Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 32_Tamparan Keras
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
"Ba... Baik tuan muda." jawab Nila dengan sedikit tidak suka, dengan dia tidak berada di apartemen yang artinya hidup Kyra akan baik baik saja dan itu tidak bisa Nila biarkan.
Setelah berbincang banyak hal Gavin pun pamit untuk pulang karena beralasan kalau teman dari istrinya seperti nya sudah pulang.
Sampai di apartemen nya Gavin langsung masuk ke dalam dan di sana ada melihat bi Siti yang berada di dapur.
"Bi sedang apa?" tanya Gavin.
"Saya sedang membuatkan bubur untuk Kyra tuan muda," jawab bi Siti.
"Apa dia sudah bangun?" tanya Gavin karena saat dia tinggal Kyra masih tidur.
"Sudah tuan muda." jawab bi Siti.
"Apa buburnya sudah siap?" tanya Gavin lagi.
"Sudah tuan muda."
"Siapkan bi biar saya yang suapi dia, bibi lebih baik istirahat aja pasti capek dari pagi tadi terus menjaga Kyra." jawab Gavin tidak tega karena bagaimana pun usia bi Siti sudah tidak muda lagi.
"Baik tuan muda."
Bi Siti pun menyiapkan bubur panas tersebut ke mangkuk dan memberikannya kepada tuan muda nya, setelah itu Gavin pun membawanya ke kamar.
Saat dia masuk ke kamar dia melihat sang istri yang bersandar di sandaran ranjang dengan mata terbuka melihat ke arah pintu yang terbuka.
"Mas." lirih Kyra memanggil sang suami, entah mengapa dia begitu lega sekali saat melihat sang suami.
Saat bangun tadi dia tidak melihat keberadaan sang suami, karena bi Siti sang suami sedang keluar membuat Kyra sedih, namun sekarang dia senang karena abis melihat keberadaan sang suami.
"Kenapa baru sarapan sekarang hm? Sekarang udah mau masuk waktu nya makan siang loh." seru Gavin karena tadi bi Siti juga mengatakan kalau Kyra tidak mau makan dan akhirnya harus di bujuk.
"Aku gak laper mas." jawab Kyra.
"Sekarang makan ya, aku suapi." ucap Gavin dan di angguki oleh Kyra.
Kyra makan dengan lahap nya padahal tadi dia tidak berselera makan sama sekali.
.
Hari ke hari kondisi Kyra sudah mulai membaik, lebam-lebam ditubuhnya juga sudah mulai pudar.
"Kyra aku kerja dulu ya, kamu kalau ada apa-apa langsung hubungi aku." ucap Gavin.
"Iya mas." jawab Kyra karena dari tadi sang suami terus saja mengatakan hal tersebut.
Gavin berangkat bekerja karena ada meeting penting hari ini, dia juga sedang merencanakan balas dendam nya kepada pembantu yang sudah menyakiti istrinya, dia berencana akan melancarkan aksinya setelah anniversary pernikahan orang tuanya saja karena dia tidak ingin menggagalkan acara tersebut.
"Tuan muda wanita itu berada di sekeliling apartemen." ucap Max setelah Gavin selesai meeting penting.
"Apa!" seru Gavin dengan marahnya.
"Seperti nya rencana akan kita ubah Max karena aku sudah sangat gatal sekali ingin mencekik leher wanita jlang itu." seru Gavin karena aku bukan lah orang yang sabaran melihat seberapa bebasnya wanita jlang itu.
Yap Gavin sudah tahu kalau Nila adalah salah satu wanita malam uang sering keluar malam untuk mencari kepuasan dan juga menjadi kehangatan ranjang sekaligus bayaran besar.
Dia semakin jijik melihat ada orang seperti itu di sekeliling orang orang terdekatnya, bahkan di dalam mansion utama.
"Kita ke mansion sekarang Max." seru Gavin karena yang baru saja di beritahu kan Max bahwa j\*lang itu sudah kembali ke mansion setelah mengirimkan paket untuk sang istri namun sudah di gagalkan oleh anak buahnya yang ternyata adalah berisi bangkai kucing dan juga boneka Barbie yang berlumuran darah.
"Baik tuan muda."
Mereka pun menuju ke mansion utama, sampai di sana Gavin berjalan menuju ke dalam tepatnya di ruang keluarga ada mama Mira dan juga papa Angga yang sedang duduk santai.
Sekarang ini masih siang hari sehingga keadaan mansion masih cukup ramai dengan beberapa pembantu yang masih bekerja membuat makan siang untuk keluarga Ivander.
"Loh sayang kok tumben kamu ke sini siang siang?" tanya mama Mira karena jarang sekarang Gavin ke mansion utama apa lagi saat siang hari.
Gavin tidak menanggapi ucapan sang mama, dia tetap berjalan dengan wajah garang nya membuat siapapun takut di buatnya.
"Kenapa anak kamu itu pa?" tanya mama Mira yang merasa ada hal yang aneh dengan sang anak.
Tak lama Max mengikuti tuan muda nya membuat mama Mira dan papa Angga saling tatap tatapan dengan bingung.
Mama Mira dan papa Angga terus melihat sang anak yang masuk ke dalam dan menuju ke dapur pun langsung mengikuti nya karena mereka mempunyai firasat yang tidak enak rasanya.
Sedangkan Gavin sama sekali menghiraukan semua panggilan kepada dirinya, karena sekarang adalah waktunya untuk membalaskan dendam untuk istri nya, menunggu selesai *anniversary* sangat lah lama bagi Gavin, dia tidak akan punya waktu untuk sesabar itu menunggu nya.
Sampai di dapur Gavin langsung di sambut oleh para asisten rumah tangga nya, mereka semua sedang fokus dengan masakannya pun langsung berhenti dan menyapa tuan muda nya itu, bahkan bi Siti juga ada di sana menatap dengan penuh kebingungan.
Semua orang diam karena belum tahu apa tujuan tuan muda nya ke sana, bahkan mama Mira dan Papa Angga juga diam di belakang sang anak yang hanya diam saja.
Gavin diam mencari sosok yang sedang dia cari, namun tidak menemukan orang nya, hingga tak lama masuk dari arah pintu belakang j\*lang yang Gavin cari-cari dari tadi.
Gavin berjalan dengan tatapan marah menuju ke arah Nila berada, sedangkan Nila yang melihat itu pun mulai besar kepala karena berfikir kalau tuan muda nya itu tertarik kepada diri nya.
"Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?" tanya Nila dengan centilnya, bahkan Gavin yang melihat itu pun merasa jijik sekali.
PLAKK
Namun bukan jawaban yang dia dapat malah sebuah tamparan keras yang Gavin layangkan kepada wanita j\*lang itu.
Semua yang berada di sana begitu terkejut dan syok karena mereka tidak tahu ada masalah apa, yang mereka tahu tuan muda nya itu tidak pernah bersikap kasar kepada wanita, namun sekarang malah mereka melihat tuan muda nya menampar dengan begitu keras seorang wanita, bahwa wanita yang bekerja dengan keluarga Ivander.
"Gavin kamu kenapa?!" tanya mama Mira merasa kasihan dengan Nila yang tidak melakukan apa-apa namun di tampar oleh sang anak, baik mama Mira dan papa Angga tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada sang anak apa lagi kepada seorang wanita, walau kadang sifat Gavin memang terlihat garang dia hanya akan menghajar orang orang yang memang salah.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...