NovelToon NovelToon
Terjerat Dosen Galak

Terjerat Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.

"Pak Aland = Sialand." Aylin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDG Bab 15 - Garis Lurus

Aylin benar-benar merasa syok saat mendengar pesan yang dikirim oleh Tante Berta, dia telah mengupayakan segala cara untuk bersikap kurang ajjar tapi ternyata tidak berpengaruh apapun.

Kini sudah tidak mampu berkata apa-apa lagi, memang benar, semuanya tak akan mudah jika sudah melibatkan keluarga dan Aylin tak ingin lagi ada pertemuan yang kedua.

Satu-satunya cara yang bisa dia gunakan sekarang adalah membuat pak Aland sendiri yang memutuskannya.

Dengan tatapan yang begitu dingin Aylin menatap sang dosen, melihat pak Aland yang menyimpan ponselnya kembali setelah membaca pesan Tante Berta.

"Kamu tidak teriak? Kamu tidak marah?" tanya Aland, heran sendiri karena reaksi Aylin hanya diam. dahinya bahkan terlihat berkerut ketika menatap gadis ini.

Padahal di bayangannya, Aland sudah membayangkan Aylin yang tantrum, berteriak dan menendang-nendang mobilnya. Tidak akan puas sebelum mobilnya hancur.

Tapi jangankan menghancurkan mobilnya, kini berteriak saja tidak Aylin lakukan.

"Aku sudah lelah, Pak," balas Aylin, bahkan membuang nafasnya dengan kasar.

"Aku tidak akan mengatur jadwal temu lagi, kali ini aku akan katakan bahwa kamu tidak nyaman bertemu dengan mereka semua."

Aylin mengagguk.

"Dan satu lagi, di perusahaan nanti bekerja lah dengan profesional. Aku tidak akan memperlakukanmu dengan spesial, jika kamu melakukan kesalahan maka akan tetap mendapatkan teguran," kata Aland, sikapnya yang tegas dan galak mulai muncul.

Dan Aylin lagi-lagi hanya mampu menganggukkan kepalanya pasrah. Tapi percayalah dia tidak sepasrah itu, di dalam benaknya mulai memikirkan bagaimana caranya membuat Aland marah.

"Saat jam kerja aku akan bersikap profesional, tapi saat jam istirahat pak Aland harus menuruti apa mauku!" balas Aylin kemudian, suaranya mulai kembali terdengar tinggi.

Tapi mendengar nada tinggi itu Aland malah merasa lega karena itu artinya Aylin sudah kembali baik-baik saja, tadi saat Aylin terdiam pasti merasa terkejut setelah mendengar balasan pesan sang mama.

Bahkan bukan hanya Aylin saja yang terkejut, namun dia juga. Sumpah demi apapun Aland tak pernah menyangka bahwa tanggapan mamanya akan seperti ini.

Harusnya Mama Berta langsung memerintahkannya untuk mengakhiri hubungan dengan Aylin, tapi sekarang dia malah diminta untuk menjaga gadis ini dan bahkan diminta untuk memberikan apapun yang Aylin mau.

Astaga, Aland hanya bisa membatin seperti ini. Dia sama stresnya dengan Aylin.

"Tidak usah tanya kenapa? Aku malas mempertegas bahwa kita adalah kekasih!" timpal Aylin lagi. Selalu saja kesal sendiri saat bicara dengan sang dosen.

"Iya," balas Aland, "Nanti malam cetak undangan yang ku kirim, bawa itu untuk surat pengantar ke kantor." timpalnya kemudian.

Aylin tak menjawab apapun, dia membawa semua sampah makanannya dan turun dari mobil.

Aland juga ikut turun, ingin melepaskan kepergian Aylin dengan baik. Namun saat pak Aland turun Aylin malah cemas sendiri. "Masuk! masuk! Siapa suruh turun! Iihh!!" kesal Aylin, bisa gawat jika salah satu anggota keluarganya tahu bahwa dia pulang diantar oleh sang dosen.

Aland yang bingung hanya diam saja, dia tetap keluar dan berdiri di samping mobilnya.

"Pak Aland! Kenapa keluar sih! Bagaimana jika ada keluargaku yang lihat? Cepat masuk!" kesal Aylin, dia bahkan menyentuh tubuh sang dosen, mendorong pria ini untuk segera kembali masuk ke dalam mobilnya.

"Ya ampun Aylin, tidak akan ada yang lihat, tidak ada siapapun di sini."

"Terserah, pokoknya masuk sekarang!" Aylin membuka pintu mobil dan mendorong Aland kembali masuk.

Karena terburu-buru kaki Aland terselip dan malah menarik Aylin hingga jatuh didadanya. Kening Aylin sampai kembali tercium oleh bibir Aland.

Kaget, Aylin buru-buru bangkit tapi malah kepalanya terbentur atas pintu.

Dugh!

"Aduh, sakit Pak," rengek Aylin, Aland yang cemas reflek kembali memeluk Aylin dan mengusap-usap kepala sang gadis.

"Makanya jangan grasak-grusuk, sstt sudah tidak apa-apa," ucap Aland.

"Bapak sih!" kesal Aylin, tapi dia betah berada di pelukan sang dosen, nyaman saja saat kepalanya yang sakit di elus-elus seperti ini.

"Sudah tidak sakit kan?" tanya Aland dan Aylin langsung melepaskan pelukan tersebut.

"Sudah!" kesal Aylin, dengan bibir mencebik dia berlari dari sana dan masuk ke dalam rumah.

Aland membuang nafas kasar, setelah Aylin tak terlihat lagi dia pun pergi meninggalkan tempat ini.

