratusan ribu. Bella melihat foto foto rehan yang hanya menampakkan punggungnya. namun ada foto terbarunya yang tenga duduk di meja melingkar seperti tengah rapat.

Bella membaca captionnya yang hanya bertuliskan, "Good afternoon". di dalam komentar nya banyak ucapan selamat dari akun akun orang yang sudah berumur.

ia terus melihat foto foto itu sampai menemukan foto rehan dengan seragam SMA dengan wajah yang tidak jauh berbeda dengan yang sekarang. namun menjadi pusat perhatian Bella adalah waktu dan tanggal foto tersebut. di Amna postingan itu baru dua bulan yang lalu yang berlokasi di Jakarta.

"Jakarta, apa sebenarnya rehan pindahan dari jakarta.? dan mengapa dirinya masih menggunakan seragam SMA.? bukankah dia sudah bekerja.? gumam Bella."

muncul bayak pertanyaan di pikirannya tentang siapa rehan dan apa kesibukan nya. Bella terus mecari informasi tentang rehan Samapi ia tak sadar tertidur dengan hp masih ada di tangannya.

sementara Rehan sudah sampai di rumah. ia segera membalas pesan dari Bella dan tertidur dengan pulas. akhir pekan yang seharunya rapat ia habiskan dengan melakukan rapat dan diskusi kesana kemari dengan beberapa mitra kerja perusahaan Alexander group.

1
Aaq Jalil
up thor
Aaq Jalil
ayok Thor up dah lama gak up😭
badrul: udah up lagi di revisi pihak novel toon
total 1 replies
Pinem lina2
lanjut
Jade Meamoure
koq dendam sama ayah aq kurang setuju sih sebagaimanapun buruknya orang tua kita tetap harus menghormati karena tak ada satupun orang tua yg mau anaknya jadi buruk dan di agama apapun tak memperbolehkan dendam kecuali di novel kultivasi 🤣🤣🤣
badrul: 🤣🤣🤣 hehehe
total 1 replies
Aaq Jalil
untuk ceritanya lumayan bagus,
up dable up dong thor
Aaq Jalil
mantap thor
Masumi Hayami
Kan udah di sebutin tadi si Rehan mau ketemu sama Ibu ku.
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
badrul: sorry bang masih perlu bayak belajar
total 1 replies
Masumi Hayami
Grup or Group. bukan Grub
Masumi Hayami
bayangan gw 'Wanita' itu berarti seorang guru atau seseorang yg sudah tua.

tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.
Kuta Kutala
upmin
Kuta Kutala
rehan teryata suka spek nyali nyali/Smile/
Kuta Kutala
kurang min banyakin dong/CoolGuy/
Kuta Kutala
/CoolGuy/
Kuta Kutala
up lagi min sehari 2 bab napa penasaran nih
Kuta Kutala: min kok gk updet hari ini/Frown//Sob/
badrul: tahun depan 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Kuta Kutala
up lagi min dikit banget
badrul: tungguin aja 1 Minggu lagi
total 1 replies
Kuta Kutala
mantapthor
Kuta Kutala
up lagi dong thor
KATAK MELOMPAT
karyawan
badrul: makasih bro atas review nya hehheh
total 1 replies
KATAK MELOMPAT
sampai
KATAK MELOMPAT
sahut? sambut mungkin bang
badrul: itu emang sahut min
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!