Istri Kontrak Brondong Kaya

"MAMA !"

Varent bergegas mengikuti langkah kaki Nadya yang baru saja keluar kamar tamu dengan raut wajah yang masih kesal.

"Mama kenapa sih ? Baik banget sama cewek liar itu ?"

Tanya Varent dengan nada di liputi rasa iri.

"Cewek liar gimana ? Kamu itu ya, suka sekali menghina orang. Mama gak suka sifat buruk mu itu."

Semprot Nadya kesal.

Dari dulu, Varent memang suka bicara seenak nya. Padahal, Nadya sudah sering mengingat kan Varent untuk sopan pada setiap orang.

Varent mendengus kesal.

"Malam ini, dia menginap di rumah kita. Mama sudah bicara dengan Ayu. Besok pagi kamu berangkat dengan Ayu ke studio untuk melakukan konferensi pers. Suruh Radith mempersiapkan nya."

Varent langsung tercenung.

Ternyata Mama nya telah bertindak cepat membantu nya berbicara dengan Ayu. Ia pun menarik nafas lega, masalah rumit nya mulai teratasi berkat bantuan Mama nya yang cerdik.

Pagi hari nya, Ayu terlihat bingung di dalam kamar tamu. Nadya telah berdiri di samping ranjang nya dengan satu stel pakaian yang sangat bagus, beserta seperangkat pakaian dalam wanita.

"Ini baju Tante saat masih muda dulu. Tante yakin, ukuran nya pasti pas buat kamu. Habis mandi, Kamu ganti pakaian mu yang sudah kotor itu dengan baju pemberian Tante ini. Biar kamu bisa percaya diri saat konferensi pers nanti."

Ujarnya sembari menaruh pakaian itu di atas ranjang.

"Makasih Tante !"

Jawab Ayu singkat.

Ia menundukkan kepala nya memberi hormat pada Nadya yang hanya tersenyum simpul melihat sikap Ayu yang sopan.

"Oh ya, disitu juga udah Tante taruh alat-alat make up. Juga sepatu milik Tante yang ukuran nya mungkin sedikit sempit. Habis dandan, buruan ke ruang makan. Kita sarapan sama-sama."

Nadya meninggalkan pesan pada Ayu sebelum keluar dari kamar tamu.

Ayu hanya mengangguk kalem dan bergegas masuk ke kamar mandi setelah kepergian Nadya.

Agak lama, Ayu hanya tersenyum mematut diri nya di depan kaca. Ia tampak cantik dan berkelas dengan pakaian yang diberikan Nadya untuk nya. Penampilan mewah dan glamour nya saat ini, mengingatkan kembali kehidupan nya bersama mantan suami nya Adam yang pernah memanjakan nya.

Dulu ia sempat menikmati kemewahan seperti ini, namun rasa iri dan benci keluarga Adam membuat ia tersingkir kan. Fitnah yang mereka hadirkan dalam rumah tangga Ayu dan Adam membuat Adam berubah drastis. Adam yang dulu mencintai Ayu jadi berbalik membenci Ayu dan ikut menyakiti perasaan nya dengan sikap dan tingkah laku Adam yang berubah jauh.

HUUFH !!

Ayu menghembuskan nafas kasar.

Kemudian, ia pun berjalan keluar kamar tamu, menuju ruang makan. Sepatu pemberian Nadya ternyata pas di kaki nya. Penampilan nya hari ini, membuat ia kembali percaya diri.

Tak begitu sulit mencari ruang makan yang di maksud. Langkah kaki nya dengan anggun masuk ke ruang makan itu. Ternyata, Varent dan Mama nya itu sudah duduk menunggu kehadiran Ayu untuk sarapan pagi.

Tatapan mata mereka berdua tak berkedip menatap Ayu yang terlihat sangat berbeda. Nadya langsung bersorak menyambut kedatangan Ayu dengan riang mengejutkan Varent yang jadi salah tingkah.

"Tuh kan, apa mama bilang. Ayu pasti cantik banget pake baju itu. Itu baju mama waktu gadis dulu lho Varent."

Ucap Nadya kegirangan.

Wanita cantik paruh baya itu segera bangkit dan menggamit lengan Ayu dan memaksa nya duduk di atas kursi.

"Kamu mau sarapan apa ? Pilih yang kamu suka, ada roti bakar, pisang coklat, hamburger."

"Apaan sih ma, biarin saja Ayu milih sendiri. Cuma ketimbang sarapan di ladenin kayak anak kecil. "

Hardik Varent sebal.

Rasa iri di hati nya ternyata masih belum hilang.

Ayu mendelik tajam ke arah Varent. Ia sangat marah karna Varent terlalu lancang menyebut nama nya tanpa embel-embel Kakak. Padahal, dia sudah tau Ayu jauh lebih tua dari nya.

Nadya yang mendengar ucapan Varent terlihat menggerutu kesal. Ia pun mencubit putra nya itu keras.

"Kebiasaan, gak sopan."

"Aduh, sakit mama."

Varent meringis.

Wajah nya bersemu merah menahan malu. Nadya selalu memperlakukan nya seperti anak kecil, apalagi di hadapan Ayu yang sok dewasa, membuat ia makin jengkel tak karuan.

"Rasain !" Ayu mencibir pada Varent seraya meledek nya dalam hati.

Varent terlihat bersungut-sungut sambil mengusap bekas cubitan mama nya. Bibirnya terangkat miring memandang Ayu dengan penuh kebencian.