*

*

Malam harinya Aylin mencetak surat undangan yang masuk di emailnya. Tentang undangan ini pun telah dia sampaikan pada seluruh keluarganya, bahwa untuk satu tahun ini dia akan bekerja perusahaan sang dosen.

Awalnya seluruh keluarga merasa terkejut karena mereka sangat tahu bahwa Aylin begitu membenci sang dosen. Tapi Aylin beralasan bahwa dia ingin menunjukkan pada sang dosen bahwa ilmu yang dia dapatkan selama kuliah telah sangat dia pahami. Aylin ingin menunjukkan semua kemampuan diri.

Ambisi Aylin itu di dukung oleh sang Daddy, Daddy Rayden justru berkata hal ini bagus untuk kematangan karir Aylin.

Dan setelah undangan itu tercetak, Aylin pun menghubungi William melalui sambungan telepon.

"Wil, aku juga dapat undangan untuk masuk di perusahaan pak Aland. Setelah ku pikir-pikir aku akan menerimanya," kata Aylin.

"Benarkah? Wah ini kebetulan yang bagus, kita bisa bekerja di tempat yang sama."

"Hem, besok datang jam berapa?"

"Bagaimana jika jam 7, bukankah kita harus datang lebih awal."

"Oke."

"Kamu ingin ku jemput?"

"Tidak usah, nanti aku akan naik taksi."

"Baiklah, sampai jumpa besok Aylin," ucap William, lalu mereka berdua sama-sama mengakhiri panggilan tersebut.

Aylin tidak ingin membawa mobil sendiri, untuk apa membawa mobil? lagipula sekarang dia memiliki kekasih yang bisa dijadikan supir. Pulang kerja besok Aylin ingin pak Aland yang mengantarnya.

*

*

Jam 07.15 menit Aylin dan William bertemu di perusahaan Diamond Group. Mereka berdua dikejutkan dengan kedatangan Nora yang juga membawa surat undangan.

"Loh Aylin, kenapa kamu di sini?" tanya Nora, dia sama terkejutnya. Nona bisa mendapatkan undangan itu karena dia menggunakan orang dalam, demi mengejar William dia sampai di sini.

Sementara Aylin bukan demi William, tujuannya hanyalah membuat pak Aland kesal.

"Aku mendapatkan undangan," balas Aylin.

"Iih kenapa kamu terima?"

Aylin belum sempat menjawab, namun sudah seorang karyawan yang menghampiri mereka bertiga.

"Permisi, apa kalian yang mendapatkan undangan untuk jadi karyawan kontrak di Diamond Group?"

"Benar, Kak. Kami membawa undangannya." Nora yang menjawab.

"Mari, saya akan antar ke pihak HRD."

Aylin, Nora dan William langsung disambut dengan hangat di sana, sebab mereka bertiga adalah lulusan terbaik yang mendapat undangan khusus.

Mereka bertiga akan ditempatkan di divisi yang sama, yaitu divisi Operation Directorate Tim 1, tugasnya mengatur pelaksanaan rencana bisnis sesuai dengan model yang telah diterapkan.

"Kalian beruntung karena langsung masuk di tim 1, tim ini akan langsung diawasi oleh tuan Aland sebagai petinggi perusahaan ini," jelas senior mereka.

William dan Nora tentu bangga, sementara Aylin sangat senang. Aylin tidak tahu bahwa dia memang sengaja diletakkan di tim 1 agar Aland lebih mudah mengawasinya.

Dari pagi hingga menjelang siang, Aylin sibuk sekali. Mulai dari perkenalan dengan karyawan lain dan juga pendalaman mengenai posisi, pekerjaan, dan tentu saja lingkungan kerja.

Selama itu pula dia tidak melihat Aland di manapun. Pria itu seolah benar-benar melepasnya sendiri.

Namun Aylin benar-benar bersikap profesional, dia menjalani semua tahap ini dengan sangat baik.

"Ini adalah kursi kerja kalian, silahkan duduk," ucap sang senior. Dari tempat mereka duduk, langsung bisa melihat kursi sang CEO di depan sana, sebab mereka hanya tersekat oleh dinding kaca.

Dan alangkah terkejutnya Aylin ketika dia lihat ternyata pria itu duduk di sana, dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu seperti garis lurus.

Sialand. Batin Aylin.

Barbar. Batin Aland.

1
Sundari Sello Sundari
ya Allah siAllllland😂😂😂😂,
Nisa Boo
Lumayan
Nisa Boo
Kecewa
Susy Effendy
Luar biasa
Nur Ella
pak Aland tuh bisaaa aja jawabnya,jadi mengingatkanku sama seseorang 😊
Nur Ella
klo udah pake hati repot kan ay
GK dikabarin galau , dikabarin bete
Nur Ella
bukannya ditentang pak Aland
kalian malah mau cpt dinikahin😊
Nur Ella
aylin2 ,nangtangin terus .
akhirnya dikasih kan tuh sampe susah nafas🥰
Nur Ella
pak Aland malu2 meong
Nur Ella
ya ,aylin km minta cium aja ,selama ini kan km yg cium sialand duluan 😁
Farhatun Nurha
Luar biasa
dewi
bagus, suka. mg2 endingnya ga ribet. mkasih.
Suci Muthia
Luar biasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ◌ͩ
otw
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ahhhh doank 😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akhir yg bahagia 🥰😍🤗🤗
Udhuy
🥰😍😘
Udhuy
😘😘😘😘
Ney Maniez
🤗🤗🤗🤗
Ney Maniez
syok yaaa 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!