PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DRAMA MINUM OBAT
Rayan menyandarkan kepalanya di sandaran jok mobilnya dengan mata terpejam.
Dia sendiri bingung dengan apa yang dia lakukan saat ini.
Berada di tempat yang dia tidak kenal hanya karena rasa penasaran pada karyawan restoran yang bukan siapa siapanya.
Saat Rayan menyalakan mesin mobil, matanya tak sengaja melihat Ayana keluar dari rumah membawa kantong kresek dan menuju ke ujung persimpangan jalan.
Ayana sempat melirik ke arah mobilnya. Dengan kening berkerut, Ayana heran melihat ada mobil mewah terparkir disana.
Setahu dia, belum ada warga disana yang memiliki mobil mewah seperti itu
"Mobil siapa ya..? Perasaan baru liat.. Apa ada warga disini yang baru beli mobil mewah apa ya..? " Ayana bergumam pelan
Ayana kembali melanjutkan langkahnya yang ternyata membuang sampah ke tong sampah dan kembali lagi menuju rumahnya
Sepeninggal Ayana, Rayan menjalankan mobilnya dan meninggalkan tempat itu dengan segera. Dia khawatir Ayana mengetahui kehadirannya disana
Sementara di rumah Ayana, Ayana yang baru saja masuk setelah membuang sampah, di kejutkan dengan tangisan Yuki.
Saat masuk ke kamar, Dia melihat Ibunya yang terus berusaha menenangkan Yuki yang mengeluh sakit di sekujur tubuhnya
Ayana meraih tubuh Yuki ke dalam pelukannya dengan penuh kasih sayang.
Sementara sang Ibu ke dapur mengambil air minum dan menyiapkan obat untuk Yuki.
Ayana terus berusaha membujuk Yuki yang sejak tadi menolak minum obat
“ Kalau Yuki gak minum obatnya, mama pasti sedih sayang.. Yuki kan pernah bilang sama mama, kalau Yuki gak mau melihat mama sedih lagi.. ” Rayu Ayana memohon
“ Yuki udah minum obat mah. Iyakan nek..? ” Ucap Yuki di tengah tangisnya
“ Tapi sekarang Yuki harus minum lagi sayang. Biar Yuki gak sakit lagi badannya. ” Sahut sang nenek mengelus kepala Yuki penuh sayang
“ Yuki anak pintarkan..? kesayangannya mama sama nenek.. Anak pintar harus rajin minum obat.. Biar sembuh.. ” ucap Ayana memeluk Yuki dengan erat.
" Mama janji, kalau Yuki sembuh, mama ajak Yuki jalan jalan.. " Rayu Ayana menatap wajah anaknya dengan senyum
Yuki akhirnya mengangguk setuju dengan perjanjian sang Ibu
Ayana selalu ingin terlihat tegar di depan anaknya. Dia tidak ingin anaknya tahu akan kesedihannya.
Waktu itu, Yuki pernah mendapatinya sedang menangis terisak di kamar saat suaminya menyampaikan keinginananya untuk menikah lagi.
Yuki bereaksi luar biasa. Dia menjerit menangis memeluknya hingga sulit di tenangkan.
Sejak saat itu Ayana selalu berusaha tersenyum depan anaknya dalam kondisi apapun.
Setelah drama minum obat selesai. Yuki kembali tidur dengan pulasnya.
Ayana bingung harus kembali menemui mantan suaminya atau tidak.
Sang ibu yang melihat Ayana melamun di ruang tamu, mencoba menghampirinya.
“ Ada apa nak..? ” Tanya sang Ibu lembut
Ayana menengok ke arah sang Ibu kemudian melempar pandangannya ke depan
“ Bu, apa aku harus kembali menemui mas Arman Bu..? Tanya Ayana menundukan kepalanya bimbang
Sang Ibu mengerti akan kegundahan sang anak. selain tidak ingin menyembunyikan penyakit Yuki pada Ayahnya, Ayana juga butuh kehadiran mantan suaminya di sisi Yuki.
Hanya saja, keadaan keduanya tidak dalam keadaan baik-baik saja setelah perceraian terjadi
“ Ibu mendukung apapun keputusan kamu nak.. Jika kehadiran Arman di sisi Yuki itu lebih baik, Ibu dukung.. ” Jawab sang Ibu tersenyum mengelus lengan Ayana
“ Aku juga mikirnya begitu Bu.. Yuki butuh mas Arman di saat seperti ini.. Yuki harus mendapatkan perawatan yang baik Bu.. Aku khawatir Yuki akan semakin parah.. ” Ucap Ayana masih dengan menundukan kepalanya di lantai.
Air matanya jatuh perlahan. Membuat sang Ibu meraih tubuhnya ke dalam pelukannya
“ Gaji aku gak full bulan ini.. Hanya akan cukup untuk kita makan.. ” ucap Ayana pelan dalam pelukan sang Ibu
Ibunya menarik nafas mendengar penuturan Ayana. Hanya perasaan seorang ibulah yang mampu merasakan penderitaan bantin seorang anak
Andai suaminya masih ada, maka keadaan mereka tidak akan sesulit ini.
Meski tidak bisa banyak membantu, setidaknya hidup mereka akan selalu tercukupi tanpa perlu anaknya banting tulang siang dan malam seperti saat ini.
"Istrahat nak.. Ini sudah dini hari.. Kamu juga butuh istrahat karna udah kerja seharian ini.." Tutur sang Ibu melerai pelukannya.
Ayana mengangguk pelan dan beranjak menuju kamar tidurnya dan Yuki untuk merehatkan tubuhnya yang letih.
**BERSAMBUNG
MOHON DUKUNGANNYA TERUS YA TEMAN TEMAN.. TERIMA KASIH SEBELUMNYA.. 🙏😘💞**