NovelToon NovelToon
NO.14 I'M LEGENDS

NO.14 I'M LEGENDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Pemain Terhebat / Mengubah sejarah / Penyelamat
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: c a i n

Meninggalkan tanah air di usia yang muda tidaklah mudah. Untungnya Tobias masih memiliki ibu yang sangat cantik dan pergi bersama ibunya.

Tobias memulai karir sepak bolanya di tim junior sebuah klub yang tempat latihannya tak jauh dari rumahnya.

Mampukah Tobias tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat dan menjadi seorang legenda di dunia sepak bola dan tanah airnya?

Saksikan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Membeli Sepatu dan Rencana Pulang

Kembali ke rumah, ibu sudah berada di rumah dan sedang bersiap untuk membuat makan malam.

Tobias membersihkan tubuhnya terlebih dulu lalu membantu ibunya menyiapkan makan malam.

Setelah masakan makan malam selesai, Tobias dan ibunya makan malam bersama.

"Apa saja yang kamu lakukan hari ini?"

"Aku pergi berbelanja dengan Emilia ke supermarket dan membeli bahan makanan untuk membuat vidio memasak Emilia."

"Menemaninya mengedit vidio lalu pergi ke gym." Ucap Tobias sambil membereskan alat alat yang sudah di pakai.

"Pantas saja wajahmu berseri seri." Ucap ibunya mengejek.

"Bu.."

"Haha." Sylvia tertawa melihat wajah Tobias dan tawanya tak bisa berhenti.

"Bu.."

"Oke oke, ibu akan berhenti tertawa."

Pffft!~

"Ah ibu.." Tobias langsung berjalan ke ibunya dan memintanya untuk berhenti tertawa.

Akhirnya ibunya berhenti tertawa setelah melihat wajah Tobias.

"Oke ibu berhenti tertawa."

"Istirahatlah ke kamar, kamu sudah menghabiskan waktu mu di luar, pasti lelah."

Tobias mengangguk dan segera masuk ke dalam kamarnya.

Tobias menyalakan dulu sistemnya karena belum di periksa sama sekali setelah pertandingan sebelumnya selesai.

Melihat poin ball yang ada di layar, Tobias hanya menggeleng.

"Sepertinya, pengumpulan akan sedikit melambat karena pengumpulan poin hanya di dapat dari latihan saja." Tobias melihat poin ball yang tertera di layar adalah 58 poin ball.

Dimana sebelumnya memiliki 43 poin ball dan di tambahkan dengan hasil pendapatan 15 poin dari pertandingan sebelumnya yang bermain di pertandingan dan mencetak gol.

"Jika aku mencetak banyak gol di setiap pertandingan, pengumpulan poin akan sangat cepat dan aku bisa dengan segera melakukan pembelian pada tangan pencuri untuk di jadikan stok terlebih dulu kemudian pendapatan latihan di gunakan untuk membuka atribut atribut."

"Di pertandingan selanjutnya nanti, aku harus bekerja lebih keras dan berusaha mencetak gol lagi atau assist untuk mendapatkan poin lebih banyak." Tobias membuat tekad yang kuat untuk perkembangan dirinya sendiri dan segera mematikan ponselnya.

Keesokan harinya, Tobias melakukan lari pagi di taman dan setelah kembali ke rumah di lanjutkan dengan senam.

Menyiapkan sarapan besar untuk di makan di pagi hari karena nanti saat datang ke klub, Tobias akan makan makanan kecil di kantin klub sebelum latihan.

"Bu, apakah kamu bisa menambahkan aku beberapa uang?" Tobias tiba tiba bertanya sebelum ibunya berangkat kerja.

"Ada apa?"

"Lihat ini." Tobias mengangkat sepatu larinya yang sudah hancur.

"Oh, ini adalah sepatu yang kamu beli tahun lalu kan?"

"Kenapa sepatu lari bisa sangat cepat hancur seperti ini!"

"Kaki ku sedikit membesar jadi ruang di sepatunya tak bisa menahan lagi ukuran kaki ku sehingga robek."

"Oke, kamu butuh berapa?"

Tobias mengangkat jari jarinya karena dirinya masih memiliki uang, uang yang di minta kepada ibu hanya untuk jaga jaga takut saat membeli sepatu uangnya kurang.

"Oke, ibu berikan sekarang."

Setelah beberapa saat, melihat ibunya pergi, Tobias langsung membersihkan alat alat makan yang di pakai sarapan tadi dan segera melakukan persiapan untuk latihan pagi ini.

Berangkat ke gedung klub, Tobias menyapa para pemain yang sudah berjalan menuju kantin dengan pakaian latihan.

Tobias juga segera menuju ruang ganti untuk berganti pakaian.

Menyusul para pemain untuk memakan camilan sebelum latihan.

Sambil menunggu waktu pelatihan, para pemain masih dengan santai memakan camilan dan minum minuman sehat.

Mereka juga mengobrol membahas pertandingan pertandingan tim lain dan pemain pemain yang sedang menanjak karirnya.

Saat waktu pelatihan di mulai, para pemain juga berlatih dengan sangat serius.

Apalagi setelah kekalahan dari Werder Bremen, mereka sepertinya paham bahwa mereka masih harus bekerja lebih keras lagi.

Pertandingan melawan Werder Bremen kemarin membuat para pemain mengingat kejadian itu.

Itu adalah menit terakhir dan karena kurang nya fokus mereka, mereka kecolongan.

