Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengantin Baru
Arsen menghentikan mobilnya didepan mansion mewah. Ia menoleh ke sampingnya. Jenny tertidur dengan kepala miring ke jendela dan masih memeluk seluruh gaunnya yang berlapis banyak itu. Sejenak Arsen terdiam menatapnya, dan bertanya jauh ke dalam lubuk hatinya, " Cantik banget ternyata istri gua? Apa memang takdir gua dia ya?", batinnya.
" Hehh... cewe gila... " teriaknya tiba-tiba membuat Jenny terbangun kaget. " Sampaaii...", serunya melambai ala ala mas resepsionis yang menyambut tamu. Jenny mengedarkan pandangannya ke sekeliling, dan matanya takjub dengan pemandangan itu.
"Mansion ini tuh atas nama kita berdua, se-detail itu kakek buyut gua sama kakek buyut lu. Gila ngga tuh menurut lu, se niat itu mereka ", tambah Arsen.
" Hmm... nikah sama lu ga buruk buruk amat ternyata, se engga nya ada hunian layak " seru Jenny.
Akhirnya mereka berdua memasuki mansion itu, pelayan sudah berderet menyambut mereka, ala ala drakor yang dimana pelayannya memakai seragam bagus, Jenny sangat takjub dalam hatinya, " Wooaahh.. keluarga Askara tajir banget ya..." batinnya.
"Selamat datang tuan dan nona muda, dan selamat atas pernikahan kalian. Nona wijaya, perkenalkan saya kepala pelayan keluarga Askara, panggil saja saya Billy, tapi khusus malam ini, kami semua tidak akan ada di mansion ini, kami akan pulang ke rumah kami masing-masing, dan kembali di pagi hari." jelas pria paruh baya itu.
" Kenapa? " Jenny bingung, bukankah seharusnya pelayan tetap disana? Pikirnya.
" Agar tuan dan nona muda lebih leluasa." jawab Billy singkat dengan senyum, diikuti pelayan - pelayan yang lain juga senyum - senyum.
" Leluasa? Emang kami mau ngapain? " tanya Jenny dengan polosnya, karena ia memang benar - benar tidak paham kemana arah bahasan Billy.
Saapp... Arsen langsung merangkul pinggang Jenny.
" Ya ya ya, silahkan kalian semua boleh pergi, malam ini aku dan istriku agak sibuk, dan tidak ingin diganggu. Pergilah kalian semua, besok harinya datang telat juga tidak apa.", titah Arsen, lalu semua orang yang tadi berbaris rapi pun bubar.
" Kok lu usir mereka sih, gua ngga bisa masak anjir, besok pagi kalo kita laper yang masakin siapa. Ah elu ada-ada aja?! ", kesal Jenny.
" Lu emang polos apa beneran bego sih? Lu kira orang baru nikah emangnya ngapain? Main lego? Kita tuh masih dipantau sama keluarga kita masing-masing wahai istriku, diantara banyak pelayan tadi, gua yakin banget ada mata-mata mereka yang mastiin kita beneran hidup sebagai suami istri atau ngga, jadi sebisa mungkin kita ikuti kemauan mereka...", kesal Arsen, dan ekspresi Jenny langsung berubah ketika menyadari sesuatu yang membuat pipinya sedikit merah, dan ia sedikit malu.
"Iy-iya maaf, gua ngga tahu kalau mereka mantau kita sampai segitunya."
Jenny mengerucutkan bibirnya pertanda ia merasa malu atau jadi tidak enak pada Arsen, karena memang sama sekali tidak terlintas di pikirannya bahwa keluarga mereka akan memikirkan sejauh ini, untunglah Arsen tanggap dan segera memperingatkannya. Jika tidak mereka bisa ketahuan.
Jenny mengedarkan pandangannya ke sekeliling, disinilah ia sekarang menjadi nona muda di keluarga konglomerat Askara, pemilik penyumbang ekonomi terbesar di negara Timio, sementara yang kedua di pegang keluarganya sendiri.
Entah kenapa ia benar-benar merasa seperti burung dalam sangkar emas, dan ia mulai ngeri ketika bertanya pada dirinya sendiri.
Apakah aku benar-benar sanggup menjalani nya?
Kehidupan pernikahan palsu ini?
Bahkan aku tidak benar-benar kenal suamiku ini?
Apa aku akan baik-baik saja seperti yang papa bilang?
Apa dia juga baik-baik saja disana?
Semoga ia tidak bersedih terlalu lama.
.
.
.
tbc...💜