Setelah menghabiskan sarapan pagi mereka, Ayu dan Varent pun berpamitan pada Nadya untuk berangkat ke studio milik Varent. Mereka berdua berangkat dengan mobil yang di kemudikan Radith sebagai sopir pribadi yang siap sedia mengantar kan sepupu nya kemana saja.

Sepanjang perjalanan, Radith sering kali mencuri pandang ke arah Ayu yang duduk sendirian di kursi belakang. Ia terpesona dengan penampilan Ayu yang berubah total seperti cerita Cinderella yang awal nya seperti pembantu menjadi putri yang cantik jelita.

"Ehm, fokus dong dith. Dari tadi mata mu liat yang gak jelas. Ntar bisa nabrak orang."

Tegur Varent menyindir Radith.

Ia menyadari jika sepupu nya itu selalu mengintip Ayu dari kaca spion.

Ayu yang duduk di jok belakang, tampak cuek. Ia lebih memilih untuk diam daripada ujung-ujung nya ribut dengan Varent.

Setiba nya di studio, rupanya sudah banyak wartawan yang hadir menunggu kedatangan mereka. Ayu yang bukan artis atau pun keluarga selebriti, terlihat gugup dan canggung saat di kerumuni wartawan.

Mau tak mau, Varent dan Radith berusaha untuk melindungi Ayu dari desakan wartawan yang nyinyir tentang hubungan mereka berdua. Ayu yang terlihat cantik dan berpakaian glamour rupa nya mengundang perhatian para wartawan. Ia jadi sorotan para wartawan. Sehingga Varent yang awal mula nya jadi topik utama, kini berganti mengarah pada Ayu.

Lampu kilat kamera yang menghujani diri Ayu tanpa henti, membuat mata nya terasa perih. Ia mengangkat ke dua tangan nya menghalangi cahaya lampu kamera yang menerpa wajah nya.

"Nona ini Artis juga ya ?"

"Nona pemain film ?"

"Nona penyanyi ya ?"

"Nona selegram ?"

"Nona foto model bukan ?"

"Nona pacar nya tuan Varent Dealova ?"

"Benarkah Nona kekasih gelap nya tuan Varent ?"

Aneka pertanyaan aneh di lontarkan para wartawan itu pada Ayu yang kebingungan. Ia tak bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan cepat. Hingga ada satu pertanyaan yang membuat nya sangat tersinggung.

Bola mata nya serta merta mendelik tajam pada wartawan yang melontar kan pertanyaan itu.

"Apa hubungan Nona dengan tuan Varent ? Apa Nona pacar atau tunangan nya ?"

Wartawan itu tampak takut melihat perubahan wajah Ayu. Ia pun segera mengganti pertanyaan nya dengan lebih sopan.

Varent pun juga keliatan tidak senang dengan pertanyaan wartawan itu. Ia berputar menatap ke sekeliling ruangan studio yang penuh dengan wartawan dan beberapa orang yang tak ia kenal. Tak sengaja mata nya menangkap sosok Acha yang bersembunyi di balik para wartawan.

Varent sejenak terdiam mematung, entah apa yang ada di benak nya saat itu. Mendadak ia merengkuh tubuh Ayu dalam pelukan nya dan mengangkat tangan nya tinggi.

"Perhatian semua nya, Wanita ini adalah tunangan ku, nama nya Ayunda. Kami akan menikah bulan ini juga. Aku harap, ini bisa menjawab segala pemberitaan miring tentang kami berdua yang beredar di media sosial saat ini."

DEG !

Ayunda, Radith dan semua para wartawan yang hadir jadi kaget mendengar ucapan Varent. Begitu juga dengan Acha yang bergegas keluar dari studio dengan setengah berlari. Gadis itu sangat terluka dan kecewa mendengar pengakuan Varent yang di luar dugaan itu.

Sedangkan Ayu hanya tercengang tanpa kata. Ia memandang Varent dengan mulut terbuka lebar tak percaya.

"Benarkah Nona Ayu akan menikah dengan tuan Varent Dealova ?"

Rentetan pertanyaan dari wartawan kembali menghujani Ayu.

Ia tak tahu harus menjawab apa. Semua di luar skenario.

Sedang kan Varent terlihat tenang dan santai menjawab satu persatu pertanyaan yang di berikan wartawan. Ia seakan tak mempedulikan keadaan dan perasaan Ayu yang kalut dan kalang kabut karna ulah nya.

Ayu kesal, ia merasa sangat marah. Hati nya mulai merasa cemas. Gosip baru tentang diri nya dan Varent akan mengundang berita yang lebih heboh lagi. Ketenangan dan kenyamanan hidup nya mulai terusik.

Andai dia dan Varent tidak menikah seperti yang di berita kan, maka harga diri nya sebagai perempuan akan hancur. Ia sudah cukup terhina menyandang status janda muda. Ayu tak ingin lagi di permalukan dengan menjadi tunangan palsu.

Dengan perasaan marah dan kecewa. Ayu berlari menerobos para wartawan yang berdesakan meninggalkan Varent tanpa permisi. Ia pun memaksa Radith untuk mengantar nya pulang ke rumah kontrakan nya yang kecil dan sumpek.

"Buruan, antar kan aku pulang !"

Radith seketika melongo dan tersadar saat tangan Ayu menepuk pundak nya keras.

.

.

.

BERSAMBUNG