Pada latihan tim, pemain Union Berlin semuanya hadir karena tidak ada pemain Union Berlin yang mendapatkan panggilan tim nasional junior.

Setelah menyelesaikan pelatihan, Tobias masih melanjutkan pelatihan mandiri sesuai dengan yang di rencanakan oleh ketiga staf pelatih.

Pelatih fisik Maxi, kedua asisten pelatih Christian Stuff dan Willi Weibe.

Saat para pemain di kantin bubar, Tobias berjalan ke kantin sendirian dan memulai makan yang di siapkan oleh kantin klub.

Kembali ke rumah, Tobias langsung beristirahat.

Saat sore hari, Tobias menghubungi Emilia untuk memintanya menemani dirinya pergi membeli sepatu.

Tobias dan Emilia pergi ke sebuah toko sepatu olahraga dan mencari yang cocok.

Setelah membeli sepatu yang cocok, Tobias mengajak Emilia untuk membeli beberapa aksesoris yang bisa di pakai keduanya.

"Bby, ini lucu." Tunjuk Emilia pada sebuah gelang tipis berwarna hitam.

"Apakah kamu ingin ini?"

"Umm."

Tobias melihat harganya dan segera membelinya.

Keduanya masih melanjutkan untuk melihat lihat aksesoris lainnya.

Setelah puas, Tobias dan Emilia juga keluar dari toko aksesoris itu dan mencari tempat makan.

Menyelesaikan makan, Tobias mengantar pulang Emilia ke rumahnya.

Tobias hanya bisa mengutuk dalam hati karena dirinya masih berusia 17 tahun, dirinya tidak bisa mengemudi.

Kembali ke rumah, Tobias segera mencoba lagi sepatu nya dan sangat puas.

Tobias menyiapkan makan malam untuk ibu dan dirinya tapi Tobias membuat porsi kecil untuk dirinya dan terbilang sebagai camilan karena dirinya baru saja menyelesaikan makan di luar.

Tapi Tobias memiliki 4 - 5 - 6 jadwal makan dalam sehari.

Kadang kadang Tobias akan makan 4 kali sehari, 5 kali sehari atau 6 kali sehari.

Saat Tobias sedang menyiapkan makan malam, ibu kembali dengan wajah kelelahan.

"Bu kamu istirahat dulu."

"Wah ini sepatu barunya. Coba ibu lihat boleh?"

"Ya coba lihat saja Bu."

Sylvia membuka dus sepatu nya dan segera melihat sepatu berwarna putih bersih tanpa adanya warna lain.

Kemudian melihat tag harganya dan tertegun.

"Kamu memiliki uang sebanyak ini?"

"Aku kan di gaji Bu, apakah ibu lupa?"

"Ibu tahu, tapi tidak mungkin sebanyak ini kan?"

"Ya aku mengumpulkannya karena aku jarang sekali menggunakan gaji untuk membeli barang barang."

"Oh." Sylvia melihat lihat kembali sepatu baru yang di beli Tobias dan merasa sangat enak di pandang.

Beberapa saat kemudian, makan malam sudah di siapkan dan Tobias meminta ibunya untuk makan.

Keduanya kembali melakukan makan malam bersama.

Beginilah aktivitas keluarga Tobias dan Sylvia ibunya di rumah.

"Kapan rencanamu kembali ke Indonesia itu?"

"Apakah sudah di pastikan waktunya?"

"Biar ibu juga bisa menyesuaikan jadwalnya."

"Belum, aku juga lupa untuk melihat jadwal. Nanti saja setelah aku makan aku akan melihat jadwalnya dan memberitahu ibu mengenai kapan kita akan kembali." Jelas Tobias yang melupakan rencana nya sendiri.

Selesai makan, Tobias berlari ke kamar dan mengambil ponselnya dan segera kembali ke luar kamarnya.

Membuka jadwal di grup klub Union Berlin U - 19.

Tobias melihat jadwalnya dan akhirnya menemukan jadwal yang kosong dengan waktu panjang.

"Bu, pertandingan terakhir tahun 2017 adalah 9 Desember. Jadi pasti setelah pertandingan ini tim akan memulai liburan dulu karena pertandingan tahun 2018 di mulai pada Februari jadi ada waktu yang sangat panjang."

"Setidaknya kita bisa pergi pada tanggal 10/11 dan menghabiskan dua Minggu di Indonesia."

"Tapi jika cuti ibu sebentar, maka ibu tidak apa apa kembali lebih dulu."

Tobias menjelaskan pada ibunya.

1
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up, jangan hiatus
upin ipin
thor up
Mhmmd Fajar
Thor up
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up
AS™💨
up gk ni/Hey/
chris
bagus
dennisad
Lanjuttt
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
Mhmmd Fajar
lanjut trs thor
PotatoBoy
update thor
Mhmmd Fajar
lanjut thor seru jangan d hapus lagi
Mhmmd Fajar
lanjut
Mhmmd Fajar
lanjut Thor seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
PotatoBoy
jangan masuk lewat orang dalam kalo mau ke timnas
PotatoBoy
mantap thor
PotatoBoy
btw ini di tahun berapa thor, apakah ditahun pas STY baru melatih.?
PotatoBoy: hehe ya THN 2017, itu THN sty belum melatih, THN 2018 kalo gak salah ya sty baru melatih
c a i n: belum temanku, lebih baik kamu baca lagi deh temanku. aku udah tulis kok alur tahun dari cerita ini.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!